" Maafkan saya dok..."
" Sudahlah...! silahkan kamu kerjakan yang lain." ucap Keenan sembari berlalu dari hadapan Agus, Agus hanya menatap kepergian sang dokter, Keenan kemudian membuka pintu ruangannya dan menghilang dibalik pintu tersebut seiring pintu ruangannya di tutup,Agus pun menuju kearah meja perawat jaga.
" Agus...!" Panggil salah satu perawat perempuan yang awalnya sedang bicara dengan salah satu perawat jaga dan yang lainnya.
Agus menoleh kearah perawat itu.
" Hemm.." jawabnya sembari membuka buku daftar masuk pasien yang ada dimeja tersebut.
" Ada apa kamu manggil aku, mau ngasih uang padaku?apalagi ini tanggal tua, gajian belum terlihat!" ucapnya dengan nada bercandanya.
" Kamu itu loh, kalau dipanggil selalu aja nanyain uang, emang aku ini mesin ATM apa, sekali pencet langsung keluar banyak uang." ucap salah satu suster yang ada di meja jaga sembari tertawa Mereka pun tertawa pelan dengan gurauan yang mereka buat sendiri itu.
" Terus kamu manggil aku untuk apa, lagi pula aku nggak jauh aku kan ada di hadapan kamu, kenapa kamu panggil aku dengan penuh penekanan gitu sih." ucap Agus sembari menatap salah satu perawat yang memanggilnya itu.
" Tadi kan kalian memeriksa Ibu Maryam terus kata perawat Hesti kamu mengatakan kalau Pak Dokter Keenan itu sudah memiliki hubungan dengan dokter Melati Apa benar?" tanya salah satu perawat yang bernama Ani.
" Hooh...! memang kenapa? kamu cemburu atau kamu sakit hati karena gebetan kamu sudah ada yang memilikinya?" ucap Agus sembari terkekeh, suster Ani mendelik ke arah Agus sembari memonyongkan bibirnya ke arahnya dan lagi-lagi Agus pun terkekeh dengan wajah suster Ani seperti itu.
" Muka kamu mirip sama orang yang kemarin meninggal di kamar mayat." ucap Agus sembari terkekeh lagi, diikuti oleh suster Hesti dan dua orang perawat laki-laki yang memang ada di situ.
" Iya! aku memang mirip dengan orang yang mati di kamar mayat itu dan kamu adalah setan di kamar mayat itu." ucapnya sembari tertawa membuat Agus pun merengutkan wajahnya
Suster Ani dan yang lainnya pun kembali tertawa, suster Ani puas menggoda Agus sehingga membuat wajah Agus cemberut.
" Eh... benar kah berita itu?" tanya suster Hesti lagi.
" Iya nih Gus! bener nggak beritanya kalau dokter Kenan dan dokter Melati memiliki hubungan khusus." Lanjut suster Ani.
"Hmmmm... Iya itu menurut dokter Melati sih, dokter Melati mengatakan kepadaku agar menjaga dokter Keenan dari penggoda kayak kalian ini." ucapnya sembari menunjuk mereka berdua dan menyunggingkan tawanya di wajahnya.
" Eh..!!enak aja, emang kami ini apaan sih, kalau menggoda sih iya, tapi menggoda yang super ganteng, kami kan orangnya cantik wajar dong kami menggoda yang ganteng tapi kalau kamu bukan level kami kali." ucapnya lagi-lagi mereka yang ada di meja jaga itu pun tertawa Agus juga ikut tertawa.
" Tapi Gus, dokter Melati menemui kamu? Apa iya sampai dokter Melati mau merepotkan dirinya untuk menemui orang kaya kamu yang notabenenya pecicilan gitu." ucap suster Ani sembari menatap ke wajah Agus
" Hei!! suster Ani, jangan karena kamu dicampakkan oleh pak Rhoma ya, kamu jadi tidak percayaan seperti itu."
" Hahaha..!" ucap mereka sembari tertawa sedangkan suster Ani hanya mendengus dengan kesal.
" Suster Ani, makanya kamu iri denganku karena ditemui sama dokter Melati kan? secara dokter Melati itu kan orangnya sangat perfect dan dia juga senang kebersihan, tapi asal kamu tahu itu jelas kok dia menemui aku secara langsung dan mengatakan itu semua, karena dia mengatakan bahwa dokter Kenan itu adalah kekasihnya, jadi aku bicara seperti itu tadi di depan Ibu Maryam, karena dokter Melati itu percaya dengan aku, secara gitu loh aku ini adalah asisten kepercayaannya dokter Kenan, paham suster Ani." ucapnya kemudian sembari menatap ke arah suster Ani dan menyunggingkan senyumannya.
" Kok tidak ketahuan ya, kalau mereka berdua itu ada hubungan khusus, tapi siapa yang kemarin bertanya denganku tentang dokter Keenan, orangnya cantik, putih, memiliki body yang aduhai, jauh banget sama dokter Melati, kalau menurut aku sih." ucap suster Hesti menerangkan kepada mereka tentang seorang wanita yang ingin bertemu khusus dengan dokter Keenan.
" Masa iya? kok aku nggak tahu ya." ucap Agus sembari terkejut dengan ucapan suster Hesty
" Aku juga tidak tahu siapa dia yang jelas dia ingin bertemu dengan dokter Keenan, saat bertemu dengan dokter Kenan itu aku melihat wajah dokter Keenan sangat gembira dan sangat bahagia sekali bertemu dengan wanita itu, kalau tidak salah aku mendengar namanya Dira, ya Dira, dan lagi dia juga ada mengucapkan kata 'sayang." terang suster Hesti membuat mereka yang ada di situ pun terkejut terutama Agus, karena dia tidak mengetahui siapa wanita yang bernama Dira itu, padahal dia adalah asisten dokter Keenan yang selalu berada di dekat dokternya itu.
" Sayang??!" ucap mereka berbarengan, suster Hesti hanya menganggukkan kepalanya.
" Terus setelah itu mereka berbicara apa? Apa Kamu mendengarnya?" tanya suster Ani dianggukan Agus.
" Setelah itu aku tidak mengetahui apa yang mereka bicarakan, tapi dokter keenan membawa si Dira itu menjauh dariku, mereka jauh ke lorong sana, di sana kan terlihat agak sepi dan enak juga bicaranya, lagi pula di sana jarang orang lewat, mungkin mereka berbicara soal pribadi, aku juga tidak tahu apa yang mereka bicarakan, tapi beberapa saat kemudian wanita yang bernama Dira itu pun pergi, mereka kan perginya pasti lewat depan meja kita." ucap suster Hesti Mereka pun kemudian menganggukan kepalanya.
" Siapa wanita itu? dan benarkah dokter Keenan ada hubungannya dengan dokter Melati.?" Tanya suster Ani.
" Iya aku juga masih tidak percaya sih apakah memang benar dokter Keenan dengan dokter Melati itu mempunyai hubungan khusus sambung Hesti.
Pintu ruangan dokter Keenan pun terbuka dia melihat asisten dirinya itu berada di meja penjagaan, kemudian dia melangkah mendekati meja tersebut, Agus tidak melihat kalau dokternya itu berada di belakangnya, dia terus melanjutkan bicara.
" Ya iyalah, masa sih kamu berdua tidak pernah lihat kalau di mana ada dokter Keenan pasti ada dokter Melati, kalian berdua patah hati ya, sama!! aku juga patah hati karena Pak dokterku itu tidak pernah bilang kalau di luar dia sudah mempunyai seorang kekasih dan di dalam rumah sakit ini juga dia memiliki kekasih, seharusnya kan dia bilang ke aku, aku kan asistennya." ucapnya sembari berbicara seperti orang yang sangat penting sekali bagi dokter Keenan.
Suster Ani yang melihat ada dokter Kenan di belakang Agus pun memberikan kode kepada Agus agar dia berhenti berbicara karena sang dokter mendengarkan pembicaraannya tersebut.
" Ehem... Ehem... " suster Ani sudah memberikan kode kepada Agus tapi Agus tetap dengan bicaranya tanpa menghiraukan kode yang diberikan oleh suster Ani padanya.
" Aku saja sebagai asisten dari dia kemana-mana selalu bersama dengan dia, baik itu memeriksa, baik itu melakukan operasi selalu bersama dengan dia, kenapa dia nggak bilang kalau dia sudah memiliki kekasih selain dokter Melati, wah parah ini! Pak dokter diam-diam tapi memiliki kekasih dua sekali gus, kalah dong kita yang muda-muda ini, aku aja tidak ada sama sekali kekasih, kalian berdua aja nggak mau kok sama aku, iya kan." ucapnya sembari tertawa.
" Agus... sudah bicaranya?" ucap dokter Keenan sembari menyentuh pundak sang asisten
" Bentar...! belum selesai, karena ini adalah surat terbuka untuk pak dokterku, Pak Dokter Keenan yang paling ganteng di rumah sakit ini." ucapnya masih tidak menyadari kalau yang berbicara itu adalah dokter Keenan yang sudah menyentuh pundaknya tersebut dengan tangkasnya dia pun menepiskan tangan dokter Keenan dari pundaknya dan dia tetap berbicara seakan-akan protes dengan dokter Keenan karena dia tidak diberitahu tentang kekadih pak dokternya itu yang ada di luar rumah sakit tersebut.
Dengan laga bercandanya dia pun tertawa kembali.
" Hahaha... itu tidak benar masa sih asisten dicuekin seperti itu, hehehe..." mereka yang ada di meja penjagaan itu hanya tersenyum saja
" Agus!... Gus... Agus...!" panggil dokter Keenan, Agus pun baru menyadarinya dan dia pun langsung menoleh ke belakang dia langsung menepuk jidatnya dan menundukkan kepalanya.
" Kenapa Gus? angkatlah wajahmu Gus, lihatlah wajahku ini, kita berdua ini tidak jauh beda kok 11-12 sama-sama ganteng, gantengnya berhenti di aku selebihnya hanya numpang lewat didepan kamu." Ucap dr Keenan tersenyum.
Agus hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya sembari menatap ke arah Dokter Keenan.
" Fokuslah bekerja jangan terlalu banyak menggosip." ucap dokter Keenan seraya menepuk pundak Agus dan berlalu dari hadapan mereka, Agus hanya garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal dan cengengesan, mereka yang ada di situ pun hanya bisa terkekeh melihat tingkah pola Agus karena sudah kepergok sang dokter.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
Agus" Mane nyerocos aja gk tau yg di gosip in udah ada di belakang nya
2022-12-03
0
Piko Rohati
lanjut Thor semangat
2022-12-03
0
🌷💚SITI.R💚🌷
thoor knp bab ini isiy gosip suster2 semua ya..
2022-12-03
1