BAB 2. Mencari Pria Misterius.

Rengganis terkejut saat mendengar pintu rumahnya di gedor-gedor dengan sangat keras. Ia berusaha mengumpulkan kesadarannya. Ia melirik sekitar, ternyata ia tertidur di meja makan.

"Buka pintunya.!!!" teriak suara seorang pria dari luar rumah. Rengganis melirik jam dinding. Hampir jam 11 malam.

Dor,, dor,, dor,,

Pintu kembali di gedor dengan sangat keras.

"Siapa??" tanya Rengganis. Ia tak langsung membuka pintu. Takut kalau-kalau itu perampok. Walaupun dirumah itu tak banyak barang berharga yang bisa diambil.

"Ini saya Nis, pak RT! Tolong buka pintunya."

Dengan tergopoh-gopoh Rengganis berjalan menuju pintu dan segera membuka pintu itu. Ia penasaran, kenapa malam-malam pak RT datang kerumahnya.

Sesaat setelah ia membuka pintu, tiga orang berbadan besar dan berambut agak gondrong langsung menerobos masuk kedalam rumah. Tanpa permisi mereka langsung mengacak-acak seisi rumah. Nampaknya mereka sedang mencari sesuatu. Sedangkan ada beberapa yang berjaga diluar. Rengganis tak tau jumlah tepatnya, karna diluar gelap dan minim pencahayaan.

"Apa-apaan ini Pak? Kenapa mengobrak abrik rumah saya?" tanya Rengganis kepada pak RT.

"Maaf Nona, apa anda melihat seorang pria dengan luka tusuk disekitar sini?"

"Pria dengan luka tusuk?" wajah Rengganis berubah pucat. Lututnya tiba-tiba gemetar. Siapa orang-orang ini? Apa mereka polisi? Kenapa mereka mencari pria itu? Astaga, Rengganis baru ingat tentang pria itu yang mungkin masih ada di dalam gudangnya saat ini.

"Nis???" tanya Pak RT menyadarkan Rengganis.

"Oh,, eh... Tidak. Saya tidak melihatnya." jawab Rengganis berbohong. Entah kenapa dia berusaha menyembunyikan pria itu.

"Anda yakin?"

Rengganis segera menganggukan kepalanya dengan mantap.

"Kalau begitu boleh kami memeriksa gudang dibelakang?" tanya orang itu lagi.

Kenapa tidak dari pertama masuk tadi meminta ijin? Dasar bagong! Gerutu Rengganis dalam hati.

"Tapi tidak ada apa-apa disana, Pak. Hanya gudang kosong!" sanggah Rengganis. Tiba-tiba menjadi ketakutan. Pria yang mereka cari jelas ada disana. Dan jika orang-orang ini menemukannya, itu sudah pasti akan membuatnya dalam masalah.

"Biar kami yang periksa sendiri."

"Tapi pak..." pria-pria sangar itu tak menggubris penjelasan dari Rengganis. Mereka terus saja berjalan memutari rumah untuk menuju ke gudang.

Perasaan Rengganis menjadi tak karuan. Bagaimana kalau ia ketauan berbohong? Bagaimana ia akan menjelaskan pada mereka? Apa dia juga akan dipenjara karna menyembunyikan pelaku kejahatan? Rengganis meremas jari jemarinya sendiri, dan saat pria-pria itu masuk ke dalam gudang, pasrah sudah ia. Tak mungkin lagi menghentikan mereka.

Rengganis duduk di atas tumpukan batu bata yang ada di depan gudang. Lututnya mulai lemas. Membayangkan dia akan berada dibalik jeruji besi. Wajahnya nampak sangat takut. Dia terus mere mas jari-jemarinya walaupun ia berusaha untuk tetap bersikap tenang.

Tiga orang yang tadi masuk kedalam gudang. Mereka menyalakan senter sebagai penerangan. Karna memang di dalam gudang tidak ada lampunya. Pak RT menunggui Rengganis di luar. Dia juga nampak khawatir jika salah satu warganya terlibat masalah.

"Nis, benar tidak ada siapa-siapa didalam gudang?" tanya pak RT. Rengganis yang mendapat pertanyaan itu hanya memandang wajah pak RT yang gelap karna kurangnya pencahayaan.

"Ayo! Kita pergi. Tidak ada siapa-siapa disini." kata salah satu pria gondrong keluar dari dalam gudang.

Apa???

Rengganis tak kalah terkejut mendengarnya. Sedangkan pak RT nampak lega sambil mengelus dadanya.

Bagaimana bisa? Beberapa jam yang lalu pria itu jelas ada disana. Tapi kenapa mereka tidak bisa menemukannya? Apa pria itu sudah benar-benar pergi? Atau sembunyi ditempat lain? Beragam pertanyaan muncul dibenak Rengganis

Tidak mungkin pria itu pergi. Tadi saja pria itu sempat pingsan sebentar sebelum Rengganis meninggalkannya masuk kedalam rumah untuk mengambil air minum yang malah membuatnya ketiduran di atas meja. Melihat bagaimana keadaannya tadi, tak mungkin pria itu bisa berdiri, apalagi pergi dari sana. Rengganis sangat ingin memeriksa ke dalam, tapi ia takut kalau pria-pria itu menaruh curiga padanya.

"Maaf Nona, kami sudah masuk tanpa ijin. Ternyata tidak ada siapa-siapa disini. Kalau begitu kami permisi dulu.." kali ini pria itu berkata dengan sopan. Membuat Rengganis mendengus kesal.

"Maaf ya Nis, sudah membangunkanmu." kata pak RT. Ia juga merasa tidak enak kepada Rengganis.

Pria-pria berwajah sangar itu pergi meninggalkan rumahnya bersama dengan pak RT. Beberapa tetangga nampak berdatangan dan langsung mengintrogasi Rengganis. Rengganis menjelaskan semuanya, alasan kenapa orang-orang itu mendatangi rumah Rengganis tengah malam begini. Tapi ia tetap tidak menceritakan tentang pria asing dengan pisau yang menancap diperutnya.

Setelah hampir satu jam para tetangga itu bergosip ria di depan rumah Rengganis, akhirnya mereka membubarkan diri juga. Sambil berjalan pulang mereka masih terdengar berbisik-bisik. Entah apa yang mereka bicarakan.

Sepeninggalnya para tetangga, tinggallah Rengganis sendirian. Ia berjalan masuk kedalam rumah dan mengambil ponselnya. Ia masih penasaran dimana pria asing itu berada. Bagaimana orang-orang tadi tak bisa menemukannya. Apa dia memang benar-benar sudah pergi? Rengganis sangat penasaran. Jadi ia memutuskan untuk memeriksanya kembali.

Rengganis memberanikan diri masuk kedalam gudang yang gelap gulita. Ia menyalakan senter di ponselnya. Menyorot ke segala arah. Yang pertama ia lakukan adalah mencari bercak darah di lantai. Sudah tidak ada. Lantainya sudah bersih. Kemudian ia berjalan kearah lemari usang yang roboh, tempat pria itu berada sebelumnya.

Sudah tidak ada. Pria itu benar-benar sudah menghilang dari sana. Kira-kira kemana dia pergi? Batin Rengganis. Dengan luka separah itu bagaimana caranya pria itu pergi dari sini?

Rengganis tak berhenti disana. Dia tetap mencari disetiap sudut gudang, melihat kecelah-celah sempit barang kali pria itu bersembunyi disana, tapi nihil, pria itu tetap tidak ada disana. Ia menghembuskan nafas antara lega dan khawatir.

Tapi kenapa juga dia harus memikirkannya? Tidak ada hubungannya sama sekali dengannya. Mau pria itu mati, atau tertangkap oleh orang-orang yang mencarinya barusan, seharusnya Rengganis tak peduli. Lihatlah, setelah di tolong olehnya pria itu malah pergi entah kemana tanpa jejak.

Udara semakin dingin, karna waktu sudah lewat tengah malam. Rengganis memutuskan untuk masuk kedalam rumahnya dan melanjutkan tidurnya. Tapi setelah golek kanan, golek kiri, Rengganis tetap tak bisa tidur. Rasa kantuknya sudah melayang entah kemana gara-gara kedatangan orang-orang tadi. Jadi ia memutuskan untuk berkemas saja. Tidak banyak barang yang ingin dia bawa. Hanya beberapa potong baju dan barang-barang kenangan berupa selembar foto keluarganya. Barang yang sangat berarti baginya.

Rengganis berkemas karna ia akan pindah ke kota. Disana, ia sudah mendapat pekerjaan sebagai pelayan di sebuah club malam dengan gaji yang lumayan besar.

Sampai pagi rasa kantuk Rengganis tak juga datang. Jadi dia berencana untuk segera berangkat ke kota dengan menggunakan motor maticnya.

Terpopuler

Comments

Nurma sari Sari

Nurma sari Sari

mampir...

2024-10-23

0

Mella Soplantila Tentua Mella

Mella Soplantila Tentua Mella

emng kampungnya dimne rangganis...ke kota naik motor

2023-01-03

0

kimmy

kimmy

siapa coba yang tidak terkejut didatangi orang2 sangar

2022-12-27

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Pria Berbahaya.
2 BAB 2. Mencari Pria Misterius.
3 BAB 3. Sandiwara.
4 BAB 4. ANODA.
5 BAB 5. Perang Dingin Tapi Terbuka.
6 BAB 6. Parasit.
7 BAB 7. Jangan Anggap Remeh.
8 BAB 8. Tawaran Yang Tidak Bisa Di Tolak.
9 BAB 9. Bertandang Ke Markas Anoda.
10 BAB 10. Jiwa Iblis.
11 BAB 11. Kesan Pertama.
12 BAB 12. Lakon.
13 BAB 13. Diantar Pulang.
14 BAB 14. Pernikahan Dalam Permainan.
15 BAB 15. Tidak Bisa Di Buat Main-Main.
16 BAB 16. Selamat Datang Di Neraka.
17 BAB 17. Air Mata Wanita.
18 BAB 18. Sikap Manis.
19 BAB 19. Taktik.
20 BAB 20. Rencana Gagal.
21 BAB 21. Menimbang Untung Rugi.
22 BAB 22. Perintah Untuk Tikus Kecil.
23 BAB 23. Rencana Kerjasama.
24 BAB 24. Resikonya Sangat Besar.
25 BAB 25. Senyum Kepuasan.
26 BAB 26. Psycho
27 BAB 27. Makan Malam Dingin.
28 BAB 28. Taruhan.
29 BAB 29. Siapa Yang Akan Menang?
30 BAB 30. Istriku.
31 BAB 31. Hanya Pecundang.
32 BAB 32. Miss Z.
33 BAB 33. Semua Demi Dirinya Sendiri.
34 BAB 34. Pergerakan Anoda.
35 BAB 35. Ancaman Barra.
36 BAB 36. Kejutan Untuk Istri.
37 BAB 37. Karna Aku Menyukaimu.
38 BAB 38. Dendam Karna Wanita.
39 BAB 39. Kerjasama dengan Miss Z.
40 BAB 40. Antara Melindungi Dan Melenyapkan.
41 BAB 41. Sekejam Itulah.
42 BAB 42. Tong Kosong Nyaring Bunyinya.
43 BAB 43. Telur Dan Batu.
44 BAB 44. Misi Berhasil.
45 BAB 45. Fikirkan Baik-Baik.
46 BAB 46. Tawaran Kerjasama.
47 BAB 47. Kelemahan.
48 BAB 48. Diselamatkan Miss Z.
49 BAB 49. Perasaan Itu Adalah Kelemahan.
50 BAB 50. Ayo Saling Memanfaatkan Dengan Baik.
51 BAB 51. Tujuan.
52 BAB 52. Dendam Lama.
53 BAB 53. Saling Terbuka
54 BAB 54. Pertarungan Miss Z.
55 BAB 55. Buaian Perasaan.
56 BAB 56. Nyawa Hampir Melayang.
57 BAB 57. Kemungkinan Kecil Tapi Luar Biasa.
58 BAB 58. Lingkaran Dendam.
59 BAB 59. Wasiat Tuan Nakamura.
60 BAB 60. Kemarahan.
61 BAB 61. Keserakahan.
62 BAB 62. Menyerahkan Tanggung Jawab.
63 BAB 63. Darah Mendidih.
64 BAB 64. Menyambut Kematian.
65 BAB 65. Benci Dan Cinta Sedang Berperang.
66 BAB 66. Harus Menjadi Licik Demi Tujuan.
67 BAB 67. Malam Itu.
68 BAB 68. Ketika Semuanya Bermula.
69 BAB 69. Arah Condong Sebongkah Hati.
70 BAB 70. Takluk.
71 BAB 71. Keserakahan Yang Menjadi.
72 BAB 72. Pukulan Balik.
73 BAB 73. Pekerjaan Di Ujung Nyawa.
74 BAB 74. Pengakuan.
75 BAB 75. Pria Kiriman.
76 BAB 76. Luka Diganti Nyawa.
77 BAB 77. Tidak Punya Pilihan Lain.
78 BAB 78. Lingkaran Sebab.
79 BAB 79. Dengan Tangan Ini.
80 BAB 80. Yang Sebenarnya, Waktu Tidak Bisa Menyembuhkan Luka.
81 BAB 81. Keyakinan Yang Salah.
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1. Pria Berbahaya.
2
BAB 2. Mencari Pria Misterius.
3
BAB 3. Sandiwara.
4
BAB 4. ANODA.
5
BAB 5. Perang Dingin Tapi Terbuka.
6
BAB 6. Parasit.
7
BAB 7. Jangan Anggap Remeh.
8
BAB 8. Tawaran Yang Tidak Bisa Di Tolak.
9
BAB 9. Bertandang Ke Markas Anoda.
10
BAB 10. Jiwa Iblis.
11
BAB 11. Kesan Pertama.
12
BAB 12. Lakon.
13
BAB 13. Diantar Pulang.
14
BAB 14. Pernikahan Dalam Permainan.
15
BAB 15. Tidak Bisa Di Buat Main-Main.
16
BAB 16. Selamat Datang Di Neraka.
17
BAB 17. Air Mata Wanita.
18
BAB 18. Sikap Manis.
19
BAB 19. Taktik.
20
BAB 20. Rencana Gagal.
21
BAB 21. Menimbang Untung Rugi.
22
BAB 22. Perintah Untuk Tikus Kecil.
23
BAB 23. Rencana Kerjasama.
24
BAB 24. Resikonya Sangat Besar.
25
BAB 25. Senyum Kepuasan.
26
BAB 26. Psycho
27
BAB 27. Makan Malam Dingin.
28
BAB 28. Taruhan.
29
BAB 29. Siapa Yang Akan Menang?
30
BAB 30. Istriku.
31
BAB 31. Hanya Pecundang.
32
BAB 32. Miss Z.
33
BAB 33. Semua Demi Dirinya Sendiri.
34
BAB 34. Pergerakan Anoda.
35
BAB 35. Ancaman Barra.
36
BAB 36. Kejutan Untuk Istri.
37
BAB 37. Karna Aku Menyukaimu.
38
BAB 38. Dendam Karna Wanita.
39
BAB 39. Kerjasama dengan Miss Z.
40
BAB 40. Antara Melindungi Dan Melenyapkan.
41
BAB 41. Sekejam Itulah.
42
BAB 42. Tong Kosong Nyaring Bunyinya.
43
BAB 43. Telur Dan Batu.
44
BAB 44. Misi Berhasil.
45
BAB 45. Fikirkan Baik-Baik.
46
BAB 46. Tawaran Kerjasama.
47
BAB 47. Kelemahan.
48
BAB 48. Diselamatkan Miss Z.
49
BAB 49. Perasaan Itu Adalah Kelemahan.
50
BAB 50. Ayo Saling Memanfaatkan Dengan Baik.
51
BAB 51. Tujuan.
52
BAB 52. Dendam Lama.
53
BAB 53. Saling Terbuka
54
BAB 54. Pertarungan Miss Z.
55
BAB 55. Buaian Perasaan.
56
BAB 56. Nyawa Hampir Melayang.
57
BAB 57. Kemungkinan Kecil Tapi Luar Biasa.
58
BAB 58. Lingkaran Dendam.
59
BAB 59. Wasiat Tuan Nakamura.
60
BAB 60. Kemarahan.
61
BAB 61. Keserakahan.
62
BAB 62. Menyerahkan Tanggung Jawab.
63
BAB 63. Darah Mendidih.
64
BAB 64. Menyambut Kematian.
65
BAB 65. Benci Dan Cinta Sedang Berperang.
66
BAB 66. Harus Menjadi Licik Demi Tujuan.
67
BAB 67. Malam Itu.
68
BAB 68. Ketika Semuanya Bermula.
69
BAB 69. Arah Condong Sebongkah Hati.
70
BAB 70. Takluk.
71
BAB 71. Keserakahan Yang Menjadi.
72
BAB 72. Pukulan Balik.
73
BAB 73. Pekerjaan Di Ujung Nyawa.
74
BAB 74. Pengakuan.
75
BAB 75. Pria Kiriman.
76
BAB 76. Luka Diganti Nyawa.
77
BAB 77. Tidak Punya Pilihan Lain.
78
BAB 78. Lingkaran Sebab.
79
BAB 79. Dengan Tangan Ini.
80
BAB 80. Yang Sebenarnya, Waktu Tidak Bisa Menyembuhkan Luka.
81
BAB 81. Keyakinan Yang Salah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!