Seorang pria sedang berdiri menatap langit malam tanpa bintang. Langit yang seolah mengerti bagaimana perasaan pria itu saat ini. Perasaan sedih dan menyesal yang teramat dalam.
Sejujurnya aku bukanlah siapa-siapa sebelum bertemu denganmu.
Aku yang malas dan sering bolos kuliah menjadi lebih bersemangat karenamu.
Setiap hari aku selalu menahan perasaanku karena tidak ingin kamu membenciku.
Aku sangat ingat waktu itu, ada seorang pemuda datang mendekatimu dan kamu tidak nyaman. Kamu juga mengatakan tidak akan berpacaran dan langsung menikah.
Karena hal itu,
Selama ini aku menahan diri agar kamu tidak risih padaku, tapi...
Sekarang aku menyesal menundanya.
Sangat menyesal karena kamu telah menjadi milik orang lain.
Saat kabar itu pertama kali aku dengar, tanpa pikir panjang aku langsung kembali ke Indonesia, padahal belum waktunya aku untuk kembali.
Tapi aku tetap kembali untuk mu, untuk melihat apakah dia pantas bersanding dengan mu.
Agar aku bisa ikhlas melepasmu untuk pria ltu.
Semoga kamu bahagia dengan pilihanmu Bella.
Ya... Pria itu adalah Ronald Sean Anderson, senior Bella di kampus. Sejak lama dia sudah mengagumi adik tingkatnya itu. Tapi kebodohannya yang memilih memendam perasaan harus berakhir seperti ini.
Dia masih ingin berjuang, tapi melihat bagaimana Bella dan pria itu menatap penuh cinta membuat Sean mengurungkan niatnya.
Cinta memang tidak harus memiliki.
Asal kamu bahagia, aku pun turut bahagia. Tidak masalah bila aku harus melajang seumur hidupku.
Sean sudah bertekad tidak akan menikah , dia tidak ingin membuka hati kemudian sakit hati lagi.
Aku terlalu mencintainya. Bahkan aku rela berpura-pura menjadi konyol agar bisa berada didekatnya.
Sesal tiada guna, nasi sudah menjadi bubur.
Sean pandangi sekali langit malam sebelum masuk ke dalam kamarnya.
"Selamat malam Bella, semoga kamu bahagia" gumam Sean nyaris tak terdengar.
Sedangkan di balkon kamar Bella , dia juga melakukan hal yang sama. Bella pandangi langit malam tanpa bintang itu. Tapi bukan nama Sean yang dia ucapkan, melainkan Erlan Kusuma. Calon suaminya.
...
Daniel Prawira, Papa Bella dan Belinda merupakan pengusaha yang cukup sukses. Dia memiliki Hotel bintang 5 di pusat kota mina serta satu lagi bisnis yang bergerak di bidang advertising. Sebenarnya dia sudah memiliki orang-orang kepercayaan yang bisa menghandle perusahaannya dengan baik, tapi tetap saja dia memerlukan keluarga yang akan mengelola kedua perusahaannya.
Erlan yang memang memiliki latar belakang pebisnis tentu bisa diandalkan untuk mengelola salah satu perusahaannya.
Daniel berjalan tegap memasuki kantornya. Dia ditemani Bella sang putri. Semenjak lulus kuliah Bella memang bekerja bersama papanya.
Sebenarnya Bella memiliki kemampuan untuk mengurus perusahaan, tapi Daniel tidak ingin anaknya kesusahan. Mengurus perusahaan bukanlah perkara mudah. Akan banyak tekanan dari berbagai sisi dan Daniel tidak ingin Bella menjadi stress.
"Selamat Pagi Pak Daniel dan Nona Bella, di dalam sudah ada tamu dari LaDe Factory menunggu Bapak" ucap Budi, sekretaris pribadi Daniel.
"Selamat pagi Budi, terima kasih" Daniel menjawab.
"Pagi Pak Budi" ucap Bella membalas salam Budi. Usia Budi kira-kira 8 tahun di atas Bella. Pria single yang sebentar lagi akan menempuh hidup baru, sama seperti Bella.
Saat masuk ke ruangan sang Papa, Bella sangat terkejut melihat Sean disana. Rupanya tamu yang menunggu Daniel adalah Sean dan Papanya.
Sama seperti Bella, Sean pun sama terkejutnya. Tadi pagi dia di paksa papanya untuk ikut meeting karena pulang ke Indonesia mendahului jadwal yang seharusnya. Sekarang Sean dihukum atas apa yang sudah dia lakukan.
Sean dan Papanya berdiri menyambut kedatangan Daniel serta Bella. Mereka bersalaman bergantian sekaligus perkenalan.
Daniel dan Anderson (Papa Sean) mulai membicarakan tentang rencana bisnis mereka. Sekitar satu jam lebih pembicaraan itu berlangsung dengan hasil yang memuaskan. Selesai membicarakan bisnis, Anderson mulai memperkenalkan putranya.
"Ini adalah putra saya. Namanya Sean. Sebenarnya dia masih harus melanjutkan study di Austali, tapi entah karena alasan apa dia kembali lebih cepat sehingga harus mengulang lagi. Sebagai hukumannya saya mengajaknya kesini sebelum besok harus kembali ke Australia" jelas Anderson.
Bella tentu saja terkejut mendengar penjelasan Anderson karena Sean mengatakan kalau dirinya sudah masa liburan.
Bella pandangi wajah Sean yang sedang menunduk karena malu. Papanya membongkar aib putranya di depan wanita yang dia cintai.
Ada rasa malu dan kesal bersamaan pada Sean kali ini.
Obrolan kembali berlanjut, Daniel dan Anderson nampak begitu akrab dan nyambung padahal ini adalah pertemuan pertama mereka.
Tiba giliran Daniel memperkenalkan putrinya.
"Kalau ini putri pertama saya, namanya Bella. Sebentar lagi akan menikah dan menggantikan saya diperusahaan" jelas Daniel.
"Selamat ya Bella, Semoga lancar sampai hari H" ucap Anderson pula.
"Terima kasih pak" sahut Bella.
"Panggil Om saja, biar akrab" ujar Anderson.
Bella tersenyum, "Baik Om" kata Bella kemudian.
"Sayang kamu sudah mau menikah, kalau belum mungkin om akan minta Papamu untuk menjodohkan dengan anak om yang nakal ini" ucapan Anderson seketika membuat Sean tersedak ludah sendiri.
"Uhuk..uhukk..." Sean terbatuk-batuk.
Reflek Bella mengambilkan air minum untuk Sean.
"Minum kak" ucap Bella sambil menyerahkan segelas air putih untuk Sean.
Sean menerimanya dan langsung minum hingga tandas.
"Papa" protes Sean dan tentu saja menimbulkan gelak tawa di ruangan tersebut.
"Kak Sean ini senior aku di kampus Om" ucap Bella menjelaskan.
Hal itu tentu saja membuat kedua orang tua itu terkejut.
"Wah...jadi kalian sudah saling kenal?" kini Daniel yang bertanya.
"Iya Om, Bella junior saya di kampus" jawab Sean.
"Bella tidak pernah bercerita kalau mempunyai teman pria, Om kira dia tidak punya teman pria. Makanya cepat-cepat om jodohkan" ucap Daniel.
"Sayang belum jodoh ya pak Daniel" ucap Anderson dengan kekehan. Dia pun menepuk-nepuk pundak Sean saat mengatakannya.
"Kak Sean ini punya banyak penggemar om saat di kampus, apalagi Kak Sean angggota Bem. Banyak cewek yang antri" goda Bella.
Mendengar itu Anderson tertawa kecil, tapi tidak dengan Sean.
Sean masih diliputi rasa malu dan juga kesedihan. Kini dia harus kembali menerima kenyataan kalau Bella sebentar lagi akan menikah.
Sean yakin saat dia kembali dari studynya, Bella pasti sudah bahagia dengan pernikahannya.
"Kuatkan aku ya Tuhan" doa Sean dalam hati.
"Kak Sean ini lucu dan baik om sama aku. Orangnya ceria dan ramai. Jadi bisa berbaur dengan aku yang irit bicara" ucap Bella pula.
"Benarkah?" tanya Anderson heran.
Pasalnya putra semata wayangnya ini adalah tipe orang yang judes dan irit bicara. Bagaimana Bella bisa mengatakan kalau Sean adalah orang yang lucu dan ceria? Kurang lebih itulah yang ada di pikiran Anderson.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
novi 99
sabar Sean ... orang sabar di sayang Tuhan ... nanti doa mu terkabulkan...
harap bersabar nunggu Bella jadi janda dulu ...
ternyata ini maksud perkataan Finn agar jangan menyakiti Bella
2023-10-03
4
Richa Faradisa
jdy penasan ending nya SMA sapa ea
2023-09-30
1
galaxi
mudah2an kelak sama sean😂
2023-09-27
1