My Angel Baby
Note:
Cerita ini merupakan Spin-off dari cerita Me Gustas Tu. Cerita akan membahas tentang perjalanan karir dan kisah cinta Louis setelah berpisah dari Clarita (Tokoh utama wanita dalam cerita Me Gustas Tu yang pernah menjadi tunangan Louis).
Jika penasaran, silahkan mampir dan baca Me Gustas Tu terlebih dahulu untuk mengenal sosok Louis.
Terima kasih untuk perhatian kalian sudah bersedia membaca cerita Author Vi's. Jangan lupa like dan list favorit jika suka. ☺️
...💞💞💞...
...MAB by VizcaVida...
...|Prolog|...
...Selamat membaca...
...[•]...
“Mocktail?” tanya Angel ketika melihat Louis memesan segelas minuman non alkohol itu di sebuah bar ternama yang memang sering didatangi oleh banyak orang dari kalangan menengah atas. Meskipun ia baru pertama melihat bentuk mocktail secara langsung—hanya pernah melihat dari situs internet, tapi Angel tau jika minuman tersebut tidak lah memabukkan. Berbeda dengan cocktail dan juga Wine.
Louis tersenyum tipis, tidak ada alkohol. Dia sudah menghapus itu dari daftar minuman favoritnya. Ia tidak mau mengulangi kesalahan untuk kedua kalinya. Dia juga tidak ingin menghancurkan diri dan masa depan orang lain, meskipun yang sudah terjadi pada dirinya dan Gita, adalah ulah Gita yang menjebak demi menghancurkan hubungannya dengan wanita yang sangat ia cintai, Clarita.
“Eum. Udah kapok saya konsumsi alkohol. Kamu boleh pesen minum apapun yang kamu mau. Biar nanti sekalian saya bayarin.”
Angel memang bukan gadis kaya bergelimang harta yang bisa duduk santai di bar dan memesan minuman mahal. Faktor utama dia tidak tertarik dengan jejeran botol minuman berlebel kelas atas yang memabukkan itu adalah, karena dia bukan pecinta alkohol dan sejenisnya. Dia hanya ikut datang kesini karena Louis mengajaknya setelah mengadakan meeting dengan klien penting beberapa saat yang lalu.
Dalam redupnya pencahayaan malam didalam bar, Angel masih bisa melihat sosok Louis yang terlihat kalut. Wajah rupawan pria itu terlihat begitu hancur.
Bukan berita baru jika Louis baru saja putus dengan kekasihnya yang sangat ia cintai. Angel bahkan mengenal baik wanita yang pernah menempati dan menjadi nomor satu dihati Louis itu. Ia sempat mengikuti sepak terjang kisah cinta si boss dengan kekasihnya yang kini sudah menjadi milik pria lain.
“Saya enggak bisa minum alkohol pak.”
Louis menoleh ke arah Angel, menatap fitur yang sudah menemani perjalanan karirnya lebih kurang lima tahun lamanya. Diam-diam Louis terkekeh.
“Tau begitu, tadi kita pergi ke cafe aja, Ngel.” kelakar Louis yang disambut tawa oleh gadis berusia dua puluh lima tahun itu.
“Bapak nggak bilang-bilang, sih.” protesnya, nggak mau menjadi tersangka yang patut disalahkan.
“Ah, ya. Saya yang salah.
Angel tergelak. Ia kembali menatap wajah atasannya itu. Wajah yang tidak hanya rupawan, tapi juga penyabar dan baik hati. Ya, Louis sesempurna itu, tapi masih saja apes dalam hal percintaan.
“Ya sudah, kamu pesen mocktail saja. Sama kayak punya saya.” lanjut Louis dengan tawa membentang di bibir pink seksihnya.
“Terima kasih, tapi maaf, saya tidak sedang ingin mencoba minuman itu.” jawab Angel sambil menunjuk gelas tinggi milik Louis yang sudah mulai berembun.
Lagi-lagi tawa Louis menggema. Tawa yang begitu halus ketika menyapa Indra pendengaran. Angel membayangkan, betapa beruntungnya Caca yang pernah mendengar tawa mahal milik Louis selama itu. Sepuluh tahun, Angel mendengar berita berapa lama atasannya menjalin hubungan dengan kekasihnya yang sekarang sudah kandas.
Kenapa Angel menyebut tawa Louis itu mahal? Karena Louis jarang tertawa, pria itu hanya menyematkan senyuman ketika bersama orang lain.
“Ya sudah, pesen jus aja.”
“Ada ya?” tanya Angel heran, ia lantas celingukan menatap rak berisi botol berjejer di belakang meja bartender. Mustahil, pasti Louis sedang mengerjainya.
“Ada.” sahut Louis lalu mengangkat tangan kanannya dan seorang bartender tampan menghampiri mereka berdua. “Satu gelas jus ... ” Louis mengalihkan tatapan matanya pada Angel sambil mengetuk meja, memberi syarat agar Angel memberitahu tentang jenis minuman yang ia inginkan.
“Strawbery.” sahut Angel yang di angguki oleh mas-mas bartender berwajah lokal yang sangat tampan dan menggoda iman.
Tidak menjawab, bartender seusia Angel itu hanya membentuk pola yang mengisyaratkan oke dengan jari telunjuk dan ibu jari membentuk huruf O.
“Saya kira disini tidak menjual jus.” bisik Angel mendekatkan wajahnya di sisi bahu Louis. Terlalu berisik, mungkin akan menjadi bahan tertawaan dan mempermalukan Louis jika angel berkata lantang.
Satu ledakan tawa mencuat dari bibir Louis. Ia sedikit terhibur dengan ketidak tau-an Angel tentang bar yang diyakini perempuan berwajah lokal sedikit kebule-bulean itu hanya menjual minuman beralkohol saja.
“Ada, tapi tidak banyak pilihan. Pasti semua bar menyediakan buat jaga-jaga kalau ada pengunjung yang tidak bisa mengkonsumsi alkohol seperti kamu.” kata Louis memberi pencerahan yang begitu mudah di mengerti oleh Angel.
Setelah puas tertawa bersama atas satu sisi lugu Angel, akhirnya Louis kembali memasang wajah datar.
“Ngel,”
“Eung?”
“Kalau misalnya—”
Louis menjeda, menggantung ucapannya dan membiarkan Angel menunggu untuk beberapa saat.
“Ah, tidak jadi.”
Angel menatap iba pada atasannya yang sedang patah hati parah itu. Ia tidak tau menahu apa masalah menyebabkan Louis dan Caca berpisah. Tapi pria didepannya ini terlihat begitu terluka. Pria ini terlihat sangat putus asa.
“Bapak mau cerita sesuatu ke saya?”
Seketika Louis mengangkat pandangan dan menyorot Angel.
“Saya bersedia mendengarkan. Atau, kalau bisa saya akan memberikan solusi.”
Louis tersenyum jumawa. Ia meraih satu lengan Angel lalu mengusap lembut.
“Terima kasih untuk tawarannya. Tapi saya tidak bisa bercerita apapun pada kamu. Maaf.”
Angel bisa mengerti. Tapi hatinya begitu terusik dengan rasa yang amat sangat tidak nyaman ketika melihat Louis seperti ini. Ia juga tidak bisa berbuat banyak karena Louis menolak untuk bercerita. Ia tidak mungkin memaksa juga, Angel sadar posisi, ia tau siapa dia Dimata Louis.
“Baiklah. Tapi, jangan lupa jika bapak punya masalah yang membebani pikiran bapak, bapak boleh bercerita pada saya.” kata Angel memastikan dengan tatapan sungguh-sungguh. “Bapak boleh mencari saya jika memang bapak sedang butuh. Saya siap menjadi pendengar untuk keluh kesah bapak, kapanpun bapak inginkan.” []
...###...
...Disclaimer...
...-Cerita ini murni imajinasi penulis....
...-Jika ada kesamaan nama visual, gambar properti, ataupun latar yang ada didalam cerita, merupakan unsur ketidaksengajaan....
...-Semua karakter didalam cerita hanya fiksi, tidak ada hubungannya sama sekali dengan kehidupan/watak tokoh yang menjadi Visual didalam dunia nyata....
...-Diharap bijak dalam menanggapi semua yang tertulis dalam cerita, baik itu tata bahasa, sesuatu yang bersifat mature ataupun tindak kekerasan....
...-(Point terpenting!!) Hargai karya penulis untuk tidak menjiplak/meniru tanpa izin dari penulis. Dan juga dimohon kebijakannya untuk tidak menyamakan dengan cerita lain....
...Regret,...
...Author....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
habis baca kisah Nol caca lsg melipir kemari 😍
2024-03-24
1
Griselda Nirbita
aku mampir thor... setelah ending Atan-Tyra sekarang ngintip karya author yg ke 2 nih ..
2023-10-14
1
Firdaus
Bagus ya ceritanya
2023-03-11
2