Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore ini dan itu tandanya jam kantor sudah selesai.
Abian segera bergegas membereskan semua pekerjaan nya dan kemudian keluar dari ruang kerjanya.
Kemudian Abian berjalan menuju ke ruangan Reyna dan setiba di dalam ruangan Reyna,Abian melihat kekasihnya itu sedang menelungkupkan kepalanya di atas meja kerjanya.
Dengan segera Abian berjalan menghampiri Reyna dan meletakkan tangan kanannya di pundak Reyna sambil berkata padanya.
"Rey, kamu kenapa?" tanya Abian dengan nada suara yang khawatir.
Perlahan Reyna mengangkat kepalanya dan sambil meringis Reyna berkata pada Abian.
"Kepalaku pusing Bi," ujar Reyna.
"Kok tiba-tiba kamu pusing Rey?" tanya Abian lagi sambil mengerutkan alisnya.
"Iya, mungkin karena tadi aku terlambat makan siang nya," kata Reyna sambil memegangi kepalanya.
"Ya udah kalau begitu kita segera pulang saja, biar kamu bisa istirahat di rumah nanti."
"Ya," jawab Reyna sambil berdiri dari kursinya.
Kemudian Abian dan Reyna berjalan keluar ruang kantor Reyna.
"Kamu kuat kan jalan ke tempat parkir Rey?" tanya Abian lagi sambil menatap Reyna dengan cemas.
"Iya, aku masih kuat kok," jawab Reyna.
Kemudian mereka berdua berjalan beriringan menuju ke lokasi parkir karyawan kantor.
Setelah tiba di tempat parkir, dengan segera Abian membukakan pintu mobilnya untuk Reyna dan Reyna pun bergegas masuk ke dalam mobil Abian.
Reyna menyandarkan kepalanya yang terasa pusing di punggung kursi mobil tempatnya duduk.
Abian pun masuk kedalam mobil dan duduk di samping Reyna, sambil menyalakan mesin mobilnya Abian menoleh ke arah Reyna yang sedang memejamkan matanya sambil menyandarkan kepalanya ke punggung kursi mobilnya.
"Rey, kamu gak apa-apa kan?" tanya Abian menatap Reyna.
Reyna menggelengkan kepalanya sambil tetap menyandarkan kepalanya.
"Gak apa-apa Bi, aku cuma butuh istirahat tiduran sepertinya untuk menghilangkan pusing ini," ujar Reyna.
"Oke kita langsung pulang saja supaya kamu bisa cepat istirahat di rumah," kata Abian sambil mulai menjalankan mobilnya meninggal kan area perkantoran mereka.
Setelah beberapa menit dalam perjalanan, akhirnya Abian dan Reyna sampai juga di halaman rumah Reyna.
Abian segera keluar dari mobilnya dan bergegas membukakan pintu mobil untuk Reyna, lalu dengan perlahan Reyna keluar dari mobil dan berdiri dengan berpegangan pada tangan Abian.
Kemudian Abian memapah Reyna masuk kedalam rumah nya.
Dari dalam rumah tampak seorang perempuan tergopoh-gopoh menghampiri Reyna dan Abian yang baru datang.
"Non Reyna kenapa mas?" tanya bibik pada Abian sambil menatap Reyna cemas.
"Non Reyna pusing bik," ujar Abian pada bibik asisten rumah tangga Reyna yang di percaya oleh orang tua Reyna untuk menjaga dan merawat Reyna setelah ayah dan ibu Reyna meninggal setahun yang lalu.
"Aduh....gimana sih non.....,kalau begitu tolong bawa ke kamar non Reyna ya mas," ujar bibik pada Abian dengan wajah panik.
"Iya Bik," ucap Abian sambil memapah Reyna menuju ke kamarnya.
Sesampainya di kamar Reyna, Abian langsung mendudukkan Reyna di bibir tempat tidurnya.
"Rey, kamu istirahat tiduran saja ya," ujar Abian pada Reyna.
"Iya, makasih ya Bi," ujar Reyna pada Abian yang masih berdiri di hadapannya.
"Ya, kalau begitu aku pulang dulu ya," lanjut Abian sambil membelai rambut Reyna yang panjang hitam tergerai.
Reyna menganggukkan kepalanya, kemudian ia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments