Happy Reading~
Akhirnya hari yang telah ditunggu tunggu oleh Bill sejak lama pun tiba. Acara pernikahan serba mewah dengan tempat yang begitu besar sampai dengan penampilan kedua mempelai.
Bill yang sudah cukup lama berada di ruangannya itu merasa bosan dan memutuskan untuk melihat Lusia di ruangan lainnya. Saat hendak menuju tempat dimana Lusia sedang berdandan, seseorang dengan wajah yang begitu familiar memanggil namanya dari belakang.
"Bill!" Bill pun menoleh.
"Ayah??" Ternyata orang itu adalah Jasper Christensen Amedeo. Seorang Ayah dari Bill Amedeo.
"Akhirnya kamu nikah juga.... Ayah bahagia banget hari ini" Cetus sang Ayah sambil memegang wajah putranya yang kini sudah dewasa dan akan menikah.
"Aku juga bahagia" Balasnya dengan senyuman yang mengembang diwajahnya.
"Calon istri kamu... mana? Ayah denger dari asisten kamu namanya Lusia, ya?" Tanya sang Ayah yang sebenarnya membuat Bill jadi merasa risih.
"Sebenernya aku lagi mau ke ruangan Lusia, eh, tapi Ayah tiba tiba dateng" Papar Bill berharap semoga Ayahnya cepat pergi dari hadapannya.
"Oh, gitu? Ya udah, Ayah ngga akan halangi kamu deh. Oh ya, Ibu kamu juga udah ngga sabar pengin liat calon istri kamu, begitu juga Ayah" Lontar Jasper.
"He'm" Bill pun menjawabnya dengan berdeham. Kemudian di iringi dengan sang Ayah yang pergi meninggalkan Bill ditempat itu.
Tanpa pikir panjang, ia pun segera bergegas menuju ke tempat Lusia sebelum Ayahnya datang menemuinya lagi di tambah bersama sang Ibu.
Sampai di sebuah ruangan dengan pintu masuk yang besar dan terbuat dari besi khusus, Bill melihat sosok wanita yang cantik dengan paras yang mempesona. Bahkan ia pun sudah membayangkan sampai kemana-mana.
"Duh, jangan terlalu tinggi dong bayanganmu" Ucapnya dalam hati seraya mendekati Lusia.
Lusia pun dibuat kaget oleh kedatangan Bill yang tiba tiba dan langsung mengehelai rambut panjangnya itu. Dia juga tidak segan untuk menyentuh punggung Lusia yang terbuka karena tidak terbalut oleh kain.
Namun Lusia yang menerima sentuhan dari Bill itu merasa risih meskipun sebenarnya mereka juga akan manjadi sepasang suami-istri nantinya.
"Kamu suka sama gaunnya, kan?" Tanya Bill sambil menatap pada Lusia.
"Jangan bilang kamu ngga suka sama gaunnya. Tapi asal kamu tau, gaun ini tuh terbuat dari bahan yang khusus dan cuman ada satu di dunia. Dan itu ya gaun yang bakalan kamu pake hari ini" Pertanyaan itu sungguh membuat Lusia merasa kesal. Tapi Lusia tak ambil pusing dengan hal itu, ia menjawabnya dengan nada suara yang lembut dan bahkan membuat Bill sempat melakukan aksinya.
"Aku suka, kok. Ngomong ngomong.... aku hari ini cantik, ngga?" Tangan Lusia yang terlihat gemetaran itu bahkan tidak sama seperti ucapannya yang terdengar begitu pemberani.
"Kamu cantik banget hari ini"
Tak lama setelah itu, akhirnya acara pernikahan pun dimulai. Tempat itu sangat megah karena terdapat beberapa berlian yang sengaja digunakan untuk menghias tembok tembok.
Kemudian Bill dan Lusia pun turun menyusuri anak tangga untuk menuju tempat dimulainya acara pernikahan. Orang orang yang melihat kedua pasangan itu merasa terkesima, mereka beranggapan bahwa keduanya sangat cocok jika dijadikan pasangan.
Flesbek on....
"Leon, aku mau semua informasi tentang Lusia disembunyiin dari publik. Semuanya harus beranggapan kalo Lusia itu anak dari keluarga kaya yang sederajat sama aku" Ucap Bill pada seorang lelaki dihadapannya. Ia adalah orang kepercayaan Bill selama 4 tahun ini.
"Baik Tuan, akan aku laksanakan" Balasnya.
Kemudian Leon pun langsung mengerjakan perintah dari Bill. Semua informasi serta latar belakang Lusia akan disembunyikan dari publik. Bahkan pihak dari keluarga Lusia juga sangat setuju dengan hal ini. Mereka bersepakat untuk menjaga nama baik keluarga Bill serta keberadaan keluarga Lusia.
**Flesbek off**
"Ahhh!!! Dia menantu aku?!! Cantiknya!!" Seorang wanita berteriak sambil berlari menuju ke arah Lusia. Alice Cristian Amedeo, seorang Ibu dari Bill Amedeo.
"I... Ibu..." Sapa Lusia dengan ramah sambil membalas pelukan sang Ibu mertua.
"Aku ngga nyangka, menantu aku bisa secantik ini" Lanjut ucapnya.
"A--ah, makasih"
Dibarengi dengan hal itu, Lusia juga sibuk melirik ke sana kemari mencari keberadaan keluarganya sendiri. Tapi kemudian Bill berkata pelan di telinganya, "Mereka ngga dateng, tapi kamu ngga perlu khawatir" Apa boleh buat? Lusia hanya menuruti apa kata Bill. Lagipula dirinya juga sedang merayakan hari pernikahan.
"Wahhh, menantu Ayah cakep banget. Pasti Bill pilih kamu karena kamu cantik dan tubuh kamu bikin Bill semangat buat ngelakuin aktifitasnya" Ledek sang Ayah pada Bill.
"Ayah, jangan gitu dong" Tandas Bill merasa kesal dengan sikap sang Ayah.
"Ngomong ngomong.... keluarga dari Lusia mana, ya?" Tanya Jasper yang sedari tadi heran karena tidak melihat pihak keluarga dari Lusia.
"A--anu, mereka ngga bisa dateng karena lagi ada di luar negeri. Ngga mungkin juga kan mereka datang ke sini secara mendadak? Tapi mereka udah titip salam buat Ayah Ibu, kok" Balas Bill dengan raut wajah panik.
Lusia yang mendengar kebohongan dari Bill itu jadi merasa tidak enak karena dia juga hanya diam saat itu.
Akhirnya hari itupun dilalui dengan sangat cepat. Semuanya berjalan dengan lancar dan sesuai keinginan.
Malam itu Bill langsung mengajak Lusia ke rumah baru mereka yang letaknya tidak jauh dari rumah Bill yang lama. Mereka menaiki sebuah mobil mewah dengan beberapa kawalan mobil yang berada di sekitar mobil yang mereka tumpangi.
"Kamu bahagia ngga hari ini?" Tanya Bill sambil menatap pemandangan malam di jalanan itu.
"Aku bahagia banget. Bahkan, kebahagiaan ini ngga pernah aku rasain selama aku hidup" Balasnya dengan tatapan sedih pada Bill. Namun Bill tidak menanggapi tatapan itu dan masih sibuk menatap pemandangan malam.
"Aku juga ngerasa ngga enak karena jadi bagian keluarga kaya" Lanjut ucapnya. Bill hanya tersenyum mendengar jawaban dari Lusia.
Sekitar 40 menit mereka berada diperjalanan, akhirnya mereka pun sampai di sebuah tempat yang di tuju.
Di sana terlihat sebuah rumah yang amat besar dengan 4 lantai. Halaman yang luas, rasanya seperti 30× lipat jika dibandingkan dengan rumah Lusia. Ah, tidak tidak. Itu tidak bisa dibandingkan dengan orang kaya seperti Bill yang memegang banyak perusahaan di usianya yang masih muda.
Saat memasuki ruangan itu, hanya ada pandangan kosong dalam diri Lusia. Mulutnya seperti tak dapat berkata apa apa menerima semua kenyataan ini. Dia menatap setiap bagian ruang yang ada di sana, bahkan sebuah aquarium yang harganya pasti tidak sebanding dengan rumah lamanya.
"Pelayan!" Teriak Bill. Beberapa dari mereka langsung berlari menuju tempat Bill berada. Wajahnya menunduk tak berani menatap wajah tampan Bill.
"Iya, Tuan?"
"Tolong anterin Lusia ke kamarnya" Perintahnya sambil menyodorkan Lusia pada mereka.
Lusia dibuat heran dengan perlakuan Bill yang tiba tiba menjadi aneh, bahkan sebelumnya Bill tidak pernah berbuat seperti itu padanya. Tapi Lusia tidak berpikiran negatif, mungkin saja karena ia sudah menjadi bagian dari keluarga ini jadi rasanya sedikit berbeda.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Febby Fadila
kok bill bohong si sama orng tuanya
2024-07-09
1
🍷Asisten Cesliea🍷
aah pasti bill jahat
2022-12-09
0
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу᭄
aku mendukung author~
2022-12-03
2