Kanaya mengedarkan pandangannya pada setiap sudut lemari, dia mencari sesuatu yang bisa dikenakannya.
Raju kaget mendengar teriakan sang istri lalu dia pun menghampiri istrinya.
"Ada apa?" tanya Raju pada istrinya.
Raju sempat melihat pakaian yang ada di dalam lemari.
Di sana hanya ada berbagai warna lingerie yang sangat seksi, tak satu pun pakaian yang bisa dikenakan Kanaya untuk menutupi keindahan tubuhnya.
Raju hanya diam, lalu dia kembali melangkah menuju tempat tidur, kali ini dia tidak lagi ingin mempertahankan cintanya pada Kania.
Raju juga bertekad untuk mempertahankan rumah tangganya dengan sang istri seperti yang dilakukan oleh Kania.
"Ya Allah, apa yang harus aku lakukan?" gumam Kania di dalam hati.
Seketika Kanaya teringat dengan kata-kata Faiz.
"Kamu bisa hubungi aku, jika kamu membutuhkan sesuatu," ujar Faiz sebelum dia meninggalkan Raju dan Kanaya saat masuk ke dalam kamar.
"Apa aku harus meminta Raju untuk menghubungi asisten pribadinya itu untuk membawakan baju tidur untukku." gumam Kanaya di dalam hati.
Mau tak mau Kanaya harus menurunkan egonya, dia melangkah mendekati suaminya.
"Bang," lirih Kanaya takut bercampur malu.
"Mhm," gumam Raju sambil menatap ponselnya.
Dia sengaja menanggapi dengan dingin karena Raju sudah tahu apa yang ingin diminta oleh sang istri.
"Mhm, bisakah aku minta bantuan Faiz untuk membawakannya pakaian ganti untukku?" ujar Kanaya sambil menundukkan kepalanya.
Dia benar-benar malu dengan apa yang baru saja dilakukannya.
Raju tersenyum. Dia pun menekan nomor ponsel Faiz, sang asisten pribadi. Dia pun langsung menghubungi asistennya.
"Halo," sahut Faiz saat panggilannya sudah tersambung.
"Ini," lirih Raju pada Kanaya.
Dia memberikan ponsel tersebut pada sang istri.
"Katakan langsung padanya," ujar Raju pada sang istri.
"Halo," lirih Kanaya bingung.
Dia malu meminta langsung pada asisten pribadi sang suami.
"Nona muda," ujar Faiz dengan sopan.
"Bisakah kau membantuku?" tanya Kanaya pada istri bosnya.
"Apa yang bisa saya bantu, Nona?" tanya Faiz.
"Bisakah kau membawakan gamis milikku ke sini?" tanya Kanaya sambil menutup matanya menahan rasa malu.
Dia tidak percaya bisa melakukan hal itu, Raju tersenyum di dalam hati saat melihat ekspresi sang istri yang malunya bukan main.
"Maaf, Nona. Saya tidak bisa membantu Nona sekarang, besok pagi kami akan mengantarkan pakaian yang Nona butuhkan," jawab Faiz tegas.
Faiz langsung memutuskan panggilan tersebut, dia tidak mau banyak berdebat dengan istri bosnya itu.
Sesuai perintah dari Raffa, mereka tidak diizinkan menyediakan pakaian selain lingerie yang ada di dalam lemari tersebut.
Pakaian yang ada di dalam lemari itu sudah dipilihkan Kayla untuk menantunya.
"Halo, halo," ujar Kanaya mengulang-ulang ucapannya.
Dia pun melihat layar ponsel yang ternyata panggilan sudah diputuskan oleh asisten pribadi suaminya.
"Asisten apaan bersikap seperti ini, enggak sopan banget main matiin gitu aja," gerutu Kanaya sambil menyodorkan ponsel sang suami pada suaminya.
Raju hanya diam, dia mengambil ponsel miliknya dari tangan sang istri, setelah itu dia pun bersikap sok cuek di hadapan wanita itu.
Kanaya menatap Raju kesal, yang mana saat ini sang suami kembali asyik memainkan ponselnya tanpa menghiraukan dirinya yang kini sangat kesal terhadap dan asisten pribadi.
"Menyebalkan," lirih Kanaya.
Kanaya mencibir ke arah sang suami yang pura-pura tak peduli pada sang istri.
Kanaya membalikkan tubuhnya, lalu dia tampak berpikir harus melakukan apa, sedangkan Raju hanya diam sambil menahan tawa.
Dia kini membayangkan sang istri yang mengenakan lingerie seksi di hadapannya.
Raju tak peduli dengan kekesalan sang istri, dia ingin melihat apa yang akan dilakukan oleh istrinya setelah ini.
Kanaya pun membalikkan tubuhnya, lalu dia pun menghampiri Raju, dia melangkah mendekati tempat tidur.
Dia pun menarik selimut yang kini dikenakan oleh sang suami.
"Hei, apa yang kau lakukan?" tanya Raju pada sang istri.
Kanaya tak menghiraukan apa yang diucapkan oleh sang suami.
Dia berencana untuk mengenakan selimut itu untuk menutupi tubuhnya.
Kanaya masuk ke dalam kamar mandi dengan membawa selimut itu.
Dia pun melepaskan gaun pengantin yang tadi dikenakan, lalu dia pun mulai membersihkan dirinya.
Tubuhnya yang terasa sangat lengket dan gerah.
Satu jam Kanaya berada di dalam kamar mandi, dia pun keluar dari kamar mandi sambil membalut tubuhnya dengan selimut.
Raju melihat aksi sang istri yang menurutnya sangat lucu.
Saking takutnya sang suami melihat keindahan tubuhnya, dia rela melakukan apa pun.
Setelah selesai mandi, Kanaya langsung membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.
Dia mengabaikan wajah sang suami yang susah payah menahan tawanya.
Setelah itu, Kanaya berusaha memejamkan matanya agar dapat tertidur.
Raju menaikkan suhu AC kamar itu karena dia merasa kedinginan. Tapi, hal itu membuat Kanaya yang berada di dalam selimut merasa sangat gerah.
Dia pun terbangun, dan berusaha menjangkau remote AC, tai sayang remote AC itu tepat berada di nakas di samping Raju.
Mau tak mau Kanaya terpaksa membiarkan Raju melihat tangan mulus Kanaya yang kini berada tepat di wajahnya.
Aroma terapy yang menyeruak dari tubuh Kanaya, membuat sesuatu yang ada di bawah sana bergetar, tanpa disadarinya Raju junior mulai mengeras dan ingin mencari mangsanya.
Jantung Raju berdetak dengan kencang serta tubuhnya bergetar hebat menahan hawa panas yang bergejolak di hatinya.
Entah mengapa tiba-tiba Raju tidak dapat menahan hawa na**unya yang menggelora di dadanya.
Selama ini dia selalu cuek pada wanita yang dicintai oleh Abang kembarnya, tapi sekarang jantungnya mulai berdesir saat berada di dekat sang istri.
"Apakah ini yang dinamakan jodoh?" gumam Raju di dalam hati.
Dengan susah payah Kanaya berusaha mengambil remote AC yang ada di samping Raju.
"A-apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Raju gugup.
Dia berusaha terlihat biasa saja di hadapan sang istri.
"Aku gerah, sambil mengambil remote AC," jawab Kanaya.
"Ta-tapi," ujar Raju hendak membantah.
Kanaya tidak menghiraukan bantahan dari sang suami, dia pun menekan tombol menurunkan suhu.
Setelah itu Kanaya pun kembali menuju posisinya, wanita itu mulai memejamkan matanya agar dapat tertidur dan beristirahat setelah melakukan resepsi dari pagi sampai sore.
Baru saja sejenak Kanaya memejamkan matanya, Raju merasa sangat dingin.
Suhu AC semakin terasa di tubuh Raju.
pria tampan itu mulai meringkuk menahan rasa dingin yang masuk ke dalam tubuhnya.
Mata Raju yang kini terasa berat terus berusaha untuk tidur,8hingga akhirnya Raju pun tertidur dalam keadaan menahan rasa dingin.
Saat Raju sudah tertidur dengan nyenyak, Kanaya terbangun dari tidurnya.
Kanaya merasa kasihan pada sang suami, dia pun mendekatkan tubuhnya ke tubuh sang suami, dia ingin berbagi selimut dengan sang suami.
Tiba-tiba, Raju langsung meluk tubuh sang istri.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
💙 Ɯιʅԃα 🦅™ 📴
Kasihan Raju kedinginan...
2022-11-28
1
💙 Ɯιʅԃα 🦅™ 📴
Lah kok ada angka 8 🤔
2022-11-28
1
Alfatih
next 👍💪🌹💐♥️💚💜
2022-11-28
1