di luar kampung di sebuah gubuk kecil dengan hanya di terangi lampu minyak terdengar dari luar gubuk seperti sayup sayup ada orang tengah berbicara.
di dalam gubuk.
" aku bukannya tidak bekerja tapi pak tua itu ikut campur aku hampir mati dibuatnya. " ucap seorang paruh baya yang sedang duduk dengan kumpulan sajen.
" lalu bagai mana kik. " ucap seorang wanita yang cukup cantik dengan olesan bedak cukup tebal itu.
" sudah tenang saja aku akan kerjakan lagi dengan yang lebih kuat agar orang itu langsung mati saja. " ucap orang yang di panggil aku itu
" nah kenapa tidak sejak awal saja ki kan tidak perlu sampai akik hampir mati. " ucap wanita itu.
" kamu enak saja bicara uangmu yang kemarin itu hanya cukup untuk jenis santet itu saja.
tapi sekarang jika kamu mau lebih berhasil lagi cukup kamu bayar dengan itu saja. " ucap aki itu dengan senyuman mesum.
" eh apa maksud aki tubuh saya. " tanya wanita itu.
" iya jadi kamu tidak perlu mengeluarkan uang lagi. " ucap aki itu sepertinya sudah tidak tahan.
" tapi apa itu akan berhasil nanti hasilnya akan sama saja. kan saya jadi rugi saya tidak bisa dapatkan pak kades tajir itu tapi tubuh saya sudah di nikmati aki. " ucap wanita itu.
" tenang saja kali ini aku jamin dia akan mati karena selama ini tidak ada yang lolos dan juga tidak sembarang orang bisa mengatasi santet ini. " ucap aki itu penuh keyakinan.
" ya sudah kapan aki akan melakukan itu. " tanya wanita itu.
" tentu saja setelah kamu membayarnya aku akan langsung mengerjakannya. " ucap aki itu dengan senyuman mengerikannya.
" ya sudah saya bayar sekarang ayo mau kita lakukan di mana. " ucap wanita itu tanpa ragu.
" di sini saja kamu bisa berbaring di tempat mu sekarang. " ucap aki itu.
si wanita tanpa berpikir panjang segera melepaskan pakaiannya kemudian berbaring dan si aki tentu saja segera beraksi
malam sekitar pukul 19.20 orang orang baru saja turun dari surau laksmi dan aji pun juga ada dalam kumpulan orang orang itu. di sana juga ada abah.
di jalan saat ini aji sedang di gendong abah dalam perjalanan pulang.
" kakek apa sore tadi kakek berhasil mengalahkan mahkluk mahkluk aneh itu. " tanya aji pada si kakek.
tentu saja si kakek terkejut segera saja si kakek melihat ke arah laksmi yang berjalan sedikit di belakang si kakek meminta penjelasan.
" iya abah aji bisa melihat mereka juga sepertinya mata batinnya sudah terbuka. " jelas laksmi.
" oh begitu rupanya. " ucap abah tersenyum.
" memang aji melihat apa saja di sana. "
" aji melihat mahluk berbulu warna hitam dengan taring yang panjang, juga ada mahkluk tinggi besar berwarna hijau, juga ada manusia bertubuh ular. banyak kek. " jelas aji.
" hem anak pintar. iya kakek berhasil mengalahkan mereka semua dan membuat mereka pergi. " jelas si kakek.
" kakek hebat walau di keroyok masih bisa menang. " ucap aji begitu polos membuat kakek dan laksmi tertawa renyah.
" lalu apa aji takut dengan mahkluk yang aji liat sore tadi. " tanya kakek
" walau mereka mengerikan aji tidak takut sama sekali kek. " balas aji.
" bagus anak pintar. jangan pernah takut dengan hal seperti itu selama kita mengingat Allah makan mereka tidak akan pernah bisa menyakiti kita. apa aji mengerti. "
" em aji mengerti ibu susah mengatakan itu pada aji. " balas aji.
" bagus. " ucap si kakek
lama berjalan aji yang tak sengaja melihat ke arah langit melihat sebuah cahaya berwarna merah sedang melesat.
" kakek ibu ada bintang jatuh lihat. " ucap aji
sontak si kakek dan laksmi segera melihat ke arah yang di tunjukkan oleh aji. mereka berdua segera melebarkan mata karena mereka tau tentang benda yang di katakan bintang jatuh itu.
" rumah pak kades. " ucap laksmi dan kakek berbarengan.
" laksmi bawa aji pulang sekarang jangan ke luar rumah malam ini abah akan ke sana sekarang ini sangat berbahaya. " ucap abah.
" tapi bah ini sepertinya tidak biasa. " ucap laksmi.
" tidak bisa di biarkan begitu saja abah tau ini jenis tingkat tinggi tapi abah harus mencobanya jika tidak akan ada korban malam ini. kamu pulang bawa aji saja. " ucap abah segera berlalu meninggalkan aji dan laksmi.
" ibu ada apa kenapa dengan kakek apa ada bahaya bu. " tanya aji.
" sudah kakek sedang ingin membantu seseorang. sekarang kita harus cepat pulang untuk membantu kakek dengan mengaji. ayo sayang cepat nanti kita terlambat membantu kakek. " ucap laksmi tampak khawatir.
" baik ibu. " ucap aji
di rumah pak kades dia beserta keluarganya tengah mengaji bersama selepas sholat sedangkan di luar rumah suatu benda yang bercahaya berwarna merah sudah akan terjatuh di atap rumah pak kades tapi sayang terpental. beberapa kali benda itu terus mencoba seperti ingin menerobos masuk. sampai akhirnya abah sampai.
" syukur belum terlambat. " ucap abah
" untung juga keluarga pak kades masih mengaji jika tidak sudah di pastikan malam ini akan ada korban dalam keluarga pak kades. " ucap abah di hatinya
kemudian abah duduk bersila dengan membacakan beberapa ayat, dzikir dan mantra. abah sedang mencoba menghalau benda bercahaya itu untuk masuk.
waktu terus berlalu abah tampak masih tarik ulur melawan benda bercahaya itu. tapi belum kunjung juga abah berhasil membuat benda itu pergi.
" santet yang dahsyat siapa sebenarnya orang yang memiliki santet ini. " ucap abah di hatinya mulutnya sudah memuntahkan darah segar tubuh abah sudah mulai bergetar hebat hingga pada akhirnya benda bercahaya itu mulai kalah.
" *ampun ampuni aku aku akan kembali sekarang lepaskan aku. " ucap sosok yang ada di dalam benda itu.
" kau sudah berani datang ke sini siapa tuanmu hah. " ucap abah.
" itu aku di suruh ki sambernyawa. " ucap sosok itu.
" dukun jahannam itu rupanya sepertinya dia tidak pernah jera.
kau kembali pada tuanmu jangan pernah kembali lagi apa kau mengerti. " ucap abah.
" aku aku mengerti. "
kemudian abah seperti membacakan sesuatu dan menekankan kalimat takbir dan meminta benda itu kembali.
" kembali sekarang. allahuakbar... " ucap abah membuat benda itu melesat dengan sangat cepat*.
di gubuk itu ki sambernyawa yang sedang komat kamit membacakan sesuatu pada sebuah keris dengan keringat yang bercucuran deras di seluruh tubuhnya. sedangkan si wanita masih setia menunggu untuk mengetahui hasilnya.
tapi tiba tiba saja sebuah cahaya merah jatuh dan melesat dengan cepat ke arah ki sambernyawa yang meng hantam dadanya membuat ki samber nyawa terpental dengan darah yang di muntah kan dari mulutnya.
si wanita sangat terkejut dengan apa yang di lihatnya sehingga hanya bisa mematung.
" dasar dukun tidak berguna kau sudah dia kali menikmati tubuhku masih saja gagal dan sekarang kau mati dasar najis cuih....... " ucap wanita itu marah kemudian meludah. kemudian bermaksud pergi.
tapi belum juga sempat kelas dari pintu sebuah keris sudah berhasil menembusnya membuat wanita itu jatuh ke lantai dengan mata yang melotot.
" jika aku mati kau juga harus mati untuk menemaniku di neraka. " ucap ki samber nyowo lemah kemudian mati.
lampu minyak yang jatuh segera membara membakar bagian dalam gubuk.
sedangkan si wanita yang melotot tampak menunjukkan penyesalan dengan air mata yang menetes dari matanya.
di rumah pak kades abah yang sudah terluka kembali memuntahkan darah beberapa kali abah membacakan mantra penyembuhan dan ayat ayat suci sampai pada akhirnya pak kades dan keluarganya ke luar dari dalam rumah.
" astagfirullah.... "ucap semua orang di dalam rumah yang kage mendengar suara ledakan seperti petasan
" suara apa itu pak. " ucap istri pak kades.
" entah lah buk bapak juga tidak tau. " ucap pak kades.
" mungkin warga sedang menyulut petasan ayah. " ucap rinjani putri pak kades yang pulang dari kota saat mendengar ibunya sakit.
" coba kita lihat keluar saja untuk memastikan. " ucap pak kades.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments