Abian kemudian menyelimuti tubuh Reyna dengan selimut yang ada di atas tempat tidur Reyna.
Kemudian Abian berjalan mendekati bibik yang juga ada di kamar Reyna itu.
"Bik, titip non Reyna ya? kalau dia minta apa-apa tolong di layani," kata Abian pada bibik.
"Iya mas Abian, bibik pasti akan menjaga non Reyna, mas Abian gak usah khawatir ya," ucap bibik sambil tersenyum pada Abian.
"Iya, makasih ya bik, saya pamit pulang dulu," Abian berpamitan pada bibik.
"Iya mas Abian, hati-hati di jalan."
Abian mengangguk-anggukkan kepalanya sambil tersenyum pada bibik yang selalu ramah itu.
Kemudian Abian berjalan menuju ke luar rumah dan gak berselang lama terdengar suara mobilnya sudah melaju pergi meninggalkan rumah Reyna.
Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam ini dan Abian baru saja tiba di pelataran rumahnya.
Abian segera memasukkan mobilnya ke dalam garasi dan setelah itu ia pun masuk ke dalam rumah.
"Abi, kenapa baru pulang jam segini?" tanya Bu Dewi mamanya Abian yang sedari tadi sudah menunggunya di meja makan bersama papanya.
"Mmmm.....iya ma, Abi tadi habis nganter teman Abi yang sakit," ujar Abian pada mamanya.
Sampai sejauh ini Abian memang belum pernah memperkenalkan Reyna pada papa dan mamanya.
"Teman cewek apa cowok Bi....?" tanya Bu Dewi lagi pada Abian.
"Mmmm.....cewek ma, teman kantor," ujar Abian.
Bu Dewi menganggukkan kepalanya lalu berkata lagi pada Abian.
"Ya sudah sekarang kamu mandi dulu habis itu makan malam, mama dan papa tunggu kamu disini."
"Iya ma," kata Abian yang kemudian beranjak dari tempatnya berdiri dan berjalan menuju ke kamarnya.
Abian sudah memasuki kamarnya, lalu ia berjalan menuju ke sebuah sofa yang ada di sudut kamarnya, di sana Abian menghempaskan tubuhnya di atas sofa tersebut sambil menyandarkan kepalanya di punggung kursi sofa itu.
"Kasihan Reyna," gumam Abian sambil matanya menatap keluar ke arah jendela kamar yang masih terbuka, pikirannya melayang pada kekasihnya itu.
Abian sangat menyayangi Reyna apalagi setelah Reyna menjadi yatim piatu setelah ayah dan ibunya meninggal.
Abian berusaha untuk selalu menjaga Reyna tapi sejauh ini Abian masih belum memperkenalkan Reyna pada papa dan mamanya, Abian masih menunggu waktu yang tepat untuk memperkenalkan Reyna sebagai pacarnya pada papa dan mamanya.
"Abi....!!!!!" terdengar teriakan Bu Dewi memanggil Abian dari luar kamar, karena memang pintu kamarnya tidak tertutup rapat.
Sontak Abian terjaga dari lamunannya dan dengan segera ia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ke arah wastafel yang ada di depan kamar mandi kamarnya.
Abian lalu mencuci mukanya dan segera berlari menuju ke arah ruang meja makan.
"Lama banget sih Bi.......papa dan mama udah nunggu kamu sedari tadi loh.......!!!!" ujar Bu Dewi agak kesal setelah melihat Abian datang.
"Iya ma, Abi tadi sempat ketiduran jadi lupa kalau di tunggu papa dan mama untuk makan malam," ujar Abian pada mamanya.
"Dasar kamu Bi, ya sudah sekarang makan dulu, papa sudah kelaparan itu nungguin kamu dari tadi," kata Bu Dewi sambil mengambil nasi dan menaruhnya di piring pak Heru papa Abian.
"Iya ma, maaf," ujar Abian sambil menyodorkan piringnya pada mamanya.
"Nasinya kurangi dikit ma," kata Abian pada mamanya yang sedang menaruh nasi di piringnya.
"Tumben, kamu gak enak makan Bi?" tanya Bu Dewi dengan heran sambil menatap Abian.
"Gak apa-apa kok ma, perut Abi lagi gak enak," jawab Abian sambil menerima piring yang di sodorkan mamanya ke arahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments