Bab 5 Kasmaran

Satu bulan kemudian,

Dafa dan Chika melewati satu bulan ini dengan suasana baru yang tidak mudah untuk di hadapi. Terutama Dafa yang setiap malam selalu menatap ke langit dan merindukan istrinya.

"Aishah...aku sangat merindukanmu. Satu bulan terasa seperti seribu bulan dan menyiksaku seakan aku hidup tapi tiada. Aku hidup tapi aku kehilangan arah dan tujuan. Kenapa kau pergi secepat ini? Kau berjanji akan menua bersamaku. Tapi kau telah mengingkari janjimu padaku,"

Dafa membuka jendela kamarnya.

"Mas Dafa, ini saya buatkan kopi," Chika masuk dengan kopi ditanganya. Sejak kakaknya meninggal, Chika tertahan dirumah ini. Dan dia membuatkan kopi untuk Dafa setiap malam

"Taruh saja disana, terimakasih" Dafa menjawab tanpa menoleh. Matanya menatap ke atas langit yang tinggi dari jendela kamarnya yang terbuka.

Chika terpaku dan hatinya juga sakit ketika melihat kakak iparnya menjadi pemurung dan tidak banyak bicara.

Chika lalu menutup pintu itu perlahan dan meninggalkan Dafa sendirian dengan kopi panas yang dia biarkan hingga dingin tertiup angin malam ini.

Dreettttt.

"Ya Aldo,"

"Apa yang sedang kamu lakukan?" tanya Aldo.

"Aku membuatkan kopi untuk Mas Dafa," sahut Chika.

"Besok kamu ke kampus kan?"

"Ehem, kamu sudah kangen ya?" Goda Chika berbinar.

Semua kesedihan menjadi sirna ketika pujaan hatinya menanyakan kabarnya.

"Tidak. Aku hanya ..."

"Katakan saja jika memang kangen. Kenapa berbohong?"

"Jika sudah tahu, cepatlah datang dan temui aku besok di kampus," jawab Aldo yang tidak bisa lebih lama lagi menahan rasa rindunya untuk wanita yang akan dia nikahi setelah menyelesaikan pendidikannya.

"Okey, tunggu aku di gerbang kampus,"

"Baiklah, sampai besok. Dan mimpi indah. Jangan lupa sebut namaku jika kau mau tidur, aku bisa merasakan nya dari sini. Jantungmu berdetak dan ada namaku disana,"

"Aish, kamu paling bisa...daaa"

Chika lalu menutup teleponnya.

*

*

Aldo Bamastya adalah juara bulu tangkis di kampusnya yang menjadi idaman para gadis termasuk Chika.

Sekarang Aldo dan Chika sudah menjadi sepasang kekasih ketika Aldo mengungkapkan isi hatinya pada Chika satu bulan yang lalu.

Dan tidak disangka cintanya berbalas dan ibarat gayung bersambut, jika bertepuk sebelah tangan, maka cinta pertamanya akan menjadi kisah memilukan sepanjang hayatnya.

Sayangnya mereka belum pernah ngedate bersama sejak jadian. Dan belum ada waktu yang tepat untuk kencan pertama.

Seperti hari ini, Aldo sudah setengah jam berdiri di gerbang kampus. Dan yang di tunggu tidak kelihatan juga.

"Kau pasti tidak datang lagi hari ini, okey, aku akan menelpon mu nanti. Sepertinya aku sudah terlambat," Aldo segera berlari kedalam setelah berbicara pada dirinya sendiri.

Chika berangkat ke kampus terlambat karena mengurus Adam yang merengek manja ketika ayahnya berangkat kerja.

Aduuuhhhh! Gimana ini? Aku sudah terlambat.

Chika akhirnya berhasil membujuknya dan memberikanya pada suster Nanny.

"Sama ncus dulu ya..."

"Hua hua hua..." Adam menangis ketika Chika menyerahkannya pada Nanny.

"Nanti Tante beliin ice cream. Tapi, Tante pergi dulu ya..."

Baru setelah mendengar kata ice cream, tangis Adam berhenti.

Aku tidak bisa mengandalkan ice cream setiap kali dia menangis, kalau kebanyakan bisa sakit. Nanti aku juga yang repot. Tapi sudahlah. Kali ini saja. besok aku pikirkan cara lain untuk membujuknya.

Chika menoleh sekali lagi sambil membetulkan tas punggungnya.

"Daaa sayang... emmuaaach!"

"Emmuaaach...da... Tante...."

Tangan mungil itu melambai pada Chika. Chika tersenyum trenyuh ketika melihatnya. Dalam hati sebenarnya berat sekali jika harus berpisah dari keponakannya. Tapi, dia juga punya tanggung jawab dan tugas yang harus dia tunaikan.

Sampai di kampus.

"Maaf pak, saya terlambat!"

"Ya. Besok berangkat lebih pagi agar tidak terlambat. Macet, bukan alasan yang tepat, okey,"

"Baik pak,"

Ting! Ting!

Mata Aldo berkedip padanya dengan senyum merekah di bibirnya.

"Duduk sini," bisik Aldo pada Chika.

"Iya...."

"Aku kira kau tidak datang?" Bisik Aldo pelan menatap Chika yang duduk disampingnya.

"Sudah aku bilang jika aku akan datang. Kau malah masuk duluan," gerutu Chika kesal.

"Lihat jam berapa sekarang?" Aldo menunjukkan jam di tangannya.

"Ada apa Aldo, Chika? Kalian berisik sekali. Jika tidak ingin mengikuti mata kuliah saya. Silahkan tunggu diluar. Jangan bicara sendiri ketika saya berbicara di depan!" kata Dosen dan membuat semua mahasiswa menoleh pada Chika dan juga Aldo.

"Baik pak. Kami minta maaf," Aldo dan Chika lalu diam dan tidak bicara sama sekali hingga jam dosen itu berakhir.

Pulang dari kampus Aldo mengantar Chika kerumah kakak iparnya.

"Kamu nggak ngekos lagi?"

"Tidak. Keponakan ku tidak bisa berpisah dari aku sejak mbak Aishah meninggal,"

"Sampai kapan kamu akan tinggal disana?"

"Aku tidak tahu," jawab Chika membonceng motor Aldo.

"Jangan sampai turun ranjang ya? Kayak di sinetron itu," gurau Aldo.

"Ya, ngga lah! Ngaco ah!" Chika mencubit lengan Aldo.

"Aawwww, sakit,"

"Makanya jangan ngomong sembarangan!"

"Berhenti!" Teriak Chika.

Shiiiiiitttttt!

Motor itu berhenti didepan warung dan Chika segera turun untuk membeli ice cream untuk keponakannya.

"Beli apaan?"

"Ice cream."

"Untuk kita?"

"Bukanlah. Untuk Adam, ayo jalan!"

"Kirain untuk kita berdua," kata Aldo.

"Uang jajanku tinggal sedikit. Ngga cukup untuk beli ice cream kira berdua, jika kamu punya uang, kamu aja yang bayar. Punya ngga?"

"Aku juga tanggal tua. Belum di kirim sama bokap!"

"Dasar! Ya udahlah! Lain kali kamu harus traktir aku makan ice cream,"

"Okey, jangan merk itu ya. Itu kan mahal. Aku masih anak kuliahan. Nanti kalau aku dah kerja kamu tiap hari aku beliin. Okey!"

"Iyaaa!"

"Pegangan yang erat. Aku mau ngebut!" Teriak Aldo pada Chika.

"Uhuuuu!" Chika malah melebarkan kedua tanganya dan berteriak senang tanpa rasa takut sedikitpun.

Tin! Tin! Tin!

Chika menoleh.

"Astaga! Mas Dafa!" Chika kaget ketika di belakangnya adalah kakak iparnya.

Tin! Tin!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!