Sayang, Aku Menyerah
Musim hujan telah tiba , dari pagi hingga malam rintikan hujan yang kadang hanya berupa gerimis dan kadang hujan lebat memenuhi kota Mina.
Bella Amanda, putri pertama pasangan romantis Daniel Prawira dan Rahel Maika. Usianya baru saja menginjak 22 tahun. Usia yang masih terbilang muda. Dia sedang duduk seorang diri di balkon kamarnya. Memandang taman bunga kesayangan Mamanya yang terlihat begitu indahnya.
Bella memiliki adik yang berusia 15 tahun. Adik angkat yang sudah Daniel dan Rahel besarkan seperti anak sendiri. Namanya Belinda Angelina, gadis remaja yang begitu cantik dan berbakat. Belinda adalah anak dari sepupu Daniel yang meninggal karena kecelakaan. Oleh karena itu wajah Belinda dan Bella tidak jauh berbeda karena mereka masih berasal dari keluarga besar yang sama. Daniel dan Rahel selalu menyebut Belinda sebagai anak kandung agar tidak membuat Belinda merasa terasing. Walau menyayangi kedua putrinya, tapi terkadang kasih sayang orang tuanya lebih condong pada sang adik. Karena selain cantik dan pintar, Belinda lebih pintar menarik hati kedua orangtuanya. Dia lebih banyak bicara dan manja. Sedangkan Bella lebih pendiam dan menutup diri.
Dulu sekali saat masih duduk di bangku SD, Bella sangatlah riang dan percaya diri. Tapi ketika adiknya mulai bersekolah dan berprestasi di sekolah, tanpa sadar Daniel dan Rahel sering membanding-bandingkan kedua putrinya. Hal itulah yang membuat Bella menjadi minder dan merasa selalu terlihat buruk.
Dari situlah awal mula perubahan sikap dan sifat dari Bella Amanda. Daniel dan Rahel merubah putri cantiknya itu menjadi putri yang tertutup dan tidak percaya diri.
...
"Non Bella, dipanggil ibu" Bu Marni asisten rumah tangga keluarga Bella mengetuk pelan kamar Bella sambil memanggil nama anak majikannya tersebut.
"Iya bu, saya kesana" jawab Bella dan langsung berdiri dari duduknya.
Saat membuka pintu ternyata Bu Marni masih berdiri di depan kamar Bella.
"Lho, Bu Marni masih disini?" tanya Bella keheranan.
"Iya non, kata Ibu non Bella harus bersiap karena yang akan dijodohkan sama non Bella akan segera tiba" jawab Bu Marni.
"Oh.. Baiklah bu. Saya bersiap dulu ya" ujar Bella kemudian masuk lagi ke dalam kamarnya untuk sedikit berdandan.
Bella tahu siapa yang akan dijodohkan dengannya. Namanya Erlan Kusuma, pria dewasa berusia 25 tahun. Tinggi , tampan kulitnya putih dan memiliki rambut hitam sedikit bergelombang.
Meski tau siapa itu Erlan, tapi Bella tidak mengenal baik bagaimana sifat dan keseharian seorang Erlan. Dia hanya tahu kalau Erlan itu anak dari teman Papanya.
Bella adalah gadis yang sangat cantik. Namun meski begitu, Bella belum pernah berpacaran. Para pria enggan mendekatinya karena dia sangat menutup diri. Dia tidak dekat dengan siapapun, sifatnya begitu introvert. Tapi bila dia bertemu dengan orang yang nyambung diajak ngobrol, dia akan berubah menjadi extrovert.
Sangat berbeda dengan sifat Belinda yang riang, ramah dan banyak teman. Di usia yang baru 15 tahun dia sudah 3 kali berpacaran.
Kedua orang tua mereka sangat open minded, jadi mereka tidak mengekang anaknya untuk berpacaran.
Tapi walau begitu Bella tetap tidak tertarik untuk pacaran. Padahal Daniel sangat ingin Bella segera menikah dan menggantikannya di perusahaan. Daripada menunggu sang putri yang tak kunjung mempunyai niatan menikah maka Daniel sengaja menjodohkan Bella dengan anak temannya yang tentu sudah diselidiki bibit bebet dan bobotnya.
Erlan adalah calon ideal untuk Bella menurut Daniel. Sifat Erlan yang ramah akan mudah beradaptasi dengan Bella yang introvert sehingga mereka bisa saling melengkapi.
Bella mengganti pakaiannya dengan dress yang sudah disiapkan Mamanya. Dress berwarna kuning gading yang sangat cocok dengan kulit putih mulusnya.
Padahal Bella sangat cantik dan manis tapi lagi-lagi karena dia tidak percaya diri semua itu tidak terlihat jadinya.
Rahel dan Belinda masuk ke kamar Bella. Belinda yang memang sudah pandai berdandan mulai memainkan perannya. Dia memakaikan riasan wajah untuk kakak tercintanya.
Walau Belinda lebih muda 7 tahun dari Bella, tapi wajah Bella terlihat lebih muda dari adiknya. Mungkin karena Bella tidak memakai banyak riasan wajah seperti Belinda. Belinda lebih cocok seperti anak kuliahan, tapi wajah cantiknya tentu saja melebihi kecantikan kakaknya dimata orang lain.
Belinda telah selesai mendandani kakaknya. Bella yang pertama kali berias tentu terlihat sangat cantik.
"Wow... Siapa ini? Cantik sekali" puji Rahel sang Mama.
"Makasih ma" jawab Bella tersenyum.
"Nanti saat jalan berdua dengan Erlan kamu harus banyak berinisiatif memulai obrolan ya. Jangan pasif seperi biasanya" titah sang mama.
Bella pun menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
Tak berapa lama terdengar bell rumah berbunyi.
"Itu pasti mereka" kata Rahel.
"Nanti kamu turun saat Mama panggil, sekarang Mama dan Belinda akan menyapa lebih dulu".
Lagi-lagi Bella mengangguk paham.
Di ruang tamu, Erlan dan kedua orang tuanya sudah disambut Daniel.
Erlan terlihat begitu tampan dan mempesona dengan kemeja pastel nya. Dia tersenyum ramah pada Daniel serta Rahel dan Belinda yang baru saja turun. Mereka mengobrol sebentar tentang rencana pernikahan keduanya.
Daniel dan orang tua Erlan sepakat pernikahan akan dilaksanakan 3 bulan mendatang. Selama 3 bulan ini Erlan dan Bella akan melakukan masa pendekatan. Setelah kesepakatan di dapat, Rahel kemudian meminta Bu Marni untuk memanggil Bella turun.
Bella turun dari kamarnya dengan perlahan, tidak lupa dia tersenyum manis seperti apa yang Mamanya perintahkan. Dari tempatnya duduk Erlan sampai tak berkedip memandang calon istrinya yang nampak begitu cantik.
Erlan terus memperhatikan sampai Bella mendekat ke arah mereka. Hal itu pun tidak luput dari perhatian Daniel, dia senang karena Erlan terlihat kagum pada putri pertamanya itu.
"Selamat siang Om, Tante dan Mas Erlan" sapa Bella ramah.
"Selamat siang Bella" jawab Ayah dan Ibu Erlan hampir bersamaan.
Berbeda dengan Erlan yang sampai tidak bisa menjawab karena merasakan tenggorokannya kering saking gugupnya.
Ibunya sampai menyikut lengan anaknya yang terlihat begitu terpesona itu.
"Hem. Selamat siang juga Bella" Erlan akhirnya bisa menjawab salam Bella.
Seisi ruangan sampai tertawa melihat kegugupan Erlan.
Dia memang sudah cukup sering bertemu Bella, tapi melihat Bella yang memakai riasan yang seperti ini membuatnya pangling. Bella terlihat berkali lipat lebih cantik dari biasanya.
"Bel, pernikahan akan diadakan 3 bulan lagi. Apa kamu setuju?" Daniel bertanya pada anaknya.
Bella yang dari awal sudah dibujuk untuk menyetujui perjodohan ini pun menganggukkan kepalanya.
Terlihat kelegaan dari raut wajah Erlan. Perlahan kegugupannya sudah berangsur menghilang. Erlan dan Bella pun diminta untuk makan siang diluar sementara yang lain akan melanjutkan pembicaraan.
Kedua pasangan baru itu pun pergi untuk lunch bersama.
Walau awalnya kecanggungan meliputi keduanya tapi Bella berusaha keras untuk menuruti perkataan Mamanya. Dia mendominasi pembicaraan sehingga antara dia dan Erlan mulai terlibat obrolan yang seru. Apalagi Erlan memang tipe orang yang cepat akrab.
"Kamu cantik sekali hari ini Bel" puji Erlan tulus.
"Terima kasih Mas, ini karena Belinda yang mendandani ku" jawab Bella malu-malu.
"Oh ya? Adik kamu patut di apresiasi karena kamu yang sudah cantik jadi berkali lipat lebih cantik" Erlan mulai menggombal.
Bella pun hanya bisa terkekeh mendengar itu.
"Aku serius. Kamu sangat cantik" puji Erlan lagi.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
nuraeinieni
aq mampir thor
2023-11-05
2
Devi Mardianti
bagus
2023-10-19
1
Kahayan Benteng
baca
2023-10-17
1