Ke esokan harinya, tampak semua keluarga Leon dan Lea sedang sarapan pagi bersama.
Mereka tampak sangat akrab di pertemuan pertama ini. Dan itu membuat Leon dan Lea bisa bernafas lega melihat 2 keluarga yang terlihat sangat akrab.
" Kapan kalian akan melangsungkan pernikahan?" tanya Erka.
Leon dan Lea saling menatap dan tersenyum.
" Kami sudah sepakat untuk menunda pernikahan kami, Pap," sahut Lea.
Semua tampak melihat kearah Leon dan Lea secara bergantian.
" Kenapa? tidak baik menunda sesuatu yang baik, sayang," sahut Marta. Momy Leon.
" Iya, sayang. Apa yang membuat kalian menunda pernikahan ini?" tanya Mona. Momy Lea.
" Aku ingin menyelesaikan kuliah ku dulu Mom, Aunty. Tak masalah kan?" jawab Lea hati-hati.
Mereka saling menatap mendengar jawaban dari Lea.
" Sayang, kau masih bisa melanjutkan kuliah mu setelah menikah nanti, kan?" kata Mona tak setuju.
" Tidak masalah, Aunty. Aku akan menunggu sampai Lea menyelesaikan kuliahnya," sahut Leon.
" Tapi sayang, tidak Baik menunda hal yang baik. Karena itu akan mengundang masalah baru untuk kalian. Dan bisa jadi karena satu masalah itu hubungan kalian jadi hancur," kata Marta menasehati.
Leon dan Lea saling bertatapan dan tersenyum.
" Apapun masalah yang datang menghampiri hubungan kita. Aku yakin pasti bisa menghadapinya bersama, Aunty." sahut Lea dengan yakin.
Lalu Leon mengambil tangan Lea dan menciumnya.
" Kuncinya saling percaya," kata Leon menatap mata Lea.
Semua tersenyum melihat hubungan Leon dan Lea.
Tapi tidak dengan Mona dan Marta, mereka saling menatap dan ada keresahan yang mereka rasakan.
Seperti akan terjadi sesuatu yang buruk dalam hubungan mereka, karena filing seorang ibu tidak akan pernah salah.
Setelah menyelesaikan acara makan paginya, mereka saling berpelukan sembari saling berpamitan karena mereka akan kembali ke kotanya masing-masing.
Sementara Leon dan Lea masih berada di resort itu.
Mereka akan menikmati kebersamaan ini sebelum terpisah kembali.
Kini mereka sedang bermain di area pantai, mereka bersenda gurau dan berenang di laut.
Lea mengalungkan tangannya di leher kokoh Leon dan Leon memeluk pinggang ramping Lea.
" I love you," kata Leon menatap mata Lea.
" I love you to," sahut Lea.
Lalu mereka berciuman di tengah laut yang tidak terlalu dalam itu.
Lama mereka berciuman, menikmati kebersamaan yang mungkin akan jarang mereka rasakan.
Lalu Leon melepas pagutannya setelah alarm di otaknya berbunyi.
" Aku takut akan kehilangan kendali, jika tak melepas ciuman ini," kata Leon menatap manik mata Lea.
Lea tertawa mendengar ucapan dari pria yang sangat di cintai nya.
" Sepertinya aku tidak akan bisa menahannya jika kau tak menghentikan nya," sahut Lea.
Leon pun tertawa mendengar nya, sambil mencubit gemas hidung mancung Lea.
" Kalau begitu aku akan menggodamu sampai kau tak bisa menahannya," goda Leon sambil menempelkan keningnya di kening Lea.
Lea memukul dada bidang Leon atas perkataan nya itu.
Lalu mereka berenang ke tepi pantai.
Kini mereka sedang berjemur di tepi pantai, sambil berbaring di atas pasir yang sudah di alasi kain.
" Lusa aku harus pergi ke luar negeri, tepatnya ke Korea Selatan." kata Leon tiba-tiba.
Lea terkejut lalu terduduk di samping Leon.
" Kenapa mendadak sekali?" tanya Lea melihat kearah Leon sedang menutup matanya.
Leon tersenyum lalu membuka kedua matanya.
" Ini tidak mendadak, Honey. hanya saja aku baru memberi tahu mu hari ini," jawab Leon menatap wajah Lea yang sedang mencebik.
" Itu sama saja, mendadak." Lea memalingkan wajahnya sambil memanyunkan bibirnya.
Cup ... cup ... cup.
Leon mengecup bibir Lea berulang kali karena dia merasa sangat gemas.
" Itulah sebabnya aku melamar mu kemarin. Karena aku ingin mengikat mu sebelum aku pergi," kata Leon mencolek hidung mancung Lea.
" Jadi kalau kau tidak pergi ke luar negeri, kau tidak akan melamar ku? begitu?" tanya Lea kesal.
Leon tertawa pelan mendengar ucapan dari Lea, lalu memeluk nya.
" Bukan begitu, Honey." Leon mengelus kepala Lea.
" Lalu?" tanya Lea mendongakkan kepalanya melihat kearah Leon.
Cup
Leon mencium kening Lea.
" I love you, Aku akan merasa tenang melakukan pekerjaan ku disana, jika aku pergi meninggalkan mu setelah aku mengikat mu." Lea tersenyum mendengar alasan dari Leon.
" Alasan ...," jawab Lea.
" Ya, memang itu alasan ku," sahut Leon datar.
Lea langsung mencubit perut Leon dengan gemas.
" Aaww aww ... sakit, Honey," kata Leon.
Lalu mereka tertawa bersamaan.
.
Mereka berjalan dengan bergandengan tangan menuju resort.
" Jaga dirimu disini, jangan genit!" tegas Leon pada Lea.
" Diiihh ... seharusnya aku yang berkata seperti itu, Tuan," sahut Lea.
Leon tertawa pelan, lalu berkata.
" Aku tidak akan tergoda oleh wanita manapun, kecuali kau membuatku kesal."
" What ... jadi kau akan tergoda dengan wanita lain?" kata Lea mencoba mencubit Leon.
Tapi dengan cepat, pria itu berlari menjauh darinya sambil tertawa.
" Heii, Tuan ... awas kau ya!!" teriak Lea sambil berlari mengejar Leon.
Semua pelayan yang berada di dalam cafe di sebelah resort tampak tersenyum melihat kemesraan sepasang kekasih itu.
" Aaahh ... pacar mana pacar," kata seorang pelayan perempuan.
" Nasib seorang jomblo, hanya bisa ngehalu," sahut pelayan satu lagi.
" Mereka serasi sekali ya ... cantik dan tampan," kata seorang pelayan lagi.
" Ehem ... ehem, Ayo kembali bekerja!!" tegas seorang pria yang berdiri di belakang mereka.
.
.
Kini Lea dan Leon sedang berada di kamar masing-masing.
Lea sedang berendam sebentar di dalam bathtub karena ingin merifresh tubuhnya terlebih dahulu sebelum kembali ke kotanya.
Sedangkan Leon sedang menelpon dengan asistennya membahas persiapan nya yang akan berangkat ke luar negeri untuk urusan bisnisnya.
" Kau sudah mempersiapkan semuanya?" tanya Leon pada Roby.
" Ya, Tuan. Kita akan berangkat besok sore ke Korea," jawab Roby.
" No, hanya aku yang berangkat, Rob."
" Tapi Bos __"
" Kau ku percaya kan untuk mengurus perusahaan ku disini, dan tidak perlu menghawatirkan ku karena aku buka anak kecil yang harus kau lindungi," kata Leon memotong perkataan Roby.
" Baiklah," jawab Roby menuruti perintah sang bos.
" Lalu ... apa Tuan sudah berbicara tentang kepergian anda ke Korea dalam waktu lama, Tuan?" tanya Roby hati-hati, karena takut di anggap ingin tahu urusan pribadi tuannya.
" Aku sudah bilang, aku akan pergi ke Korea. Tapi aku tidak bilang berapa lama aku disana," jawab Leon.
" Kenapa bos?" tanya Roby.
" Karena dia tak bertanya," jawab Leon singkat.
' Eettdah ... seharusnya aku tak bertanya,' batin Roby sambil menepuk jidatnya.
" Ya sudah, sampai ketemu besok di kantor." Leon langsung menutup sambungan teleponnya.
Lalu menatap keluar jendela.
' Entah berapa lama aku akan berada disana, apa aku sanggup berjauhan dengan Lea? Tapi setidaknya aku akan merasa lega karena dia akan menjadi milikku' batin Leon.
Lalu masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, sebelum kembali ke kotanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments