Dua pilihan

Sejak Melody menyatakan perasaannya Reno menjadi bimbang. Pekerjaannya pun menjadi terganggu karena konsentrasinya menjadi pecah.

“Kenapa kamu bro?” Bayu rekan kerja Reno menghampirinya. Mereka sedang tugas ke lapangan untuk mengecek pembangunan proyek, “Kayak gak focus, banyak tugas kampus?” tanyanya pula.

“Nggak pak Bayu, Saya gak papa, maaf ya pak “ Reno merasa tidak enak karena melamun di jam kerja.

“Apa jangan-jangan kamu putus cinta? Hahaha” tuduh Bayu dan langsung tertawa.

“Saya belum punya pacar pak, gimana bisa putus cinta” elak Reno.

“Ya, belajar dulu yang serius, lulus kuliah baru mikirin pacaran, hahaha” Bayu tertawa lagi.

“Bapak ini senang sekali menertawakan saya, emang lucu ya pak?” Reno yang sedang bingung bertambah bingung mendengar tawa dari Bayu.

“Saya bukannya putus cinta pak, tapi bingung” imbuh Reno.

“Bingung kenapa?’’ tanya Bayu penasaran.

“Jadi gini, di kampus saya deket sama cewek, orangnya baik pak, dan dia nyatain perasaannya sama saya” Reno mulai bercerita.

“Wahh hebat , trus ngapain kamu bingung? Emang kamu gak suka sama tu cewek?” kata Bayu menimpali.

“Bukannya gitu pak, Cuma saya merasa belum bisa membagi waktu antara kerja, kuliah dan pacar. Saya takut mengecewakan" terang Reno.

‘’Yang penting dia tau kan kalau kamu kuliah sambil kerja?”tanya Bayu.

“Tau pak, dan satu lagi saya sebenarnya masih bingung sama perasaan saya, maaf ya jadi curhat pak” Jujur saja Reno bingung harus cerita kesiapa, kepalang basah sudah curhat pada Bayu jadi Reno memutuskan untuk melanjutkan ceritanya.

“Gak apa-apa cerita aja, aku siap dengerin” kata Bayu yang tidak masalah mendengar curhatan Reno.

“Sebenarnya saya sempet tertarik dengan cewek yang saya liat dari jendela perpustakaan. Tapi mungkin gak jodoh ya, saya gak pernah bertemu lagi selama beberapa minggu ini, dan semenjak itu saya mulai deket dengan Melody, apa salah ya kalau saya mulai suka dengan Melody?”tanya Reno. Dia masih bingung apakah dia menyukai Melody atau dia merasa terkejut dengan perlakuan Melody yang tidak biasa. Ini kali pertama Reno dikejar-kejar gadis duluan. Biasanya cewek akan malu-maliu, tapi Melody begitu percaya diri dan terang-terangan.

“Kadang menang yang selalu ada yang akan menang, buat apa memperjuangkan yang belum pasti kalau ada yang udah pasti, tapi kembali lagi sama kamu, kamu masih muda, pikirkan baik-baik” saran Bayu berusaha bijak.

“Makasih pak, saya akan pikirkan baik-baik” jawab Reno kemudian. Walau jujur dia masih ragu akan perasaannya.

“Tapi kalau aku jadi kamu sih ya, kalau emang suka sama dia ya jadian aja, ngapain mikir jauh-jauh, jalani aja dulu” Bayu kembali memberi saran.

Reno pun memikirkan baik-baik saran Bayu. Nanti malam dia akan menjawab pertanyaan Melody.

.

.

Malam pun tiba. Saat sampai di kampus Melody sudah menarik Reno menuju kantin. Dia begitu semangat dan tidak sabaran mendengar jawaban Reno.

“Jadi gimana?” Melody sudah gak sabar mendengar jawabanan dari Reno. Mereka sudah duduk berdua di kantin kampus.

“Aku sudah memikirkan matang-matang, tapi sebelum aku menjawab pertanyaanmu, aku ingin menanyakan sesuatu padamu” jawab Reno.

“Apa yang ingin kamu tanyakan?’’ tanya Melody semakin tak sabaran.

‘’Apa kami yakin mau pacaran dengan ku? Aku tidak akan bisa selalu bersama dengan mu. Selain kuliah aku juga harus bekerja, tidak banyak waktu yang bisa kita gunakan untuk bersama, aku takut nanti kami tidak akan kuat” kata Reno panjang lebar.

“Aku bukan cewek yang haus perhatian, kamu tenang aja Reno. Aku akan bersabar dengan mu, asal kita berjuang bersama, jadi kamu nerima aku kan?” tanya Melody pula.

Reno pun mengangguk tanda mengiyakan.

“Makasi Reno” Melody reflek memeluk Reno, “Maaf gak sengaja, kesenengan soalnya” kata Melody seraya melepas pelukannya.

‘’Waduh-waduh, kayaknya ada bau-bau pasangan baru’’ celetuk Anjas yang baru saja masuk ke dalam kanti. Dia langsung mendekat tadi saat melihat Reno dan Melody yang nampak berbicara serius. Dan ternyata dia malah melihat mereka berpelukan.

“Anjas kamu gangguin orang pacaran aja” gerutu Melody pura-pura sebal.

“Hahahaha… sorry sorry, aku pergi kalau gitu” ucap Anjas bercanda tentu saja.

“Gak pa-pa disini aja jas, iya kan Reno?” ucap Melody sambil melirik ke arah Reno.

“Iyaa gak pa-pa disini aja, yang lain mana?” tanya Reno tampak celingak-celinguk dan mendadak kaget melihat sosok yang dicarinya selama ini sedang duduk tak jauh dari tempatnya. Bidadari Perpus yang makin hari makin bersinar, duduk seorang diri ditemani laptop dan es teh disampingnya. Debaran jantung Reno rasanya bergemuruh hebat hanya dengan melihat gadis itu.

“ Andi sama Rio masih di parkir, bentar lagi juga sampai’’ Anjas memperhatikan wajah kaget Reno, “Kenapa kamu?” tanya Anjas pula.

Reno segera mengalihkan perhatiannya.

“Gak a-pa-apa” ucapnya gugup.

“Masih berdebar-debar habis jadian sama aku jas” jawab Melody GR sambil tersenyum manis kearah Reno.

Reno hanya tersenyum kikuk. Memantapkan hatinya karena ini adalah pilihannya.

"*Kenapa baru ketemu sekarang sih* ?"batinnya. Reno berjanji dalam hatinya akan melupakan sosok Bidadari perpus karena sekarang sudah ada Melody di sisinya.

 

“Angel…. !” teriak seorang cewek Rambut Ikal dengan tas ransel di punggungnya yang baru saja memasuki kantin. Dia seperti tidak punya malu karena berteriak begitu kencangnya padahal di kantin itu banyak ada orang.

Melody, Reno dan Anjas reflek melihat ke arah sumber suara tersebut.

“Ya ampun bar-bar banget sih jadi cewek” gerutu Melody. Cewek tersebut tersadar menjadi pusat perhatian, dia hanya nyengir dan menghampiri temannya yang bernama Angel yang ternyata bidadari perpus.

“ Ya ampun, bukannya itu Bidadari Perpus?” tanya Anjas terlihat terkejut, “jadi namanya Angel?” ucap Anjas berguman pelan.

“Bidadari Perpus?” Melody tampak bingung.

Reno melotot ke arah Anjas sedangkan Anjas hanya nyengir saja.

“Iya, itu julukan aku buat cewek itu, soalnya aku gak tau namanya, dan setiap aku ke perpus aku sering ketemu dia” jawab Anjas sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

“ So Sweet, jadi kamu naksir cewek itu, Jas?” Tanya melody lagi.

“Hehehe, bisa dibilang begitu” Anjas tak tau harus menjawab apa.

“Kemana ya mereka berdua belum datang juga? Bentar lagi kelas di mulai” ucap Anjas mengalihkan pembicaraan.

Tak lama kedua sahabat mereka pun datang.

“Ayo cepet ke kelas, tadi aku liat Pak Arya sudah datang” ajak Rio menghampiri Reno dan yang lainnya. Mereka kemudian beriringan menuju kelas. Sekilas Reno melirik ke arah Angel kemudian kembali mengikuti ke Rio, Andi, Anjas dan Melody.

Bersambung...

Episodes
1 Bidadari Perpustakaan
2 Berbeda
3 Dua pilihan
4 Siapa Angel?
5 Inget udah punya pacar
6 Curhat
7 Bertemu
8 Satu Kelompok
9 Club Music
10 Mengelak
11 Manis nya
12 Guru Cantik
13 Tidak tau kenapa
14 Malam Penutupan
15 Berpisah
16 Siska
17 Sendu
18 Alasan
19 Bertemu Melody
20 Perjalanan Bisnis
21 Ketahuan
22 Canggung
23 Mengungkapkan Perasaan
24 Aku mencintai mu
25 Percayalah
26 Move on
27 Mood Booster
28 Hati-hati di jalan
29 Kencan
30 LDR
31 Perih
32 Menjelaskan
33 Kabar Tak Terduga
34 Cemburu
35 Bertemu Vino
36 Pernikahan Andi
37 Masalah
38 Mogok
39 Baby A
40 Flasback
41 Lani?
42 Jangan mengada-ngada
43 Pertunangan
44 First kiss
45 Hari H
46 Love at the first sight
47 Tak sabar
48 Unboxing
49 Tamu tak di undang
50 Jadi benar?
51 Please
52 Aku Menyukaimu
53 Kangen
54 Jujur
55 Aku baik-baik saja
56 Tamu Tak Diundang
57 Malu
58 Rania menghilang
59 Sebenarnya
60 Melody
61 Hami?
62 Cemas
63 Benar Hamil
64 Belum kunjung datang
65 Kakak Ipar
66 Boleh tidak?
67 Bosan
68 Liburan
69 Cemburu
70 Apa dia dibutakan cinta?
71 Percayalah
72 Jalan-jalan
73 Fraya...Fraya...
74 Dunia ini sempit
75 Anjas?
76 Semoga
77 Keceplosan
78 Curiga
79 Tetap Sahabat
80 Diantar Om Jas
81 Seperti Anak Kecil
82 Menjenguk Lani
83 Move On
84 Nungguin Ya?
85 Final
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bidadari Perpustakaan
2
Berbeda
3
Dua pilihan
4
Siapa Angel?
5
Inget udah punya pacar
6
Curhat
7
Bertemu
8
Satu Kelompok
9
Club Music
10
Mengelak
11
Manis nya
12
Guru Cantik
13
Tidak tau kenapa
14
Malam Penutupan
15
Berpisah
16
Siska
17
Sendu
18
Alasan
19
Bertemu Melody
20
Perjalanan Bisnis
21
Ketahuan
22
Canggung
23
Mengungkapkan Perasaan
24
Aku mencintai mu
25
Percayalah
26
Move on
27
Mood Booster
28
Hati-hati di jalan
29
Kencan
30
LDR
31
Perih
32
Menjelaskan
33
Kabar Tak Terduga
34
Cemburu
35
Bertemu Vino
36
Pernikahan Andi
37
Masalah
38
Mogok
39
Baby A
40
Flasback
41
Lani?
42
Jangan mengada-ngada
43
Pertunangan
44
First kiss
45
Hari H
46
Love at the first sight
47
Tak sabar
48
Unboxing
49
Tamu tak di undang
50
Jadi benar?
51
Please
52
Aku Menyukaimu
53
Kangen
54
Jujur
55
Aku baik-baik saja
56
Tamu Tak Diundang
57
Malu
58
Rania menghilang
59
Sebenarnya
60
Melody
61
Hami?
62
Cemas
63
Benar Hamil
64
Belum kunjung datang
65
Kakak Ipar
66
Boleh tidak?
67
Bosan
68
Liburan
69
Cemburu
70
Apa dia dibutakan cinta?
71
Percayalah
72
Jalan-jalan
73
Fraya...Fraya...
74
Dunia ini sempit
75
Anjas?
76
Semoga
77
Keceplosan
78
Curiga
79
Tetap Sahabat
80
Diantar Om Jas
81
Seperti Anak Kecil
82
Menjenguk Lani
83
Move On
84
Nungguin Ya?
85
Final

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!