DMH_5

Butiran air ajaib menciptakan uap tipis pada jalanan. Tetes demi tetes rintikan hujan membasahi rerumputan yang kering. Musik alam yang diciptakan dari rintikan hujan itu terdengar syahdu untuk seseorang yang menikmati seraya tersenyum bahagia.

Duduk didekat jendela melihat aliran air yang jatuh pada dedauan, dengan sesekali menadahkan tangannya untuk bisa menampung air itu.

Senyum yang penuh arti selalu terlihat di bibir gadis cantik ini. Aira, ia tidak berhenti mengingat kejadian yang berhasil membuat hatinya berbunga.

Dimana ia pertama kali melihat Azlan tersenyum manis untuknya, meskipun ungkapan cintanya tidak pernah Azlan balas, tetapi melihat senyuman Azlan, Aira menyimpulkan kalau Azlan pun mencintainya.

Deringan ponsel Aira membuyarkan lamunannya. Aira beranjak dari duduknya dan segera mengambil ponsel melihat siapa yang menelfonnya.

"Halo sayangnya Aira, pas banget lo nelfon gue Bil,"

"Asalammualaikum Ra," Ucap Bila mengingatkan sahabatnya.

"Eh, iya lupa he he. Waalaikumsalam, Bila,"

"Cie, ada yang lagi bahagia nih. Cerita dong!"

"Tenang Bila sayang, gue pasti ceritain ke lo, lo kan sahabat gue. Aaaaaaaa pokoknya hari ini gue seneng banget-banget dan banget. Awalnya gue ngambek sama kak Azlan, karna ternyata dia itu ngajak gue ke mall. Tapi bukan mau belanja atau nonton film, lo tau gak, dia malah ngajak gue ke toko muslimah. Secara lo tau gue kan Bil? Gue belom siap buat pake hijab. Dan yang lebih parahnya lagi, kak Azlan ngebentak gue di depan banyak orang. Gue ngambek dong. Tapi setelah kejadian itu, kak Azlan ke rumah dan ngajak gue buat ke toko perhiasan. Gue masih ngambek sih, tapi ya udahlah gue ngikut aja. Habis itu, gue ngajak kak azlan buat ke tempat yang gue sering ceritain ke lo. Di tempat itulah kenangan manis terjadi, gue ngeliat kak Azlan senyum buat pertama kalinya Bil. Dan senyumannya itu bikin gue tambah sayang, uhhhhh my imam ter the best pokoknya," Aira menceritakan kejadian tadi siang saat bersama Azlan.

"Aku ikut seneng dengernya Ra. Apa kamu tau Ra, cinta bisa membuat seseorang berubah, cinta bisa mengubah segalanya. Bahkan bukan cuma diri kita, cinta juga bisa mengubah dunia."

"Hah? Apa?" Ternyata Aira tidak begitu menyimak perkataan dari temannya, Ia masih fokus akan ingatannya pada Azlan.

"Makanya jangan ngelamun!"

"Sorry Bil, suara hujan buat gue budi, gak denger lo ngomong apa," elaknya.

"Kamu bukannya gak denger, tapi gak nyimak. Pasti masih mikirin kak Azlan kan?" Tebak Bila yang langsung mendapat jawaban ya dari Aira.

"Eumm, menurut gue gak deh. Dalam pembahasan ini, kan cinta artinya kita mencintai orang lain yang membenci kita. Kadang kita dibuat bodoh sama cinta. Bela-belain baik, tapi masih aja dipandang sebelah mata, kadang dibilang ada udang dibalik batulah, inilah, itulah. Jadikan belum tentu cinta itu bisa membuat jadi akur, damai, bahagia. Malah kadang ada yang saling ngebenci."

"Tapi aku gak sependapat sama kamu Ra. Kalau menurut aku nih ya, kita memang tidak ditakdirnya dicintai dan mencintai semua orang. Tetapi, kita perlu selalu menebarkan cinta dan kebaikan ke semua orang tanpa takut merasa dikucilkan atau ditinggalkan. Yang membenci biarlah membenci, itu urusan pribadi masing-masing. Namun kita tetep pada jalan utama menuju ridho ilahi dan cara salah satunya ya menebarkan kebaikan dan cinta ke setiap manusia," ucap Bila memberikan pendapatnya.

"Ah, itu mah gak adil Bil!" Protes Aira

"Gak adilnya dimana? Menurutku adil-adil aja kok. Nabi Muhammad yang akhlaknya sempurna aja masih banyak yang gak suka, masih banyak yang membenci beliau, apa lagi kita yang bobrok gini. Beliau banyak yang mencintai, tapi banyak juga yang membenci, banyak yang merindukan banyak pula yang memfitnahnya. Ibaratnya begitu Ra, hidup selalu ada hitam dan putih, terang pasti ada gelap, malam pasti ada siang. Tapi pada intinya ya itu tadi, kita perlu menebarkan cinta ke semua orang. Biar cinta bisa mengubah dunia," terang Bila lagi.

"Ah, lo emang keren Bil. Apa perlu gue catet quotes dari lo ya, biar gue lebih paham arti cinta yang sebenarnya."

"Hi hi hi, gak perlulah. Lagi pula itu cuma menurut pandangan aku aja. Setiap orangkan punya pendapat dan pandangan yang berbeda, gak mungkin bertumpu pada satu titik."

"Baiklah bu ustazah he he. Ngomong-ngomong udah sore nih, gue perlu mandi, badan gue udah gatel."

"Jangan lupa shalat asharnya Ra!" Bila mengingatkan Aira untuk tidak melupakan kewajiban sebagai seorang muslimah.

"Baiklah besty, gue tutup dulu. Asalammualaikum."

"Waalaikummusalam."

Setelah bercerita panjang lebar via telfon, Aira memutuskan untuk segera mandi kemudian menunaikan shalat asharnya.

****

Hal serupa dilakukan di kediaman Azlan. Azlan duduk di balkon kamarnya dengan ditemani secangkir teh hangat menambah ketenangan suasana malam hari yang baru saja di guyur hujan itu.

Azlan sendiri masih tidak menyangka dengan keputusannya yang dengan tegas ingin melamar gadis yang masih berseragam abu-abu sejak pertemuannya pertama kali di rumah sakit.

Entah dorongan dari mana, keputusan Azlan untuk meminang gadis bernama Aira Nur Annisa itu begitu membulat.

Bahkan ia mengalahkan visi dan prinsipnya karna seorang Aira. Azlan pernah mengatakan bahwa ia ingin sekali memiliki istri shalihah yang taat akan agamanya.

Namun kenyataan berbanding terbalik dari apa yang Azlan ucapkan waktu itu. Ia malah mengkhitbah seorang gadis petakilan dengan sikap manja dan sifatnya yang belum dewasa.

Ting...

Azlan yang tengah memegang ponselnya pun langsung membuka pesan masuk.

Aira

Kakak lagi apa?

Oh ya, terima kasih untuk senyumannya tadi siang. Aira senenggggg bangettttttttt, akhirnya bisa lihat Kak Azlan senyum semanis itu. Kakak tau gak, Aira sampe ke inget terus loh, dan kak Azlan harus tanggung jawab!

Azlan berfikir sejenak sebelum ia membalas pesan Aira. Ia sendiri merasa bingung dengan isi pesan Aira yang memintanya untuk bertanggung jawab.

Sayang❤

Apa?

Di tempat lain, Aira merasa sangat jengah setelah melihat balasan pesan dari Azlan. Ia menunggu balasan itu hingga sepuluh menit lamanya, namun ternyata Azlan hanya menjawabnya dengan satu kalimat.

Astaga, ini calon suami gue? Gue udah capek-capek ngetik panjang kali lebar dan balesannya cuma apa? Dia manusia apa beruang kutub sih? Kakunya udah kayak monas berdiri. Oceh Aira setelah melihat balasan pesan dari Azlan.

Aira

Tanggung jawab! Karna kak Azlan udah buat Aira makin cinta.

Ya meskipun selalu dicuekin sih

Deg....

Jantung Azlan terpompa cepat seketika. Dadanya terasa sempit akibat detakan jantung yang sudah tak beraturan.

Azlan tersenyum tipis, bahkan senyuman itu hampir tidak terlihat. Ia sadari, baru pertama kalinya merasakan sesuatu aneh saat berdekatan dengan lawan jenis. Dan rupanya gadis itu adalah Aira, yang berhasil membuat Azlan salah tingkah merasakan keanehan dalam dadanya.

Sayang❤

Saya akan menghalalkanmu!

"Kyaaa..."

Uluh, es tapi manis kan Aira? Hi hi hi😂

Lebih tepatnya, pabrik gula yang berdiri di kutub🤣

TBC❤

Note : Like komen vote banyak-banyak ya besty😍**

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!