My Princess

My Princess

1. Kedatangan Rafa

Seminggu setelah acara Aqikah tripel E, putri merasa lega karena beban berat yang ia pikul kini telah kembali ke pada pemiliknya, siapa lagi jika bukan Ares.

Ares kembali ke kantor Karna merasa kasihan Terhadap putri yang sudah kelelahan menjalankan perusahaan yang begitu besar serta terkenal, walau Ares ada juga membantu namun tetap saja putri merasa kewalahan.

Usai makan malam putri bersantai di kursi yang ada di tepi kolam renang.

Ting....

Tong...

Restu yang mendengar suara bel langsung melangkah menuju pintu.

“Assalamualaikum,” salam Rafa.

“Wa’alaikumsalam, masuk bang,” ajak restu.

“Iya, putri ada res?,”

“ada, lagi santai di tepi kolam,” sahut restu.

“sendirian?,"

"ngak," jawab restu.

"trus?,"

Restu membisikkan sesuatu pada Rafa, membuat Rafa menarik pelan pundak restu sementara restu sudah cekikikan melihat Rafa kesal.

Restu mengajak Rafa ke ruang keluarga di mana kedua orang tuanya berada.

“malam semua,” sapa Rafa.

“Eh, nak Rafa!, Malam juga silakan duduk,” ucap mommy Ara.

“Ya Tan,”

“Apa kabar om?,” tanya Rafa saat menyalami Daddy Arkan.

“Alhamdulillah sehat, kamu sendiri gimana?,”

“Seperti yang om liat,” jawab Rafa seraya tersenyum pada Arkan.

“Kamu mau menemui putri?,” tanya Arkan Tampa basa basi.

“Hahahah, iya om,”

“Tuh lagi santai di tepi kolam,”

“Ya sudah saya kesana dulu om,Tan,”

“ya,”

Rafa segera menghampiri putri.

“Ngak berasa ya mas, sebentar lagi putri kecil kita sudah mau menikah,” ujar Ara yang bersandar di bahu Arkan.

“Iya sayang, semoga kita selalu sehat untuk melihat anak cucu kita bahagia.

“Aammiin.

Tiba di tepi kolam Rafa melihat putri yang lagi santai ia belum mengetahui jika Rafa sudah berada di dekatnya, dengan usilnya Rafa mengerjai putri.

“Res, jangan usil deh,” ujar putri saat matanya di tutup oleh Rafa dengan tangannya.

Rafa hanya menahan tawanya agar tak pecah.

“Tapi kok aku kenal ya sama bau parfumnya,” gumam putri yang masih bisa didengar oleh Rafa. Lalu ia meraba tangan yang menutupi matanya.

“Pangeran, ih,” ujarnya kemudian.

Cup, satu kecupan nyasar di pipi putri.

“Kamu lagi apa disini?,”

“Ngak ada lagi santai aja, sambil menatap bintang,”

“Oh, aku kira lagi mikirin aku,”  sambung Rafa.

“Hahahaha, pd amat,”

“Harus dong,”

“ada apa datang kesini Tampa memberi kabar dulu,” tanya putri sambil menoleh ke Rafa.

“Ngak ada Cuma mau ngajak kamu jalan-jalan besok, mau ngak?,”

“Seriusss,” tanya putri dengan semangat dan menatap Rafa penuh harap.

“Iya,”

“yes, emang kita mau jalan-jalan ke mana?,”

“Emang kamu mau ke mana?,”

“Gimana kalau kita ke moll, habis itu bioskop?,”

“Oke,”

“My Princess,”

“Hm,” lalu putri menoleh ke arah Rafa?, dengan nakalnya Rafa mengedipkan matanya pada putri.

Bugh....

“dasar genit,” ujarnya setelah memukul lengan Rafa lalu memalingkan wajahnya yang bersemu merah.

“Sebenarnya ada hal yang aku mau omongin sama kamu?,” ucap Rafa.

“Mau ngomong apa?,” tanya putri dan Kembali menatap wajah Rafa dengan serius.

“Senin siang aku mau ke luar kota untuk melihat pembangunan villa di tepi danau di kota M,”

“berapa lama?,”

“Empat hari, tapi aku usaha in biar cepat deh,”

“Ngak usah di paksa in jika ngak bisa, yang penting hati hati dan jaga kesehatan, trus jangan lupa kasih kabar?,”

“Iya sayang,” sahut Rafa sambil memeluk putri dalam dekapannya, putri pun membalasnya dengan melingkarkan tangannya di pinggang Rafa, lama mereka bercerita banyak hal di sana, hingga Rafa memutuskan untuk pulang Karna sudah hampir jam sepuluh malam,. Putri yang mengantar Rafa ke mobil setelah mobil Rafa menghilang ia pun segera masuk rumah dan menuju kamarnya untuk beristirahat.

@

@

@

Pagi harinya....

Usai sarapan putri melajukan mobilnya menuju rumah Ayesha untuk mengunjungi tripel E dan juga Azam pria posesif pada ketiga adik bayinya.

“sayang, Aunty datang," teriak putri saat memasuki rumah Ayesha.

“Aunty jangan teriak nanti dedeknya nangis dengar suara Aunty,” sahut Azam cemberut

“masa sih, suara Aunty kan bagus kek penyanyi,” sahut putri sambil menoel dagu Azam.

“Iya bagus kalau lagi diam,” sambung Azam lalu ia berlari dari hadapan putri, Karna takut di amuk oleh Auntynya itu.

“Azammmm, Aunty bawa pulang satu adiknya,” ancam putri.

“Jangannnn, azam mintak maaf ya Aunty putri yang baik hati,”

“Ngak, Aunty bawa embun ya,”

“jangan Aunty,” pinta nya lagi.

“Kalau ngak boleh bawa embun, Aunty bawa Erlangga atau Elang aja ya,” sahut putri yang masih menggoda azam.

“Aunty hiks....hiks....,”

“Lah kenapa nangis sayang?,” tanya Ayesha yang baru datang Karna mendengar suara cempreng Azam yang berteriak.

“Aunty mau bawa embun mi,” Adunya pada Ayesha.

“udah ngak usah nangis, Aunty ngak akan bawa Embun kok,”

“Tripel E mana kak?,”

“Tidur, habis minum asi,”

"yaaaah, gagal dong ganggu tripel E,"

“Azam sini sayang, Aunty ngak akan bawa siapa siapa kok, tapi kalau Azam mau Azam aja ya yang ikut Aunty,” ucapnya sambil mengedipkan matanya pada Azam.

“Ngak, Azam disini jaga tiga adik baby dan mimi saat papa berangkat kerja,” ucapnya dengan gaya berlagak seperti super Hiro membuat gelak tawa Ayesha dan putri pecah.

“ya...ya...Azam memang Abang yang terbaik deh,” puji putri lalu tak lupa mengecup pipi gembul Azam.

“Bukan Abang tapi uda Azam, disingkat Dazam, Erlangga baru di panggil Abang,” ujar Ayesha.

“Wah keren, Dazam,” goda putri.

“Aunty ih,” ujarnya lalu sembunyi di belakang Ayesha, sebab malu di goda oleh Putri

Lama putri di rumah Ayesha, Ares mengajak Ayesha pindah kerumah yang ia hadiahkan waktu nikah dulu yang jaraknya tak terlalu jauh dari rumah mommy Miranda, setelah mendapat persetujuan dari kedua orang tua Ayesha mereka langsung pindah kerumah baru mereka.

Obrolan mereka terhenti saat dering ponsel putri, ternyata panggilan dari Rafa yang mengajak sang belahan jiwa makan siang bersama.

@

@

@

Usai makan siang bersama kini Rafa mengajak putri ke bioskop untuk menonton. Tampa sengaja melihat Dara lagi asik dengan seorang pria, ide usil terbit di kepala Rafa tapi putri yang dapat melihat gelagat aneh Rafa dengan cepat menarik tangan Rafa agar tak membuat kegaduhan dengan Dara.

“Pangeran, jangan macam macam deh,” omel putri.

“Hahahaha, bentar doang ya, aku mau balas dendam sama tuh dara,” pintanya lagi.

“Ngak ada,” tegas putri.

“Tapi my pri.....,” ucap Rafa Ter henti saat telunjuk putri sudah melekat di bibirnya.

“Ya udah deh yuk jalan,” ucap Rafa dengan wajah lesunya.

Putri tersenyum melihat wajah lesu Rafa.

“wajahnya biasa aja dong,” ucap putri di barengi senyuman.

“Ih, kamu mah ngak asik, aku tuh mau lakuin apa yang ia lakuin dulu waktu aku pede sama kamu,” sahut Rafa.

Putri teringat kejadian waktu di pantai, saat dara datang dan berlagak seperti seorang kekasih.

“Jadi marah ni ceritanya,”

“Ngak kok, sekarang kita mau kemana nih?,” tanya Rafa

“beli escrim,”

“Yuk,”

Dua sejoli yang lagi di mabuk kasmaran itu lagi asik asiknya menikmati waktu berdua, terutama putri yang sudah lama tak memiliki waktu untuk sekedar refreshing, dan sekarang ia seakan balas dendam, Rafa yang sudah kelelahan mengikuti setiap kemauan putri tapi dia juga menikmati senyum bahagia sang kekasih hati.

💞 💞 💞 💞 💞

Assalamualaikum.

Hay, Reader semua apa kabar semoga selalu dalam keadaan sehat wal’Afiat ya, yang nanya kapan novel Putri dan Rafa di Up, nah ini sudah up jangan lupa 👉 ⭐⭐⭐⭐⭐ dan 👍 komen serta vote ya.

😘😘😘

Wasalam...🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Jus Anggur

Jus Anggur

Suka 🥰🌹

2022-12-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!