...MAB by VizcaVida...
...|01. Louis itu ...|...
...Selamat membaca...
...[•]...
Louis Furry Hutama, adalah nama yang disematkan sang ayah hampir tiga puluh satu tahun yang lalu dan membuat si pemilik nama merasa bangga dan bersyukur. Pasalnya, menyandang nama Hutama membuatnya merasa selalu dihargai, dihormati, dan disegani, selain dirinya yang memang pandai menempatkan diri dengan attitude yang begitu mencolok baiknya.
Louis—sapaan akrabnya, menjadi Presdir di salah satu perusahaan pertelevisian yang dimiliki oleh sang ayah. Dia memiliki seorang kakak laki-laki yang juga memiliki profesi sama dengannya, namun di tower yang berbeda.
“Uncle ... ” teriak gadis cantik berpipi bulat nan gembil sambil berlari menghambur ke arah Louis.
“Hey princess ... ” teriak Louis ketika melihat keponakan perempuan nya sedang berlari menyambut kedatangannya. Hari ini sengaja ia datang kerumah sang kakak karena siang tadi, Robert menghubunginya. Katanya Rebecca kangen.
Stefany—istri Robert—menyambut kedatangannya dengan sebuah senyuman. Keluarga Hutama memang harmonis sejak dulu. Hutama dan istrinya mendidik anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang. Itulah yang membuat Louis dan Robert memiliki sifat penyabar dan ber-attitude baik juga rendah diri meskipun mereka hidup dengan kekayaan yang berlimpah.
“Balik dari kantor Lou?” tanya Stefy—panggilan akrab Stefany—kepada adik iparnya yang masih mengenakan atribut lengkap seorang atasan.
“Eum.” jawabnya singkat, kemudian ia mencubit gemas pipi Rebecca sambil berkata, “Rere udah mandi?” tanya Louis mendekat ke arah Stefany sembari membawa gadis berpipi gembil itu dalam gendongannya. Dan gadis kecil berusia empat tahun itu mengangguk antusias hingga poni didepan keningnya memantul ceria. “Good girl. Princess nya uncle.”
Stefany kembali dari dapur membawa dua cangkir teh camomile, Robert juga sebentar lagi sampai rumah. Louis terpaksa mengikuti langkah Stefany menuju ruang keluarga.
“Ada apa?” tanya Louis pada Stefany. “Tumben Robert dadakan nelpon. Pake alasan Rebecca kangen segala.”
Stefy hanya mengedikkan bahu, menahan semburan tawa atas nada protes sang adik ipar yang seperti anak-anak. Tak ingin membocorkan apapun sampai suaminya datang nanti. Louis mendengus keras, membawa Rebecca duduk diatas sofa dan meletakkan gadis kecil itu diatas pangkuan paha sekalnya.
“Kalau aneh-aneh lagi, aku nggak mau lagi datang kesini.” ancam Louis karena mengendus hal tidak menyenangkan yang akan di sampaikan oleh kakak laki-lakinya nanti.
Sebulan yang lalu, Robert juga melakukan hal yang sama, meneleponnya dadakan, mengatakan jika Stefany akan pergi belanja dan butuh bantuan menjaga Rebecca, tapi ujung-ujungnya sang kakak memaksanya datang untuk sebuah acara kencan buta yang sudah dirancang sedemikian rupa dengan salah satu anak pejabat kenalan sang kakak.
Semua berjalan baik, pertemuan mereka juga tidak ada kendala. Tapi Louis tidak ingin memperpanjang hubungan dengan ikatan serius. Ia hanya ingin berteman dengan gadis yang dikenalkan kakaknya itu.
“Ya tunggu Robert datang dulu. Mana tau aku, Lou.”
Louis mengangguk, kemudian kembali mengerjai Rebecca dengan gelitikan di pinggang hingga gadis kecil itu terkikik geli.
Setengah jam kemudian, suara mobil memasuki pekarangan rumah Robert dan Stefany. Dan tidak butuh waktu bermenit-menit sosok bertubuh tinggi kekar dan berwajah rupawan seperti Louis muncul dengan setelan kerjanya.
“Oh, sudah datang?” kata Robert tidak percaya Louis datang secepat dugaannya.
Louis hanya diam, sibuk menyusun Lego bersama Rebecca. Stefany yang melihat sang suami datang, langsung menyambutnya dengan senyuman dan meraih tas kerjanya untuk ia bawa masuk ke ruang kerja sang suami.
“Oh Tuhan, capek sekali.” keluh Robert sambil membanting tubuhnya diatas sofa ruang tengah tempat Louis dan putrinya bermain. Robert menyandarkan punggungnya pada bahu sofa, lalu melirik Louis yang bersikap sok cuek padanya.
“Kamu sudah makan?” tanya Robert penuh perhatian kepada sang adik. “Lou,”
“Ada apa nyuruh kesini?” tanya Louis ketus. Adiknya ini, jika sudah dirumah kembali ke setelan awal, manjanya nggak ketulungan.
“Kakak tanya kamu udah makan apa belum? Malah cuek nggak dijawab.” jawab Robert tak kalah ketus, tapi masih mencerminkan sikap dewasa persis papanya.
“Belum.”
“Kakakmu masak apa?”
Louis hanya mengedikkan bahu karena memang tidak tau apa yang dimasak kakak iparnya. Karena setaunya ketika ia sampai disini, tidak ada apapun, dan Stefany juga terlihat tidak sibuk memasak.
Tak lama setelah itu, Stefany muncul dan duduk disamping Robert. Merangkul manja pinggang sang suami membuat Louis memutar bola matanya.
“Malesin.” cibir Louis melihat kelakuan sepaket kakak laki-laki dan iparnya yang seperti kompak mengerjainya.
“Sirik.” canda Stefany melihat kelakuan adik iparnya yang menurutnya lucu dan perlu di panas-panasi agar terpancing segera menginginkan istri. Melihat Louis patah hati karena ditinggal nikah Caca, membuat Stefany sedikit khawatir pemuda itu kembali ke jalan yang dulu kelam.
Stefany adalah saksi hidup bagaimana Louis yang dulu selalu suka mabuk-mabukan, sampai menghamburkan uang untuk hal-hal yang tidak penting. Kemudian adik iparnya itu perlahan berubah sejak mengenal Caca, perlahan tapi pasti Louis sepenuhnya menjadi sosok berbeda. Tidak lagi menghamburkan uang, dan tidak lagi mengkonsumsi minuman memabukkan. Disamping itu, Louis sering melakukan amal di tempat-tempat ibadah setiap minggu. Tapi nahasnya, Jenita—ibu Louis, tidak merestui hubungan mereka dan berujung Louis nekat melakukan apa yang tidak di sukai mamanya yang berakhir memancing murka sang ibu dan membenci Caca.
Lalu, kira-kira dua bulan lalu, Louis seperti orang linglung saat mendengar dan menerima undangan pernikahan dari wanita yang pernah menjadi orang paling berharga dalam hidupnya. Louis menangis dalam pelukannya dan juga pelukan Robert. Stefany tidak tau alasan yang membuat mereka sampai memilih jalan berpisah setelah lama bersama, selain alasan tidak mendapatkan restu. Louis sendiri menyimpan rapat-rapat alasan mereka putus, dan Stefany merasa tidak punya hak untuk mengorek rahasia adik iparnya sendiri. Ia hanya percaya suatu saat Louis bisa kembali bangkit dan menemukan wanita baru yang akan mewarnai hidupnya.
“Kamu nggak masak?” tanya Robert sambil menyibak poni Stefany dan mengarahkannya dibalik telinga.
“Udah. Aku bikin spaghetti daging kesukaan kalian.”
Kalian versi Stefany adalah, Robert dan Louis. Mereka berdua memiliki selera makan yang tidak jauh berbeda. Hanya saja, Louis lebih cenderung menyukai makanan yang tidak berkuah.
“Buat Princess kita?”
“Aku masakin dia sup daging.” jawab Stefany lembut penuh kasih sambil menatap wajah Robert, yang langsung dihadiahi kecupan ringan di bibir wanitanya itu.
“Sial!” umpat Louis ketika matanya menangkap kemesraan kedua kakaknya, membuat keduanya tergelak tawa.
Diam-diam, Louis kagum kepada kedua kakaknya ini. Mereka terlihat harmonis seperti papa dan mama mereka yang sudah mengikat janji hampir menyentuh angka setengah abad.
“Makanya, cepetan cari ganti. Biar nggak galau.” tembak Stefany tepat sasaran.
“Ogah.”
“Kakak punya tuh, kenalan, artis. Mama pasti suka.”
Nah, ini inti dari pertemuan yang dimaksud Robert untuk Louis yang sangat tidak disukai oleh pria tampan berusia tiga puluh satu tahun dua bulan kedepan itu.
“Kalau mama yang suka, ngapain ngasih taunya ke aku kak?” cibir Louis menjawab kalimat Robert. Ia kembali mengingat perjalanan dan perjuangannya bersama Caca. “Dulu, aku punya niat baik, nggak direstui. Sekarang, aku pingin sendiri dulu, di paksa cari gantinya. Sulit kak, nggak semua cewek menarik buat aku.” kata Louis dengan nada sendu. “Kalau ada yang seperti Caca, aku mau.” lanjut Louis lalu bangkit mendekati Rebecca dan mengecup puncak kepalanya yang harum strawberry.
“Aku pamit.”
“Hey, makan dulu. Nggak kasihan kakakmu masak susah-susah nggak kamu makan?”
Louis kembali meletakkan jasnya yang semula ia ambil dari sofa.
“Ya udah, aku makan. Tapi kakak janji nggak bakal paksa aku ketemuan sama cewek-cewek kandidat kakak itu.” []
###
Satu kata buat Louis. Louis itu...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
yumin kwan
yg jelas....jgn sampe louis sama gita...
louis itu....sad boy 😂
2023-01-06
3
-
tandain dulu ya
2022-12-31
1
Putu Suciptawati
louis itu apa ya,? cool kali ya
2022-11-28
2