Hal itu berhasil mengganggu daya , sepanjang malam ia bahkan tak bisa
tidur memejamkan matanya dengan memikirkan ide gila ilen . Tapi ia juga tak ada pilihan lain untuk mendapatkan tiket penerbangan yang sangat mahal itu , sampai akhirnya pagi-pagi daya memutuskan untuk datang ke rumah ilen dan mengiyakan penawaran sahabatnya itu .
Dengan senang hati ilen langsung memboyong daya kekamarnya memilih beberapa gaun untuk pergi menggantikan kencan nanti ,
Begitu sampai di ruang ganti ilen yang penuh dengan baju-baju dan dress cantik Brandt , daya benar-benar terkejut melihat nya karena pasalnya kehidupannya jauh sangat besar berbeda dengan ilen . Ia hidup dengan kekelaman sementara ilen hidup bergelimang harta kecukupan .
Daya sibuk berganti memakai satu persatu setiap dress yang sudah ilen pilih kan tadi , sampai pada . " Oke yang ini sangat cocok untuk mu , kau terlihat begitu cantik day ." Ucap ilen akhirnya setuju dengan dress cantik berwarna pastel yang daya kenakan ,
Daya tengah terduduk memandangi sepatu hak tinggi yang ia akan pakai cukup kegedean . " Ah hampir semua baju ku cocok di badan mu day , cuma masalah nya di sepatu ajah " ujar ilen memberikan sepatu itu tambelan di dalam nya dengan kapas agar pas tak kegedean begitu di pakai daya .
" Oke sudah beres semua nya dan kau juga sudah sangat cantik " seru ilen kembali dan tersenyum
" Huyuh , apa yang sedang aku lakukan .. " ucap daya menghela nafas tak percaya dengan dirinya
" Apa maksudmu ? " Gumam ilen
" Aku tidak keberatan dengan membantu kencan mu ini . tapi masalahnya tiket penerbangan itu kan sangat mahal Len .. " seru daya tak enak
" Kau mulai lagi . Ayolah day , aku tidak mendapatkan secara gratis kan ."
" Tapi aku tidak ingin kau mendapat masalah Len .. "
" Tidak akan , udah dong day jadi jangan khawatirkan ini . tidak akan merugikan kita . Kau cukup datang dan di campakkan oleh nya , oke kau mengerti ? " Seru ilen
" O-oke .. " dengan ragu daya menjawab nya ,
Ilen tersenyum , " baiklah . Aku akan memberikan sentuhan terakhir , ini . pakai ini
" ucap ilen memakai kan blus shall di leher daya
" Ini adalah jimat keberuntungan ku , setiap memakai ini aku berhasil membuat lawan kencan ku mencampakkan ku "
Daya terdiam tak terlihat bersemangat ,
" bagaimana kalau tak sesuai prediksi Len ? Aku takut . "
" Maka dari itu aku akan memberikan mu instruksi dari pengalaman ku sendiri , yang di jamin 100 persen berhasil . Catat baik-baik "
Daya pun duduk sambil memegang note buku kecil ..
" Yang pertama-tama , kau harus memberikan kesan yang tak biasa . Dan biasanya orang-orang dengan kalangan berada itu pada gak suka makan-makan gak higenis . Mereka juga gak suka dengan perempuan yang material . Melamunlah dan melayangkan pertanyaan-pertanyaan yang mempertanyakan kenapa orang-orang harus pergi berkencan , selebihnya lakukan sesuka mu . Karena aku yakin ia tak akan tahan dengan ini " ucap ilen begitu percaya diri .
***
Sementara di sebrang sana langit baru saja selesai mandi dan menemui di kasurnya sebuah terdapat setelan baju dan juga alamat cafe tempat kencan nya berlangsung . Tak ada ekspresi apapun yang tergambar di wajah langit kala itu hingga akhirnya ia berjalan mendekati arah cafe itu yang sebenarnya ia sendiri tak terlalu tahu cafe itu letaknya di mana .
Saat ketika ia akan hendak menyebrang tiba-tiba saja seorang anak kecil lari tak sengaja menginjak sepatu langit , yang tentunya membuat langit gerutu melihat sepatu itu dan di seperkian detik pula bunyi decitan ban dan rem mobil berbunyi ,
" brakk .. " ternyata mobil menabrak anak kecil itu .
Orang-orang mulai ramai melihat itu , dan menghampiri anak kecil yang tergeletak . Langit yang berpengalaman dalam bidang itu pun ingin segera menghampiri nya tapi seketika kejadian mengerikan kembali menghantui langit di mana gambaran-gambaran saat langit gagal memberikan pertolongan pertamanya pada Ica kekasih sahabat nya yaitu Ario . tergambar begitu jelas , Malam itu Ario yang tak mungkin membawa kekasih nya ke RS karena aksi mereka yang berunjuk rasa gila-gilaan membuat Ario akhirnya membawa kekasih nya itu ke kos an langit , meminta langit untuk menyelamatkan nya tapi ya langit juga tak bisa berbuat banyak yang berakhir membuat Ica gadis itu akhirnya koma dengan keadaan kritis . Hal itu yang seakan membuat langit begitu trauma sampai-sampai menutup telinganya ,
Daya yang memang baru berada di sana melihat keadaan itu pun langsung berlari menghampiri dan segera memberikan pertolongan kemudian ia juga meminta salah satu orang di sana untuk memanggil ambulance . Daya memeriksa kedua mata anak itu yang tengah terbaring tak sadar yang syukurnya ternyata anak itu cuma pingsan karena begitu kaget , lalu daya melihat darah luka di lengan anak itu . Dengan sigap daya menarik blus shall di lehernya dan langsung membalut luka nya , kemudian dengan pelan daya menepuk-nepuk pipi anak itu menyadarkan nya yang begitu membuka mata anak itu langsung nangis dan di peluk ibunya yang sudah menangis .
Langit masih dengan diam menyaksikan itu . Ia tampak begitu lega mengetahui anak itu sadar , ia juga tak melepaskan pandangannya dari perempuan yang tengah menolong anak itu . Lalu tersadar langit melihat jam nya dan langsung pergi meninggalkan tempat itu menuju cafe tempat kencan buta yang akan ia jalanin ,
Sesampainya di dalam cafe langit terus memikirkan perempuan itu , ia menyeringitkan dahinya mengingat-ingat perempuan yang membantu menolong anak kecil itu yang tak jauh dari depan cafe . langit merasa familiar dengan perempuan tadi di ingatan nya .
Tak lama " ah perawat pemberontak itu ! " seru langit tersenyum merasa puas berhasil mengingatnya ,
Kemudian daya tengah berlari terburu-buru sampai membuat satu sepatu nya lepas. Ia juga bergerutu begitu ceroboh karena baju yang ia gunakan terkenal bercak darah .
" aouh ! daya kau ini .. " ujarnya ngedumel
Ia begitu buru-buru menanyakan pada pelayan mengenai meja nya dan tanpa lama daya pun langsung duduk , " maaf sedikit terlambat . Aku ilenia alifpurwanto " Ucap nya masih dengan keadaan begitu tersenggah-senggah lelah , memperkenalkan dirinya sebagai ilen .
Saat itu juga langit tersenyum mengetahui jika teman kencannya ternyata adalah wanita yang ia tengah ingat-ingat tadi . Kali ini daya menatapnya bingung ,
" Kenapa ? " Ucap daya
" Tidak , aku hanya senang saja " Seru langit melempar senyum sambil memegang daftar menu .
" Tidak perlu terlalu lama basa basi kau kesini untuk apa ? " ujar daya langsung
" Apa ? Kita bahkan belum berbincang apapun . "
" Begini langsung saja , biar aku beritahu . Aku sangat pemilih , aku tidak suka di kekang dan aku bukan tipe wanita yang hanya akan menjadi ibu rumah tangga . bahkan aku juga tak berniat ingin memiliki seorang anak setelah menikah dan aku tidak mau di susahkan mengurus segala keperluan rumah tangga . jadi jangan mengharapkan bakti dari ku "
" Aku suka itu , aku tak terlalu masalah dengan itu . " Ucap langit
Membuat daya membulatkan matanya tak percaya jika pria yang ada di depannya ini tak masalah dengan semua hal yang gak super duper masuk akal . yang ia ucapkan tadi . Daya Memaksakan senyum nya ,
" Sadarkan kau belum menanyakan nama ku ? " Seru langit tersenyum
" A-ah siapa nama mu ? " Ujar daya masih berkedok senyum palsu nya .
" Langit devandra . " Ucap langit sambil meminum kopinya ,
" Langit devandra .. " gumam daya mengulang nya menyeringitkan alisnya ,
" wah , mungkinkah kau orang yang ada di spanduk sepanjang jalan Semarang . Yang terpanggang jelas dengan tulisan besar ' selamat atas prestasi mu itu ' " Ujar daya
" Hmm jadi kau memperhatikan spanduk yang di buat ayah ku itu . "
" ish gak juga tuh ! " Sahut daya malas
" Oke , bagaimana kalau kita lanjut pergi makan . " Seru langit
" Makan ? " Ucap daya
" Ya , aku ingin pergi makan dengan mu. "
Beberapa saat daya benar-benar speclees menatap langit , ' apa pria ini sudah gila ! Kenapa ia ingin lanjut pergi makan hah . ' batin daya
" Ada apa ? " Tanya Langit
" Haha , makan ya . Emm kalau begitu biar aku yang menentukan tempat nya di mana " ujar daya
" Baiklah .. " seru langit ,
Dengan malas daya pergi . ' oh , mau makan ya .. liat ajah aku akan mengajak mu ketempat yang gak akan ingin kau ingat nantinya ! Dan akan membuat mu lari meninggalkan ku ! ' batin daya
Sampai tibalah daya di sebuah warung bakso kios pinggir jalan yang cukup kumuh yang berdiri di atas pinggir selokan ,
" Bang , pesan dua ya .. " seru daya duduk begitu santai , sementara Langit tampak begitu tak menyangka dengan tempat pilihan daya yang ia tahu sebagai ilen itu . Langit sedikit memperhatikan tiap sudut kios itu ,
Sedang daya begitu senang dalam hati melihat nya .
Dua mangkuk bakso pun datang ke meja mereka , dengan jempol pemilik bakso itu
Nyelup di kuah mangkuk milik langit . Langit menatap nya diam tapi dengan pandangan tak biasa . Bahkan saat ia hendak mengambil sendok lagi-lagi ia melihat sendok yang tak terlalu bersih tersaji di meja makan itu ,
Daya sedikit tersenyum . Mulai menyantap bakso nya yang sudah ia beri saus , sambal dan juga merica .
" Kenapa ? Ko gak di makan . Kau tak ingin mencobanya ? " Ucap daya
Langit tersenyum mengambil sendok dan menaruh beberapa sendok sambal . " Ku kira seorang Putri industri farmasi seperti mu tak akan makan di tempat seperti ini . " Seru langit menyantapnya ,
" Kalau kau mengajak ku kesini hanya agar supaya aku akan jijik dengan ini , kau salah . Karena aku tahu tempat yang lebih buruk dari ini " ucap langit
Membuat daya sedikit tersendat menyeka bibirnya , tak percaya dengan instruksi ilen kalau katanya orang-orang kaya tak suka makan di tempat-tempat seperti ini .
" Usaha mu cukup bagus , tapi perlu kau tahu . aku adalah orang yang biasa makan , makanan bekas sisa milik orang lain . " Ujar langit , yang kali ini membuat daya menatapnya . Melihat sisi lain dari langit ,
Dan kali ini daya juga benar-benar di buat bingung dengan cara apa lagi agar dia dapat di campakkan setelah semua yang ia lakukan .
-
-
-
***
...jangan lupa like vote dan komennya , agar Mimin bisa mendapatkan suntikan semangat 🤗🌻...
...# happy reading 🍃...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments