2. Tergoda dengan Teman Sendiri

"Lan aku mau bicara, ke kamar sebentar."

Para tetangga saling menyenggol, disuguhi percakapan pengantin baru rasanya begitu menyenangkan.

"Iya."

Keduanya saling berpandangan setibanya diruangan, tiga puluh detik kemudian Wulan memalingkan tatapan memilih duduk di ranjang.

"Mau bicara apa?"

"Kita tinggal di rumahku ya sebelum ke kota."

Bukan penawaran namun ucapan Dewa sebuah keputusan sepihak yang membuat Wulan kesal.

"Engga! Kita udah sepakat bakal tinggal disini sebelum kuliah kamu dimulai."

Dewa ikut duduk di sebelah gadis berkulit sawo matang itu. "Ayolah aku merasa canggung, sebagai suami kamu dan engga kerja lalu hidup sama mertua rasanya aku malu."

"Salah siapa nikah buru-buru."

"Kamu kenapa ketus sekali? Memang kamu pikir aku senang menikah muda? Aku juga dipaksa kayak kamu Lan," Menjeda. "Aku engga mau denger apapun, intinya kita tinggal di rumah orang tuaku."

Menatap tajam. "Engga! Aku mau disini."

"Jangan keras kepala, kamu itu sekarang istriku dan kewajibanmu menuruti apapun perintahku."

"Kamu egois Wa."

"Lalu kamu apa? Lan coba sekali saja memikirkan perasaan aku? Harga diriku ditaruh dimana?"

"Itu urusanmu! Lagian ayahmu itu kan kaya. Dia punya peternakan ikan dan banyak usaha, kamu bantu dia saja kalau malu engga kerja."

"Kamu engga paham apa yang aku bicarakan?"

Berdecak kesal. "Kamu sendiri memang memikirkan perasaanku Wa?"

Wulan menggeleng sembari matanya berkaca. "Aku mau kuliah dipaksa nikah sama kamu, aku juga harus merelakan cita-citaku dan harus mengurusimu. Aku itu dijual orang tua ku sendiri untuk menjadi pengasuhmu"

"Aku bodoh, kenapa aku bercerita padamu. Orang kaya seperti kamu engga akan paham bagimana perasaanku karena kalian sudah biasa seenaknya."

Mendengar tangisan istrinya, Dewa terdiam dan menunduk. Mencoba bersabar menghadapi Wulan.

"Baiklah aku menuruti maumu Lan, maaf."

Setelah mengatakan itu lelaki beristri itu meninggal Wulan seorang diri.

Flashback on.

Sofa berwana navy yang diduduki sepasang suami-istri serta anak lelaki yang mengenakan seragam sekolah menjadi saksi bisu peristiwa bersejarah yang akan membolak-balikan hidup seorang Dewa Angkasa.

"Mama mohon Wa, kamu nikah ya sama Wulan."

"Kalau mau Wulan jadi menantu kalian setelah aku lulus dan bekerja pasti bakal bisa juga, kenapa harus buru-buru?"

"Wa, kamu tahu kakakmu yang memilih tinggal dikota bersama istrinya ketimbang membantu Bapak? Kami tidak ingin kamu berakhir sepertinya." Juragan kampung angkat suara. Basuki namanya.

"Wa kamu harapan kami, tolong penuhi permintaan ini."

Mengepalkan tangan. "Aku tahu mas Rangga mengecewakan tapi tolong percaya sama Dewa."

"Mama engga mau ambil resiko, kalau kamu menikahi Wulan dia juga akan mengurusmu selama di kota. Ibu akan tenang karena dia gadis yang baik dan rajin."

"Ma! Pak! Sadar kalian menghancurkan masa depan Wulan? Dia juga punya cita-cita."

"Bapaknya setuju, lagipula mereka punya hutang dengan kita jadi tidak mungkin menolak. Toh menikahimu banyak membawa manfaat untuk mereka."

"Bapakmu bener, lagipula Wulan juga tidak mungkin kuliah. Mereka engga mampu, nikahi dia ya nak."

Flashback off.

Hari pertama untuk pengantin baru telah usai, berkeliling desa mengunjungi kerabat Dewa sebagai ajang perkenalan membuat keduanya lelah dan berakhir di atas ranjang bersama dengan Wulan yang memunggungi.

"Lan aku engga nyangka kita jadi suami istri, padahal aku ingat banget dulu sering meledeki nama bapakmu. Dan ternyata sekarang jadi mertuaku."

Dewa tertawa kecil mengingat itu, dimana ia dikejar oleh gadis itu dengan amarah sembari membawa sapu.

Wulan berbalik arah, menatap Dewa menilai. "Kamu dulu menyebalkan sekali, aku sungguh merasa nasib buruk bisa berjodoh dengan cowok tengil yang waktu TK pipis dicelana."

Mengingat itu Dewa melongo. "Namanya juga anak-anak Lan, lagian sekarang mana ada aku ngompol."

"Tetap saja, diotak kalau inget kamu ya yang buruk-buruk."

"Yasudah aku nanti ngompol di apem kamu aja ya."

Giliran Wulan yang melongo beberapa detik sebelum kembali berbalik badan. "Mesum!"

Tawa tak henti keluar, entah dulu atau sekarang menggoda Wulan sangat menghiburnya.

"Ayo sayang bikin anak."

Dewa menggeser badannya kian mendekat lalu memeluk pinggang Wulan erat membuat gadis itu mencoba melepaskan diri.

"Ihh lepas Dewa! Minggir."

Semakin dekat bahkan kini hidung mancung lelaki itu menggesek leher Wulan gemas, bahkan terlalu menikmati sampai tanpa sadar menciumnya.

"Astaga!"

Kaget Dewa terlalu intim lalu berdiri membuat Wulan menatap tajam sebelum menutupi diri dengan selimut.

"Jangan dekat-dekat!"

"Lan aku takut khilaf kalau keseringan sama kamu, tapi masa aku engga boleh sentuh kamu?"

"Enyahlah! Lagian mana bisa kamu nafsu sama temen sendiri."

"Sekarang kamu kan istriku."

"Tetep aja Dewa, bagi aku kamu itu temenku engga lebih."

Mendengar itu hati Dewa bergemuruh. "Jaga omongamu."

"Kenapa? Kamu engga waras san*e sama temen sendiri."

Dewa mendekat sebelum menarik selimut Wulan yang membuat gadis itu melotot dan beringsut mundur.

"Wa kamu mau apa?"

"Aku ini suamimu bukan temenmu."

Perasaan Wulan sudah tak karuan, dia merasa takut dengan tatapan gelap suaminya.

"Wa jangan begini, aku takut."

"Aku lelaki dewasa Lan, wajar kalau aku tergoda sama kamu apalagi ini hak aku."

"Kamu jangan egois Wa, aku engga mau melakukan itu sama kamu."

"Terus kamu mau melakukan sama siapa? Mantan terindah kamu?"

Wulan merasa tersinggung. "Apaan, kamu jangan keterlaluan."

"Benerkan? Kamu saja menangisi dia kemarin? Apa kalian pernah melakukan *** makanya kamu sesedih itu."

"Dewa!"

"Aku mau kamu malam ini!"

Dewa mengurung tubuh Wulan, sekuat tenaga melepaskan diri namun kedua tangan gadis itu disatukan dan ditarik ke atas oleh Dewa sementara lelaki itu mencium leher Wulan penuh nafsu.

______

Adegannya dipotong dulu ya😊

Sampai bertemu di part selanjutnya.

Salam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!