4. Tambah Satu

Pagi-pagi ini semuanya sudah berkumpul di meja makan. Si baby twins dengan kaki kecil mereka berjalan ke arah Mira dan Raka. Melihat mereka begitu riang membuat Devan dan Ella cuma tertawa kecil lalu melirik sinis ke Rafa yang asik makan sambil mendengarkan gadget. Rafa hanya mengabaikan satu pasutri ini. Tahu mereka marah padanya.

"Ululu, cucu Mami sudah besar ya, sudah lincah berjalan." Mira dengan perhatian mendudukkan Vinoa pada pangkuannya. Sedangkan Vina berada di pangkuan sang Kakek, Raka. Terlihat baby twins dengan manja meminta pada mereka.

"Mami! Papi!" panggil Zeli dari arah anak tangga. Gadis muda yang sudah berumur 17 belas tahun. Penampilannya yang dulu tomboy mulai perlahan sedikit diubah.

"Zeli berangkat dulu ya, Mi,"

"Loh mau kemana? Ini kan masih hari libur?" tanya Raka pada putri bungsunya.

"Biasa, Pi. Aku pergi dulu ya, dah Vino Vina." Pamit Zeli sambil mecubit dua pipi Vino dan Vina lalu pergi keluar dari mansion dengan pakaian olahraga. Devan dan Ella hanya bisa geleng-geleng kepala dengan tingkah Zeli.

"Kalau begitu aku juga mau keluar, Mi," ucap Rafa sudah selesai sarapan.

"Mau kemana?" tanya Mira.

"Em itu, mau urus sesuatu di rumah teman."

Lelaki tampan itupun beranjak dari kursinya, ia tahun ini sudah berusia 22 tahun. Saat ingin melangkah pergi, Vina turun dari pangkuan Mira. Anak kecil ini meraih tangan Rafa.

"Momo," panggil Vina membuat semua mata teralih padanya kecuali Vino yang asik mengunyah.

"Eh, momo?" Rafa berjongkok di depan Vina. Tak sangka anak satu ini sudah menyebut kata lain selain 'Mama' dan 'Papa'. Begitupun Devan agak risih melihat putrinya manja pada Rafa.

"Vina mau apa, Nak?" kata Rafa mengajaknya bicara.

"Momo." Sekali lagi hanya bisa berbicara seperti itu. Rafa jadi kebingungan melihat Vina merengek padanya.

"Sayang, kamu tahu artinya itu?" tanya Devan berbisik pada Ella.

"Aku juga tidak tahu," jawab Ella mengangkat bahu.

"Momo, momo." Lagi-lagi Vina merengek. Ny. Mira berdiri lalu mengambil Vina.

"Sepertinya Vina ingin ikut denganmu, Fa."

Rafa hanya cengingiran mendengar Ibunya. Dengan lembut Rafa membelai rambut Vina.

"Om keluar dulu, keponakan cantik Om di sini saja." Vina semakin merengek melihat Rafa ingin pergi.

"Momodo!" pekik Vina mulai mewek.

"Pffft, ahaha." Devan seketika tertawa mendengar panggilan putrinya ke Rafa.

"Loh kamu kenapa, honey?" Ella terheran-heran melihat suaminya tertawa.

"Momodo? Pfft, ahahaha sekalian panggil komodo saja!"

Rafa kini sadar dengan satu hal, ternyata nama panggilannya adalah Om bodoh, Vina yang melihat Ayahnya tertawa jadi berhenti merengek lalu ingin ke Devan.

"Papado," rengek Vina. Seketika semua orang tertawa. Terutama Rafa membuat Devan cemberut ditertawai.

"Hahaha, aku pergi dulu. Sudah telat nih, dah Mi." Rafa segera keluar ke arah motornya lalu pergi meninggalkan mansion. Vino memeluk Raka ingin diajak main. Sedangkan Vina masih merengek pada Devan. Ella dan Ny. Mira hanya tertawa kecil dengan tingkah si kembar.

Setelah sarapan, Vino dan Vina diambil oleh Ny. Mira dan suaminya. Sedangkan Ella membantu para pelayan untuk membereskan ruang dapur.

Ella tak bisa berhenti senyum-senyum sendiri sambil mencuci piring. Seketika Devan diam-diam mengagetkannya.

"Hayoo, lagi mikirin apa nih?" tanya Devan sudah berdiri di dekatnya. Ella menunduk malu lalu melihat Devan.

"Itu Vina tadi, dia lucunya kelebihan. Bisa-bisanya panggil Rafa seperti itu,"

"Ya aku sih tidak masalah, lagian cocok juga dipanggil-"

"Momodo?" ucap Ella dan Devan bersamaan.

"Ahaha, kau juga Papado," kata Ella mencolek wajah suaminya.

"Yee, kau juga Mamado," ejek Devan balas colek.

"Ahaha, sudah deh. Kau pergi kerja gih, jangan ganggu aku dulu. Nanti cuci piringnya tidak selesai-selesai." Ella mengusir Devan. Tapi Devan tak mau lalu memeluk Ella dari belakang.

"Ish, kamu ini. Lepasin aku, banyak pelayan yang lihat tahu!" cetus Ella tak enak dipeluk sekarang.

"Tidak ada pelayan, sudah kuusir semua."

Ella mematung mendengarnya, apalagi Devan mulai lagi dengan kekonyolannya.

"Ih kamu mau apa?" risih Ella merasa lehernya dikecup.

"Malam ini kita bikin debay, mau gak sayang?"

Ella terkejut langsung berbalik.

"Maksudnya?"

"Kita tambah satu anak mau gak?" mohon Devan.

"Iih, kamu! Pergi kerja gih, urus dua anak saja sudah susah tau. Apalagi Vino dan Vina masih kecil,"

"Tapi kalau sudah besar, bisa tambah satu kan?" Lagi-lagi Devan memohon.

"Tau ah, aku mau cuci piring dulu."

Devan tertawa kecil melihat Istrinya ngambek. Dengan lembut, Devan hanya mengacak-acak rambut Istrinya lalu meraih tangan Ella.

"Kalau sudah selesai cuci piring. Kamu ke ruang kerjaku ya sayang." Kata Devan tersenyum. Ella mengangguk dan melihat Devan pergi lalu melanjutkan pekerjaannya.

Setelah cuci piring, Ella berjalan menaiki anak tangga. Saat mau masuk ke ruang kerja Devan. Tiba-tiba ponselnya berdering.

"Hm, siapa hubungi aku pagi-pagi begini?"

Ella meraih ponselnya di dalam saku kemudian melihat si pemanggil.

"Aline? Ada apa?" pikir Ella segera mengangkatnya.

"Halo, Aline ada apa?" tanya Ella berdiri di dekat pintu belum masuk ke dalam ruang kerja Devan.

"Kak, gawat! Kak Elisa berdebat lagi sama Papa," ucap Aline terdengar panik.

"Apa?" Ella terkejut setelah mendengarnya.

Episodes
1 1. Pesta Besar
2 2. Anggur Tengah Malam
3 3. Bermanja - manja
4 4. Tambah Satu
5 5. Harus Bicara
6 6. Dipaksa Menikah
7 7. Terciduk
8 8. Sebuah Lelucon?
9 9. Ditolak Langsung
10 10. Mesum Tapi Manis
11 11. Kecupan Manis
12 12. Jaga Ucapanmu
13 13. Berkembang
14 14. Mak Comblang
15 15. Memang Manis
16 16. Calon Suami
17 17. Cari Solusi
18 18. Tunggu Hans!
19 19. Dicium
20 20. Dia Kekasihku!
21 21. Berbagi Hasrat
22 22. Tertawa Geli
23 23. Terngiang - ngiang
24 24. Georgest Jastin
25 25. Saingan Cinta
26 26. Dilirik Jastin
27 27. Lepaskan Aku!
28 28. Tidak Terhubung
29 29. Tanpa Bicara
30 30. Maaf Honey
31 31. Ucapan Jastin
32 32. Lelaki Berengsek
33 33. Diajak Bercinta
34 34. Hampir Diperk*sa
35 35. Sangat Marah
36 36. Gara - Gara Jastin
37 37. Hansel Geram
38 38. Club Malam
39 39. Menggila
40 40. Rencana Baby Twins
41 41. Tambah Ganteng
42 42. Pergi Menguping
43 43. Bercak Darah
44 44. Memberiku Ciuman
45 45. Luka Biasa
46 46. Di Bawah Ranjang
47 47. Butuh Solusi
48 48. Kau Kenapa, Honey?
49 49. Berdiri Tegak
50 50. Menahan Godaan
51 51. Rumput Bergoyang
52 52. Minta Adik Baru
53 53. Ciuman
54 54. Sedikit Boros
55 55. Wanita Licik
56 56. Perkelahian
57 57. Anak Ayam
58 58. Love You Pak Bos!
59 59. Renita
60 60. Minta Dipecat
61 61. Kecebong Baru
62 62. Mertua Licik
63 63. Jessica Karmelia
64 64. Bu Naina
65 65. Bos Mafia
66 66. Papa Puyaang!!
67 67. Sengaja Dibius
68 68. Aaaaaaa....
69 69. Apa Bagusnya?
70 70. Anak Kandung
71 71. Mempesona
72 72. Butuh Pendonor
73 73. Gara - Gara Aku
74 74. Lebih Baik Mati
75 75. Malaikat Kecilnya
76 76. Balas Cemburu
77 77. Bagian Terpenting
78 78. Seperti Dipermainkan
79 79. Dipanggil Nenek
80 80. Seperti Prajurit
81 81. Aku Rindu
82 82. Sangat Cantik
83 83. Begitulah Sayang
84 84. Menantu Idaman
85 85. Mencintaimu, Sya
86 86. Ce Yuma Nenek
87 87. Pesan Dari Mertua
88 88. Jujurlah
89 89. Menantu Tajir
90 90. Kebenaran
91 91. Sayang Semua
92 92. Meronta-ronta
93 93. Bulan Madu
94 94. Pacaran Setelah Menikah
95 95. Bercocok Tanam
96 96. Pertempuran Malam
97 97. Puaskan Aku Sayang
98 98. Galau
99 99. Mesum
100 100. Pintar Menggoda
101 101. Was - was
102 102. Presdir Hansel, Suamiku.
103 103. Belum Berubah
104 104. Kejutan Mengerikan
105 105. Tidak Berguna
106 106. Tidak Akan Jadi Istriku
107 107. Tiba-tiba Marah
Episodes

Updated 107 Episodes

1
1. Pesta Besar
2
2. Anggur Tengah Malam
3
3. Bermanja - manja
4
4. Tambah Satu
5
5. Harus Bicara
6
6. Dipaksa Menikah
7
7. Terciduk
8
8. Sebuah Lelucon?
9
9. Ditolak Langsung
10
10. Mesum Tapi Manis
11
11. Kecupan Manis
12
12. Jaga Ucapanmu
13
13. Berkembang
14
14. Mak Comblang
15
15. Memang Manis
16
16. Calon Suami
17
17. Cari Solusi
18
18. Tunggu Hans!
19
19. Dicium
20
20. Dia Kekasihku!
21
21. Berbagi Hasrat
22
22. Tertawa Geli
23
23. Terngiang - ngiang
24
24. Georgest Jastin
25
25. Saingan Cinta
26
26. Dilirik Jastin
27
27. Lepaskan Aku!
28
28. Tidak Terhubung
29
29. Tanpa Bicara
30
30. Maaf Honey
31
31. Ucapan Jastin
32
32. Lelaki Berengsek
33
33. Diajak Bercinta
34
34. Hampir Diperk*sa
35
35. Sangat Marah
36
36. Gara - Gara Jastin
37
37. Hansel Geram
38
38. Club Malam
39
39. Menggila
40
40. Rencana Baby Twins
41
41. Tambah Ganteng
42
42. Pergi Menguping
43
43. Bercak Darah
44
44. Memberiku Ciuman
45
45. Luka Biasa
46
46. Di Bawah Ranjang
47
47. Butuh Solusi
48
48. Kau Kenapa, Honey?
49
49. Berdiri Tegak
50
50. Menahan Godaan
51
51. Rumput Bergoyang
52
52. Minta Adik Baru
53
53. Ciuman
54
54. Sedikit Boros
55
55. Wanita Licik
56
56. Perkelahian
57
57. Anak Ayam
58
58. Love You Pak Bos!
59
59. Renita
60
60. Minta Dipecat
61
61. Kecebong Baru
62
62. Mertua Licik
63
63. Jessica Karmelia
64
64. Bu Naina
65
65. Bos Mafia
66
66. Papa Puyaang!!
67
67. Sengaja Dibius
68
68. Aaaaaaa....
69
69. Apa Bagusnya?
70
70. Anak Kandung
71
71. Mempesona
72
72. Butuh Pendonor
73
73. Gara - Gara Aku
74
74. Lebih Baik Mati
75
75. Malaikat Kecilnya
76
76. Balas Cemburu
77
77. Bagian Terpenting
78
78. Seperti Dipermainkan
79
79. Dipanggil Nenek
80
80. Seperti Prajurit
81
81. Aku Rindu
82
82. Sangat Cantik
83
83. Begitulah Sayang
84
84. Menantu Idaman
85
85. Mencintaimu, Sya
86
86. Ce Yuma Nenek
87
87. Pesan Dari Mertua
88
88. Jujurlah
89
89. Menantu Tajir
90
90. Kebenaran
91
91. Sayang Semua
92
92. Meronta-ronta
93
93. Bulan Madu
94
94. Pacaran Setelah Menikah
95
95. Bercocok Tanam
96
96. Pertempuran Malam
97
97. Puaskan Aku Sayang
98
98. Galau
99
99. Mesum
100
100. Pintar Menggoda
101
101. Was - was
102
102. Presdir Hansel, Suamiku.
103
103. Belum Berubah
104
104. Kejutan Mengerikan
105
105. Tidak Berguna
106
106. Tidak Akan Jadi Istriku
107
107. Tiba-tiba Marah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!