Tidak terasa hari ini mereka akan menikah, dokter Karen yang sangat cantik menikah dengan seorang ceo yang sangat kaya raya membuat siapa saja iri hati melihat keberuntungan dokter Karen.
Mereka tidak tahu kalau pernikahan dokter Karen merupakan penderitaan dokter Karen karena sebentar lagi dokter Karen akan di siksa atas kesalahan yang dilakukan oleh ke dua orang tuanya.
Banyak tamu berdatangan dan mengucapkan selamat atas pernikahan mereka. Hingga tidak terasa sudah jam sepuluh malam barulah satu persatu tamu undangan pulang ke rumah masing - masing.
Karen dan Tuan Sebastian masuk ke dalam kamar hotel yang super mewah. Tuan Sebastian langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah sangat lengket tanpa memperdulikan dokter Karen.
Sedangkan dokter Karen melepas satu persatu assesories yang menempel di rambut indahnya.
Ceklek
Tuan Sebastian membuka pintu dengan menggunakan handuk untuk menutupi bagian privasinya membuat dokter Karen menatap tanpa kedip melihat perut bidang suaminya yang kekar terlebih perutnya yang berkotak - kotak.
Tuan Sebastian tidak memperdulikan tatapan istrinya malah mengambil pakaian di dalam lemari dan memakainya di depan dokter Karen.
Setelah beberapa saat dokter Karen tersadar ketika suaminya memakai pakaian di depan dirinya membuat dokter Karen memalingkan wajahnya dan mengambil pakaian dengan asal di dalam lemari kemudian masuk ke dalam kamar mandi.
Dokter Karen meletakkan pakaiannya di lemari dekat kamar mandi kemudian dokter Karen berusaha membuka resleting yang berada di belakang tapi sangat sulit membuat dokter Karen membuka pintu kamar mandi.
"Tuan boleh minta tolong?" pinta dokter Karen dengan nada lembut.
"Apa?" tanya Tuan Sebastian singkat sambil mengerjakan pekerjaan di laptopnya tanpa menatap istrinya.
"Tolong bukakan resleting gaun pengantinnya." pinta dokter Karen
Tuan Sebastian berjalan mendekati dokter Karen kemudian membuka resleting membuat gaun pengantin langsung terjatuh di lantai hingga menampakkan bagian ********** saja.
Hal itu membuat adik kecil Tuan Sebastian semakin berdenyut dan meminta untuk dituntaskan tapi Tuan Sebastian berusaha untuk menahannya.
Gaun pengantin yang terjatuh di lantai membuat dokter Karen langsung berlari dan masuk ke dalam kamar mandi. Lima belas menit kemudian dokter Karen selesai mandi dan matanya membulat sempurna seakan tidak percaya ketika melihat pakaian lingerie yang berwarna hitam yang tadi di bawanya.
" Ini sih sama saja tidak memakai baju." ucap dokter Karen.
Dokter Karen terpaksa memakai pakaian lingerie kemudian memakai jubah handuk untuk menutupi tubuh seksinya.
ceklek
Dokter Karen keluar dari kamar mandi dan menatap wajah tampan suaminya yang masih sibuk. Dokter Karen berjalan menuju ke arah lemari pakaian untuk mencari pakaian lain.
Namun mata dokter Karen membulat sempurna karena semua pakaian miliknya tidak ada satupun hanya ada barisan lingerie dengan berbagai warna dan bentuk.
'Perasaan aku tadi menaruh pakaianku tapi kenapa tidak ada semua? Masa aku memakai pakaian kurang bahan.' tanya dokter Karen dalam hati.
"Kamu mencari apa?" tanya Tuan Sebastian yang melihat istrinya berdiri di depan lemari.
"Kenapa pakaianku tidak ada semua?" tanya dokter Karen dengan wajah bingung.
"Pakai saja apa yang ada di dalam lemari." ucap Tuan Sebastian yang tidak mengetahui kalau semua pakaian di dalam lemari isinya lingerie.
"Tapi ..." ucapan dokter Karen terpotong oleh Tuan Sebastian.
"Pakai atau tidak sama sekali." ucap Tuan Sebastian dengan nada satu oktaf.
"Baik tuan." ucap dokter Karen pasrah.
Dokter Karen mencari lingerie yang agak lumayan karena lingerie yang dipakainya hanya jaring-jaring dan terlihat jelas sekali dua gunung kembar miliknya dan bagian privasinya.
Setelah ketemu dokter Karen mengambilnya kemudian dokter Karen kembali lagi ke kamar mandi untuk mengganti lingerie yang baru dipakainya sedangkan jubah handuk di gantung di dalam kamar mandi.
"Lingerie ini lebih lumayan daripada yang tadi walau masih terlihat seksi." ucap dokter Karen sambil memakai kembali jubah handuk untuk menutupi tubuhnya yang sangat seksi.
ceklek
Dokter Karen membuka pintu kamar mandi dan melihat suaminya masih sibuk mengerjakan pekerjaannya di laptop. Dokter Karen berjalan perlahan dan mendekati suaminya dengan jantung berdetak kencang.
Bukan karena jatuh cinta tapi dirinya sangat takut jika suaminya meminta haknya sedangkan pernikahan mereka hanya berjalan tiga tahun setelah itu mereka akan bercerai.
Bukannya tidak mau memberikannya tapi dokter Karen ingin memberikan harta berharganya untuk suaminya yang sangat tulus mencintai dirinya sedangkan Tuan Sebastian tidak mencintainya.
"Maaf Tuan aku tidur di mana?" tanya dokter Karen
"Terserah mau tidur dimana." ucap Tuan Sebastian tanpa menatap dokter Karen karena dirinya sangat sibuk mengutak atik laptopnya.
"Baik tuan." jawab dokter Karen.
Karen membalikkan badannya dan berjalan ke arah ranjang untuk mengambil bantal kemudian tidur di lantai tanpa menggunakan alas. Tubuhnya yang sangat lelah membuat dokter Karen cepat tidur dengan pulasnya.
Tidak berapa lama Tuan Sebastian sudah menyelesaikan pekerjaan kantor. Karena sangat lelah Tuan Sebastian bersandar di kepala ranjang sambil menatap istri barunya yang tidur dengan pulas di lantai yang sangat dingin.
"Ck.." Decak Tuan Sebastian ketika melihat dokter Karen tidur di lantai.
"Sudahlah aku tidak perduli." ucap Tuan Sebastian sambil berbaring di ranjang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Shai'er
kejam
2023-01-25
1
Shai'er
ternyata Bang Sebastian orang yang sabar ya
2023-01-25
0
Shai'er
mengsedih🥺🥺🥺
2023-01-25
0