Empat : Tinggal Bersama Keluarga Baru

Felicia perlahan mulai membuka matanya. Samar-samar, ia mendengar suara wanita memanggil namanya. Felicia menggerakkan bibirnya untuk memanggil Diana.

Diana menangis terharu ketika Felicia membuka matanya. “Pa! Felicia udah sadar, Pa!” Dengan bertingkah heboh, Diana memanggil suaminya. Tak lupa pula ia mengguncang tubuh suaminya hingga sang suami merasa pusing.

“Iya Ma, aku tahu. Tapi, bisa gak Mama gak usah goyang-goyangin badan Papa? Papa pusing nih.” Suara Jack terdengar bergetar karena Diana masih mengguncang-guncang tubuhnya.

Tak lama kemudian, Diana menghentikan tindakannya. “Pa, cepetan panggil Dokter!”

“Oke Ma, siap.” Jack meninggalkan ruangan Felicia dan memanggil sang dokter.

Tak lama kemudian, dokter datang dengan stetoskop dan senter disusul oleh Jack. “Permisi Bu, biar saya periksa keadaan Nona Felicia.” Sang dokter mulai memeriksa keadaan Felicia setelah mendapat anggukan kepala dari Diana. “Keadaan Nona Felicia sudah membaik, Bu. Dua hari lagi sudah boleh pulang.”

Diana tersenyum lega, begitu juga dengan Jack setelah mendengar keadaan Felicia. “Makasih ya, Dok.”

Dokter itu mengangguk dan tersenyum. “Sama-sama. Sebentar lagi, suster akan membawakan bubur untuk Nona Felicia. Jangan lupa dimakan ya, saya keluar dulu. Permisi.” Dokter tersebut keluar dari ruangan Felicia untuk memeriksa pasien-pasien lain.

“Syukurlah kamu udah sadar, Felicia. Mama kaget waktu liat kamu gak bisa napas.” Perkataan Diana berhasil membuat Felicia terkejut.

Felicia menunjuk dirinya sendiri dengan raut penuh bertanya dan dijawab anggukan oleh Diana. “Mulai sekarang, kamu tinggal sama Mama ya, nak.”

Felicia yang mendengar itu pun memasang ekpresi tidak terima. Felicia berkata tanpa suara, “Kenapa, Ma?”

“Mama gak mau kejadian kayak gini terulang lagi. Kamu juga gak usah kerja lagi ya, Mama akan minta Papa Jack untuk mengurus pemberhentian kamu.” Perkataan Diana tersebut secara tidak langsung membuat Felicia bersedih. Ia sudah berjanji untuk tidak merepotkan orang lain setelah orang tuanya meninggal.

Diana yang menyadari raut sedih di wajah Felicia pun memeluk Felicia dari samping. “Felicia, kamu gak usah khawatir. Papa sama Mama akan mengurus semuanya. Kamu cuma perlu minta apapun yang kamu mau, kami pasti akan turuti.”

Justru, perkataan tersebutlah yang membuat Felicia sedih. Ia merasa tidak enak hati bila harus bergantung pada orang lain. Namun, Felicia tidak punya pilihan lain. Dengan kecacatan yang dialami, tidak mungkin orang mau menerimanya bekerja di manapun. Impiannya untuk bekerja di perusahaan besar pupus sudah. Felicia terpaksa mengiyakan. “Iya, Ma. Felicia akan berhenti bekerja. Maaf merepotkan Mama sama Papa,” kata Felicia hanya dengan gerakan bibirnya.

Diana tersenyum gembira. Tidak disangka, ia akan memiliki anak perempuan yang sudah lama diimpikan. ‘Makasih Rini, kamu udah melahirkan anak yang baik hati seperti Felicia. Aku pastikan Felicia tidak akan kekurangan kasih sayang sedikitpun dari kami.” Diana melihat bayangan ibu kandung Felicia, sahabatnya yang sedang tersenyum. Tanpa disadari siapapun, Diana membalas senyuman sahabatnya dengan senyuman tulusnya. ‘Selamat tinggal sahabatku, berbahagialah di sana bersama suamimu.’

Dua hari kemudian, Felicia pulang ke mansion milik Diana dan Jack. Ada rasa canggung sekaligus kagum ketika memasukki mansion yang akan menjadi tempat barunya untuk bernaung. ‘Mama, Papa, doakan Felicia dari sana ya,’ ucap Felicia dalam hatinya.

“Felicia, kenapa kamu bengong? Yuk, masuk.” Diana merangkul tangan Felicia dan mengantar Felicia ke kamarnya. “Felicia, ini kamar kamu. Mama sama Papa udah nyiapin seluruh pakaian di lemari, tinggal pakai aja yang kamu suka.”

Felicia pun melangkah sembari menatap kamar yang sangat luas. Rasa kagum tumbuh di hatinya, Felicia mendudukkan dirinya di kasur yang empuk itu. ‘Empuk banget kasurnya.’ Felicia kembali berucap di dalam hatinya.

“Kalo kamu mau mandi, kamar mandinya ada di sana.” Diana menunjuk kamar mandi yang ada di sudut kamarnya.

Felicia tersenyum canggung. “Makasih, Ma,” ucap Felicia tanpa suara.

Diana mengangguk. “Hn, sama-sama. Nanti, kalo perlu apa-apa, panggil Mama aja di bawah, ya.”

“Iya, Ma.” Felicia kembali menjawab tanpa suara.

“Ya udah, kamu istirahat, Mama mau keluar dulu. Sampai nanti.” Diana meninggalkan Felicia sendirian di kamar mewah tersebut.

Felicia’s POV

Hai, aku Felicia. Sepertinya aku tidak perlu memperkenalkan diriku. Untuk pertama kalinya aku meninggalkan rumah lamaku bersama Mama. Jujur, ada rasa marah pas Mama udah gak ada, tapi aku gak boleh sedih lama-lama. Mama pasti gak tenang di sana kalau lihat anaknya bersedih. Aku berusaha sebisa mungkin menyingkirkan

kesedihanku dengan melanjutkan hidupku seperti biasa. Bekerja, bekerja, dan bekerja, itulah prioritas hidupku setiap harinya.

Suatu hari, kecelakaan terjadi dan membuatku tidak bisa berbicara. Hanya satu kata yang terlintas begitu mendengar diagnosa Dokter. Mati, aku ingin mati dan menyusul kedua orang tuaku yang sudah tidak ada. Makanya, aku berlari begitu terbangun dan hampir melompat dari atap jika seorang pemuda tidak menolongku.

Pemuda itu, putra dari Mama Diana dan Papa Jack. Mendengarnya menasihatiku membuatku tersadar, aku mengambil tindakan bodoh untuk mati. Akhirnya, aku yang tidak bisa bicara ini hanya mengikutinya untuk kembali ke ruanganku. Yang membuatku tidak disangka, Mama Diana menangis karena khawatir padaku. Aku tidak percaya, dengan keadaanku seperti ini masih ada orang yang menyayangiku selain ibu kandungku. Walau tidak dapat menggantikan kasih sayang ibuku, aku akan menyayanginya dengan segenap hatiku. Terima kasih Mama Diana, Papa Jack, kalian sudah memberikan tumpangan untukku.

Felicia’s POV Ends.

Diana tersenyum hangat mendapati Felicia tertidur. Diana tidak benar-benar meninggalkan Felicia di kamarnya karena rasa khawatir itu masih ada. Untuk itu, Diana memutuskan untuk menunggu Felicia yang termenung di kasur hingga tertidur pulas.

“Ma, lagi ngapain?” tanya Jack menghampiri istrinya di depan kamar Felicia.

Diana berbalik badan. “Aku cuma ngeliat Felicia aja, Pa. Aku takut kalo dia diam-diam nekad lagi kayak dua hari yang lalu.”

Jack meletakkan jarinya di bibir sang istri. “Felicia gak bakal nekad, Ma. Aku tahu itu, Felicia anak yang kuat. Meskipun hidupnya berat, Felicia pasti bisa melaluinya. Yang penting, kita harus ada di sampingnya agar dia tidak merasa sendiri.

Diana merasa tersentuh oleh perkataan suaminya. ‘Maafkan Mama, Felicia. Mama berpikiran negatif terus sama kamu. Sejak mendengar kondisi kamu sampai kamu kejang-kejang, Mama gak bisa berhenti khawatir. Tapi, Mama tahu kamu anak yang kuat. Kamu pasti bisa survive dari keadaan ini.’

Jack melepaskan pelukan sang istri dan menaik-naikkan alisnya. “Jadi, kapan Mama akan menunjukkan bukti soal kekasih anak kita?”

Diana mendengkus dan memukul keras bahu suaminya. “Nanti! Tunggu Adit pulang sama kekasihnya!”

Jack mengerucutkan bibirnya. “Katanya mau menunjukkannya pas Felicia pulang.”

Diana menginjak kaki suaminya hingga suaminya mengaduh kesakitan. “Gak usah minta jatah malam ini!” Diana pergi meninggalkan suaminya.

“Sayang! Tunggu dulu, maafkan aku!” Jack berteriak dengan suara yang manja pada sang istri. Usia boleh tua, tapi kelakuan harus seperti anak muda yang sedang pacaran.

TBC

Episodes
1 Prolog
2 Satu : Kecacatan Yang Tak Dapat Diterima
3 Dua : Khawatir
4 Tiga : Keadaan Felicia Memburuk
5 Empat : Tinggal Bersama Keluarga Baru
6 Lima : Berinteraksi
7 Enam : Terbongkarnya Kebusukan Maria
8 Tujuh : Hati Yang Lemah
9 Delapan : Peluang Yang Sangat Kecil
10 Sembilan : Perjodohan
11 Sepuluh : Rencana Setelah Menikah Nanti
12 Sebelas : Pernikahan Tanpa Cinta
13 Dua Belas : Bulan Madu Itu Tidak Pernah Ada
14 Tiga Belas : Jalan-Jalan Sama Selingkuhan
15 Empat Belas : Ketahuan Berselingkuh...?
16 Lima Belas : Pulang Membawa Kebohongan
17 Enam Belas : Tersiksa Lahir Dan Batin
18 Tujuh Belas : Persyaratan Yang Sulit
19 Delapan Belas : Kekecewaan Seorang Ibu
20 Sembilan Belas : CEO Baru
21 Dua Puluh : Meninggalkan Pekerjaan Demi Selingkuhan
22 Dua Puluh Satu : Perubahan Sikap Diana Terhadap Felicia
23 Dua Puluh Dua : Kecerobohan Yang Fatal
24 Dua Puluh Tiga : Sekretaris Baru
25 Dua Puluh Empat : Perdebatan
26 Dua Puluh Lima : Calon Istri Kedua Untuk Adit
27 Dua Puluh Enam : Drama Keluarga Bamantara
28 Dua Puluh Tujuh : Sudah Cukup!!! Kesabaran Felicia Sudah Di Ambang Batas
29 Dua Puluh Delapan : Permintaan Maaf
30 Dua Puluh Sembilan : Hukuman Telah Dimulai
31 Tiga Puluh : Nostalgia Akan Masa Lalu
32 Tiga Puluh Satu : Drama Di Hari Pernikahan
33 Tiga Puluh Dua : Sesuatu Yang Terungkap
34 Tiga Puluh Tiga : Kekasih Gelap Maria
35 Tiga Puluh Empat : Keributan Di Ruang Makan
36 Tiga Puluh Lima : Rencana Jahat Maria
37 Tiga Puluh Enam : Rencana Jahat Membawa Tragedi
38 Tiga Puluh Tujuh : Hukuman Bagi Yang Gagal
39 Tiga Puluh Delapan : Siaran Berita
40 Tiga Puluh Sembilan : Pertemuan Dan Ancaman
41 Empat Puluh : Kebenaran Mengenai Kecelakaan
42 Empat Puluh Satu : Maria Hamil
43 Empat Puluh Dua : Kabar Gembira
44 Empat Puluh Tiga : Acara
45 Empat Puluh Empat : Pulang
46 Empat Puluh Lima : Provokasi
47 Empat Puluh Enam : Kejadian Yang Sebenarnya Dan Permohonan Maaf
48 Empat Puluh Tujuh : Markas Sang Pencuri Kelas Kakap Ditemukan
49 Empat Puluh Delapan : Tawaran Yang Menggiurkan
50 Empat Puluh Sembilan : Keberadaan Yang Mulai Tidak Dianggap
51 Lima Puluh : Peringatan Dari Sang Ayah Mertua
52 Lima Puluh Satu : Rencana Licik Maria Dan Romy
53 Lima Puluh Dua : Situasi Memburuk
54 Lima Puluh Tiga : Keguguran
55 Lima Puluh Empat : Kebaikan Yang Membuat Orang Takjub
56 Lima Puluh Lima : Rasa Bersalah Yang Tak Terbendung
57 Lima Puluh Enam : Duka Yang Mendalam
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Prolog
2
Satu : Kecacatan Yang Tak Dapat Diterima
3
Dua : Khawatir
4
Tiga : Keadaan Felicia Memburuk
5
Empat : Tinggal Bersama Keluarga Baru
6
Lima : Berinteraksi
7
Enam : Terbongkarnya Kebusukan Maria
8
Tujuh : Hati Yang Lemah
9
Delapan : Peluang Yang Sangat Kecil
10
Sembilan : Perjodohan
11
Sepuluh : Rencana Setelah Menikah Nanti
12
Sebelas : Pernikahan Tanpa Cinta
13
Dua Belas : Bulan Madu Itu Tidak Pernah Ada
14
Tiga Belas : Jalan-Jalan Sama Selingkuhan
15
Empat Belas : Ketahuan Berselingkuh...?
16
Lima Belas : Pulang Membawa Kebohongan
17
Enam Belas : Tersiksa Lahir Dan Batin
18
Tujuh Belas : Persyaratan Yang Sulit
19
Delapan Belas : Kekecewaan Seorang Ibu
20
Sembilan Belas : CEO Baru
21
Dua Puluh : Meninggalkan Pekerjaan Demi Selingkuhan
22
Dua Puluh Satu : Perubahan Sikap Diana Terhadap Felicia
23
Dua Puluh Dua : Kecerobohan Yang Fatal
24
Dua Puluh Tiga : Sekretaris Baru
25
Dua Puluh Empat : Perdebatan
26
Dua Puluh Lima : Calon Istri Kedua Untuk Adit
27
Dua Puluh Enam : Drama Keluarga Bamantara
28
Dua Puluh Tujuh : Sudah Cukup!!! Kesabaran Felicia Sudah Di Ambang Batas
29
Dua Puluh Delapan : Permintaan Maaf
30
Dua Puluh Sembilan : Hukuman Telah Dimulai
31
Tiga Puluh : Nostalgia Akan Masa Lalu
32
Tiga Puluh Satu : Drama Di Hari Pernikahan
33
Tiga Puluh Dua : Sesuatu Yang Terungkap
34
Tiga Puluh Tiga : Kekasih Gelap Maria
35
Tiga Puluh Empat : Keributan Di Ruang Makan
36
Tiga Puluh Lima : Rencana Jahat Maria
37
Tiga Puluh Enam : Rencana Jahat Membawa Tragedi
38
Tiga Puluh Tujuh : Hukuman Bagi Yang Gagal
39
Tiga Puluh Delapan : Siaran Berita
40
Tiga Puluh Sembilan : Pertemuan Dan Ancaman
41
Empat Puluh : Kebenaran Mengenai Kecelakaan
42
Empat Puluh Satu : Maria Hamil
43
Empat Puluh Dua : Kabar Gembira
44
Empat Puluh Tiga : Acara
45
Empat Puluh Empat : Pulang
46
Empat Puluh Lima : Provokasi
47
Empat Puluh Enam : Kejadian Yang Sebenarnya Dan Permohonan Maaf
48
Empat Puluh Tujuh : Markas Sang Pencuri Kelas Kakap Ditemukan
49
Empat Puluh Delapan : Tawaran Yang Menggiurkan
50
Empat Puluh Sembilan : Keberadaan Yang Mulai Tidak Dianggap
51
Lima Puluh : Peringatan Dari Sang Ayah Mertua
52
Lima Puluh Satu : Rencana Licik Maria Dan Romy
53
Lima Puluh Dua : Situasi Memburuk
54
Lima Puluh Tiga : Keguguran
55
Lima Puluh Empat : Kebaikan Yang Membuat Orang Takjub
56
Lima Puluh Lima : Rasa Bersalah Yang Tak Terbendung
57
Lima Puluh Enam : Duka Yang Mendalam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!