Tiga hari sudah berlalu kini mama Ara sudah sehat, dan sekarang mereka sudah berada di rumah.
Drt....
Drt....
“Assalamualaikum.
“Wa’alaikumsalam, My Princess, sore nanti aku sudah ada di rumah, tunggu aku ya, nanti malam aku kerumah mu,"
“Benaran?,”
“iya, hm...kamu mau oleh-oleh apa?,”
“Ngak ada, cukup kamu pulang dengan selamat saja sudah lebih dari oleh-oleh buat aku,”
“Baiklah, tunggu aku ya,”
Banyak cerita yang di sampai Rafa pada putri dan begitu juga sebaliknya, hingga mereka vc an hampir dua jam.
Siang harinya....
Restu pulang cepat, dengan alasan guru lagi rapat.
“Udah pulang dek?,”
“Udah,”
“Kok cepat amat?,”
“Guru lagi rapat,”
“Kok langsung pulang, kenapa ngak nongkrong dulu kek sama teman-teman?,”
“Lagi malas aja,”
“Ah yang benar?,” tanya putri sambil menatap adiknya itu.
“Iya kak,”
“trus yang kemaren nongkrong di cafe sapa ya,” ujar putri yang pura-pura berpikir serta mengetuk-ngetuk kepalanya.
“Ka...Kaka, liat?,” tanya Restu dengan gugup
“Liat dong, ceweknya cantik lagi, ajak kemari dong,” ujar putri sambil tersenyum usil.
“Kak, ih,”
“Gebetan kamu ya?,” tanya putri sambil menoel dagu Restu.
“Bukan, ih," ujar Restu sambil menepis tangan putri.
“Trus?,”
“Ngak ada terus nya,”
“Kok gitu?, Kaka tau nih, pasti kamu ditolak ya,”
“Ngak, udah ah aku mau ke kamar dulu,”
“Jangan mewek ya kasihan bantal guling ya,”
“Kakak,” ujar Restu kesal karna di usilin kakanya.
Putri ketawa melihat adiknya itu kesal, karna gemes melihat wajah manyun restu
“Kamu kenapa ketawa sendiri?,” tanya Ara tiba-tiba.
“Astagfirullah, mommy, aku kaget loh mom,”
“Mommy, tanya kamu kenapa ketawa sendiri,”
“Ngak sendiri mom, tadi tuh aku habis ngerjain restu,”
“Emang restu sudah pulang?,”
“Sudah, katanya guru lagi rapat, tuh dia di kamar,”
“Mommy dari mana?,”
“Dari kamar Oma,”
“apa Oma lagi istirahat?,”
“Ya,”
“Baiklah aku ke kamar dulu mom,”
“Hm...,”
Jam dua siang, Ares datang ke rumah mommy bersama Ayesha dan juga Azam untuk menjenguk omanya.
“Assalamualaikum,” ucap Ares,”
“Waalaikum salam,” jawab restu yang kebetulan lagi nonton di ruang keluarga.
“Wah ponakan ganteng,” ucap restu sambil mengendong Azam setelah menyalami Ares dan Ayesha setelah itu menyuruh mereka masuk.
“Bentar bang aku panggil mommy,”
“Jangan, biarkan mommy beristirahat Abang mau tengok Oma,”
“Baiklah,”
“Azam main sama om restu ya,” ucap Ayesha.
“Ya,”
Azam asik bermain dengan restu di ruang keluarga, Karna suara tawa Azam yang menggema di ruangan itu, membuat putri penasaran apa iya itu suara Azam atau dia hanya terlalu kangen saja sama bocah imut itu pikirnya.
“Azammmmm,” teriak putri saat melihat bocah tampan itu lagi main dengan restu.
“Aunty, jangan teriak,”
“Ya ya, kamu sama siapa kesini?,”
“Sama mini dan papa,”
“Trus mana dia?,”
“Di kamar Oma buyut,”
Cup....cup....cup....putri mencium pipi Azam bertubi-tubi membuat pria kecil itu ketawa Karna geli.
“Kak, udah kasihan tu dia kegelian,” ujar restu sambil menarik azam dari tangan putri.
“Ya, sudah lanjutkan mainnya, Kaka mau ke kamar Oma,”
“hm...ya,”
Tiba di kamar omanya putri melihat Ayesha sedang memeriksa omanya.
“Gimana keadaan Oma kak?,”
“baik, Alhamdulillah, Oma sudah semakin sehat,”
“Syukurlah,”
Saat mereka asik bercerita Ara dan Arkan datang.
“Eh, kalian kapan datang?,” tanya Ara.
“Tadi mom, Abang sengaja ngak bangunin mommy pasti mommy capek kan jaga in Oma,” ujarnya sambil menyalami kedua orang tuannya itu dan tak lupa melabuhkan ciuman di pipi Ara. Yang ikuti oleh Ayesha.
“Kalian berdua aja kesini?,”
“Ngak mom, sama Azam tapi Azam lagi main sama restu.
“Oh, ya sudah kalian tetaplah disini temani Oma, Karna mommy mau masak makan malam dulu,”
“biar aku bantu mom,” ucap putri.
“yuk,”
Tiba di dapur Ara segera memasak makan malam buat keluarga, dan juga calon mantunya, Karna putri mengatakan jika Rafa akan makan malam dengan keluarga ini, tentu hal itu membuat Ara senang.
Dibantu bik Wanti mereka memasak hingga satu jam lebih, Karna Ara membuat menu makanan kesukaan Ares yang sudah lama ia tak masak menu tersebut.
“semuanya sudah siap, bik bantu tata di meja ya,”
“ya non,”
“Mom, aku ke kamar dulu ya mau mandi,”
“ya, mommy juga,”
Tiba di kamarnya putri melihat ponsel apa ada telpon atau chat dari Rafa dan ternyata benar, sepuluh panggilan tak terjawab dan lima buah pesan chat.
Putri mencoba menghubungi kembali tapi nomornya ngak aktif, lalu ia membalas chat dari Rafa. dan setelah itu ia segera ke kamar mandi.
Kini Rafa melajukan mobilnya menuju rumah putri ia mengendarai mobilnya sendiri, Karna sang sopir ia suruh pulang menggunakan taksi, dan tak lupa mengabari mamanya jika ia langsung ke rumah putri.
Rasa rindu yang mendalam pada sang pujaan hati Rafa melajukan mobilnya menuju rumah putri dengan kecepatan penuh, namun naas saat di tikungan ada juga mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi dari arah yang berlawanan hingga.....
Bruuukkkkkk......
Kecelakaan pun tak dapat di hindari, hingga kedua mobil itu hancur tak terbentuk.
Orang-orang yang melihat kejadian itu segera berlari ke tempat peristiwa, mereka segera mengeluarkan Rafa dari mobil dalam keadaan tak sadar diri, serta membawanya ke rumah sakit terdekat, sementara pengemudi mobil satunya lagi di nyatakan meningal di tempat.
Sedangkan putri yang baru saja selesai mandi dan hanya menggunakan jubah mandi ia melihat ponselnya bergetar.
“halo, assalamualaikum pengeran udah sampai mana?,”
“Waalaikum salam, maaf sebelumnya nona, pemilik ponsel ini mengalami kecelakaan sekarang sedang berada di rumah sakit xxx,” ujar penelpon.
“Ke...kecelakaan,” ulang putri dengan tangan bergetar.
“Iya nona, sekarang sedang berada di ruangan UGD,”
“Ba...baik saya akan segera kesana,”
Setelah ponselnya mati, putri pun segera memakai baju asal tapi masih sopan.
“Mom....mom...Abang.....,” teriak putri saat berlari dari atas tangga hingga tiba di lantai dasar.
“Iya, ada apa,” jawab Ares.
“Abang, hiks....an...antar aku ke rumah sakit xxx, Rafa kecelakaan sekarang ia berada di ruang UGD,”
“Iya....iya...Abang antar, kita pamitan dulu sama mommy,”
Ares pun segera menemui mommy ya di kamar omanya dan membisikkan sesuatu ke telinga Ara membuat Ara kaget, lalu mereka menghampiri putri yang sudah mengais di teras rumah.
“ayo kita berangkat,”
“Sayang,”
“mom, kami berangkat dulu, nanti kami kabari,” jawab Ares.
“Hati-hati dijalan,”
Ares melajukan mobilnya menuju rumah sakit yang disebutkan putri tadi dengan kecepatan normal.
Sesampainya di rumah sakit putri berlari masuk ke dalam dan menanyakan pada suster yang sedang lewat.
“Sus, korban kecelakaan yang baru masuk di rawat di ruangan mana?,”
“Di ruangan ICU di lantai dua,” ucap suster itu.
“Terima kasih,” jawab putri.
Tiba disana, putri tak di izin kan masuk, Karna masih ada dokter yang memeriksa Rafa. Tak lama dokter sebut keluar dari ruangan itu.
“Bagaimana keadaan adik saya dok,” tanya Ares.
“Kondisinya sangat memprihatinkan kami akan merujuknya ke rumah sakit besar agar dapat perawatan yang lebih baik,”
“Baiklah, kami ikuti prosedurnya,”
“Bang,”
“Sabar semua akan baik-baik saja,” jawab Ares sambil merangkul bahu adiknya itu, dalam hati ia juga sangat khawatir akan keadaan Rafa.
@ @ @ @ @
Jangan lupa kasih dukungannya ya, like, komen serta vote dan tak lupa juga kembang kopi..
Wasalam...🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments