[NIKAH SMA] Dipaksa Menikah Dengan CEO Muda
Halo semuanya (●’◡’●)ノ selamat datang di karya baru aku. Happy Reading~
Semoga kalian suka♥︎
Lusiana Nachika, seorang gadis berusia 17 tahun yang berusaha keras agar dirinya bisa tetap hidup. Dia adalah salah satu korban bullying disekolahnya karena dianggap sebagai gadis pintar yang pelit. Ia juga diperlakukan buruk oleh keluarganya sendiri. Ayahnya yang tukang mabuk dan hobi judi itu juga tidak memiliki pekerjaan yang akhirnya membuat Lusia terpaksa harus bekerja. Ditambah lagi dengan Ibu serta adik tirinya yang selalu memarahinya.
Pernah sesekali Lusia berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Tapi alasan kenapa dirinya itu tidak berani mengakhiri hidup adalah karena keinginan Ibu kandungnya sebelum meninggal. Dia menginginkan anaknya agar hidup bahagia sebelum pergi dari dunia ini.
***
"Gila, ya?!! Liat dong hasilnya" Kesal seorang gadis bernama Nara. Belum lama ini, dirinya menjadi seorang model atau biasa disebut sebagai ulzzang di sebuah agency.
"Kamu kenapa, Nara?" Tanya Catarin. Dia salah satu teman perempuan yang paling dekat dengan Nara.
"Hiks...hiks... gara gara Lusia ngga mau bagi jawaban waktu ulangan kemarin, nilai aku jadi rendah. Padahal aku udah janji sama Papah Mamah kalo aku bakal jadi juara kelas di semester kali ini. Mereka juga udah janji mau kasih aku surprise!" Ucapnya diiringi dengan isak tangis.
Tak lama setelah itu, Lusia memasuki ruangan kelas dengan penampilan rapih. Rambutnya yang berwarna hitam panjang itu sangat terlihat indah. Apalagi bentuk tubuhnya yang begitu elok menjadi daya tarik semua orang. Bukan hanya tubuh, namun wajah cantik dan manis Lusia itulah yang membuat para lelaki jatuh cinta padanya.
"Itu dia orangnya" Ujar Catarin sambil menunjuk ke arah Lusia yang baru saja memasuki ruangan kelas.
Ia yang tidak tau apa apa dibuat heran oleh mereka berdua yang tiba tiba memanggil namanya.
"Apa?" Tanya Lusia sambil berjalan menuju ke arah tempat duduknya.
"Ini nih, gara gara kamu ngga mau kasih jawaban ke aku. Nilai aku jadi rendah gini!!" Bentaknya sambil mendobrak meja miliknya.
Sejak saat itu, Lusia menjadi bahan omongan semua orang. Apalagi Nara seorang anak pengusaha itu menyelidiki latar belakangan Lusia yang ternyata berasal dari keluarga miskin.
Berbagai cemoohan dan sindiran orang orang pun selalu terlempar padanya. Tidak ada orang yang menyukainya setelah hari itu. Alasan Lusia dibully bermula dari Nara. Dia yang selalu menyebarkan berita berita tidak benar pada semua orang menjadikan Lusia seperti orang asing dikelas.
Entah karena iri atau benci dengan tubuh Lusia yang begitu sempurna, Nara juga menyebutnya sebagai seorang pelacur yang hanya bekerja untuk memuaskan para lelaki tua. Karena dirinya tidak mampu hidup selain mencari uang dengan cara itu.
***
Siang itu, suasana kelas begitu ramai. Beberapa anak dari kelas lain juga ikut menyaksikan dimana kejadian saat Lusia diperlakukan buruk oleh teman teman satu kelasnya.
"Hahaha,,, siapa juga yang suruh kamu godain pacar aku? Hah?!!! Udah miskin, ngga tau malu pula!" Seloroh Nara yang mengaku jika pacarnya itu digoda oleh Lusia.
Anak anak kelas juga tidak tinggal diam. Diantara mereka ada yang melemparkan sampah pada Lusia dan ada juga yang beberapa kali memukulinya.
Buak!!! Buak!!! Ray, seorang anak lelaki yang terkenal dengan wajah tampan dan sikap dinginnya itu memukul bagian kepala Lusia menggunakan sapu yang disediakan dikelas.
"Uh, kalo aku yang ada di posisi itu pasti sakitnya ngga ketolong" Ucap salah seorang anak kelas lain yang melihat kejadian itu hanya lewat jendela kelas karena ruangan kelas yang terlalu ramai membuatnya tidak bisa melihat dari dekat.
"Salahnya juga sih, siapa juga yang suruh godain pacar temennya?" Kesal temannya.
"Cukup... sakit.... ini sakit.... " Lusia hanya bisa merintih kesakitan dalam hatinya. Matanya yang terus mengeluarkan air mata itu tidak diperdulikan oleh orang orang disekitarnya.
Tiba tiba, seorang anak lelaki menyerobot masuk kedalam kelas. Namanya adalah Ethan Hugo atau yang biasa disebut dengan sebutan Ethan. Dialah satu satunya anak disekolah yang masih perduli terhadap Lusia.
"Berhenti!!!" Teriaknya sambil menghentikan perbuatan anak anak lain.
Setelah mendengar teriakan itu, diantara mereka tidak ada yang melanjutkannya lagi. Mereka hanya menatap Ethan dengan tatapan penuh kebencian.
"Apa kalian ngga liat seorang gadis yang lagi kesakitan karena perbuatan kalian?!! Liat!! Apa kalian buta??" Ethan terus melontarkan kata katanya itu tanpa memperdulikan siapa saja yang berada disekitarnya. Hatinya benar benar merasa sakit melihat seorang gadis didepan matanya itu menangis kesakitan.
"Aku tanya sekali lagi sama kalian, apa kalian buta?!!!! Hah?!!" Serunya sambil menunjuk beberapa anak yang baru saja merundung Lusia. Karena tidak bisa menahan rasa sedihnya, tanpa sadar ia mengeluarkan cairan bening dari matanya.
"Cih. Kamu pikir kamu itu pahlawan? Minggir! Ngga perlu ikut campur" Ucap Nara yang merasa jijik dengan sikapnya itu.
Tanpa rasa takut, Ethan kemudian langsung memegang tangan Lusia kemudian menariknya pergi dari tempat yang seperti neraka itu.
"Kenapa kamu perduli? Ethan...." Ucapnya dalam hati sambil terus menangis.
Anak anak dikelas yang melihatnya menjadi berpikiran buruk tentang Ethan yang selalu perduli pada Lusia.
"Godaan apa lagi sih ini?"
"Jijik banget... udah rebut pacar orang, mau rebut cowo cowo tampan disekolah ini juga?"
"Dia pikir dia yang berkuasa disekolah ya karena dia itu cantik? Paling cuman pinter sama cantiknya aja, dia jadi sombong. Padahal dia anak orang miskin yang ternyata seorang pelacur"
Berbagai cemoohan terus keluar dari mulut orang orang itu. Mereka jadi bertambah beranggapan buruk tentang Lusia.
Di tempat lain, ternyata Ethan membawa Lusia ke taman belakang sekolah yang terlihat sepi. Ethan menyuruh Lusia yang masih setia dengan tangisnya itu untuk duduk. Sedangkan ia sendiri berjongkok dibawah Lusia.
"Tatap aku....!!" Tegas Ethan. Namun Lusia sama sekali tidak mau menatapnya. Ia merasa malu karena kejadian tadi, meskipun sebenarnya kejadian ini sudah terulang berkali-kali.
"Pergi! Aku ngga butuh kasihani dari kamu, semua orang itu sama aja, ngga ada bedanya" Ucapnya sambil mendorong Ethan agar menjauh darinya.
Dengan berat hati, Ethan pun menuruti apa keinginan Lusia. Dia pun angkat kaki dari taman itu dengan perasaan yang masih belum tenang.
Tak lama setelah itu, bel masuk berbunyi. Suasana kelas yang sebelumnya dihebohkan oleh perundungan Lusia kini sudah mulai sunyi.
Ditambah dengan guru yang tiba tiba memasuki ruangan kelas sambil membawa beberapa buku sempat mengejutkan anak anak.
"Selamat siang semuanya" Sapa guru tersebut. Namanya adalah Lorena.
"Pagi Bu" Jawab mereka.
Bu Lorena yang melihat murid dikelasnya berkurang dua anak pun lantas bertanya, "Siapa yang belum masuk? Kok udah waktunya pelajaran dimulai belum masuk juga?"
"Tadi aku liat Lusia sama Ethan lagi ada di toilet Bu" Timpal Catarin. Anak anak yang mendengar jawaban dari Catarin itu merasa heran. Tetapi Catarin membuat isyarat dengan mengedipkan sebelah matanya pada mereka.
"Lagi ngapain mereka di toilet? Catarin, kamu coba panggil mereka, ya" Tegas Bu Lorena menyuruh Catarin agar secepatnya menjemput Lusia dan Ethan.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу᭄
.
2023-12-05
0
🍷Asisten Cesliea🍷
wihhh bagus banget ceritanya!!!
2022-12-09
1
🍷⃞⃟Rere꧁༺𝓡𝓮𝓰𝓲𝓷𝓪༻꧂
semangattt
2022-11-29
1