Bab 3

...✨✨✨...

Alea Pagi harinya, Alea pulang dengan langkah berat setelah menghabiskan malam di tongkrongan geng motornya. Di benak Alea, berbagai peristiwa semalam berputar layaknya roller coaster, dari tawa dan kebisingan hingga rasa bersalah yang menggelayuti hatinya. Ia tahu bahwa tindakan dan keputusan yang diambilnya telah mengecewakan orang tuanya.

Sesampainya di rumah, suasana sepi menyambut kedatangannya. Alea menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri sebelum menemui orang tuanya di dalam. Dia melangkah menuju ruang tamu, di mana ibunya duduk dengan wajah cemas dan ayahnya membaca koran, namun tampak tidak fokus.

Dengan suara bergetar, Alea memanggil, “Bunda, Ayah, bisa kita bicara sebentar?”

Bunda Sarah menatapnya dengan harapan, sementara ayahnya menurunkan koran dan menatap ke arah putrinya. Alea merasa hatinya berdebar, bukan karena jatuh cinta melainkan takut kalau Ayahnya akan menginterogasi dirinya karena tidak pulang semalam. Ia tahu ini saatnya untuk mengakui kesalahannya, agar semua tidak berlarut dan semakin panjang salah paham di antara mereka.

“Maafin aku, Bun, Yah,” katanya, menundukkan kepala. “Semalam, aku terlalu jauh. Aku sudah mengecewakan kalian. Aku seharusnya tidak membuat kekacauan, di rumah.”

Ibu Alea segera berdiri dan mendekatinya, meraih tangan Alea dengan lembut. “Kami hanya khawatir, Nak. Kami tidak ingin kamu terjebak dalam hal-hal yang bisa membahayakan mu.”

Alea mengangguk, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. “Alea berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Alea ingin jadi anak yang baik dan membuat orang tua bangga.”

Ayahnya yang sebelumnya diam, kini berbicara lembut. “Kami akan selalu mendukungmu, Alea. Kami juga minta maaf, karena membuatmu berada di posisi sulit.”

Alea merasakan beban di hatinya sedikit terangkat. Ia tahu perjalanan untuk memperbaiki kesalahan ini tidak akan mudah, tetapi dengan dukungan orang tuanya, ia merasa lebih kuat untuk melangkah ke depan.

"Al, bagaimana keputusanmu? kamu mau, kan menerima perjodohan ini?" tanya sang bunda lembut.

Diam, Alea menarik nafas dalam-dalam sebelum menjawab. Ia menarik sudut bibirnya ke atas.

"Ya, aku mau. Tapi, aku tidak janji bisa memenuhi ekspetasi kalian." Jawab Alea, ia memilih menyerah dari pada membuat bundanya kembali menangis dan memohon agar ia mau menuruti permintaannya.

"Terima kasih, Sayang. Bunda tahu kamu anak yang baik, Al."

Bunda Sarah memeluk Alea dengan erat, tanpa ia sadari putrinya sedang mati-matian menahan kesedihan atas kebahagiaan kedua orang tuanya.

...***...

Hari itu, suasana di rumah Alea terasa berbeda. Sejak pagi, orang tuanya tampak lebih bersemangat dari biasanya. Ibu Alea dengan cepat menyiapkan sarapan, sementara ayahnya mengatur jadwal. Ketika Alea menanyakan ada apa, mereka hanya tersenyum dan meminta agar ia bersiap-siap.

Setelah beberapa saat, mereka berangkat menuju restoran mewah yang terletak di pusat kota. Alea merasa campur aduk. Di satu sisi, ia penasaran tetapi di sisi lain, kecemasan menggelayuti pikirannya. Apa yang akan terjadi? siapa yang akan dia temui?

Setibanya di restoran, suasana glamor dan elegan menyambut mereka. Lilin-lilin kecil berkilau di atas meja, sementara pelayan dengan pakaian rapi mengantarkan mereka ke sebuah meja yang telah dipesan. Di sana, sudah menunggu keluarga yang akan dijodohkan dengannya.

Alea mengamati sekeliling, dan matanya bertemu dengan sosok seorang pemuda yang duduk di meja itu. Pemuda itu tampak tenang, meski sedikit terkejut melihat kedatangan Alea. Dia tersenyum ramah, dan Alea merasakan sedikit kelegaan.

"Siapa pemuda itu?" Gumam Alea heran.

Alea mengekor di belakang orang tuanya, Setelah saling berkenalan percakapan pun dimulai. Orang tua Alea berbicara dengan penuh semangat, memperkenalkan anak mereka satu sama lain dan membahas masa depan yang mungkin bisa mereka jalani bersama.

Alea merasa gugup, tetapi pemuda di depannya membuat ia merasa kikuk karena di tatap terus menerus.

Namun, di dalam hati Alea tetap bertanya-tanya tentang masa depan yang telah dirancang untuknya. Apakah ia benar-benar bisa menerima perjodohan ini? apakah cinta bisa tumbuh dari sebuah perjodohan?

Pertanyaan-pertanyaan itu berputar di pikirannya, tetapi untuk saat ini ia hanya ingin menikmati momen itu, dikelilingi oleh keluarga dan melihat kebahagiaan orang tuanya.

'Meski sulit, gue rasa gue bisa asal Bunda dan Ayah bahagia.' Batin Alea.

Selama percakapan, Alea memperhatikan pemuda bernama Xavier itu. Ia tampak santai dan mudah bergaul, sering kali membuat lelucon yang membuat suasana semakin hangat. Alea tidak bisa menahan senyum saat mendengarnya berinteraksi dengan orang tuanya, menunjukkan rasa hormat dan perhatian secara bersamaan.

"Alea, apa kamu memiliki hobi?" pertanyaan itu datang dari Xavier, yang mencoba mencairkan suasana kikuk di antara dirinya dan Alea.

Alea mengangguk, “Iya, aku suka balapan dan tawuran.”

Sontak orang tua Alea melotot, Bunda Sarah mencubit pelan pinggang Alea hingga membuat putrinya mendengus jengkel.

"Aduh, maaf Nak Xavier. Sebenarnya Alea bukan anak berandalan kok, dia hanya pembuat masalah." Ucap Bunda Alea tersenyum malu.

Sedangkan sang ayah, sudah menepuk jidatnya. Ia tak percaya anak dan istrinya memiliki sifat yang sama, sama-sama biang masalah.

Mendengar itu, Xavier tersenyum. “Tidak apa-apa, Bun. Saya tidak masalah dengan hobi Alea."

"Syukurlah, kalau begitu." Sahut Bunda Sarah merasa lega.

Seketika, Alea merasakan harapan baru. Meskipun ini adalah pertemuan pertama mereka, ada sesuatu yang membuatnya merasa nyaman. Ia mulai membayangkan kemungkinan masa depan mereka bersama, dan seiring berjalannya waktu, rasa cemasnya perlahan-lahan tereduksi.

Saat makan malam berakhir, Alea dan Xavier menghabiskan waktu berbincang lebih banyak, saling tertawa dan berbagi cerita. Di dalam hati, Alea merasa Xavier tidak seburuk yang ada di dalam pikirannya, meski dia tahu perjalanan mereka masih panjang. Namun, untuk saat ini, Alea merasa sudah cukup yakin dengan keputusannya.

'Seandainya gagal pun, gue nggak masalah.' Batin Alea terkekeh.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!