3. Life Goes On

Sinar mentari pagi yang mulai beranjak tinggi, menganggu tidur seorang wanita di atas peraduan. Cahaya yang muncul dari sela-sela gorden berhasil membuat tidur nyenyak nya terganggu. Saat kedua kelopak mata yang dihiasi oleh bulu mata lentik itu perlahan terbuka, pening dengan cepat menghantam kepala. Diiringi dengan mual hebat yang berpusat di bagian perut. Ia refleks  meloncat turun dari ranjang singel tanpa bedcover, berlari ke arah kamar mandi.

Suara muntahan terdengar beberapa detik berikutnya. Seluruh isi perutnya keluar dalam bentuk cairan. Ia memuntahkannya dengan kepala yang dilanda rasa sakit luar biasa. Seolah-olah kepalanya telah dipukul menggunakan benda tumpul dengan begitu keras.

“Ck. Pasti semalam hangover,” decak nya sebal sambil menyeka sudut bibir yang basah setelah ia basuh menggunakan air bersih.

Selesai dengan urusan mual dan muntah, ia memilih untuk cuci muka dan gosok gigi. Selesai dengan urusan kamar mandi, ia berjalan keluar dari tempat bangun tadi. Sembari berjalan, ia melirik jam yang menempel di dinding. Waktu sudah menunjukan pukul sembilan pagi lewat lima belas menit, pantas saja ia terbangun.  Sebagai manusia normal, ia memiliki jam biologis. Jam segini sudah melebihi jam normalnya bangun di pagi.

“What, jam Sembilan lebih?!”

Ia kembali menatap jam dinding tersebut horor. Detik berikutnya, ia melirik ke arah samping. Di mana sebuah televisi yang menempel di dinding berada. Di samping benda tersebut ada kalender kecil yang tersimpan di atas nakas.

“Fyuuh. Untung hari ini weekend,” ujarnya lega.

Dia membawa kedua kaki jenjangnya yang terbalut celana piyama pendek seperempat paha menuju ruang makan. Perutnya keroncongan setelah muntah. Rumah terasa sepi, padahal ia tinggal berdua di tempat ini. Mungkin adiknya tengah pergi ke tempat les.

Sambil membuka tudung saji yang tersimpan di tengah-tengah meja makan, ia mencoba mengingat-ingat apa yang sebenarnya terjadi, sampai ia hangover semalam. Biasanya ia tidak pernah menyentuh minuman haram seujung jari pun, kecuali jika pikirannya sedang kacau. Untung saja, ia tidak terbangun tanpa busana di sebelah pria asing karena kecerobohannya. Hih, membayangkannya saja sudah horor sekali.

Di balik tudung saji yang telah disingkirkan dari atas meja makan, ada satu set makanan siap santap yang terdiri dari semangkuk sup, sepotong dada ayam yang di-grill, salad, potongan buah segar, dan banchan. Banchan sendiri merupakan lauk-pauk sampingan dalam tradisi kuliner Korea yang dihadirkan di atas piring kecil. Lengkap dengan sticky note di atasnya.

...‘Nasinya ada di rice cooker. Jangan lupa makan sup nya, Mbak. Semalam Mbak Aling yang bawa Mbak pulang. Aku pergi les dulu.’...

Bunyi pesan yang tersimpan di sticky note. Ia tersenyum kecil saat membaca pesan tersebut. Adiknya itu memang selalu pengertian. Walaupun masih duduk di bangku SMA, ia sudah mandiri dan bisa mengurus dirinya sendiri. Adiknya juga pandai memasak, bersih-bersih dan unggul dalam bidang akademik. Ia pergi ke tempat les juga bukan untuk les, melainkan untuk menjadi guru les di sana. Perfect bukan? idaman gadis-gadis zaman sekarang pastinya.

“Hm, enaknya.”

Ia bergumam kecil saat mencicipi sup yang telah disiapkan adiknya.

“Semalam gue ngapain aja, ya?” pikirnya di dalam hati.

Ia mencoba mengingat kembali apa yang terjadi semalam, namun hasilnya tetap saja nihil. Yang ada ia hanya pening akibat mencoba mengingat apa yang terjadi semalam.

Ia mengedipkan bahu acuh sambil kembali mengunyah makanan buatan sang adik. “Tau deh. Besok juga palingan ingat.”

Jangan sampai karena ingin mengingat apa yang menjadi penyebabnya mabuk, hidupnya malah jadi mandek dan dilanda kekacauan yang berkelanjutan. Seperti makna dari lirik lagu milik boyband Bangtan Boys atau BTS, Life Goes On. Hidup harus terus berjalan. Apapun situasi dan kondisinya.

...🍄🍄...

Bunyi suara klakson kendaraan terdengar begitu nyaring saat wanita cantik berpakaian khas pekerja kantoran keluar dari Transjakarta. Ia berlari dengan tergesa-gesa, mengabaikan nyeri di tumit kakinya yang pagi ini terbalut stiletto hitam yang cukup tinggi. Ia terlambat pergi bekerja. Parahnya lagi ia baru ingat jika hari ini ada meeting penting.

Padahal semalam atasannya sudah mengingatkan lewat pesan singkat. Kendati demikian, mimpi jalan-jalan keliling Hollywood menggunakan super cars Bugatti Divo bersama Tom Cruise nyatanya mampu membuat ia bangun kesiangan.

“Mati gue,” ujarnya seraya menelan ludah kasar.

Arunika Yunika namanya. Wanita cantik berusia 26 tahun yang bekerja di D’A Cooperation. Memegang jabatan sebagai sekretaris manager divisi micro finance sejak dua tahun belakangan. Seperti namanya, Arunika yang berarti cahaya matahari yang baru saja terbit. Ia adalah pribadi yang ceria, humoris, care, easy going, easy talk dan acak kali disebut happy virus. Si cantik yang selalu biasa mencairkan suasana dalam setiap situasi dan kondisi.

Arunika Yunika. Wanita yang cantik seperti cahaya matahari yang baru terbit, dan unik.

Arunika juga dikaruniai wajah cantik dan manis dalam waktu bersamaan. Kulitnya putih, bersih dan terawat. Jerawat mungkin insecure jika tumbuh di wajahnya. Hidungnya kecil, mungil, tetapi bangir. Bibirnya tipis berwarna merah alami. Tubuhnya tinggi ideal, dengan lekuk yang tidak berlebihan. Ia juga memiliki sepasang netra hazelnut yang cantik yang dipayungi oleh sepasang bulu mata lentik.

Ia bekerja di D’A Cooperation setelah menyelesaikan pendidikannya di salah satu universitas ternama. Perusahaan tersebut merupakan tempat kerja yang popular dan banyak diincar. Gaji yang ditawarkan juga besar, dalam artian beberapa tingkat di atas UMR. Belum lagi beberapa fasilitas tambahan dan bonus yang semakin mensejahterakan para pekerja. Semua itu sebanding dengan loyalitas yang harus diberikan kepada perusahaan. Karena dari awal untuk lolos dan bisa bergabung dengan perusahaan ini juga bukan kaleng-kaleng susahnya.

Arunika tentu bersyukur bisa diterima bekerja di perusahaan ini. Gajih mumpuni, bonus tiap bulan dikantongi, kerjanya manusiawi, fasilitasnya memadai, lengkap dengan jaminan kesehatan yang bisa dimiliki.

“Lo baru datang, Ru?” tanya seorang wanita yang tidak sengaja berpapasan dengannya di koridor menuju ruangannya.

“Iya. Kesiangan gue, gara-gara Tom Cruise nih.”

“Ck. Mimpi lo itu terlalu ketinggian sih,” ledek wanita tersebut. Ia memang hapal betul jika sahabatnya itu penggemar berat actor Hollywood tersebut.

“Sialan lo, Ling. Gue lagi hetic nih. Gue duluan,” ujar Arunika sembari menepuk baru sahabatnya.

Ia harus buru-buru menuju ruang meeting sebelum terlambat. Park Irewes—atasannya pasti akan mengadakan kultum dadakan jika mengetahui ia terlambat.

“Oh, iya, ruang meeting-nya di mana ya?” bingung Arunika. Ia lupa bertanya, padahal dirinyalah yang seharusnya mengetahui lebih rinci soal jadwal meeting hari ini.

“Ruangan bisa pasti.”

Ia berbaik dengan cepat. Melangkahkan kakinya menuju ruangan yang biasanya digunakan untuk meeting. Suara stiletto yang ia gunakan terdengar nyaring kala bertemu dengan lantai di sepanjang koridor.

Tiba di tempat yang dimaksud, dengan kecepatan extra Arunika meraih kenop pintu. Membuat bunyi gaduh tercipta karena tindakannya yang terkesan bar-bar. Ia tersenyum kikuk saat seisi ruangan mengalihkan pandangan ke arah dirinya. Termasuk pak Irewes—atasannya yang tampak geleng-geleng kepala.

Jantung Arunika sudah hampir copot. Ingin rasanya dia menghilang detik itu juga. Apalagi saat manik hazelnut miliknya beradu pandang dengan obsidian hitam milik pria yang tengah berdiri gagah di podium.

Tunggu dulu, sekelebat ingatan tiba-tiba muncul dalam ingatan. Bak film yang diputar berulang-ulang. Ia mulai bisa mengingat insiden di club night. Bagian terburuknya, pria pemilik obsidian hitam jelaga itu ada di dalam kilasan memori tersebut.

Pria itu adalah orang yang sama dengan pria telah pakaiannya kotori dengan muntahan.

...🍄🍄...

...TBC...

...Daebak, Arunika....

...Sudah jatuh, tertimpa tangga pula 🤣....

...Lanjut?...

...Tinggalkan komentar dulu 👐...

...Tanggerang 28-11-22...

Terpopuler

Comments

💗Erna iksiru moon💕

💗Erna iksiru moon💕

daebak Arunika😁

2023-01-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!