"Ini asisten rumah tangga yang Tuan cari."
Seorang pria berusia 30-an yang sangat tampan, menilik penampilan wanita yang baru datang itu, dari atas sampai bawah.
"Siapa nama kamu?" Suaranya berat dan tajam, membuat Alita tersentak dan jadi takut.
"Alita, Tuan."
"Umur?"
"28."
"Belum menikah?"
"Belum, Tuan."
"Ada keluarga lain?"
Alita menggeleng. "Saya tidak punya keluarga."
"Bagaimana Tuan?" Tanya Bu Imah.
Arkan mengambil jasnya dan berdiri. "Baik, saya terima kamu kerja di sini jadi asisten rumah tangga."
Alita dan Bu Imah menghela nafas lega bersamaan.
"Baik kalau begitu, saya permisi Tuan. Neng, kerja yang baik ya, jangan kecewakan Tuan Arkan."
Alita mengangguk. "Terima kasih Bu."
Begitu Bu Imah pergi, Alita kembali menghadap Arkan yang masih memasang wajah dingin.
"Kamar kamu di belakang. Di rumah ini saya tinggal sendiri. Hal pertama yang perlu kamu lakukan, cabut semua foto-foto itu. Saya nggak mau ada satupun foto wanita itu yang terpajang di sini. Simpan saja di gudang kalau kamu nggak bisa membakarnya. Dan saya mau, buang barang-barang yang ada di meja rias kamar saya. Pindahkan meja rias ke gudang. Paham?"
Alita mengangguk patuh. "Paham, Tuan."
Arkan mengeluarkan uang dari dompet. "Ini uang gunakan untuk belanja kebutuhan rumah."
Agak sungkan menerima uang dari Arkan yang jumlahnya dua juta.
"Belikan semua yang dibutuhkan. Saya biasa minum kopi pagi." Arkan pergi dengan mobilnya.
"Di rumah gede gini, Tuan Arkan cuma tinggal sendirian?" Alita tengok kanan-kiri, bingung.
"Mending aku mulai kerja."
Alita bergegas menyimpan barangnya di kamar belakang, dan mulai menurunkan foto-foto yang berjejer di dinding.
Semua foto yang ada gambar seorang wanita yang sangat cantik.
"Kenapa fotonya dibuang? Ini pasti istrinya Tuan." Ia mulai penasaran tapi langsung ditepis. "Apaan sih, jangan ikut campur deh urusan pribadi Tuan."
Begitu semua foto beres disimpan di gudang, ia bergegas naik ke lantai dua ke kamar Arkan.
Kamarnya begitu berantakan.
Ia mendengar dari Bu Imah, kalau asisten rumah tangga yang sebelumnya pulang kampung tanpa bilang, makanya Arkan keteteran.
Istrinya juga pergi dari rumah.
Alita menggeleng cepat. "Udah ah aku jangan kepo, mending aku kerjain yang Tuan suruh. Abis itu aku bisa bersih-bersih rumah, baru pergi belanja."
Lagi mengangkat foto pernikahan yang tergantung di dinding kamar, ia tertegun.
"Tuan Arkan ganteng banget. Eh apaan sih Al.."
Ia bergegas menyelesaikan pekerjaannya.
***
Arkan memeriksa berkas laporan dari bawahannya.
Pintu diketuk.
"Masuk."
Stacy sekretaris nya. "Pak, ada surat untuk Bapak."
Arkan menutup map dan menerima surat.
Ia terdiam dan meremas penuh amarah melihat surat dari pengadilan agama.
Ya.
Ia baru saja menggugat cerai Lanni, istrinya.
Wanita yang sudah dinikahinya selama tujuh tahun.
Padahal ia sangat mencintai Lanni. Hanya saja ia harus bekerja keras, karena sudah berapa tahun belakangan perusahaannya berusaha bangkit setelah hampir mengalami kebangkrutan.
Arkan pontang panting mencari investor untuk menyelamatkan perusahaannya.
Sampai ke luar kota untuk menemui investor.
Perjuangannya berbulan-bulan membuahkan hasil, ia berhasil mendapatkan investor dan perusahaan berjalan kembali.
Setelah bekerja keras, akhirnya perusahaan berkembang pesat.
Di saat ia mencapai puncak kejayaan, ia mendapati kenyataan bahwa Lanni berselingkuh dengan Riga, saudara tiri Arkan.
Bahkan terang-terangan ia pernah memergoki Lanni dengan Riga bercumbu di kamarnya.
Tak ada yang lebih menyakitkan dikhianati orang dicintai.
Apalagi ia begitu percaya Riga.
Namun melihat mereka berdua t*lanjang di atas ranjang, sungguh tidak bisa dimaafkan.
Saat itu juga Arkan langsung mengusir Lanni dan menceraikannya.
Bahkan Bi Asmi asisten rumah tangga sebelumnya, dipecat oleh Lanni demi menutupi perselingkuhannya yang selalu dilakukan di rumah ketika Arkan tidak ada. Lanni mengarang alasan Bu Asmi sudah tua kerjanya lambat.
Arkan sendirian di rumah, hanya minum-minum dan memaki-maki foto Lanni. Penuh kebencian.
Ia yang dulu sangat mencintai Lanni, wanita cantik yang berhati lembut. Namun seorang pengkhianat.
Dua minggu sudah Lanni pergi dari rumah, dan Arkan sendiri tidak ingin mempertahankan rumah tangganya yang sudah hancur.
Arkan mulai bangkit dan meminta dicarikan asisten rumah tangga untuk membersihkan rumahnya yang sudah berminggu-minggu tidak dibersihkan.
"Dua kali kamu keguguran karena kamu keras kepala. Ternyata itu belum cukup kamu nyakitin aku sampai kamu hancurkan pernikahan kita."
Arkan tak pernah melupakan dua kali kehilangan calon anaknya. Karena Lanni tidak mau berhenti bekerja sebagai instruktur senam Zumba.
Lanni mengalami pendarahan dan keguguran ketika bekerja.
Namun belum cukup kekecewaan Arkan, Lanni tidak mempedulikan dan sibuk mengelola sanggar senam Zumba miliknya.
Bahkan karena Arkan jarang di rumah, Lanni beralasan Arkan tidak perhatian lagi dan ia bosan.
Semua alasan yang tidak masuk akal dilontarkan Lanni begitu diceraikan Arkan.
Ia yang semula sangat mencintai Lanni, berubah menjadi amat membencinya.
Arkan tidak mentolerir perselingkuhan.
Karena ibunya meninggal begitu ayahnya pergi dengan wanita lain. Ibunya menangis mengejar ayahnya namun naas malah tertabrak mobil dan meninggal.
Arkan tidak bisa melupakan itu, dan sangat membenci perselingkuhan.
Maka ia tidak bisa memaafkan Lanni.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments