#03 Perasaan Yang Aneh

Dr Kenan menatap lekat kearah mereka berdua, dia bermaksud untuk berbalik arah dan tidak ingin melintasi mereka berdua, namun kaki yang seharusnya tidak ingin melewati mereka itu, Tiba-tiba saja kaki dr Keenan melangkah mendekati mereka berdua, namun Kania dan Michael tidak mengetahui kehadiran dr Kenan yang berada tidak jauh dari mereka, dan dr Kenan mendengar jelas sekali pembicaraan mereka itu.

" Kania..maafkan kesalahan ku selama ini padamu, aku masih sangat mencintaimu, tolong kembalilah kepadaku kita memulainya kembali seperti dulu."

" Bagaimana dengan orang tuamu?! Apakah kamu bisa melawannya? Apakah kamu bisa membatah kehendak dan omongan orang tuamu? Tidak kan!!" Ucap Kania penuh penekanan yang spontan membuat Michael terdiam sejenak.

" Sayang...berikan aku kesempatan sekali lagi, agar aku bisa membuat kamu yakin kalau kamu sangat aku harapkan dan aku akan menjadikan kamu ratu yang terbaik untuk ku." Ucapnya

" Hah?! Seorang ratu? Apakah kamu baru bangun dari koma kamu selama ini? Kemana aja kamu saat aku dipermalukan didepan orang tua kamu dan dihadapan semua keluarga kamu! Kamu yang aku harapkan saat itu membela dan melindungi ku, tapi sayang aku salah, kamu hanya sebagai patung lilin yang hanya bisa diam dan dibawa kemana saja tanpa bisa kamu berbicara dan mengeluarkan pembelaan pada ku saat itu, kamu tidak tahu rasa sakit yang sudah aku rasakan selama ini, kamu menganggap aku ratu terbaikmu? Kamu salah, karena seorang raja tidak akan pernah membuat ratunya sakit hati dan dipermalukan didepan banyak orang, karena rajanya itu hanya sebongkah patung lilin!!" Ucap Kania tersenyum sinis pada Michael.

" Kania... begitu mudahnya kamu melupakan semua kenangan kita, apakah kamu tidak ingat sayang, semua yang kita jalani bersama.." ucapnya seraya meraih tangan Kania, dengan gesit Kania menepiskan tangan

" Michael! Sudah aku bilang padamu, jangan pernah lagi datang padaku dan mengingatkan ku dengan masa lalu yang sudah jauh kutinggalkan! Kamu berani mengatakan ini karena kedua orang tua kamu tidak ada disini, iya kan, kalaupun ada kamu tidak akan pernah bisa menentang apa yang orang tua kamu katakan, aku bersyukur dengan yang maha kuasa menampakkan semuanya aku jadi tahu siapa kamu sebenarnya." Ucap Kania sembari menatap kearah Michael.

Michael terdiam dia tidak bisa mengucapkan kata sedikitpun,Kania yang memalingkan wajahnya pun langsung tertuju dengan dr Kenan yang berada tidak jauh dengan mereka berdua, dengan posisi kedua tangannya berada disaku jas dokternya itu sembari menundukkan kepalanya dan saat dia mengangkat wajahnya dan terlihatlah wajah Kania yang sedang menatapnya, rasa ada sesuatu desiran dijantungnya tanpa dia sadari saat kedua bola mata Kania menatap langsung kebola mata dr Kenan.

" Bukan kah itu dr yang tak sengaja aku tabrak tadi." Ucap batinnya Kania.

" Deg! Astaga rasa apa ini? Kenapa saat kami saling tatap jantungku berdesir?" Gumam Kania dalam hati

Dr Kenan yang ditatap pun bergumam...

" Rasa apa ini? Sehingga jantung ini selalu saja sedikit cepat berdetak, jika bertatapan dengannya." Gumamnya sembari mengusap rambutnya dengan pelan dan tersenyum kearah lain, kemudian dr Kenan dikejutkan dengan suara dr Melati yang kebetulan melintas dikoridor tersebut.

" Keenan?!" Panggilnya.

dr Keenan menoleh kearah suara,ia pun langsung menoleh kearah dr Melati.

Dr Melati baru beberapa bulan bertugas dirumah sakit tersebut dan dia adalah teman semasa kuliah diuniversitas luar Negeri dan sama-sama dibidang kedokteran, dan sekarang mereka sama-sama juga bertugas dirumah sakit yang sama.

" Mel..." Ucapnya pelan. Dan dr Melati pun menatap kearah Kania dan Michael, kemudian dr Melati menatap kearah dr Kenan.

" Hey...! Kenapa kamu disini? Ngapain lagi kamu memperhatikan mereka, itu urusan mereka, sekarang ayo kita kembali keruanganmu." Ucap dr Melati sembari meraih tangan dr Keenan dan merekapun berjalan beriringan melewati Kania dan Michael, saat dr Melati menarik tangan dr Kenan, Kania langsung merasakan sesuatu yang ia tidak mengerti sama sekali dengan perasaan yang sudah dirasakannya itu.

" Kania...aku mohon berilah aku kesempatan sekali lagi..." Ucap Michael membuyarkan lamunan Kania.

" Udah! Aku nggak ingin bertemu kamu lagi dan jangan harap kamu mendapatkan kesempatan itu lagi!!" Ucap Kania melangkah menuju kearah kantin kembali untuk membelikan pesanan ibunya.

Michael menatap langkah Kania yang meninggalkannya itu, Michael meremas rambutnya sendiri karena Kania sudah terlanjur membencinya.

Didalam langkahnya menuju kearah kantin, bayangan dr Melati yang memegang tangan dr Kenan pun melintas di pelupuk matanya.

" Astaga?!! Ada apa dengan ku? Kenapa bayangan itu hadir begitu saja! Aku seperti terhipnotis melihat dr itu saat aku tabrak tadi, kenapa sekarang bayangan dia bersama kekasihnya itu melekat benar dikepala ku, Kania...sadar Kania....ish!!" Ucapnya sembari melangkah dengan tergesa-gesa menuju kantin rumah sakit.

Dr Kenan yang melangkah menuju keruangannya itupun masih berperang dihatinya dengan perasaan yang tidak tahu apa artinya, ia juga tidak mengenal dekat Kania, hanya pertemuan singkat saat Kania menabraknya tanpa sengaja, dia juga tidak menghiraukan ucapan dr Melati yang berbicara sejak tadi.

" Hey...Kenan! Ada apa sih? Kenapa kamu diam seribu bahasa seperti itu,sampai aku bicara tidak kamu hiraukan sama sekali." Ucap dr Melati sembari menatap kearah Kenan.

Dr Kenan hanya tersenyum dan dia membuka ruangannya tersebut di ikuti dr Melati masuk kedalam ruangannya itu, dr Kenan dan dr Melati memang sudah terbiasa berbicara satu sama lain, dan dr Melati selalu ada dimana dr Kenan ada disitu pasti ada dr Melati.

Dr Kenan duduk disofa dan dr Melati pun duduk didepannya.

" Ada apa Kenan?"

Dr Kenan hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya.

" Apa karena kekasih kamu yang tadi memutuskanmu?"

Membuat dr Kenan terkejut dan menatap kearah dr Melati.

" Dari mana kamu tahu Mel.."

" Aku tahu Ken, kejadian tadi saat kekasih kamu itu memutuskan mu, sudahlah Ken, jangan terlalu kamu pikirin, karena masih banyak wanita yang lain yang pantas bersama kamu, termasuk aku..." Ucapnya santai.

" Hah? Apa ?" Ucap dr Kenan.

" Nggak...! Aku cuma bercanda saja..." Ucap dr Melati sembari tersenyum.

" Kenan, sebenarnya aku suka dan ingin sekali menjadi kekasih kamu, tapi kamu masih tetap memilih wanita itu, tapi sekarang aku tidak akan melepaskan kamu, karena kamu sudah tidak milik siapa-siapa lagi." Ucapnya sembari tersenyum menatap dr Kenan yang berada duduk disampingnya sembari menatap langit-langi ruangan itu.

" Ya udah ya aku keluar dulu, aku mau ngecek pasien yang lain "

" Iya...." Ucap singkat dr Kenan tanpa membuat posisinya berubah dan ia pun tidak menoleh kearah dr Melati.

" Kania...Astaga! Kenapa aku menyebut namanya? Ada apa dengan ku?" Ucapnya sembari berdiri dan melangkah menuju meja kerjanya yang ada diruangannya itu.

Kania yang sudah berada diruangan sang Ayah itupun kemudian berpamitan kembali dengan ibunya untuk kembali ketempat kerja karena dia ingin mengurus ijinnya untuk beberapa hari kedepan Agar bisa menemani sang ibu menjaga Ayahnya itu.

Dengan langkah yang pasti ia berjalan menuju kearah luar Loby tanpa dia sadari, mata Michael menatap dirinya dari lantai dua rumah sakit tersebut.

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

seoertiy getaran hsti mereka sdh trikat walau blm jelas walau mungkin perjuangan mereka past berliku..melstu aja sdh ngincer kenan yg pastiy kania akan tdk mudah lg tuk mempercaysi laki2.lanjuut thooor

2022-12-01

0

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

udah ada getaran" nih

2022-11-30

0

Piko Rohati

Piko Rohati

lanjut Thor semangat

2022-11-30

0

lihat semua
Episodes
1 #01 Perpisahan
2 #02 Bertemu Kembali
3 #03 Perasaan Yang Aneh
4 #04 Keenan Prabujaya
5 #05 Berita Menyebar
6 #06 Rasa Resah Yang Menghampiri
7 #07 Rumah Sakit Intan Bersinar
8 #08 Caca Garda Terdepan Kania
9 #09 Saling Bertanya
10 #10 Salahkah Menyukainya?
11 #11 Menghilangkan Gosip
12 #12 Insiden Jas
13 #13 Kecemburuan Melati
14 #14 Melati Menemui Kania
15 #15 Ancaman Di depan Mata
16 #16 Laporan Agus
17 #17 Ungkapan Hati
18 #18 Penjelasan Keenan
19 #19 Memantapkan Hati
20 #20 Mengungkapkan Isi Hati
21 #21 Ucapan Yang Mengejutkan
22 #22 Dinner Berdua
23 #23 Terlihat Mantan
24 #24 Keseriusan Cinta
25 #25 Ketahuan Sahabat dan Om sendiri
26 #26 Surat Pengunduran Diri
27 #27 Ketahuan Camer
28 #28 Pertemuan Kedua
29 #29 Menyakinkan Kania
30 #30 Mencari Simpati
31 #31 Penjelasan Lagi
32 #32 Permintaan Izin
33 #33 Rasa Gugup
34 #34 Bertemu Nenek
35 #35 Meminta Sesuatu
36 #36 Senyuman Kebahagiaan
37 #37 Mengungkapkan Keinginan
38 #38 Lamaran
39 #39 Keegoisan
40 #40 Percaya Gosip
41 # 41 Sikap Yang Aneh
42 #42 Antara Bahagia Dan Sedih
43 # 43 Cincin Pernikahan
44 #44 Gadis Alumni Sekolah
45 #45 Memberikan Pelajaran
46 #46 Cerita Ibu Fatma
47 #47 Rencana Dua Sahabat
48 # 48 Kepulangan pak Hamid Kerumah
49 # 49 Gerak Cepat
50 #50 Hari Pernikahan
51 #51 Defresi
52 # 52 Pernikahan Dokter Joddy
Episodes

Updated 52 Episodes

1
#01 Perpisahan
2
#02 Bertemu Kembali
3
#03 Perasaan Yang Aneh
4
#04 Keenan Prabujaya
5
#05 Berita Menyebar
6
#06 Rasa Resah Yang Menghampiri
7
#07 Rumah Sakit Intan Bersinar
8
#08 Caca Garda Terdepan Kania
9
#09 Saling Bertanya
10
#10 Salahkah Menyukainya?
11
#11 Menghilangkan Gosip
12
#12 Insiden Jas
13
#13 Kecemburuan Melati
14
#14 Melati Menemui Kania
15
#15 Ancaman Di depan Mata
16
#16 Laporan Agus
17
#17 Ungkapan Hati
18
#18 Penjelasan Keenan
19
#19 Memantapkan Hati
20
#20 Mengungkapkan Isi Hati
21
#21 Ucapan Yang Mengejutkan
22
#22 Dinner Berdua
23
#23 Terlihat Mantan
24
#24 Keseriusan Cinta
25
#25 Ketahuan Sahabat dan Om sendiri
26
#26 Surat Pengunduran Diri
27
#27 Ketahuan Camer
28
#28 Pertemuan Kedua
29
#29 Menyakinkan Kania
30
#30 Mencari Simpati
31
#31 Penjelasan Lagi
32
#32 Permintaan Izin
33
#33 Rasa Gugup
34
#34 Bertemu Nenek
35
#35 Meminta Sesuatu
36
#36 Senyuman Kebahagiaan
37
#37 Mengungkapkan Keinginan
38
#38 Lamaran
39
#39 Keegoisan
40
#40 Percaya Gosip
41
# 41 Sikap Yang Aneh
42
#42 Antara Bahagia Dan Sedih
43
# 43 Cincin Pernikahan
44
#44 Gadis Alumni Sekolah
45
#45 Memberikan Pelajaran
46
#46 Cerita Ibu Fatma
47
#47 Rencana Dua Sahabat
48
# 48 Kepulangan pak Hamid Kerumah
49
# 49 Gerak Cepat
50
#50 Hari Pernikahan
51
#51 Defresi
52
# 52 Pernikahan Dokter Joddy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!