Introgasi

Jemari lentik Bella digenggam erat oleh Jemari besar milik Erlan, seolah menunjukkan kepemilikan disana. Mereka masuk ke dalam rumah dengan saling melempar senyum.

Saat memasuki rumah Rahel dan Belinda sudah menyambut mereka. Daniel pun saat itu ikut bergabung. Awalnya Daniel duduk di ruang keluarga sambil membaca koran, tapi mendengar suara istrinya yang begitu semangat menyambut calon menantu dan anaknya, dia pun ikut bergabung. Dia senang melihat Bella dan Erlan menerima perjodohan ini.

“Saya permisi dulu ya Om dan Tante” pamit Erlan saat hendak keluar rumah. Mereka sudah berbincang cukup lama tadi di dalam.

“Mulai sekarang panggil Papa dan Mama” pinta Daniel sambil menepuk pundak calon menantunya itu.

Senyum Erlan langsung mengembang. Dia senang diterima dengan baik di keluarga ini.

“Baik pa” jawabnya sambil menyalami Daniel dan Rahel bergantian.

Terakhir Erlan berpamitan pada Bella, tanpa malu-malu dia mengusap rambut Bella dengan sayang.

“Semoga pernikahan anakku berjalan lancar” Doa Rahel dalam hati.

Selepas kepulangan Erlan, Rahel langsung mengajak anaknya duduk di ruang keluarga dan mulai melayangkan pertanyaan ini dan itu pada Bella.

Di ruang tamu sudah ada Rahel dan Belinda yang duduk di depan Bella dengan tatapan menyelidik.

“Ceritakan sama Mama, tadi kamu kemana saja?” tanya Rahel antusias.

“Iya aku juga mau dengar” sahut Belinda.

“Cuma makan sama nonton film aja kok” jawab Bella malas-malas. Dia sudah gerah dan ingin mandi sebenarnya. Tapi melihat wajah Mama dan adiknya yang kelihatan sangat penasaran membuatnya tidak tega.

“Menurutmu Erlan bagaimana?” Rahel kembali bertanya.

“Baik Ma. Mas Erlan sangat baik. Mama jangan khawatir” jawab Bella tersenyum manis. Dia ingin menunjukkan kalau dia sangat menyetujui perjodohan ini.

“Syukurlah. Mama turut senang mendengarnya” ujar sang Mama.

“Tapi dia tidak aneh-aneh kan?” tanya Rahel pula. Baginya Bella adalah putri kecilnya yang belum dewasa. Walau Daniel sudah menyelidiki latar belakang Erlan, tetap saja dia harus waspada.

“Mama tenang saja. Kami masih tau batasan” jawab Bella.

“Ya sudah. Sana mandi dulu” titah Rahel kemudian.

Bella yang memang sudah sangat ingin kabur dari tadi merasa senang akhirnya diberi kesempatan mandi. Dia bahkan bernyanyi lagu cinta saat menaiki tangga menuju kamarnya.

Rahel dan Belinda saling berpandangan kemudian saling melempar senyum.

“Sepertinya perjodohan ini akan sukses Ma” ujar Belinda.

“Kamu benar sayang” sahut Rahel menyetujui berkataan Belinda.

Di tempat berbeda, Erlan baru saja sampai di rumahnya. Dia bersiul ketika memasuki rumah. Rasa bahagia telah meliputi hatinya karena selain kencannya dengan Bella berjalan lancar, kedua orang tua Bella pun sudah menerimanya dengan baik.

Berbeda dengan Bella yang langsung di introgasi mamanya. Orang tua Erlan tidak berlaku demikian karena ini bukan kencan pertama untuk Erlan. Mereka yakin Erlan bisa menjaga Bella dengan baik.

Erlan masuk ke kamarnya dan langsung mandi. Tubuhnya sudah sangat lengket setelah hampir seharian jalan-jalan dengan Bella.

Saat menggosok sabun di tubuhnya, Erlan mengingat wajah Bella ketika tersenyum.

“Cantik” guman Erlan sambil tersenyum.

Erlan menghela nafas panjang.

“Kalau saja pernikahan ini bisa dipercepat” Erlan tertawa kecil ketika mengatakannya.

Dia menggelengkan kepala pelan.

“Ah… dia manis sekali” gumamnya lagi.

Selesai mandi, Erlan membelitkan handuk di pinggangnya kemudian keluar dari kamar mandi. Yang tidak terduga saat membuka pintu, ternyata di dalam kamarnya sudah ada Finn yang duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. Erlan merasa heran, tumben-tumbennya adiknya itu masuk ke kamarnya. Dia dan Finn memang tidak terlalu dekat karena perbedaan sifat yang sangat mencolok.

“Ada apa?” tanya Erlan tanpa basa-basi. Dia bertanya tanpa menoleh pada adiknya tapi fokusnya masih mengenakan pakaiannya. Celana pendek dan baju kaos untuk tidur.

“Aku dengar dari Ibu tadi kalian ke rumah Bella ya?” tanya Finn sambil menatap lekat kakaknya itu.

Erlan yang sudah selesai berpakaian langsung saja mendekat pada adiknya.

“Iya, makanya sering-sering pulang. Mentang-mentang sudah punya rumah sendiri , gak pernah ingat pulang” sindir Erlan yang sudah duduk di sebelah adiknya itu.

“Kenapa? Biasanya kamu tidak pernah peduli aku berhubungan dengan siapa” tanya Erlan penasaran.

“Apa dia sebenarnya juga ingin dijodohkan dengan Bella?” batin Erlan.

“Tidak ada, hanya aku ingin memastikan sesuatu padamu. Kamu serius kan dengan Bella?” tanya Finn.

“Astaga, apa aku pernah bermain-main dengan sebuah hubungan?” protes Erlan.

“Aku hanya ingin memastikan saja. Tolong jangan sakiti Bella” ucap Finn penuh mohon. Ini kali pertama Finn memohon pada kakaknya.

“Apa kamu menyukai Bella?” tuduh Erlan dengan suara meninggi. Dia tidak terima Finn berkata seperti itu. Seolah selama ini dia senang mempermainkan perasaan wanita.

“Kamu jangan salah paham, aku mengatakan ini karena Bella adalah gadis yang baik” Finn sangat tenang menjawab pertanyaan kakaknya.

“Aku tidak mungkin menyakiti Bella, aku sudah menyukainya sejak lama” ucap Erlan yang sudah menurunkan sedikit nada bicaranya.

“Maaf sudah berkata tidak sopan. Aku pegang kata-katamu untuk tidak menyakiti Bella” Finn menepuk pundak kakaknya saat mengatakan itu.

Dia bangkit dari duduknya dan keluar dari kamar Erlan tanpa mengucapkan apapun lagi.

"Apa dia menyukai Bella?" batin Erlan.

"Ah... Tidak mungkin. Kalau dia suka pasti sudah dari awal sebelum pertunangan ini terjalin dia sudah mendekati Bella. Apalagi mereka dari kampus yang sama" ucapnya lagi.

Erlan bangun dari sofa menuju balkon kamarnya. Dia menyalakan rokok dan mulai menghisap benda bernikotin itu.

"Ah... Aku sampai lupa menghubungi Bella gara-gara Finn" guman Erlan kemudian mengambil ponselnya yang tadi dia letakkan di atas nakas.

Saat kencan tadi Erlan sempat mengambil foto Bella secara diam-diam. Erlan pandangi foto candid yang berhasil dia ambil.

"Cantik" satu kata itu cukup mewakili perasaannya saat memandangi foto Bella.

Erlan kemudian menghubungi Bella. Baru beberapa jam saja dia sudah sangat rindu.

Di deringan ketiga akhirnya Bella mengangkat teleponnya.

"Halo mas" sapa Bella diseberang sana.

"Panggil mas dengan sebutan Sayang" titah Erlan.

Bella memang sering kelupaan ketika memanggil Erlan dengan sebutan sayang.

Terdengar tawa kecil Bella diseberang sana.

"Maaf sayang" ucap Bella pelan.

"Iya sekarang mas maafkan, besok-besok kalau salah lagi mas cium kamu" goda Erlan.

Bella kembali tertawa.

"Ada-ada saja, hukumannya enaknya di sayang aja" sahut Bella.

"Ya biar mas selalu untung dong, kan sayang yang selalu lupa panggil mas dengan sebutan sayang" ucap Erlan ikut tertawa.

"Iya iya, lain kali aku gak bakalan lupa" kata Bella.

"Mas malah nungguin sayang lupa, jadi mas bisa cium kamu" goda Erlan lagi.

"Kalau mau cium aku tunggu tiga bulan lagi" kini Bella yang menggoda Erlan.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Irma Wijayanti

Irma Wijayanti

lebay bgt

2023-10-22

2

novi 99

novi 99

agar bela tetap cantik , berilah Bella perawatan agar kecantikannya gak luntur di matamu Erlan ...

2023-10-03

2

galaxi

galaxi

apa tdk terlalu berlrbihan ya klu baru tunangan fan baru kenal manggil "sayang"......kesannya jd lebay si erlan ini

2023-09-26

3

lihat semua
Episodes
1 Awal mula
2 Benarkah?
3 Senior
4 Introgasi
5 Ronald Sean Anderson
6 Makan Siang
7 Kencan
8 Finn Ragarta Kusuma
9 Aku Pergi
10 Pesta Pernikahan
11 Honey moon
12 Penolakan
13 Belinda Menangis
14 Please
15 Bella Sakit
16 Mata Indah
17 Jatuh cinta
18 Kesalahan
19 Sakit hati
20 Pernikahan Kedua
21 Tidak Sanggup
22 Panggil Mom
23 Aku Menyerah
24 Pisah Rumah
25 Permohonan Ibu
26 Bercerai
27 Moved to Bali
28 Sampai Jumpa
29 Bertemu Mata Indah Itu Lagi
30 Penyesalan Erlan
31 Sponsorship
32 Bertemu kembali
33 Bertemu Finn
34 Bertemu Lagi
35 Kunjungan
36 Sering Bertemu
37 Hampir tertabrak
38 Undangan Ulang Tahun
39 Lunch
40 Daddy
41 Pesta Ulang Tahun Mike
42 Masih berlanjut
43 Erlan Sakit
44 Menjenguk
45 Suster Penyelamat
46 Tinggal disini ya?
47 Akhir pekan
48 Please Dong
49 Jalan-Jalan
50 Perasaan Apa Ini?
51 Menutupi Perasaan
52 Ulang Tahun Elea
53 Maafin Daddy Ya?
54 Pengecut
55 Kakak bercanda kan?
56 Mengungkapkan Perasaan
57 Tidak Pantas
58 Tidak Berharap Lebih
59 Aku Bahagia
60 Kencan Pertama
61 Graduation
62 Sakit Hati
63 Sakit
64 Aku ikut
65 Pulang
66 Maafin Aku
67 Kapan?
68 Daddy harus sembuh
69 Bertemu Anderson
70 Kabar
71 Selamat Tinggal
72 It's your fault
73 Bertemu
74 Berhenti Saling Menyalahkan
75 Sampah Masyarakat
76 Depresi
77 Aku sangat mencintaimu
78 Andai
79 Siuman
80 Tidak Mau
81 Hidup Segan Mati Tak Mau
82 Tak di duga
83 Menikahlah Dengan Ku
84 Euforia Kebahagiaan
85 Aku Akan Merindukan Mu
86 I Miss You So Much
87 Aku Kalah
88 Melanjutkan hidup
89 Aku Kembali
90 Lamaran
91 Bahagia
92 Lamaran Resmi
93 Berbicara
94 My Dream
95 Hari Bahagia
96 Sabar
97 Malam Pertama
98 After Party
99 Menikmati Peran
100 Aku Menyerah
101 Kabar Baik di Tengah Duka
102 Alasan
103 Aku Baik Kan?
104 Menuruti
105 Wedding Party
106 Melahirkan
107 Akhir Bahagia
108 If You Leave My World
109 Magic
110 My Enemy, My Love
111 Way Back Into Love
112 Maaf, Aku Harus Pergi
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Awal mula
2
Benarkah?
3
Senior
4
Introgasi
5
Ronald Sean Anderson
6
Makan Siang
7
Kencan
8
Finn Ragarta Kusuma
9
Aku Pergi
10
Pesta Pernikahan
11
Honey moon
12
Penolakan
13
Belinda Menangis
14
Please
15
Bella Sakit
16
Mata Indah
17
Jatuh cinta
18
Kesalahan
19
Sakit hati
20
Pernikahan Kedua
21
Tidak Sanggup
22
Panggil Mom
23
Aku Menyerah
24
Pisah Rumah
25
Permohonan Ibu
26
Bercerai
27
Moved to Bali
28
Sampai Jumpa
29
Bertemu Mata Indah Itu Lagi
30
Penyesalan Erlan
31
Sponsorship
32
Bertemu kembali
33
Bertemu Finn
34
Bertemu Lagi
35
Kunjungan
36
Sering Bertemu
37
Hampir tertabrak
38
Undangan Ulang Tahun
39
Lunch
40
Daddy
41
Pesta Ulang Tahun Mike
42
Masih berlanjut
43
Erlan Sakit
44
Menjenguk
45
Suster Penyelamat
46
Tinggal disini ya?
47
Akhir pekan
48
Please Dong
49
Jalan-Jalan
50
Perasaan Apa Ini?
51
Menutupi Perasaan
52
Ulang Tahun Elea
53
Maafin Daddy Ya?
54
Pengecut
55
Kakak bercanda kan?
56
Mengungkapkan Perasaan
57
Tidak Pantas
58
Tidak Berharap Lebih
59
Aku Bahagia
60
Kencan Pertama
61
Graduation
62
Sakit Hati
63
Sakit
64
Aku ikut
65
Pulang
66
Maafin Aku
67
Kapan?
68
Daddy harus sembuh
69
Bertemu Anderson
70
Kabar
71
Selamat Tinggal
72
It's your fault
73
Bertemu
74
Berhenti Saling Menyalahkan
75
Sampah Masyarakat
76
Depresi
77
Aku sangat mencintaimu
78
Andai
79
Siuman
80
Tidak Mau
81
Hidup Segan Mati Tak Mau
82
Tak di duga
83
Menikahlah Dengan Ku
84
Euforia Kebahagiaan
85
Aku Akan Merindukan Mu
86
I Miss You So Much
87
Aku Kalah
88
Melanjutkan hidup
89
Aku Kembali
90
Lamaran
91
Bahagia
92
Lamaran Resmi
93
Berbicara
94
My Dream
95
Hari Bahagia
96
Sabar
97
Malam Pertama
98
After Party
99
Menikmati Peran
100
Aku Menyerah
101
Kabar Baik di Tengah Duka
102
Alasan
103
Aku Baik Kan?
104
Menuruti
105
Wedding Party
106
Melahirkan
107
Akhir Bahagia
108
If You Leave My World
109
Magic
110
My Enemy, My Love
111
Way Back Into Love
112
Maaf, Aku Harus Pergi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!