Bungkus Semuanya

"Aku setuju dengan gaun pengantinnya dan yang tadi dipakainya bungkus semuanya." ucap Tuan Sebastian.

Dokter Karen dan manager butik hanya menatap Tuan Sebastian dengan tatapan bingung ketika mendengar ucapan Tuan Sebastian karena tadi Tuan Sebastian bilang kalau pakaiannya jelek semua.

( "Apakah Tuan Sebastian akan menikah lagi setelah diriku? " tanya dokter Karen dalam hati dan entah kenapa hatinya terluka namun tidak berdarah).

"Baik tuan." jawab manager butik dengan senyum bahagia.

"Pakaikan pakaian yang cocok dan jangan memakai pakaian yang tadi dan wajahnya di rias karena aku tidak suka jalan sama orang yang jelek." Perintah Tuan Sebastian dengan nada dingin yang berlawanan dengan kata hatinya.

"Baik tuan." ucap manager butik dengan semangat karena pakaiannya di borong sekaligus bingung pasalnya dokter Karen sangat cantik tapi Tuan Sebastian mengatakan kalau dokter Karen jelek.

Manager butik itu memperlihatkan beberapa dres dan kini giliran dokter Karen yang memilih sendiri tanpa campur tangan Tuan Sebastian.

Dokter Karen melihat dress yang sangat cantik dan tentunya sangat mahal dan setelah beberapa saat dokter Karen memilih salah satu dres tersebut dan memakainya, tanpa perlu gonta ganti pakaian seperti tadi dirinya memakai gaun pengantin.

Setelah memakainya manager butik memerintahkan salah satu karyawannya untuk merias Karen dan juga menyanggul rambutnya.

"Nona memang sangat cantik sekali." puji sang manager butik.

" Terima kasih atas pujiannya." ucap dokter Karen dengan tulus.

Manager butik tersebut tersenyum mendengar ucapan tulus dokter Karen.

"Semoga pernikahan nona dan tuan selalu bahagia." ucap manager butik tersebut.

"Amin, terima kasih atas doanya." ucap dokter Karen dengan nada lembut sambil masih tersenyum.

Tirai mulai di buka dan dokter Karen melihat Tuan Sebastian sibuk mengerjakan sesuatu di laptopnya.

"Maaf tuan semuanya sudah selesai." ucap manager butik tersebut dengan nada sopan.

"Ronald." panggil David tanpa melihat dokter Karen dan tidak menjawab ucapan manager butik tersebut.

"Iya tuan." jawab Ronald.

Ronald yang mengerti panggilan tuannya langsung membayar dengan menggunakan kartu kredit tanpa batas. Selesai pembayaran mereka bertiga berjalan memasuki sebuah restoran karena hari sudah menjelang siang.

Dokter Karen membuka buku menu dan melihat isi menu makanan yang tersedia kemudian menatap Tuan Sebastian.

"Tuan mau memesan apa?" tanya dokter Karen dengan nada lembut.

"Daging Stick dan lemon tea." ucap Tuan Sebastian sambil membuka laptopnya dan mengerjakan sesuatu tanpa menatap dokter Karen.

"Kalau Kak Ronald memesan apa?" tanya dokter Karen dengan nada masih lembut.

"Aku pesan..." ucapan Ronald terpotong karena mendapatkan tatapan tajam Tuan Sebastian.

Glek

Ronald yang merupakan orang kepercayaan sekaligus tangan kanan Tuan Sebastian hanya bisa menelan saliva nya dengan kasar membuat Ronald terdiam.

"Pesan apa kak Ronald?" tanya ulang dokter Karen dengan nada lembut yang tidak melihat Tuan Sebastian.

" Terserah nona saja." Jawab Ronald dengan pasrah.

Dokter Karen melambaikan tangan ke arah pelayan restoran kemudian dokter Karen menyebutkan pesanannya membuat Tuan Sebastian menatap tajam ke arah dokter Karen.

Setelah pelayan restoran pergi dokter Karen merasakan hawa dingin di depannya membuat dokter Karen menatap ke arah Tuan Sebastian.

"Ada apa tuan?" tanya dokter Karen dengan bingung karena di tatap tajam oleh Tuan Sebastian.

"Kenapa pesanannya sama semua!" bentak Tuan Sebastian.

"Maafkan aku tuan, aku akan menggantinya." ucap dokter Karen dengan mata berkaca-kaca sambil menundukkan kepalanya.

Seumur hidup dokter Karen tidak pernah di bentak karena itulah dokter Karen sangat kaget dan matanya berkaca-kaca sedangkan Ronald hanya bisa diam karena dirinya tahu akan sifat Tuan Sebastian yang sangat Arogant.

"Tidak usah, lain kali jangan lakukan itu!" perintah Tuan Sebastian.

"Baik tuan." Jawab dokter Karen patuh.

Tidak berapa lama pesananpun datang dan mereka bertiga makan dalam diam dan tidak ada satupun yang berbicara. Hingga lima belas menit kemudian mereka sudah selesai makan.

Seperti yang tadi ketika di butik Ronald membayar makanan yang tadi mereka makan kemudian mereka bertiga langsung berangkat ke gedung untuk melihat bagaimana persiapan acara resepsi pernikahan besok malam. Setelah selesai mereka baru pulang ke mansion namun sebelumnya mereka pulang ke mansion milik orang tua dokter Karen yang sebentar lagi akan pindah kepemilikan atas nama Tuan Sebastian.

Tanpa sepengetahuan Tuan Sebastian kalau orang tua dokter Karen meminta orang kepercayaannya untuk mengurus semua aset miliknya akan dipindahkan atas nama Tuan Sebastian.

xxxxx

Mohon dukungan dan Berikan : 😍😍😘😘🤩🤩😊😊😉😉

Komentar 😍

Like 😍

vote 😍

tip 😍

Agar Author tetap semangat dalam menulis novel ini. Terima kasih banyak buat pembaca yang masih setia membaca novelku.😁😚😚😍😍😘😘 juga yang telah memberikan komentar, like, vote dan tipnya.

Salam Author

Yayuk Triatmaja

xxxxxx

Terpopuler

Comments

🍓🍓🍓

🍓🍓🍓

apakah sebenernya bukan ortu karen pembunuhnya?

2023-08-26

1

Shai'er

Shai'er

maksud lo 🥺🥺🥺

2023-01-25

0

Shai'er

Shai'er

nah loh🤭🤭🤭🤭🤭

2023-01-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!