Bab 3

GADIS DESA KESAYANGAN TUAN MUDA

PART 3

Tak terasa waktu cepat berlalu, cahaya bulan yang indah kini telah berganti menjadi cahaya mentari yang hangat. Sinarnya kini memasuki kamar Reby melalui celah-celah kecil di kamar itu. Merasa pagi ini bersemangat Reby pun segera bangun dan membuka jendela kamarnya. Udara segar langsung terasa, pemandangan indah pun terhampar indah di depan matanya. Sawah-sawah yang luas dan tanaman pertanian lainnya yang nampak indah. Orang-orang desa pun sudah mulai melakukan aktifitas paginya dengan pergi ke ke kebun dan ke sawah.

Reby bergegas bangun dan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu ia keluar kamarnya dan di depan sudah ada abah dan eninnya yang sedang menikmati kopi dan singkong rebus kesukaan abahnya.

"Eby udah bangun sini ngopi dulu Enin udah buatin, sok minum dulu mumpung masih anget... " ucap eninnya

"Nihh Reby kopi hitam sama singkong rebus, mantap pokoknya... " Abah tertawa melihat cucunya.

"Sepertinya ini enak...."ucap Reby, Reby pun langsung menikmati secangkir kopi panas sambil melihat pemandangan di sana bersama abahnya karena eninnya pergi memasak untuk sarapan mereka.

"Nanti abah mau panen ubi, kamu mau ikut atau mau jalan-jalan...?" tanya abah

"Aku ikut saja bah, sekalian jalan-jalan " jawab Reby abah pun mengangguk.

"Assalamualaikum Bah.... " ucap seseorang di sana

"Waalaikumsalam.... " jawab Abah dan Reby

"Ehh pak Yudi ada apa pak....?" Tanya abah

"Ini Bah....kemaren sore saya ngecek kebun cabe. Pas saya liat itu udah banyak yang siap panen bah. Malah mah, udah pada jatoh-jatoh sebagian sayang gitu... " ucap pak Yudi

"Kalau sudah siap panen mah di panen aja pak Yudi, sekalian sama bayamnya ya tolong di lihat juga kalau sudah siap sekalian panen terus bawa ke tempat biasa biar di sortir. Kalau buat yang bantu-bantu mah terserah pak Yudi saja ya "ucap abah

"Oh iya siap Bah, nanti saya di bantu sama anak dan istri saya juga sama tetangga di sana pasti bakal pada seneng ini mah. Mereka bakal ada kerjaan" Ucap pak Yudi.

Setelah selesai membicarakan masalah panen dengan pak Yudi, pak Yudi pun pergi meninggalkan abah dan meminta warga yang tidak bekerja untuk membantu panen abah.

Abah memang punya lahan yang ia garap, namun lahan itu ia percayakan pada pak Yudi orang kepercayaannya. Hingga saat waktunya panen orang-orang akan di kerahkan oleh pak Yudi. Masyarakat desa sangat senang jika ada panen seperti ini. Karena para buruh tani akan mendapatkan pekerjaan dan juga hasil panen yang akan abah bagikan sebagian pada orang-orang yang membantunya.

*

*

*

Hari sudah mulai siang tadinya Reby akan ikut abah panen ubi, tetapi karena eninnya sibuk membantu panen cabe dan bayam akhirnya Reby membantu mengatur orang-orang yang membantu panen cabe dan bayam itu di tempat yang sudah di sediakan di dekat rumah. Sebuah bangunan yang khusus si sediakan untuk menampung sayuran dan di sortir di sana.

"Enin duduk manis saja ya biar mereka Reby yang urus " ucap Reby sambil mendudukan eninnya di tempat yang nyaman.

"Eehh Eby, kamu teh kan mau liburan malah jadi bantuin enin... " ucapnya.

"Tidak apa-apa Nin Reby senang kok...."jawabnya.

Sebuah motor matic datang dengan membawa dua karung cabai. Motor itu kendarai oleh seorang gadis kecil, rambutnya di cepol ke atas memakai masker dan menggunakan hoodie berwarna pink dan celana pendek serta menggunakan sepatu.

Penampilannya terlihat modis, tidak seperti orang desa yang lainnya. Namun Reby seperti merasa tidak asing dengan gadis dan motor itu. Reby kemudian menghampiri gadis kecil itu yang terlihat kesusahan saat menurunkan karung yang terisi penuh dengan cabai itu.

"Biar aku saja.... " ucap Reby yang langsung mengambil karung itu darinya. Si gadis juga nampak tidak asing dengan pria itu. Menyadari pria tampan itu adalah pria yang kemarin ia antar, Rania langsung bersemangat dan mendekati Reby.

"Hey Aa ganteng...." panggil Rania dengan suara cemprengnya.

"Ada apa.... " ucap Reby tanpa melihat ke arah Rania.

"Ya ampun, bener kan kalau kita teh jodoh" ucapnya dengan percaya diri. Mendengar itu Reby hanya berdecak sebal saja pada gadis kecil yang selalu menganggapnya calon suami ini.

"Jangan bicara sembarangan, atau aku akan menjitak kepalamu yang tidak ada isinya itu... " ketus Reby.

"Aihh galak banget Aa ganteng sama calon istri. Jangan galak-galak sama Rania mah, nanti Rania bilangin loh sama abah... " ucapnya sambil berjalan mengikuti Reby di belakangnya yang terlihat seperti anak itik karena tubuhnya yang mungil sangat kontras dengan tubuh Reby yang tinggi tegap dan kekar.

"Memangnya Abah itu siapamu? " tanya Reby yang menyimpan karung itu dan kemudian berbalik sambil bertolak pinggang dan memasang wajah malas pada Rania.

"Abah itu yang punya kebun ini, Rania mah udah deket banget sama abah sama Enin juga. Waktu kecil suka di gendong-gendong kaya gini" ucap Rania sambil memperagakan cara menggendong bayi pada Reby.

"Anak bebek ini mencoba berbohong padaku rupanya" gumam Reby dalam hati.

"Lalu....? "tanya Reby dengan masih memasang wajah malasnya pada Rania.

"Nanti Rania bilangin sama Abah, kalau Aa ganteng ini jutek terus galak sama Rania, abah itu sayang banget sama Rania tahu. Emangnya Aa ganteng mau kalau nanti Aa ganteng di pecat sama abah" ucapnya

"Apa....!!! oh astaga bocah ini.... " ucap Reby yang kesal di sangka pegawai di tempat kakeknya sendiri.

"Ayo masih berani galak sama Rania yang cantik jelita... " ucap bocah ini menyebalkan

"Dasar bebek tukang bohong.... " ucap Reby sambil meninggalkan Rania sendiri di sana. Tapi gadis kecil itu tidak terima di sebut pembohong dan mengejar Reby.

"Ehh tunggu dulu.... " ucapnya sambil menarik tangan Reby.

"Apa lagi.... " kesal Reby

"Rania ini bukan pembohong ya, malah mah tadi Rania udah ngobrol kalo Abah bakal bilang sama cucunya buat bantuin Rania nyari kerja... "ucapnya banga.

"Memangnya kau tahu siapa cucunya....? "tanya Reby

"Tahulah..... "

"Bebek kecil ini bohong lagi, jelas-jelas cucu abah ada di depannya tapi dia sendiri tidak tahu. Dia malah sok-sok an akan memecatku dasar.... Tanganku gatal ingin menjewer telinga bocah nakal ini... " gumam Reby dalam hati

"Kalau kau tahu siapa namanya....?" tanya Reby sambil tangannya bersedekap dan tatapannya mengintimidasi Rania

"Namanya Re..... "

"Reby....." panggil Abah

"Nah itu namanya Reby..... eh tunggu.... " ucap Rania yang melihat abah memanggil pria di hadapannya dengan sebutan Reby.

"Kamu Reby?" tanyanya agak panik, Reby hanya mengangkat satu alisnya saja dan menatap pada gadis kecil yang terlihat shock ini.

Astagfirullah, jadi calon suami Rania teh cucunya Abah,?" Tanya Rania.

"Haahhh..."

"Akan ku jadikan kau bebek guling, dasar bocah nakal " gumam Reby.

***

Ya ampun calon mantu Bira ternyata satu spesies 😆😌

Terpopuler

Comments

Erna Sudiastuti

Erna Sudiastuti

🤣🤣🤣 spesies nya bira

2024-09-25

0

Devi Handayani

Devi Handayani

wahh modelan emaknya ternyata😋😌😌😅😅😅

2023-04-05

0

Etik Etik

Etik Etik

nyimak

2023-02-09

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 98 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!