Manusia menyebalkan

***Di sekolah***

Waktu istirahat

"Dha kekantin yuk, laper gue," ujar Salca

"Gak ah, Lo aja sana sendiri. Gue mau ke perpus, sorry ya," jawab Wardha

"Oke! Gue ke kantin sendiri, awas Lo kelaperan ntar!" Sahut Salca

"Ok, aman ah!" Ucap Wardha santai

Salca melangkah pergi menuju ke arah kantin, dan Wardha melangkah menuju perpustakaan sekolah yang arahnya berbeda dari arah kantin.

Sampai di perpus, Wardha mencari-cari buku yang akan dia baca. Memilih-milih dan akhirnya Wardha melihat buku biologi lama. Bahkan covernya saja sudah kusam, hanya saja masih terawat dan rapih.

Melihat di sebelah buku itu, dan ternyata buku itu hanya ada satu. Menghela nafasnya sejenak, lalu mengambilnya. Dan ketika Wardha menarik buku itu, dia merasakan seperti ada yang narik buka itu juga dari belakang raknya.

Dan terjadilah tarik menarik di antara dia dan makhluk yang dia sendiri pun belum tau seperti apa wujudnya.Lama mereka saling tarik menarik. Dan itu membuat Wardha semakin kesal

"Lohh kok gak bisa sih?" Gumam nya, Wardha terus menarik dan terlepas dari genggaman nya.

"Haaahh?" Wardha terpelongo saat melihat sosok yang menarik buku itu. Tepatnya buku yang dia inginkan dan itu hanya ada satu.

"Manusia es, Dasar!" Gumamnya dengan hati yang panas bahkan sudah mendidih saja. Syukur gak hancur tuh hati.

Raka hanya melihatnya dengan datar lalu pergi duduk di kursi perpus seraya membawa buku itu. Wardha yang tidak tinggal diam pun langsung melabrak Raka yang tengah asik membaca.

"Woy ..."

Raka tidak menghiraukannya

"Hey ... Itu buku gue, gue yang duluan mau ngambil. Kenapa lo malah ikut-ikutan narik dari belakang!" Ujar Wardha, Namun Raka tetap membaca buku itu tanpa menoleh sedikitpun! You know?

"Ihh ngeselin banget sih ni orang!" Gumamnya. "Woy ... Lo denger gak sih!"

Krik ... Krik ... Krik ... Tak ada balasan

Wardha semakin panas

"Woooyyyy ... Dasar budek!" Ketus Wardha dengan kuat

Raka menatap nya dengan datar lalu menatap kearah dinding. Wardha merasa aneh dan langsung melirik dinding itu juga, ternyata

DI LARANG RIBUT!

"Hah ... Bodo amat!" Gumam nya

"Dasar lo ya! MANUSIA ES!" Ketus Wardha dengan pelan sambil mengepalkan tangan nya mengarah ke wajah Raka. Raka hanya menatapnya datar lalu kembali membaca.

Wardha yang kesal pun langsung pergi meninggalkan Raka. Malas berdiri lama-lama di depan manusia es kayak Raka.

"Dasar Mr ice! Manusia es! Ice beku! Arrgh ..." Ucap Wardha dengan kesal.

Wardha pun kembali ke kelas dengan keadaan yang sangat marah tentunya. Salca yang dari kantin pun ikut masuk kedalam kelas juga, menatap aneh ke arah sahabatnya yang menggerutu tidak jelas.

"Wooy ..." Panggil Salca

"Apa sih!" Jawab Wardha ketus

"Lo kenapa kok manyun gitu?"

"Kesel gue! Liat tu Mr Ice!" Sahut Wardha sambil memukul meja

"Wadooh ... Siapa Mr Ice?" Tanya Salca bingung

"Itu Mr Ice orang yang paling nyebelin yang pernah gue liat!" Sahut nya

"Hahha!" Salca hanya tertawa mendengarnya.

"Entah siapa yang lo maksud? Gue kagak tau! Udah lo yang sabar aja, tu pak Reno udah datang." Sahut Salca

Mereka pun melanjutkan belajarnya dengan khusyuk. Tanpa perduli akan jiwanya yang masih berkobar gak karuan itu.

Teng ... Teng ... Teng ...

Bel sekolah sudah berbunyi. Murid-murid pun mulai keluar dari kelas menuju parkir, untuk mengambil kendaraan mereka masing masing.

"Dha gue duluan ya," ucap Salca sambil berlari

"Yoi, hati-hati my best." Sahut Wardha

Wardha pun berjalan menuju gerbang, niatnya sih gitu. Tapi, saat melewati satu kelas seniornya tepat di depan pintu itu tiba-tiba tabrakanpun terjadi

Bruukk ....

"Astaghfirullah!"  Wardha kaget setengah mati sambil terlompat kecil

"Ya Allah, ya Allah, ya Allah masya'Allah Allahu akbar!" Ucap Wardha, dia pun membalikkan tubuhnya kesamping, melihat siapa orang yang menabraknya.

"Manusia es." Ucap Wardha

"Lo tu yah! Bisa gak sih gak bikin gue kaget!" Ketus Wardha dengan marah. Tapi Raka hanya menatapnya datar.

"Woyy. Memang budek lo ya!" Ketus Wardha

"Ini kelas siapa?" Tanya Raka menatapnya aneh

"Yee ... Maneketeheek!" Sahut Wardha

Raka menatapnya datar lalu pergi meninggalkan Wardha yang masih kesal dengannya.

"Woy ... Manusia es! Gue sumpahi lo cinta mati sama gue!" Teriak Wardha dengan kesal

"Eh ... Tunggu dulu deh!" Ucap Wardha sambil memegang dagunya

"Kok gue nyumpahi tu anak, cinta mati sama gue! Ah bodo amat! Bisa ribet hidup gue!" Ucap nya sambil merasa geli sendiri

Wardha pun menuju gerbang sekolah, dan lama Wardha menunggu pak Jarwo tetapi tetap tidak muncul juga

"Haduh ... Pak Jarwo lama amat sih!" Ujarnya

Untuk beberapa saat, pak Jarwo mengiriminya pesan singkat.

[Maaf non, saya ngantar bunda nih. Non naik angkot saja untuk sementara ya. Bunda yang nyuruh loh, bukan saya.]

"Hah ... Terpaksa deh gue naik angkot atau pun apalah itu namanya, hah ribet amat sih!" Ujar nya dengan sangat kesal sambil berjalan menuju halte bus. Lama Wardha menunggu namun tidak ada bus yang lewat

"Hadehh lama banget sih! Masak ia gue harus jalan kaki!" Ucapnya dengan sangat kesal.

Mau tidak mau Wardha pun berjalan. Tidak lama ia jalan kaki, ada angkot yang lewat, sontak Wardha langsung memberhentikan angkot itu.

"Bang ... Bang ... Angkot!" Teriak Wardha.

Supir angkot pun memberhentikan angkotnya. Wardha pun langsung masuk dan duduk di kursi angkot yang tentunya himpit-himpitan sama orang.

"Hah ... Ribet amat sih hidup gue hari ini! Malah naik angkot lagi! Udah himpit-himpitan ... Hadeehh Bundaa Wardha pengap," gumam nya dengan sangat kesal.

Tiba-tiba matanya terarah pada sosok yang ada disampingnya. Dan betapa kagetnya Wardha melihat sosok itu.

"Manusia es!" Ucap Wardha

Raka sontak melihatnya sejenak, lalu mengalihkan matanya kembali ke buku yang dia baca

"Hadeh ... Mimpi apaan sih gue tadi malam! Harus banget gitu ketemu sama senior es kayak lo." Ucap nya.

Raka terus memandangnya dengan sinis untuk kali ini

"Apa lo lihat-lihat gue kayak gitu!" Ucap Wardha ketus dan menjadi perhatian orang yang ada didalam angkot itu

Raka pun kembali menundukan kepalanya untuk membaca buku kembali.

"Haduh bundaaa .... Wardha pengen cepat pulang." Ucapnya

Sontak Raka kembali menatapnya, karena Raka mendengar ucapannya barusan.

"Ya Allah kok ribet amat sih hari ini," gumam nya, Wardha terus berkata-kata dalam hatinya.

Raka yang memperhatikan nya pun hanya menahan tawa.

"Dasar aneh nih cewe judes." Gumam nya

Tak lama angkot pun berhenti, Wardha memutuskan berjalan menuju perkomplekan rumahnya. Saat Wardha hendak berdiri Raka pun ikut berdiri. Karna angkot penuh sehingga menyulitkan mereka bergerak.

"Woy, gue dulu dong yang turun!" Ucap Wardha

Raka yang tidak mendengarkannya malah terus memaksa turun, membuat Wardha kembali terduduk.

"Aduh," ucap Wardha

Wardha pun langsung bangkit lagi keluar mengejar Raka

"Woyy es! Hati-hati dong lo!" Ucap nya kesal

Raka tak mendengarkannya lagi dan membayar ongkos angkot dan melangkah pergi. Wardha pun membayar ongkosnya juga dan langsung mengejar Raka yang ada di depannya.

Bukk...

Satu pukulan mendarat dari pundak belakang Raka Raka pun kaget lalu menghentikan langkahnya. Wardha pun kembali melanjutkan aksinya.

"Emang dasar lo tu yah!"

"Lo gak tau yah gue mau keluar! Pakek dorong-dorong segala! Sukur gue gak jatoh ke bawah!" Ucap Wardha dengan kesal Raka hanya menatapnya datar

"Lo itu manusia apaan sih! Atau lo manusia jadi-jadian! Gue gak tau kenapa? Kenapa satu hari ini gue harus ketemu sama cowo Ice beku kayak lo!" Ucap Wardha kesal

"Terus?" Tanya Raka singkat

"What? Mintak maaf kek gitu! Ini kagak!" Ucap Wardha sambil teriak-teriak

"Maaf." Ucap Raka singkat lalu melanjutkan langkahnya lagi

"What? Ntu orang memang bener-bener saraf kali ya!" Ucap Wardha.

Wardha pun mengejar Raka sambil berlari, ketika sudah dekat.

"Dasar Mr Ice!" Ucap Wardha sambil berlari mendahului Raka

"Dasar Ny Judes!" Balas Raka dengan pelan sambil tersenyum namun Wardha tidak mendengarnya.

Sesampai di gang perkomplekan Wardha berjalan santai menuju rumahnya, tiba-tiba Wardha merasa seperti ada yang mengikutinya.

"Kayak ada yang buntutin gue! Liat gak ya? Liat gak ya? Ya Allah lindungi Wardha," gumam nya

Wardha pun memutuskan melihat kebelakang dan.

"Mr Ice!" Ucap nya dengan kaget Raka yang menyadari itu adalah dirinya jadi tidak memperdulikannya, dan pura-pura tidak mengetahui apapun

"Woyy ... Ngapain lo buntutin gue?" Ucap Wardha dan Raka hanya terus berjalan 

"Wowowo .... Apa maksudnya ini? Jadi dari tadi lo ngikutin gue ya?" Ucap Wardha dengan marah.

Raka hanya menatapnya dengan sekilas lalu memalingkan wajahnya kembali. Dan terus melangkah

"Woy, budeg! Lo gak denger gue ngomong apa?"

"Woy manusia es!" Ketus Wardha dengan keras

Raka tetap tidak memperdulikannya. Karna curiga dengan Raka, Wardha pun berlari kencang meninggalkan Raka. 

***Tiba dirumah ***

Brukk ... Membantingkan pintu

"Assalamu'alaikum ... Huhh ... huh ... huhh ..." Ucap Wardha dengan nafas ngos-ngosan

"Wa'alaikumsalam, kenapa kamu? Kok ngos-ngosan gitu?" Tanya Aisyah

"Gak papa bunda, tadi Wardha di kejer manusia Ice!" Sahut Wardha

"Manusia Ice?" Aisyah menggaruk kepalanya yang tak gatal

Wardha pun langsung lari ke kamarnya, dengan hati yang masih emosi, Wardha mengganti pakaian dengan ngomel-ngomel gak menentu mengingat Raka.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!