Bab 2

GADIS DESA KESAYANGAN TUAN MUDA 2

PART 2

"Masya Alloh, gantengnya calon imam.... "ucap gadis itu.

"Apa.... " Reby tidak mengerti apa yang di ucapkan oleh gadis itu. Namun gadis itu malah diam karena masih terpesona dengan ketampanan Reby. Membuat Reby berdecak sebal, dan tentu saja decakannya didengar oleh gadis itu dan membuat keterpesonaannya hilang seketika.

"Eh Aa ganteng kenapa....? " tanyanya ketus

"Aku mau minta tolong apa bisa? "tanya Reby

"Bisa, asal minta tolongnya jangan jutek-jutek... "jawab gadis itu. Menyadari gadis di depannya terlihat kesal akhirnya Reby memilih untuk mengalah. Karena ia ingin cepat sampai karena sudah merasa sangat lelas setelah seharian menyetir mobilnya.

"Baiklah aku minta maaf, boleh aku minta tolong padamu Nona? "tanya Reby lagi semoga mood gadis ini berubah.

"Mau minta tolong apa? "tanyanya.

"Saya mau ke desa X tapi jalan yang biasa aku lewati sepertinya sedang di perbaiki jadi aku tidak bisa lewat. Aku juga tidak tahu jalan lainnya, apa kau tahu? " tanya Reby

"Tahu atuh , mau di tunjukin,?" Tawarnya.

"Iya... " gadis itu terlihat senyum-senyum senang

"Semoga gadis ini membawaku ke arah jalan yang benar " gumam Reby namun gumamannya terdengar oleh gadis ini.

"Astagfirullah Rania ini bukan syaiton Aa ganteng yang bakalan membawa umat manusia ke arah jalan yang salah, wajah cantik kaya gini mirip bidadari yang baru turun dari kahyangan malah di samain sama syaiton, neng Rania gak terima "ucapnya sambil memegang dada mendramatisir keadaan.

"Dasar gadis menyebalkan " gumam Reby dalam hati karena takut gumamannya terdengar lagi oleh gadis yang mengaku sebagai bidadari yang turun dari KAHYANGAN ini. Dasar memang...

"Mau di anterin gak?" Tanyanya, Reby diam terlihat berpikir dulu merasa ragu dengan gadis di depannya ini.

"Kalo gak mau neng Rania pergi nihh, tapi neng cuman mau kasih tahu ya kalau malem di sini itu serem suka ada hantu berdaster yang rambutnya panjang yang gak pernah di sisir, terus mukanya putih walau ga pake bedak dan matanya item kaya abis di tonjok preman. Dan hantu itu suka banget nyulik laki-laki ganteng buat di nikahin" ucapnya menakuti Reby

"Astaga detail sekali gadis ini menjelaskan tentang hantu miss K ini, aku jadi takut " gumam Reby, apalagi melihat hari menuju waktu magrib dan juga sekelilingnya jauh dari pemukiman warga dan tempatnya kini hanya di kelilingi oleh banyak pohon-pohon besar menjulang tinggi. Membuat Reby mendadak menjadi merinding.

"Baiklah.... " ucap Reby setuju

"Tapi gak gratisnya, nanti Aa ganteng harus bayar ongkosnya sama Rania " ucap gadis itu.

"Astaga gadis ini juga mata duitan ternyata" gumam Reby dalam hati

"Oke aku akan membayarmu sekarang antar aku dulu... " ucap Reby

"Siap Aa ganteng...." ucap gadis yang bernama Rania itu dengan suara cemprengnya.

Akhirnya mereka pun berjalan beriringan, Reby berada di dalam mobilnya mengikuti gadis itu yang berada di atas motornya menyusuri jalan yang belum pernah Reby lewati.

*

*

*

Setelah melakukan perjalanan selama sekitar dua puluh menit mereka pun sampai di desa X, desa yang Reby tuju. Gadis itu langsung berhenti di depan gapura. Melihatnya turun dari motor Reby pun membuka kaca mobilnya dan memperlihatkan wajah tampan dan kerennya itu.

Rania pun menghampiri Reby dan menengadahkan tangannya. "Mana ongkosnya ini udah nyampe" ucapnya seperti preman yang sedang memalak saja. Reby hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah gadis yang terlihat masih seperti bocah ini.

Reby mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna merah dan menyerahkanya kepada Rania. Gadis itu langsung membulatkan matanya terkejut melihat uang yang begitu banyak di berikan kepadanya.

"Astagfirullah, banyak pisan ini teh. Ehh tapi ni uang asli kan bukan uang palsu...?" tanyanya.

"Apa wajahku terlihat meragukan... ?"ucap Reby, sepertinya putra dari ratu ubur-ubur ini merasa tersungging, salah maksudnya tersinggung.

"Ya enggak atuh, keliatannya juga orang kaya Aa mah. Jangan gampang marah atuh ganteng. Nanti gantengnya luntur tertimbun kejutekannya yang hakiki" ucap Rania.

"Ckk dasar bebek cerewet...."gumam Reby

"Ya udah deh...makasih ya, hati-hati di jalan semoga nanti kita bisa ketemu lagi bahkan bisa sampai pelaminan jiaaahh..... Aamiinn"

Duaarrrrr.....

"Aahhkkkhh, astagfirullah....."pekik Rania

Tiba-tiba terdengar bunyi petir menggelegar di sana membuat Nara berjingkat kaget begitu juga dengan Reby.

"Bahkan alam saja tidak setuju kita bertemu lagi," ejek Reby.

"Salah.... itu teh artinya mengaminkan tahu..." Bantah Rania.

"Terserah kau, bebek cerewet semoga kita tidak bertemu lagi... " ucap Reby meninggalkan Rania

"Semoga doanya ga di kabulkan....!!! "teriak Rania

Duaaarrr....

"Astagfirullah....." pekiknya sambil menutup matanya kemudian Rania lari dan naik ke motornya dan segera meninggalkan tempat itu.

*

*

*

Setelah melewati gapura rumah Abah dan Eninnya tidak terlalu jauh dari sana, hanya menempuh waktu sepuluh menit Reby kini sampai di rumah tempat dimana ibunya Sabira di lahirkan dan di besarkan.

Rumah itu masih terlihat bagus, tentu saja karena Regan merenovasinya agar rumah yang di huni mertuanya itu terasa sangat nyaman untuk mereka tempati. Rumah yang terletak di pinggiran desa dengan sawah di sekelilingnya serta pohon-pohon dan juga banyak sekali tanaman sayur-sayuran di sana menambah keindahan tempat ini.

Pantas saja Abah dan Eninnya tidak mau meninggalkan tempat ini, karena tempat ini terasa sangat nyaman dan juga sangat indah. Sangat tentram jauh dari kebisingan kota.

Reby pun keluar dari mobilnya dan melangkahkan kakinya ke rumah be cat putih itu. Lalu kemudian ia mengucapkan salam.

Tak lama setelah itu, keluarlah wanita yang usianya sudah lebih dari setengah abad itu.

"Ya Alloh.. cucu Enin yang ganteng udah nyampe, Abah.... Abah... "panggilnya pada suaminya dengan sangat senang karena kedatangan cucunya.

"Apa atuh Mak.... " Ucap abah yang menghampiri istri yang sangat di cintainya itu hingga di usianya yang sudah lebih dari setengah abad seperti sekarang ini.

"Ini liat si ganteng udah nyampe... " ucapnya, abah pun melirik laki-laki muda yang sangat tampan dan juga gagah. Wajah yang ia rindukan akhir-akhir ini kini ada di depan matanya.

Abah langsung menghampiri Reby dan memeluk cucu kesayangannya itu.

"Aduhh Reby, kamu teh meni makin ganteng pisan ya. Makin mirip sama Abah makin sini teh...." ucap abah tertawa. Emak yang mendengarnya hanya mencebikkan bibirnya dan Reby hanya tertawa mendengar ucapan Abahnya, dan juga interaksi kakek dan Nenek dari pihak ibunya ini sangat lucu di mata Reby.

Melihat mereka berdua Reby sangat bahagia, ia pun ingin segera beristirahat karena merasa sangat lelah , semoga liburannya kali ini menyenangkan.

*

*

*

Like dan komennya jangan lupa ya 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Sakia

Sakia

😅😅😅

2023-01-09

0

Rice Btamban

Rice Btamban

tetap semangat

2023-01-08

0

Ismawati

Ismawati

persis sprti calon ibu mertua gacorrr abisss 🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-01-07

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 98 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!