ISI PERJANJIAN SURAT NIKAH

****ISI PERJANJIAN SURAT NIKAH****

Jangan mencampuri urusan masing - masing.

Tidur Satu Kamar.

Menyiapkan semua kebutuhan suami.

Suami tidak akan pernah salah

Jika suami bersalah kembali ke peraturan ke empat

Tidak boleh membantah perintah suami.

Surat perjanjian nikah ini berlaku tiga puluh enam bulan atau 3 tahun setelah 3 tahun pernikahan akan berakhir.

Setelah berpisah pihak istri tidak mendapatkan sepeserpun harta milik suami karena milik suami akan diberikan oleh kekasihnya yang akan dinikahinya nanti.

Pihak Pertama

Sebastian Veron

Pihak Ke dua

Karen Larasati Triatmaja

Dokter Karen menatap ke dua orang tuanya kemudian ke pria tampan itu dengan tatapan sendu. Dokter Karen menghembuskan nafasnya dengan kasar.

" Aku akan menambahkan tiga point saja," pinta dokter Karen.

" Apa itu? jangan bilang kamu minta hartaku karena aku tidak setuju," jawab pria tampan itu dengan nada tegas yang ternyata bernama Sebastian.

" Bukan," jawab dokter Karen singkat.

" Lalu apa?" desak Sebastian dengan penasaran karena biasanya semua wanita suka dengan kemewahan.

" Pertama aku masih ingin bekerja, ke dua tuan boleh menyiksaku tapi jangan pernah menyentuh apalagi sampai menyakiti ke dua orang tuaku dan yang ke tiga selama kita menikah jangan membawa kekasih tuan ke rumah terserah mau ketemu dimana aku tidak perduli," ucap dokter Karen tegas

" Dari mana kamu tahu kalau aku akan menyiksamu?" tanya Sebastian dengan wajah terkejut.

" Aku tahu karena tuan menikah denganku karena benci dan dendam, benar bukan?" tanya dokter Karen sambil menatap ke arah Sebastian.

" Ternyata kamu pintar juga, Ronald catat apa yang dikatakan gadis itu," perintah Sebastian itu dengan nada dingin tanpa mengucapkan nama dokter Karen.

" Baik tuan, nona silahkan tanda tangan di sini," perintah Ronald.

Sebelum diberikan ke dokter Karen, Ronald menambahkan tiga point atas permintaan Karen dengan tulisan tangan dan dibubuhi tanda tangan untuk menyatakan kalau ke tiga tambahan itu termasuk ISI PERJANJIAN SURAT NIKAH. Setelah ditambahkan pointnya Sebastian menandatangani isi surat perjanjian pernikahan mereka. Barulah diberikan ke dokter Karen untuk di tanda tangani.

" Baiklah," jawab dokter Karen yang tidak punya pilihan lain sambil menandatangani surat perjanjian pernikahan tersebut.

" Sayang, daddy mohon jangan tanda tangani dokumen tersebut nanti kamu akan di siksa oleh pria tersebut. Sayang tidak mendengar kalau pria itu akan menyiksamu?" tanya Daddynya dokter Karen yang melarang putri kesayangannya menanda tangani dokumen tersebut.

" Benar kata daddymu sayang, biarlah kami yang terkena hukuman asalkan kamu tidak tersiksa," sambung mommynya dokter Karen.

" Terserah putri kalian tanda tangani isi surat perjanjian atau ke dua orang tuanya mati," ancam Sebastian dengan nada mengancam.

" Aku akan menandatangani dokumen ini asalkan mommy dan daddy tidak terluka." ucap dokter Karen dengan nada lirih.

Dokter Karen menandatangani dokumen tersebut walau ke dua orang tuanya berulang kali menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju karena mereka tahu anaknya akan menderita jika menikah dengan pria tersebut. Sedangkan dokter Karen merelakan dirinya menderita asalkan ke dua orang tuanya tidak menderita.

" Sudah aku tanda tangani dokumennya." ucap dokter Karen sambil memberikan dokumen tersebut ke Ronald.

Ronald menerima dokumen tersebut dan menyimpannya di tas.

" Besok pagi kita menikah dan hari ini terakhir dirimu menginap di rumah orang tuamu." ucap Sebastian dengan nada dingin.

" Baik tuan," jawab dokter Karen dengan nada lembut.

Sebastian berjalan dengan angkuh meninggalkan mansion milik orang tua dokter Karen diikuti oleh Ronald dan beberapa bodyguardnya.

Kini tinggal ke dua orang tua dokter Karen, dokter Karen dan ke dua sahabatnya dokter Sandra dan dokter Clarisa. Mereka berlima saling berpelukan untuk menguatkan dokter Karen.

" Tante dan om, kami berdua akan mengobati tante dan om ucap dokter Sandra dan dokter Clarisa bersamaan dengan nada lembut sambil melepaskan pelukannya.

"Biar aku saja yang mengobati ke dua orang tuaku,'' ucap dokter Karen.

"Tidak, lebih kamu duduk biar kamu saja yang mengobati ke dua orang tuamu," jawab dokter Sandra dan dokter Clarissa bersamaan.

Dokter Sandra dan dokter Clarisa keluar mansion menuju garasi mobil milik orang tua dokter Karen. Mereka mengambil tas yang berisi peralatan dokternya di mobil dokter Karen. Dokter Sandra mengobati tante atau ibunya dokter Karen sedangkan omnya atau ayahnya dokter Karen di obati oleh dokter Clarisa.

" Kalian berdua menginap di sini ya? besok kan aku menikah," pinta dokter Karen.

" Ok," ucap ke dua sahabatnya sambil tersenyum manis.

Dokter Karen, dokter Sandra dan dokter Clarisa merapihkan mansion yang berantakan di bantu oleh para pelayan sedangkan ke dua orang tuanya beristirahat di kamarnya. Dokter Sandra dan dokter Clarisa tidur satu kamar dengan dokter Karen.

" Aku ke kamar orang tuaku ya? ada yang ingin aku tanyakan," ucap dokter Karen ketika ke dua sahabatnya berada di kamarnya.

" Ok," jawab mereka serempak.

Dokter Karen meninggalkan ke dua sahabatnya menuju ke kamar orang tuanya. Selama setengah jam lamanya dokter Karen mengobrol dengan ke dua orang tuanya.

Kini dokter Karen sudah berada di kamarnya, dokter Karen, dokter Sandra dan dokter Clarisa sedang berbaring di ranjang sambil menatap langit di kamar dokter Karen.

" Karen, kamu serius menikah dengan pria angkuh, dingin dan kejam seperti itu?" tanya dokter Sandra

" Aku serius Sandra karena nyawa ke dua orang tuaku lebih penting dari segalanya. Walau aku tahu orang tuaku sangat bersalah tapi mereka sudah menyesali akan kesalahannya dan mansion ini akan kami jual dan perusahaan kami akan dialihkan atas nama pria itu karena semua ini milik ke dua orang tuanya," jawab dokter Karen

Ke dua sahabatnya hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti kenapa dokter Karen terpaksa menerima pernikahan ini.

" Apakah kamu menyesal bersahabat dengan orang jahat sepertiku?" tanya dokter Karen dengan wajah sendu.

" Kamu tidak jahat Karen, apalagi itu sudah masa lalu manusia juga pernah mengalami kesalahan. Orang tuamu sudah menyesali akan kesalahan di masa lalu dan ingin bertobat itu sudah cukup," ucap dokter Clarisa bijak.

" Tidak kenapa malu, malah aku salut banget sama kamu mau menikah dengan pria yang penuh rasa dendam. Jika kamu tidak kuat bilang ke kami nanti kami akan membantumu," sambung dokter Sandra.

" Terima kasih kalian berdua memang sahabat baikku," ucap dokter Karen sambil tangan kirinya menggenggam tangan dokter Sandra sedangkan tangan kanannya menggenggam tangan dokter Clarisa.

Dokter Sandra dan dokter Clarisa membalas genggaman dokter Karen agar dirinya kuat dalam menjalani hari - harinya dengan menikah pria arogant tersebut.

" Apa kamu tidak takut nanti di siksa oleh suamimu?" tanya dokter Sandra.

" Tidak, jika memang takdirku harus mati di tangan pria tersebut aku rela karena setidak - tidaknya mengurangi dosa yang di perbuat oleh orang tuaku di masa lalu," jawab dokter Karen dengan wajah sendu.

" Mudah - mudahhan suamimu bisa berubah menjadi baik dan tidak menyiksamu," ucap dokter Clarisa penuh harap.

" Amin, doakan saja. Kita tidur yuk besokkan aku akan menikah." ucap dokter Karen

" Hmmm... semoga kamu bahagia Karen. Kamu gadis baik dan ku harap pria itu bisa luluh akan kebaikanmu," ucap dokter Sandra dengan tulus.

" Semoga saja suamimu bisa melupakan dendamnya," sambung dokter Clarisa tulus.

" Terima kasih atas doa kalian,'' ucap Karen dengan tulus.

Merekapun berdoa bersama kemudian tidur menyambut hari esok yang lebih baik dari hari ini.

xxxx

Pagi hari seperti biasa tiga gadis cantik sudah bangun pagi dan memasak. Siapa lagi kalau bukan dokter Karen, dokter Sandra dan dokter Clarisa.

Kini mereka sudah mandi dan memakai pakaian santai. Mereka berdua menuruni anak tangga menuju ke arah meja makan.

" Mommy dan daddy sudah bangun?" tanya dokter Karen dengan nada lembut

cup

cup

Dokter Karen mengecup pipi mommy dan daddynya sedangkan dokter Sandra dan dokter Clarisa menyium punggung tangan mommy dan daddynya Karen.

Mereka berdoa bersama selesai berdoa mereka makan dalam diam tanpa ada bersuara. Selesai makan dokter Karen, dokter Sandra dan dokter Clarisa membersihkan meja makan dan mencuci piring - piring dan gelas - gelas kotor. Mereka sangat rajin walau ada pelayan tapi mereka yang mengerjakannya.

Selesai membereskan mereka berjalan menuju ke ruang keluarga. Mereka mengobrol dengan serius dan terkadang tertawa bersama.

" Mommy dan daddy setelah menjual mansion ini mau tinggal di mana?" tanya dokter Karen.

" Kami berencana tinggal di desa tempat oma dan opamu tinggal. Rumah sederhana tapi penuh kedamaian. Mommy dan daddy meminta maaf padamu karena gara - gara kami kamu mengalami ini semua," ucap mommy dengan nada sendu

" Tidak apa - apa mom, dad. Karen menerimanya dengan ikhlas." ucap dokter Karen dengan wajah sendu.

" Kamu tidak tahu sayang kalau tuan Sebastian adalah pria yang sangat kejam, pria yang sangat senang menyiksa dan tidak perduli itu anak - anak atau para wanita. Kalau para pria saja daddy akan tenang tapi tuan Sebastian tidak pernah membeda - bedakan baginya menyiksa dan membunuh adalah hobby nya." ucap daddynya dokter Karen dengan nada lirih.

" Daddy dan Mommy jika seandainya aku mati di tangan tuan Sebastian, Karen minta sama mommy dan daddy juga untuk kalian berdua jangan membalas dendam padanya," pinta dokter Karen.

" Sayang, jangan bicara seperti itu mommy dan daddy tidak sanggup kehilanganmu," ucap mommy dan daddy dengan air mata mulai keluar.

Terpopuler

Comments

Popy Setyaningsih

Popy Setyaningsih

mampir,suka yg berbau2 mafia soalnya🤣

2023-01-30

2

Shai'er

Shai'er

Amiiiin 🤲🤲🤲

2023-01-25

1

Shai'er

Shai'er

ouhhh🥺🥺🥺🥺😭

2023-01-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!