Kedua matanya pun masih enggan untuk membuka. Roman terbaring lemah dalam sebuah ruang perawatan rumah sakit. Dokter mendiagnosa bila sebagian tulang punggung Roman mengalami keretakan. Detak jantungnya pun melemah dan mengalami dehidrasi yang tinggi.
"Romaan ... banguun naak." tutur Angelina Hillberg. Seorang wanita paruh baya yang terus menerus meneteskan air mata. Ia tak sanggup menahan kesedihannya, menyaksikan putra sulungnya menderita, sembari terbaring lemah tak berdaya.
Angelina pun turut membawa Natasha Hillberg, putri bungsunya. Natasha yang masih polos itu, menganggap Roman hanya tertidur di atas ranjangnya. "Mamaa ... kak Roman kapan banguun?" tanya Natasha dengan polosnya.
"Kakak pasti akan bangun sebentar lagi, nak," jawab Angelina yang berpura-pura tersenyum. Ia harus menjaga kestabilan emosi Natasha yang masih balita itu.
Angelina tak ingin Natasha, merasakan kesedihan yang amat mendalam, seperti yang dirasakan olehnya. Wanita yang telah ditinggalkan suaminya itu, mengelus rambut Natasha seraya meneteskan air mata diatas kepalanya.
Dokter memasuki ruangan dimana Roman berada. Beliau menjelaskan bahwa Roman akan segera sadar. Demi menjaga kelancaran perawatan, sang dokter menyuruh Angelina untuk menunggu di ruang tunggu pasien.
Beberapa saat kemudian, Rika dan Valentine datang, untuk menjenguk Roman. Mereka menemui Angelina yang sedang dihantui kegelisahan dalam hatinya. Rika pun turut membawa beberapa buah-buahan untuk Roman. "Ibu, kami datang untuk menjenguk Roman," ucap Rika seraya menyerahkan keranjang yang dipenuhi buah-buah segar kepada Angelina.
"Terima kasih..., Rika," kata Angelina dengan mata yang sembab.
Valentine pun mencoba mengintip, dari balik celah gorden jendela. Ia lalu mendapati Roman, sedang dalam penanganan dokter dan beberapa perawat. Valentine tak tau lagi harus bagaimana, bila Roman benar-benar tidur untuk selamanya.
Semua itu karena ulahnya. Valentine merasa kesal dengan Roman. Bukan karena perlakuannya, tapi karena Valerie yang terus-menerus memberikan perhatian pada Roman.
Valerie dan Valentine adalah kakak beradik yang sangat erat hubungannya keluarganya. Merasa cemburu karena Roman telah merebut perhatian kakaknya, Valentine pun menyewa Paul untuk memberikan pelajaran pada Roman. Namun, yang ia dapatkan sekarang hanyalah penyesalan. Penyesalan yang bertubi-tubi datangnya.
Rika sontak menarik Valentine untuk menjauh dari Angelina. Ia berniat membuat Valentine mengakui perbuatannya terhadap Roman. "Lihatlah Ibu Roman! Apa kau tak tega dengannya? Kau wanita kan? Bagaimana perasaanmu nanti bila putramu merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan Roman?" tegur Rika dengan nada serius.
Valentine pun terhanyut dalam penyesalannya setelah mendengar tegura Rika. Ia lalu jatuh tersungkur, seraya menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan. "Semua ini salahku!" katanya.
Rika pun turut menangis seraya membayangkan, betapa pedihnya perasaan Angelina, yang menyaksikan putranya terbaring menderita. "Apa kau masih belum puas?" tanya Rika yang turut bersimpuh dihadapan Valentine.
"Tidaaakk!!! Aku tidak bermaksud seperti itu!" sanggah Valentine seraya merengek.
"Kalau begitu, cepat! Bersujudlah dihadapannya!" tegas Rika sambil mengarahkan tangannya menuju Angelina.
Valentine berusaha meneguhkan niatnya untuk menyesali perbuatannya. Ia membangun kepercayaan, bila Angelina mau memaafkan segala kesalahannya. Sebelum semuanya terlambat, aku harus segera minta maaf, batinnya.
Dengan penuh keyakinan, Valentine bergegas menghampiri Angelina. Ia sontak bersujud dihadapan wanita itu. "Bundaaa! Maafkan aku, maafkan aku!" ucap Valentine dengan penuh penyesalan.
"Ada apa nak? Kenapa kamu yang meminta maaf?" tanya Angelina yang kebingungan dengan sikap Valentine.
"Bundaaa ...." Valentine tak kuat meneruskan perkataannya. Ia malah menangis tersedu-sedu. Kepercayaan dirinya pun telah hilang, berganti dengan rasa takut akan keberangan Angelina.
Rika pun berusaha meyakinkan Valentine. Ia memompa kepercayaan diri Valentine, untuk tetap berani dalam mengakui kesalahannya. "Jangan merengek, Valentine. Kau pasti bisa, Ayolah!" tegur Rika seraya membangunkan tubuh Valentine.
Angelina semakin keheranan ditengah-tengah kesedihannya. Ia merasa bingung dengan tindakan kedua gadis itu. Dokter yang menangani Roman pun seketika membuka pintu. Beliau keluar seraya memasang senyuman di wajahnya. "Ibu Angelina? Putra anda telah sadar," kata Sang Dokter.
Angelina seketika membuang rasa sedihnya. Ia bergegas dengan tergesa-gesa, menghampiri Roman yang telah sadar. Rika dan Valentine pun turut mengikuti Angelina, setelah sang dokter mengizinkan mereka masuk kedalam ruang perawatan.
Angelina kemudian mendapati Natasha, telah mendahuluinya. Natasha menyelinap masuk saat sang dokter membuka pintu. Gadis cilik itu tertawa dan membiarkan Roman mengelus rambutnya seraya tersenyum. "Roomaan? Syukurlah!" ungkap Angelina dengan penuh rasa bersyukur.
Wanita cantik dengan rambut panjang dan poni yang membelah keningnya itu, sontak memeluk Roman dengan erat. Roman pun membalas pelukan yang hangat itu, seraya menatap pada Rika dan Valentine yang masih berdiri didekat pintu. "Roman! Syukurlah kau telah sadar." kata Rika sambil menghampiri Roman.
"Roman! A-aku min—" Valentine menghentikan ucapannya sejenak. Ia tak berani meneruskan perkataannya itu. Dengan rasa yang becampur aduk antara senang dan sedih, Valentine tetap menunggu didekat pintu. Ia tak ingin pengakuannya, malah merusak kebahagiaan Roman dan keluarganya.
"Valentine, kenapa masih disitu?" tegur Rika.
"Valentine, kemarilah." seru Angelina dengan kehadiran senyuman diwajahnya.
Bukannya menuruti permintaan Angelina, Valentina malah menyingkir dari mereka. Ia merasa kehadirannya bukanlah di waktu yang tepat.
Rika pun kesal dengan tindakan Valentine. Ia memohon pamit untuk keluar seraya mengejar Valentine. "Ibu, kami akan kembali. Tapi, jika kami tak kembali, aku mewakili Valentine memohon pamit," tutur Rika yang beranjak dari kursinya.
"B-baiklah. Aku berterima kasih pada kalian karena sudah menjenguk Roman. Titip salamku pada Valentine, yah Rika!" kata Angelina.
"As you wish, Mom!" kata Rika. Ia pun bergegas mengejar Valentine yang terlebih dahulu meninggalkannya. Sesampainya di parkiran rumah sakit, Rika melihat Valentine terduduk murung didalam mobilnya.
Ia lalu menghampiri sahabatnya itu, seraya membuka pintu mobil. "Aku benar-benar kecewa denganmu! Berhentilah bersikap seperti anak kecil!" tegur Rika pada Valentine yang menyeka air matanya dengan tisu.
"Bagaimana mungkin aku meminta maaf didepan Roman dan keluarganya?! Sedangkan kehadiranku ... hanya akan merusak kebahagiaan mereka!" kata Valentine dengan raut wajah sedih.
"Baiklah baiklah! Kita lanjutkan saja besok." ucap Rika. Dengan penuh rasa kesal, Ia menutup pintu mobilnya. Rika kemudian menyalakan kendaraan itu dan bergegas mengantar Valentine, pulang menuju rumahnya.
Rika masih menaruh rasa kecewa terhadap Valentine. Ia merasa semuanya takkan selesai bila Valentine masih mempertahankan sifat kekanak-kanakannya.
Ditengah perjalanan menuju rumah Valentine, Rika menaruh konsentrasi dalam mengendarai mobil. Ia kemudian menoleh ke arah Valentine yang sedang tertidur. Jika bukan karena permintaan dari Valerie, tentu gadis itu takkan mengakrabkan dirinya dengan Valentine.
Rika pun meminggirkan mobilnya di tepi jalan yang menghadap rumah Valentine. Ia kemudian membangunkan Valentine dari tidurnya. Rumah bertingkat yang megah dan mewah itu, menjadi tempat peristirahatan Valerie dan Valentine yang menyandang nama keluarga besar Helsink.
Valerie terduduk diam seraya menati Rika dan Valentine diruang tamu. Ia seketika mendengar suara klakson dari mobil Rika. Valerie pun bergegas menghampiri mereka dan mendapati Valentine, terbangun dari tidurnya dengan mata yang sembab.
~To be continued~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Dewi
Aku heran sih, entah kenapa penyesalan selalu datang di akhir. Emang rumusnya begitu kah?
2023-01-06
1
d'Nadia¿ "EROR" -/ Server EN*
Cemburu, cemburu aelah neng Valerian!!!. tapi gak gini juga balas dendamnya sama seseorang. akhirnya kau menyesal juga kan, apa yang kau perbuat oleh Roman. makanya sblm bertindak berpikir mateng mateng pada akhirnya menyesal juga😒
2022-12-29
1