Siapa Dia?

Pagi itu Bintang yang sudah siap, kini dia berdiri di depan cermin. Melihat pantulan tubuhnya yang kini sudah rapi dan cantik, dia memakai kemeja panjang dengan rok selutut.

Bintang memang cantik, dia bahkan sering memuji dirinya sendiri.

Setelah persiapan selesai, dia pergi menggunakan taksi, dia belum bisa berteleportasi sehingga dia harus seperti manusia normal sekarang.

Dia memandang perusahaan yang ada di depannya itu, dengan yakin dia melangkahkan kakinya menuju perusahaan dengan niat melamar pekerjaan.

"Nona, anda bisa langsung melakukan wawancara di ruangan sebelah sana!" Ucap lelaki yang memakai jas hitam, lelaki itu bahkan memandang bintang terus menerus karena mengagumi kecantikannya.

"Semoga berhasil, tapi aku yakin aku berhasil karena aku punya kecerdasan, dan kecantikan yang memukau." Gumam Bintang pelan sebelum memasuki ruangan itu, dia begitu percaya diri.

Entah kebetulan atau ini adalah hari keberuntungannya, Bintang yang baru saja diwawancarai itu langsung disuruh bekerja hari itu juga.

Ternyata tidak ada sekretaris yang betah dengan Agra yang perfeksionis itu, dan sekarang ada pertemuan klien di luar perusahaan, membuat CEO itu membutuhkan sekretaris saat ini juga.

***

Sementara didalam ruangan terlihat lelaki tampan yang nampak kesal, "Ayo cepat, kita sudah terlambat dan suruh sekretaris baru untuk segera menyusul!" Ucap Agra pada Maxi orang kepercayaannya, lalu dia keluar dari ruangannya.

Dan pada saat itu juga Bintang yang berniat mengetuk pintu malah mengetuk dada bidang Agra karena lelaki itu baru saja membuka pintu.

"Oh astaga, kau pikir aku pintu, hah?" Agra membentak Bintang.

"Maaf, aku tidak tahu jika anda membuka pintu secara tiba-tiba," jawab Bintang dengan penuh penyesalan, ya .. dia harus berpura-pura sebagai manusia yang membutuhkan pekerjaan.

"Kamu? Wanita aneh yang kemarin itu kan? Mau apa kamu kemari? Jangan bilang kalau kamu mau minta ganti rugi karena tahu kalau aku orang kaya!" Agra

Hmm, kalau bukan Bosku dan kalau saja dia manusia yang tidak aku butuhkan, sudah aku pindahkan dia ke kutub Utara. Batin Bintang

Eh, aku lupa kekuatanku belum pulih. Batin Bintang lagi dengan menghembuskan nafas kasarnya.

"Maaf Pak, saya sekretaris anda yang baru." Bintang

"Apa? Maxi..., " Teriak Agra

"Iya tuan," Maxi berlari menghampiri tuannya yang sedang murka itu.

"Ganti dia, aku tidak mau punya sekretaris seperti dia!" Perintah Agra.

"Tidak bisa tuan, karena dia yang paling bagus saat wawancara, lagipula bukankah sekarang ada pertemuan mendesak?" Maxi

Dengan terpaksa Agra membawa Bintang bersamanya, bahkan satu mobil dengannya, meski dia sangat membenci gadis itu karena pertemuan pertama yang tidak menyenangkan.

Oh astaga, apa aku tahan bekerja dengan manusia seperti dia? Tapi dialah harapanku, aku harus mencobanya, dan berharap kekuatanku kembali. Pikir Bintang

"Geser! Jangan terlalu dekat!" Ucap Agra pada Bintang, membuat gadis itu akhirnya duduk menjauh.

Bagaimana caranya agar bisa menyentuh lelaki ini? Andai aku bisa menghentikan waktu, tapi sepertinya kekuatanku belum kembali. Pikir Bintang

Hari ini adalah pengalaman yang tak terlupakan untuk sang alien cantik ini, Bintang sangat kelelahan, dia bersikap layaknya manusia, yang menuruti semua kemauan bos nya itu, untuk pertama kalinya dia mengalah dari manusia. Terlebih lagi Agra adalah manusia yang tidak seharusnya mendapatkan perlakuan spesial dari seorang Bintang.

***

Agra puas dengan cara kerja Bintang, bahkan klien nya setuju dengan semua kerjasama yang diajukan olehnya. Itu semua tak terlepas dari cara Bintang meyakinkan klien itu dengan kecerdasannya juga karena kecantikannya yang mampu membuat klien nya tertarik bekerja sama dengan perusahaan Agra.

Siang itu mereka kembali ke kantor, saat Bintang memberikan laporannya, bahakn dia menjelaskan keganjalan dari laporan sebelumnya, Bintang begitu teliti.

Gadis itu kini berdiri disamping Agra yang sedang duduk di kursi besarnya, Bintang membungkukkan badannya. Namun saat Bintang ingin melihat ke arah bos nya itu, dia tidak tahu kalau mereka sedekat itu, membuat bibir mereka tak sengaja saling menempel satu sama lain.

Ada sesuatu yang membuat Bintang merasa aneh, sentuhan itu hangat, namun berubah dingin dan mengeluarkan sesuatu aliran yang membuat tubuhnya terasa bertenaga.

Agra yang mulai sadar, dia mencoba memalingkan mukanya, menghentikan ketidaksengajaan itu.

"Ma-maaf Tuan," ucap Bintang dengan sedikit gugup.

"Cih, ternyata kau sama saja dengan wanita lainnya yang mencoba mengincarku." Agra merasa kesal dan menuduh Bintang.

Hahaha, padahal aku beneran gak sengaja loh, dia benar-benar manusia yang paling menyebalkan yang pernah aku temui. Sabar…! Alien juga harus punya kesabaran, kalau tidak, dunia manusia ini pasti hancur olehku. Batin Bintang

"Saya benar-benar tak sengaja Tuan, biar saya lap pakai tisu ya?," ucap Bintang dengan segera membersihkan bibir Bos nya tanpa menunggu jawaban dari Agra.

Ceklek

"Hei…! Menyingkirlah dari calon suamiku!" Meira yang tiba-tiba datang tanpa permisi itu langsung marah saat melihat keintiman Agra dengan seorang wanita.

Bintang langsung refleks menghentikan apa yang dilakukannya, dia mundur beberapa langkah tanpa mengucapkan apapun.

Meira menyeret Bintang menjauh dari Agra, membuat tangannya terasa sakit.

Astaga, baru kali ini aku diperlakukan seperti ini oleh manusia. Pikir Bintang 

"Meira, untuk apa kau datang kemari?" Tanya Agra dengan sinis.

"Sayang, aku kan calon istrimu," Meira mendekat dan mencoba memeluk Agra namun ditolak oleh lelaki itu dengan mengatakan kalau dia sedang sibuk.

"Pasti gara-gara wanita ini kamu mengabaikanku?" Tunjuk Meira pada Bintang, wanita itu mulai mengangkat tangannya berniat menampar Bintang, namun Bintang berhasil menghentikan waktu.

"Oh astaga, kekuatanku kembali," Bintang merasa senang.

Dia mengambil lipstik di tas wanita itu, lalu memakaikannya dengan asal di bibir Meira.

"Rasain, makanya jadi manusia jangan sok sok an deh, ada akhirnya kamu akan kalah dari seorang Bintang. Hmm, oke beres." Ucap Bintang lalu mundur beberapa langkah.

Agra yang memperhatikan gerak gerik Bintang tanpa bergerak sedikitpun itu akhirnya mengedipkan matanya karena merasa perih, siapa dia sebenarnya? Pikir Agra

Bersambung …

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!