I'M Yours
Seorang mahasiswi cantik sedang berjalan di trotoar dengan langkah cepat.
Dia hampir menabrak pejalan kaki lainnya saking terburu-buru nya.
" Ah, maaf Tuan. Aku sedang terburu-buru," kata Alea sambil terus berjalan.
" Lain kali hati-hati, Nona!!" teriak seorang pria.
Alea terus mempercepat langkah kakinya sambil terus melihat kearah jam tangan.
Lalu tanpa melihat kearah jalanan, Alea langsung menyebrang.
Chiiiitt ....
Suara rem berdecit.
Alea menutup telinga nya sambil terpaku di tengah jalan dan tepat berada di depan mobil mewah yang hampir saja menabrak nya.
Jika saja pengemudi itu tidak menginjak pedal remnya.
"Shiittt," umpat seorang pria di dalam mobil itu.
Pria itu melihat kearah perempuan yang masih terpaku di depan mobilnya sambil menutup telinga nya.
Leon keluar dari mobil sportnya dan menghampiri perempuan itu. Dia mengambil tangan yang menutupi telinga wanita itu dan melihat wajahnya.
Alea membuka mata hijau nya dan melihat kearah pria yang berdiri di hadapannya.
Leon seolah tersihir oleh mata indah wanita itu, dia menatap netra indah itu dan mereka saling berpandangan.
" Beautiful," ucap Leon lirih, bahkan hampir tak bersuara.
TIN TIN ...
Bunyi klakson dari mobil yang berada di belakang mobil Leon menyadarkan mereka.
Leon menarik tangan Lea menuju trotoar.
" Kau tidak apa-apa, Nona?" tanya Leon khawatir.
Tadinya dia ingin sekali memaki perempuan itu, tapi saat melihat mata indah nya, Leon berubah pikiran.
" Aku tidak apa-apa, Tuan. Aku minta maaf. Aku terburu-buru tadi," kata Lea menundukkan kepalanya.
" Apa perlu ku antar? Kau sepertinya sangat terburu-buru." Tawar Leon.
" Tidak perlu, aku hanya tinggal menyebrang. Aku ada mata kuliah pagi ini, dan aku hampir terlambat. Sekali lagi aku minta maaf." Lea menyebrang dengan hati-hati kali ini.
Leon menatap kepergian Lea yang semakin menjauh dari pandangan nya.
Pria itu terus menatap kemana Lea pergi, hingga dia melihat Lea masuk ke gedung universitas yang tepat berada di seberang jalan.
" Jadi dia salah satu mahasiswi disana," Gumamnya sambil tersenyum smirk.
Lalu masuk kedalam mobilnya dan menjalankan mobil itu menuju perusahaannya yang tak jauh dari gedung universitas itu.
.
" Permisi, Pak. Maaf aku terlambat hari ini karena tadi ada inseden kecil yang __" ucapan nya terpotong.
" Duduk!!" kata Dosen itu tegas.
" Terimakasih, Pak." Lea langsung masuk dan duduk di kursinya.
" Kebiasaan kau, Lea," celetuk Alina. Sahabat dekat Alea.
" Sorry," kata Lea sambil meletakkan tangan di telinga Nya.
Lalu mereka mengikuti mata kuliahnya pagi itu.
.
.
Sebuah mobil sport berhenti tepat di depan lobby sebuah perusahaan besar.
Security membukakan pintu mobil itu, dan seorang pria tampan keluar dari mobil sport nya dengan mengenakan kacamata hitam nya.
Pria itu melemparkan kunci mobilnya pada security itu untuk memarkirkan mobilnya di parkiran khusus.
Leon berjalan dengan langkah lebarnya mesuk Kedalam gedung itu. Semua karyawan tampak menundukkan kepalanya saat ber papasan dengan pemilik gedung itu.
Dia sudah di tunggu oleh asisten nya di pintu lift khusus, Pria itu langsung masuk kedalam lift lalu di susul oleh sang asisten.
" Kita akan langsung meeting pagi ini, Bos. Para staf penting di kantor ini sudah menunggu di ruang meeting," kata sang asisten.
" Baiklah, apa kau sudah membawa berkas nya, Rob?" tanya Leon tanpa menoleh pada Roby.
" Sudah, Bos!!" jawab Roby tegas.
Ting ...
Pintu lift terbuka, Leon keluar dari lift berjalan menuju ruang meeting dengan di ikuti oleh Roby, sang asisten setia.
.
.
2 jam berlalu, Alea dan Alina keluar dari kelas setelah menyelesaikan tugas - tugas yang di berikan oleh pak Dosen tadi.
Mereka berdua berjalan beriringan di lorong kampus, dan berhasil menjadi pusat perhatian di kampus itu.
Alea dan Alina, termasuk gadis yang populer di kampus itu karena selain cantik mereka juga salah satu mahasiswi yang sangat berprestasi, serta dari keluarga yang terpandang.
Aleana Mouvrik adalah putri dari Johan Mouvrik yang memiliki perusahaan periklanan terbesar di kota itu.
Sementara Alina Bramasta, putri dari Gustave Bramasta, serta adik dari Devandra Bramasta. Pengusaha yang sangat terkenal di negaranya dan pemilik resort ternama yang sudah menyebar bahkan di luar negeri.
Alea dan Alina sama-sama memiliki sifat yang ceria, dan mudah bergaul dengan siapa pun. Yang membedakan antara mereka hanya satu.
Yaitu Alina seorang gadis yang manja dan Alea seorang gadis yang tangguh. Tapi mereka sama-sama gadis yang tidak mudah di tindas.
Kini, mereka sedang berada di cafetaria yang berada dekat dengan kampusnya.
Mereka duduk di beranda cafetaria yang berhadapan langsung dengan jalan raya.
" Apa aku boleh menginap di apartemen mu malam ini, Al?" tanya Lea sembari menghisap rokok nya.
" Boleh, tapi dengan satu syarat," sahut Al.
" Aku tidak boleh menyalakan rokok ku di dalam apartemen mu," kata Lea sudah hafal dengan syarat yang sering di ajukan oleh Alina.
Alina tertawa mendengar perkataan Lea dengan ekspresinya yang sangat menyebalkan tapi itu malah terlihat lucu oleh Al.
" Good girl," kata Alina sambil menepuk pelan pipi Lea.
Dari kejauhan, tampak seorang pria tampan yang berjalan kearah mereka dengan di ikuti asisten nya.
" Ehem ... ehem, boleh aku bergabung?" tanya seorang pria tampan yang kini berada di samping mereka.
Alina dan Alea melihat kearah wajah dua pria itu dan terpaku.
Alea menutup mulut Alina yang menganga sambil melihat kearah Pria itu.
" Tutup mulutmu, Al. Nanti ada laler masuk baru tahu rasa Lo," ucap Lea.
" Iishh ... Kau ini," sahut Al mencebik.
" Jadi bagaimana? Apa aku boleh bergabung dengan kalian?" tanya Leon sekali lagi.
" Silahkan, Kau boleh bergabung dengan kami. Iya kan, Alea?" kata Alina sambil menginjak kaki Alea.
" Aawww ..." Pekik Alea melihat mata Al yang memelototi nya.
" Ah, iya Tuan. Silahkan duduk," kata Alea tersenyum kecut.
" Terimakasih." Leon langsung duduk di kursi sebelah Lea sementara Roby di kursi sebelah Al.
" Ah ya, tadi kita belum sempat berkenalan saat bertemu. Kenalkan ...." Leon mengulurkan tangannya pada Lea.
" Namaku, Leonardo Guesson. Kau bisa memanggilku, Leon," kata Leon memperkenalkan diri.
" Aku Alea, Aleana Mouvrik," sahut Lea membalas uluran tangan dari Leon sambil tersenyum.
" Dan dia __" ucapan Lea terpotong saat melihat ekspresi wajah Al yang terus menatap wajah Roby tak berkedip sambil menopang dagunya.
Leon tertawa pelan melihat tingkah Al sambil menyenggol lengan kekar Roby.
" Al ... " Panggil Lea berulang kali sambil melambaikan tangannya di depan wajah Alina tapi wanita itu sama sekali tak bergeming.
' Oh my, dia memalukan sekali,' batin Lea sambil memijat keningnya yang tak sakit.
Lalu Roby menjentikkan jarinya di depan wajah Alina, sontak wanita itu langsung tersadar dari lamunan nya.
" Lea ... Menggangu ku saja!!" teriak Al salah sangka.
" Al ... Bukan aku yang menjentikkan jarinya di depan mu, tapi dia!!" sahut Lea sedikit berteriak sambil menunjuk kearah Roby.
" Oh my, sorry. Aku sedikit terpaku melihat wajah tampan mu," kata Al gamblang.
" Kenalkan, namaku Alina Bramasta," kata Al memperkenalkan diri dan langsung mengambil tangan Roby seraya bersalaman.
" Aku Roby Handrix," sahut Roby datar.
Lalu mereka melanjutkan obrolan nya dan saling bertukar nomor ponsel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
mis FDR
aku mmpir, jangan lupa mmpir balik
2023-01-08
1
Chyta
Aku suka karyamu ini kak...
2022-12-29
1