Setelah pertemuan itu, Alea dan Leon sering berkomunikasi dan saling bertukar kabar.
Bahkan mereka sering bertemu saat jam makan siang di cafetaria yang jaraknya dekat dengan universitas serta dekat dengan perusahaan Leon.
" Sepertinya sedang ada yang lagi pdkt secara intens nih ..." kata Al sambil menyenggol lengan Lea.
" Apa sih, Al."
" Iishh kau tidak mau cerita padaku? Kau tak mau membagi kebahagiaan mu pada sahabat mu ini?" kata Alina mencebik.
" Baiklah ... Baiklah. Aku menyukai Leon, apa kau puas?" kata Lea ketus.
" Tidak, aku belum puas sebelum kau menceritakan tentang hubungan kalian," sahut Alina sambil meminum nya.
" Kita belum ada hubungan, Al." sahut Lea sambil menyantap makanannya.
" Ck, kau ini tidak seru," celetuk Alina.
" Kau sendiri? Bagaimana usaha mu mendekati asisten Leon?" tanya Lea.
" Ck, pria itu super dingin, cuek dan sepertinya dia tak tertarik dengan wanita."
"Uhuk ... Uhuk," Lea sampai tersedak mendengar perkataan Alina.
" Pelan-pelan dong kalau makan." Al langsung memberikan minuman pada Lea.
Lea mengambil gelas itu lalu meminumnya.
" Thanks girl," kata Lea.
" Kau jangan sembarang bicara, Al. Masak iya Roby tidak tertarik sama wanita, ada-ada saja kau ini." Lea menggelengkan kepalanya.
" Ya, kalau dia pria normal, kenapa dia seperti tak tertarik pada ku? Seorang Alina Bramasta yang dengan suka rela membuka hatinya untuk seorang asisten tampan, tapi sayangnya asisten itu tak tertarik padanya. Ck, memalukan sekali," kata Alina bermonolog.
Alea tertawa mendengar ucapan dari Alina yang kini sedang tak bersemangat mendekati seorang pria.
Tak seperti biasanya dia yang di kejar oleh pria dan kini berbanding terbalik.
" Ck, berhenti menertawai ku, Lea. Menyebalkan," kata Alina mencebik.
" Mungkin dia risih melihat sikap manja mu ini, Al," sahut Lea sambil tertawa.
" Aah ... What ever. Aku tak mau mengejar seorang pria, harus nya mereka yang mengejar ku." Celetuk Alina cuek.
" Hahaha ... Kalau begitu larilah. Karena ada pria yang sedang berjalan ke arah mu."
Alina menoleh sambil membelalakkan matanya melihat beberapa pria yang berjalan kearah nya sambil membawa beberapa hadiah.
" Oh my God, mereka datang lagi." Gumam Al. Lalu beranjak dari kursi kantin dan berlari keluar kantin.
" Hey, Alina tunggu ... Aku punya hadiah untuk mu!!" teriak salah satu pria itu sambil mengejar Alina.
" Hahahaha ... Doa mu langsung terkabul Al !!!" teriak Lea sambil tertawa melihat Al yang di kejar-kejar oleh beberapa pria.
.
.
.
Di sebuah gedung, dimana perusahaan dari Leon berdiri dan menjulang tinggi.
Seorang pria tampan sedang mengadakan meeting dengan pegawai nya.
Setelah selesai meeting pria itu langsung menuju ruangannya.
Saat membuka pintu ruangannya dia di kejutkan dengan kedatangan seorang wanita cantik yang sedang menunggu di ruangan nya.
CEKLEK
Mendengar pintu di buka, wanita itu langsung berdiri dan menghampiri Leon.
" I Miss you," kata wanita itu sambil memeluk tubuh Leon.
Leon melepaskan pelukan itu tanpa membalas pelukan dari wanita itu.
Lalu berjalan kearah kursi kebesarannya.
" Untuk apa kau kemari?" tanya Leon dingin.
" Aku merindukan mu, Leon. Jadi aku kemari," sahut wanita itu sambil berjalan kearah Leon.
" Aku tidak punya waktu untuk meladeni mu, sekarang keluar dari ruangan ku!" tegas Leon tanpa melihat kearah wanita itu.
" Tidak, sebelum kau mau menemaniku makan siang," kata wanita itu.
" Sandra!!! Aku sibuk. Jangan menggangguku!! Keluar!!" bentak Leon.
Sandra adalah salah satu wanita yang mendekati Leon, dia sudah gagal mendekati Dimas ( kalau belum tahu Dimas, baca novel my lovely girl 😁 )
Dan kini Sandra sedang berusaha mendekati Leon, seorang pengusaha muda yang sangat kaya raya.
Sandra sangat kesal mendapat penolakan dari Leon, Dan akhirnya dia keluar dari ruangan itu dengan perasaan dongkol.
" Ck, kalau saja dia tidak tampan dan kaya. Aku pasti akan memblacklis nya dari daftar pria incaran ku," Gumam Sandra sambil berjalan menuju lift.
Leon menghubungi asistennya dan berkata.
" Rob, jangan biarkan siapapun masuk ke dalam ruangan ku. Apalagi Sandra, apapun alasannya, jangan pernah biarkan dia masuk ke ruangan ku!!" tegas Leon.
" Baik bos," sahut Roby.
" Ada-ada saja masalah hari ini," gumam Leon lalu melanjut pekerjaan nya yang memang sedang menumpuk.
Ting ...
Bunyi ponselnya menandakan ada pesan masuk. Leon langsung membuka pesan itu sambil menyunggingkan senyumannya.
" Apa kau sedang sibuk, Tuan?" tulis Lea.
Bukannya membalas pesan itu, Leon malah langsung menghubungi wanita yang sedang menarik perhatian nya.
" Hallo."
" Hallo my dear, apa kau sedang bosan?" tanya Leon sambil duduk di kursi kebesarannya.
" Ya, aku sedang bosan. Apa kau tidak sibuk, Leon? tanya Lea.
" Kemana Alina? Biasanya kau akan lupa padaku jika sedang bersama nya," sahut Leon menyenderkan kepalanya lalu memutar kursinya menghadap ke kaca besar yang ada di belakangnya.
" Haha ... Dia sedang berlarian menghindari kejaran dari banyak pria yang mengagumi nya," kata Lea sambil tertawa.
Leon tertawa mendengar perkataan Lea.
Mengobrol dengan Lea membuat mood nya yang tadi hancur kini menjadi baik kembali.
Dan itu menjadi hiburan tersendiri bagi nya.
" Hey, kau belum menjawab pertanyaan ku, Tuan," kata Lea.
" Itu pertanyaan yang tidak penting, Dear. Sesibuk apapun aku akan tetap ada waktu untuk mu," kata Leon.
" Isshh ... Gombal sekali kamu pak," sahut Leon sambil tertawa.
" Hey, Dear. Aku tidak sedang menggombali mu," sahut Leon.
" What ever."
Lalu mereka mengobrol lama sambil video call lan. Dan itu membuat Leon kembali bersemangat bekerja karena di temani oleh Lea, meskipun melalui sambungan telepon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments