Happy Reading~
Kyne pun akhirnya sampai ditempat tujuan. Dia memasuki restoran tersebut dengan perasaan tidak sabar. Kepalanya itu celingak celinguk mencari keberadaan Bill yang sedari tadi tidak nampak. Tapi tak lama setelahnya, Kyne pun melihat sosok Bill yang sedang menatapnya dari kejauhan. Dengan capat Kyne segera berlari menuju tempat Bill.
"A... ada apa, Tuan?" Tanya Kyne gelagapan.
"Duduklah dulu, aku ingin berbicara santai dengan Paman" Bill mempersilahkan Kyne untuk duduk karena dia tidak betah melihat seseorang berdiri di hadapannya. Kyne pun akhirnya duduk dan Bill mulai membuka pembicaraan.
"Apa Paman ingin melunasi semua hutang paman?"
"Te--tentu saja! Jika soal uang... aku tidak akan menolaknya, Tuan" Balasnya cengar cengir.
Bill yang melihat tingkah Kyne itu merasa ingin tertawa lepas dihadapannya. Namun jika ia tertawa, mungkin hal ini malah akan menggagalkan rencana yang sudah ia harapkan sebelumnya.
"Baiklah! Aku akan melunasi semua hutang Paman dan keluarga Paman. Aku juga akan menjamin hidup Paman tidak akan melarat lagi, dan... Paman akan hidup dengan semuanya yang serba mewah" Ucapan Bill itu membuat Kyne bisa hilang akal karena uang.
"Bagaimana caranya?!!" Kyne langsung bangkit dari tempat duduknya sambil menatap Bill dengan tatapan yang begitu serius.
"Tapi dengan syarat,"
"Syarat?"
"Iya, syarat"
"Apa syaratnya?" Semakin lama berada di sana, Kyne semakin yakin kalau ada hal yang tidak beres dengan posisinya saat ini.
"Aku akan menikah dengan putri Paman" Ucap Bill yang sontak membuat Kyne jadi gelagapan tidak tau harus berkata apa. Tapi sudah pasti, Kyne akan menerima persyaratan dari Bill jika itu demi uang.
"Putriku? Ya--yang mana? Lusia? Atau Maria?" Tanya Kyne sambil menunjukkan beberapa foto kedua putrinya.
Tetapi Bill langsung menyingkirkan foto itu dari hadapannya dan tersenyum ke arah Kyne. Namun Kyne dibuat heran oleh sikapnya.
"Lusia, aku tertarik dengan putri Paman yang bernama Lusia"
"Kalau begitu, aku akan memberi tahu Lusia soal ini. Jadi, kau tidak perlu khawatir! Dia pasti mau menikah denganmu" Papar Kyne. Bill kini jadi semakin yakin kalau dirinya pasti bisa mendapatkan Lusia.
"Tapi aku ingin jika Paman tidak memanggilku Tuan lagi. Dan aku juga tidak akan memanggilmu Paman, melainkan Ayah" Tegur nya.
Karena semuanya sudah disepakati, akhirnya Kyne memutuskan untuk langsung pulang ke rumahnya dan membicarakan soal pernikahan ini esok hari.
Keesokan harinya, sebelum Lusia terbangun, Kyne menyempatkan untuk memberitahu pada istrinya terlebih dahulu agar dia mampu membujuk Lusia.
"Apa?!! Menikah dengan CEO muda itu?" Emma terkejut setengah mati saat mendengar penjelasan dari Kyne.
Dibarengi dengan itu, Maria juga tak sengaja mendengar obrolan mereka berdua karena suara mereka yang terlalu keras.
"Apa? Kak Lusia mau nikah, ya?" Lontar Maria tiba tiba. Kyne dan Emma pun dibuat terkejut karena kedatangan Maria.
"Iya. Kamu bantu bujuk kakakmu ya" Kata Emma dengan wajah tidak sabar.
Tak lama setelah itu, Lusia keluar dari kamarnya dan melihat keluarganya yang sedang menatap dirinya.
"Lusia, Ayah mau ngomong sama kamu" Tutur Kyne sambil menarik tangan Lusia untuk duduk di sofa. Tetapi ia heran dengan sikap keluarganya yang baik tak seperti biasanya. Lusia pun hanya bisa menurut dan mengikuti kata katanya.
"Jadi, kamu mau kan kalo nikah sama Bill? CEO muda yang udah pegang banyak perusahaan itu loh, kamu kenal dia kan?"
"Apa?!!! Nikah???!!!" Teriak Lusia. Dia sama sekali tidak ada keinginan untuk menikah di usianya yang masih begitu muda. Apalagi ia sendiri juga masih duduk di bangku SMA.
"Iya, nikah"
"Ngga! Aku ngga mau! Aku masih muda, aku mau lanjut sekolah" Tolak Lusia dengan nada suara yang tinggi.
"Dengerin Ayah dulu"
"Ngga, aku ngga mau!!!"
Plak!
Karena tidak tahan, Emma pun menampar wajah Lusia yang kedua kalinya di hadapan sang suami.
Maria yang menyaksikan hal itu merasa senang karena Lusia hidup sengsara.
"Kalo kamu ngga mau nikah sama Bill. Kamu bukan keluarga ini lagi! Kamu bakalan Ibu keluarin dari sekolah dan kamu bakal kita telantarin!!" Bentak Emma dengan penuh emosi.
"Dengerin kata kata Ibu. Inget, kamu bakal tetep sengsara kalo ngga nikah sama Bill. Sedangkan kalo kamu nikah sama dia, hidup kamu akan tetap terjamin"
Seketika Lusia teringat dengan nasib kehidupannya saat ini. Dia akan terus hidup sengsara selamanya jika tidak menikah dengan Bill. Apalagi dia juga sudah tidak memiliki pekerjaan untuk mengidupi dirinya serta keluarganya.
"Gimana?" Tanya Kyne penuh dengan harapan.
Lusia perlahan mengangguk dengan perasaan campur aduk dan ragu. Tapi dia juga tidak bisa terus memilih kehidupannya saat ini.
"Kakak serius, kan?!!" Maria sangat senang ketika melihat anggukan Lusia meskipun terlihat seperti menolak.
Akhirnya hari itu, Kyne langsung menghubungi Bill dan memberi tahunya bahwa Lusia menerima untuk menikah dengannya. Setelah itu, Bill membuat jadwal pertemuan dengan Lusia besok malam direstoran yang akan ia booking.
Tak terasa hari sudah membawa Lusia dimana saatnya ia akan bertemu dengan seorang calon suami. Dia berdandan dengan sangat cantik dan mengenakan gaun pendek berwarna merah muda.
Jantung Lusia berdebar sangat kecang ketakutan seperti akan bertemu presiden saja. Ia menaiki sebuah taxi yang sudah dipesan untuk menuju ke restoran.
Tak memakan waktu lama, Lusia pun akhirnya sampai ditempat tujuan dengan wajah yang tidak enak. Meskipun ia sempat berpikir untuk berubah pikiran, tapi takdir sudah membawanya ke tempat itu.
Ia memasuki ruangan tersebut dan melihat Bill yang sedang terduduk bersama seseorang yang terlihat seperti seorang asisten pribadi. Tanpa ragu, ia pun ikut duduk di sana.
"Lusia" Sapa Bill dengan senyuman yang terlihat mengembang di wajah tampannya itu. Tetapi Lusia tidak mampu menjawab sapaan dari Bill karena dia terlalu gugup.
"Santai aja, kamu ngga perlu khawatir. Kamu udah ada di sini, artinya kamu setuju mau nikah sama aku" Ucap Bill yang sontak membuat Lusia merinding.
"Sebenernya... aku tertarik sama kamu sejak pandangan pertama. Kamu inget kan, kalo hari itu kamu jadi pekerja di cafe hipster dan ketemu aku?" Tanya Bill memastikan.
"Iya. Aku inget..." Akhirnya Lusia pun membuka suaranya.
"Pftttt" Bill tertawa kecil. Lusia hanya heran mengetahui kepribadian yang sebenarnya yang ada pada diri Bill.
"Langsung ke intinya aja, aku ada rencana buat pernikah kita" Ucap Bill sembari menunjukkan sebuah gambar mewah tempat untuk pernikahan mereka.
Setelah melihat gambar yang ditunjukkan oleh Bill, ia begitu terkesima dengan tempat yang begitu mewah. Mungkin tempat untuk menyewa nya saja tidak cukup dengan harga 10 mobil baru.
"Aku sih ngikut kamu aja" Papar Lusia merasa tidak enak jika akan menjawab "Iya". Tapi pada akhirnya, mereka berdua pun bersepakat untuk menikah di tempat mewah yang Bill tunjukkan sebelumnya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Febby Fadila
semoga bill memperlakukan lusia dengan baik
2024-07-09
0
🍷Asisten Cesliea🍷
lusia, biar aku aja deh yg nikah sm bill
2022-12-09
0