Novian nampak terdiam ketika mendengar ucapan Renata barusan hingga akhirnya dengan tegas pria itu menolak untuk mereka bisa kembali seperti dulu lagi karena jelas saat ini kondisinya sudah berbeda.
“Maafkan aku Renata, namun kamu harus menyadari bahwa semuanya sudah tidak lagi sama.”
“Iya, kamu benar, semua memang sudah tidak lagi sama namun rasa cintaku padamu masih sama seperti dulu, apakah kamu masih mencintaiku seperti dulu?”
Novian tidak langsung menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Renata barusan, pria itu berpikir untuk beberapa saat sebelum akhirnya ia memutuskan untuk tidak menjawab pertanyaan tersebut.
“Aku tidak mau membahas mengenai hal itu.”
“Baiklah, aku minta maaf.”
Selepas mereka menghabiskan makan siang, Novian hendak kembali ke kantor namun Renata mengatakan bahwa ia akan mengantarkan pria itu kembali ke kantor karena sebelumnya mereka datang ke sini menggunakan mobilnya.
“Tidak perlu, aku tidak ingin merepotkanmu.”
“Merepotkan apanya? Kamu sama sekali tidak merepotkanku kok.”
Maka akhirnya karena malas berdebat dengan Renata, Novian kemudian menuruti saja apa yang wanita ini inginkan, ia masuk ke dalam mobil Renata dan duduk di kursi penumpang sementara Renata duduk di kursi
pengemudi.
****
Selepas mengantarkan Novian kembali ke kantor, Renata memutuskan untuk kembali ke rumahnya dengan perasaan yang bercampur aduk saat ini, ada rasa bahagia sekaligus sedih yang bersemayam di dalam dirinya. Ia
bahagia karena bisa bertemu dengan pria yang ia cintai di masa lalu dan rupanya Novian bekerja di perusahaan tempat di mana suaminya juga bekerja, namun ia juga sedih mengingat hubungan mereka tidak lagi sama seperti dulu.
“Sampai kapan pun kamu akan tetap menjadi pemilik hati ini, Novian.”
Renata kemudian pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian dan mandi sebelum menunggu sampai Ruth pulang, selepas anaknya itu pulang Renata sengaja mengajak Ruth untuk pergi ke kantor Miko karena siapa
tahu dengan bujuk rayu anak itu maka Miko mau makan malam bersama mereka. Kini Renata dan Ruth dalam perjalanan menuju kantor, anaknya nampak begitu antusias ketika ingin bertemu dengan sang papa hingga akhirnya kini mereka sudah sampai di kantor Miko.
“Ingat, kalau Ruth ingin agar papa bisa makan malam bersama kita, maka Ruth harus sedikit memaksa.”
“Iya Ma.”
Maka mereka berdua kemudian masuk ke dalam gedung kantor itu, Renata mengedarkan pandangan ke sekeliling seraya berharap ia bisa bertemu kembali dengan Novian namun sepertinya keberuntungan sedang tidak
berpihak padanya karena sampai ia masuk ke dalam ruangan kerja Miko, ia sama sekali tidak berjumpa dengan Novian lagi.
****
Miko nampak terkejut dan tak menduga kalau Ruth dan Renata akan datang ke kantornya dan mengajaknya makan malam padahal malam ini ia sudah ada janji dengan wanita simpanannya, karena tidak mau membuat Ruth
kecewa maka akhirnya Miko pun mengambil sikap dengan membatalkan rencana makan malamnya dengan wanita itu. Bahkan Miko sengaja mematikan ponselnya supaya tidak diganggu oleh wanita itu dan membuat Renata semakin curiga kalaudiam-diam di belakangnya Miko berselingkuh dengan orang lain. Akhirnya mereka bertiga sampai di sebuah restoran yang letaknya tidaklah jauh dari kantor, Ruth nampak bahagia sekali bisa makan malam diluar bersama kedua orang tuanya. Anak itu begitu bersemangat berceloteh mengenai harinya di sekolah pada papanya dan Miko nampak begitu sabar mendengarkan semua cerita dari anaknya. Namun Renata
nampak tidak sepenuhnya fokus mendengarkan obrolan mereka karena masih memikirkan Novian.
“Aku perhatikan sepertinya sejak tadi kamu diam saja,” tegur Miko yang membuat Renata terkejut.
“Tidak apa.”
“Kenapa tidak memberitahuku kalau kamu dan Ruth akan datang tadi?”
“Karena kalau aku memberitahumu dulu maka itu bukan kejutan, lagi pula Ruth sangat ingin makan malam bersamamu karena selama ini ketika ia pergi sekolah saja kamu baru bangun tidur dan ketika ia sudah tidur
kamu baru pulang ke rumah, dia sangat merindukanmu.”
****
Miko, Renata dan Ruth baru saja pulang ke rumah dan saat ini Renata tengah berada di kamar Ruth untuk menidurkan anaknya itu sebelum ia pergi ke kamar untuk mandi dan berganti pakaian. Ketika ada di kamar
sendirian, Miko baru mengaktifkan ponselnya dan benar saja di sana nampak ada banyak sekali pesan dan panggilan masuk dari wanita itu, ketika Miko tengah menatap layar ponselnya nampak nomor itu kembali menelponnya, Miko pun dilema apakah ia harus menjawab telepon dari orang ini atau tidak. Namun setelah
berpikir beberapa saat akhirnya Miko memutuskan untuk menjawab telepon ini dengan pertimbangan bahwa saat ini Renata sedang ada di kamar Ruth.
“Ada apa?”
“Kenapa kamu mematikan ponselmu?”
“Aku minta maaf, tadi kan sudah aku bilang kalau ada Renata dan anakku, tidak mungkin aku menyalakan ponselku dan membuat mereka curiga.”
“Mau sampai kapan kamu akan menyembunyikan hubungan kita?”
“Miley, bukankah sebelumnya kita sudah pernah membahas mengenai hal ini?”
“Sampai kapan Miko? Aku lelah kalau terus menerus harus menunggu.”
Belum sempat Miko menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Miley, pintu kamar terbuka dan menampakan sosok Renata di sana. Buru-buru Miko langsung mematikan sambungan telepon dan membuat Renata heran dengan sikap Miko yang aneh itu.
“Kenapa kamu langsung menutup sambungan teleponmu?”
“Tidak apa-apa.”
****
Keesokan harinya Renata menemui adik dari suaminya untuk menanyakan apakah sebelum menikah dengannya, Miko pernah menjalin hubungan dengan orang lain dan jawaban yang diberikan oleh adik dari Miko itu pun tidaklah membuatnya heran.
“Kamu tahu kan kalau sebelum menikah denganmu, kakakku itu adalah seorang playboy dan memiliki banyak mantan kekasih?”
“Iya kalau soal itu aku sudah tahu.”
“Namun selepas dia menikah, aku sama sekali tidak tahu apakah sifatnya yang buruk itu masih dipertahankan atau tidak, namun kalau mendengar pertanyaanku barusan entah kenapa perasaanku mengatakan bahwa dia masih suka berselingkuh padahal kalian telah menikah?”
“Tidak, aku tidak mau berpikiran buruk seperti itu.”
“Kalau memang kamu tidka mau berpikiran buruk, kenapa menanyakan sesuatu hal seperti itu?”
“Sudahlah lupakan saja, sebentar lagi kamu akan resmi bertunangan dengan Kenzo kan? Bagaimana perasaanmu? Apakah Kenzo memperlakukanmu dengan baik selama ini? Dia sama sekali tidak berbuat kurang
ajar padamu kan?”
“Tidak, Kenzo adalah pria yang baik dan aku merasa sudah sangat tidak sabar untuk resmi menjadi istrinya.”
“Syukurlah kalau begitu, aku takut kalau adikku itu sudah membuatmu kecewa dengan sikapnya.”
“Kenzo adalah pria yang baik dan bertanggung jawab, aku tidak menyangka kalau sebenarnya dia juga menaruh perasaan cinta padaku.”
Setelah mengobrol cukup lama dengan adiknya Miko yang sebentar lagi akan bertunangan dengan adiknya, maka Renata kemudian berpamitan untuk pulang. Dalam perjalanan pulang, Renata sengaja mampir ke kantor tempat
di mana Novian bekerja, ia tidak masuk ke dalam kantor itu melainkan memarkirkan kendaraannya di dekat halte depan kantor supaya ia bisa memperhatikan Novian, namun justru sesuatu hal yang tidak ia harapkan terjadi,
ia melihat suaminya pergi bersama dengan wanita itu dan kini mereka berdua sudah masuk ke dalam mobil.
“Kali ini aku pasti akan mengetahui kebenarannya, lihat saja kalian.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments