satu menit setara satu tahun

Michael duduk di kursi kerjanya, ia sedang menatap tiga layar memonitoring rekaman Adam yang sedang berlari kemudian menghilang. Tak lupa, Michael memperlihatkan pada Adam rekaman dirinya yang berada pada dunia lain.

“Adam apa kau lihat ini nak?” Michael melihat Adam yang menatap ke tiga layar itu. Putranya itu melihat kepadanya dan berkata “ayah bagaimana bisa aku hadir di sana?” tanyanya heran.

“itulah beberapa dunia parallel Adam. Ada banyak dunia saat ini, dunia lain itu bisa juga di sebut alam. Karena biasanya pada alam itu ada kehidupan lain yang tidak pernah tersentuh oleh tangan manusia.” Jelas Michael. Kedua orang ini melihat tiga layar yang tengah memutar video itu.

“dan kamu Adam, kamulah orang pertama yang mengunjungi mereka.” Michael memegang kedua pundak putranya. Ia tak pernah menyangka bahwa anaknya sendirilah yang akan menaungi dunia parallel yang ia temukan itu.

“ayah, kata ayah ada kehidupan disana. Dari dua tayangan barusan tidak ada kehidupan atau makhluk lain di sana ayah.” Tegas Adam. Di umur yang ke sembilan tahun tidak membuatnya bodoh untuk mengetahui bahwa ia tidak menemukan apapun pada kedua video yang diputarkan oleh ayahnya. Berlari sekuat tenaga sore tadi pada halaman belakang rumahnya, ia merasa tidak menemukan yang sesuatu special.

“tidak ada, ini baru permulaan. Kau juga sudah tidak sanggup untuk berlari lagi tadi, jadi kegiatannya dihentikan. Adam mau kah kau terus menjelajahi dunia lain ini?” Michael menatap intens putranya. Adam terdiam. Ia terpikirkan urusan belajarnya di sekolah.

“ayah aku masih harus pergi ke sekolah dan belajar. Aku tidak berjanji kepadamu.” Jawab Adam sambil menunduk. “tidak, kau tidak harus meninggalkan sekolahmu. Kita lakukan secara perlahan, kau mau?” masih saja Michael merayu putranya.

“baiklah ayah.” Sahut Adam pasrah. “anak pintar, kau memang anak ayah yang paling baik.” Michael memeluk putranya.

*

*

6 tahun berlalu, kini umur Adam sudah genap di usia 15 tahun. Kekuatan larinya bertambah hingga semakin banyak data yang ditemukan oleh Michael. Namun sayangnya, ketika Adam terus melakukan penjelajahan di dunia lain, hingga saat ini mereka belum menemukan tanda-tanda kehidupan makhluk lain.

Selama enam tahun itu, Michael hanya menemukan dunia yang gersang, sepi, dan sunyi, seakan ia menemukan rumah kosong yang tak berpenghuni.

“Adam hentikan, cukup untuk hari ini.” Perintah Michael kepada Adam. Suami dari Sharon itu terus menyuruh Adam berlari di halaman belakang rumahnya ketika Adam sedang mempunyai waktu luang dan tidak memiliki PR dari sekolahnya untuk dikerjakan.

Adam terlihat terengah-engah, selama dua jam ia berlari terus tanpa henti. “ayah kurasa aku tidak sanggup lagi untuk terus berlari.” Adam mengelap pipi dan lehernya yang dibasahi oleh keringatnya sendiri.

“ku rasa kau harus libur selama dua tahun. Ada hal yang harus ayah kerjakan lagi.” Michael melangkah perlahan meninggalkan Adam sambil menatap layar Ipad miliknya. “ayah.” Adam mengejar ayahnya sehingga mereka berjalan sejajar.

“benarkah aku tidak harus lari selama dua tahun?” Adam terlihat gembira mendengarnya. “benar.” Sahut ayahnya singkat. Masih saja mata ayahnya itu tertuju kepada layar yang ia sentuh dan ia geser ke kanan, kiri, atas dan bawah. Sesekali Michael juga memutar posisi dari Ipad itu untuk melihat beberapa angel pada video untuk melihatnya lebih detail.

“syukurlah.” Gumam Adam. cukup baginya selalu berlari. Kegiatan itu sangat membosankan dirinya. Tetapi obsesi eksperimen ayahnya sangat besar. Michael telah menghabiskan seumur hidupnya hingga saat pada penemuan Benang Alamnya itu. Hal itu diketahui oleh Adam dan ia tak ingin merusak impian ayahnya.

“Adam..” Michael berhenti sesaat ia menaiki tangga teras rumahnya. “ayah akan duduk di sini. Kau pergilah naik ke atas, berikan ibu asupan makanan lagi. Sudah waktunya ibumu untuk makan.” Perintah Michael. “baik ayah.” Sahut Adam singkat.

Adam bergegas naik ke lantai dua. Anak itu masuk ke dalam ke kamar kedua orang tuanya. Ia melihat Sharon terbaring tak sadarkan diri di atas kasur. Sudah enam tahun lamanya ia tak pernah bangun. Michael dan Adam sangat menjaga dan merawatnya.

Adam mengambil botol yang berisi cairan. Cairan yang mengental berwarna putih itu adalah gabungan asupan dari beberapa makanan seperti protein, zat besi, vitamin, serat dan kandungan lainnya. Michael yang membuatkan semua itu, ia tak ingin Sharon terbangun dengan tubuh yang kurus. Ia sangat menjaga berat badan dari istrinya itu walaupun istrinya sedang terbaring dikasurnya.

Adam memasukkan cairan ke sebuah kantong yang terbuat karet yang telah dihigieniskan terlebih. Kantong itu terhubung dengan selang kecil yang masuk ke dalam mulut Sharon hingga ia tak perlu bersusah payah menelannya karena cairan itu akan langsung masuk ke dalam perutnya.

Setelah menyelesaikan tugasnya, Adam memegang tangan ibunya. “ibu, bangunlah, ayah semakin menjadi jadi dengan eksperimennya. Jika ibu tersadar, mungkin ayah lebih tenang dan akan ada yang mengurus kami. Ibu kami merindukanmu.” Adam berbicara sendiri. Berharap ibunya bisa mendengar dan menjawabnya, namun sayang itu semua sia-sia.

Sementara itu selama 6 tahun ini Sharon terus merasakan pasir halus nan dingin pada telapak kakinya. Entah mengapa cahaya yang sebesar kelereng itu makin ia kejar makin mengecil.

“ada yang aneh, kenapa cahaya itu makin mengecil.” Langkah kaki Sharon terhenti. Ia melihat jam tangan yang melingkar pada lengan kanannya. Ia memencet tombol pada samping jam tangan tersebut hingga lampunya hidup untuk menunjukkan pukul berapa saat itu. Selama 6 menit ia berjalan mengejar cahaya yang sebesar kelereng itu.

“baru selama 6 menit aku berjalan mengejar cahaya itu, tetapi cahaya yang tadinya sebesar kelereng itu sekarang tinggal setitik saja.” Gumamnya.

Kini Sharon mencoba hal yang lain. Dia sedang berjalan mundur sekarang, langkahnya sedikit ia perlamban karena jika berjalan mundur dengan tergesa-gesa bisa saja dia terjatuh. Ia mencobanya selama tiga menit, alhasil cahaya itu membesar sebesar bola basket.

“baiklah, sekarang aku mengerti. Di dunia ini, untuk mengejar cahaya itu aku harus berjalan mundur.” Gumamnya.

*

*

Selama tiga tahun Michael bergelut di depan computer miliknya. Michael hanya beranjak dari meja kerjanya itu jika ingin pergi makan, mandi, dan naik ke lantai dua untuk mengecup istrinya dan kembali ke meja kerjanya.

Suami dari Sharon itu tak pernah membuatkan cairan asupan gizi lagi untuk Sharon. Adam telah diajarkan olehnya, jadi untuk urusan mengurus Sharon ia serahkan pada putranya.

“ayah aku pulanggg..” teriak Adam sesaat setelah masuk rumah. Seperti biasa tidak ada sahutan saat ia pulang dari sekolah. Adam masuk ke ruang kerja ayahnya untuk memastikan apakah ayahnya masih di sana atau tidak. Dan benar saja, ayahnya sedang duduk di kursi itu dengan menatap layar komputernya.

Adam menaiki tangga rumahnya menuju ke lantai dua. Ia berniat untuk masuk ke kamar orang tuanya terlebih dahulu untuk melihat keadaan ibunya.

“Ibuuu….” Teriak Adam histeris. Adam melempar tasnya ke lantai yang sejak tadi ia bawa. Sontak Michael yang mendengar teriakan dari Adam langsung beranjak dari kursinya dan berlari menaiki tangga itu sembari melihat ke atas.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!