Twins But Different Nature

Twins But Different Nature

BAB 1. PROLOG

Aku baru saja pulang dari paris untuk mengikuti peragaan tata busana dan kebetulan busana yang dipakai oleh model tersebut adalah buatanku.

Aku arianna wijaya adalah seorang desainer yang sudah lumayan terkenal di khalayak ramai. Banyak artis-artis dan model yang menggunakan rancanganku.

Aku sangat merindukan kembaranku brianna wijaya dan juga kekasihku Dimas bagaskara, pria yang sudah menjalin kasih denganku selama 9 tahun dan selama itu pula tidak pernah dia berselingkuh atau melakukan hal yang aneh-aneh denganku. Kami hanya berciuman dan berpelukan tidak pernah lebih dari itu. Meskipun aku menggodanya dia tidak akan pernah tergoda.

Kadang aku berpikir apa dia tidak

mencintaiku sampai tidak

......

pernah mau melakukan hal yang lebih dari itu.

Tapi dimas selalu berkata kalau pria yang baik adalah pria yang selalu menjaga kehormatan wanitanya. Aku senang karena dimas adalah pria yang baik dan sangat sabar menghadapi sifatku yang kadang kekanak-kanakan.

Ahhh...memikirkannya membuatku tambah merindukannya. "Sabar arianna sebentar lagi kamu akan bertemu dengan kekasihmu itu?" Ucapku. Tapi sebelumnya aku harus bertemu kembaranku dulu, aku mau memberikan kejutan padanya.

Walaupun aku mempunyai kekasih tetap kembaranku itu yang akan selalu menjadi yang pertama karena memang kata orang darah lebih kental daripada air.

Kami tinggal bersama- sama di rumah yang orangtua kami berikan sedang mereka sekarang tinggal di new zealand, untuk mengurus usaha mereka di sana.

Aku sengaja tidak memberitahu brianna kalau hari ini aku pulang ke jakarta, Aku segera menaiki taksi online yg sudah aku pesan untuk menjemputku di bandara.

Sesampainya aku di rumah, aku kaget karena aku melihat ada mobil dimas yang terparkir di halaman dan juga mobilnya brianna.

Aku segera masuk ke dalam rumah dan memanggil-manggil nama mereka berdua "brianna, dimas...?" Tapi tidak ada jawaban.

Perasaanku sudah mulai tidak enak, Aku segera menuju ke lantai atas di mana kamar briana berada.

Aku melihat pintu kamar brianna sedikit terbuka, dan aku terkejut melihat adegan di depanku ini di mana aku melihat kekasihku bermesraan dengan kembaranku.

Mereka saling berciuman dan berpelukan bahkan sampai pakaian atas brianna terbuka setengah. Pantas mereka tidak menjawab panggilanku karena memang mereka sedang asyikk... !!

Aku merasa sangat lemas, rasanya kaki ini sudah tidak bisa lagi menapak di lantai. Niatku ingin membuat kejutan untuk mereka tapi ternyata malah aku yang terkejut.

"Dimas, Brianna apa yang kalian berdua lakukan...?? Ohhh.... jadi begini kelakuan kalian berdua selama di belakangku? Ya Tuhan...aku tidak percaya brianna kamu tega mengkhianati aku..." aku menangis sejadi- jadinya di depan mereka berdua.

Mungkin hari ini Tuhan menunjukkan sekali lagi kebaikannya untukku. Seandainya aku memberikan kabar kedatanganku pada brianna mungkin aku tidak akan pernah tau dengan semua perselingkuhan ini dan selamanya aku akan terus dibohongi oleh mereka berdua.

"Arianna ini tidak seperti yang kamu lihat??" jawab dimas

"kamu mau cari alasan apalagi dimas, aku sudah melihat semuanya."

"Dan kamu brianna kita ini saudara kembar tapi kamu tega mengkhianati aku seperti ini...!! apa salahku padamu? jawab brianna, kamu tega!!" aku pun menampar brianna sangat keras, aku sangat marah sekali.

"apa yang kamu lakukan arianna, kalau mau pukul, pukul saja aku jangan brianna karena ini semua salahku bukan salah dirinya. aku yang memang selama ini salah orang, aku mencintai brianna bukan kamu arianna." dimas pun melindungi brianna di belakang punggungnya.

Aku pun tersenyum mengejek mendengar perkataannya.

" tidak cinta katamu??...bullshitt!! Kalau memang kamu tidak mencintaiku kenapa membiarkan aku mempertahankan hubungan ini selama 9 tahun dimas? Kenapa dimas??" Teriakku kepadanya.

aku tidak menyangka selama 9 tahun ini aku tertipu, aku dipermainkan. tubuhku luruh di lantai, aku rasa kakiku seperti jelly yang sudah tidak bisa menapak lagi di tanah.

"maafkan aku arianna, aku menyayangimu, tapi aku tidak bisa menolak rasa ini" brianna berkata sambil jongkok di lantai menghadapku, aku pun mendorongnya sampai dia terjatuh.

"aku benci kamu brianna, aku benci kalian berdua. lebih baik kalian pergi...pergi...!! aku tidak mau melihat wajah kalian lagi, aku muak melihat wajah pengkhianat seperti kalian."

"sekali lagi maafkan aku arianna, aku mohon jangan karena masalah ini hubungan persaudaraan kita menjadi retak" jawab brianna sambil menangis.

"Hahahaha....apa aku tidak salah dengar brianna? kamu bilang jangan sampai persaudaraan kita retak? bukan lagi retak tapi hancur berkeping-keping dan aku sudah tidak mau lagi mengenal saudara sepertimu, aku anggap kamu sudah mati!!" balasku padanya. enak sekali dia berbicara seolah-olah ini masalah kecil.

"jaga bicaramu arianna, bagaimanapun kalian adalah saudara kembar" bentak dimas

"cih...saudara kembar?? kamu pernah dengar saudara kembar merebut pacar kembarannya? apa pantas pengkhianat seperti dia dianggap saudara..ahhh... lebih baik kalian pergi, jangan pernah menampakkan wajah kalian lagi di hadapanku, karena aku sudah tidak mau mengenal kalian lagi." aku pun langsung berlari menuju kamarku meninggalkan mereka berdua.

aku menangis sejadi-jadinya, aku tidak menyangka hubungan yang berjalan selama 9 tahun harus berakhir dengan cara seperti ini.

aku pacaran dengan dimas dari awal masuk SMA sampai tamat kuliah dan sampai pada hari ini.

aku begitu mencintainya dan aku menjaga kesetiaanku selama ini, aku berharap dialah cinta pertama dan terakhirku tapi apa daya, nasi sudah menjadi bubur, hilang sudah harapan selama ini.

Ya Tuhan aku merasa dadaku sesak sekali, seperti inikah rasanya patah hati?

kenapa harus brianna, kenapa harus kembaranku? kalau wanita lain aku masih bisa terima tapi ini saudaraku sendiri...hikkss...hikkss...

Kenapa dari dulu aku selalu kalah dari brianna. Dari dulu selalu brianna yang diagung-agungkan oleh kedua orangtuaku dan oleh keluargaku. bahkan dia pun tega merebut dimas dari aku. Dibalik wajah polosnya ternyata terdapat sifat liciknya.

Sedangkan aku biarpun aku sudah menjadi desainer yang terkenal tetap tidak ada arti apa-apa bagi mereka.

Padahal semuanya aku usahakan sendiri dari nol tapi tetap tidak pernah dianggap sedangkan brianna dia selalu dipuji-puji.

Dia yang rajin, cerdas, tidak suka keluyuran, sexy . sedangkan aku bodoh, suka buat onar, pembangkang. Seperti itulah penilaian mereka terhadapku.

Meskipun kami kembar tapi kami begitu berbeda sifat. Bahkan dilihat dari postur tubuh pun sangat berbeda. brianna sexy, montok sedangkan aku kurus, Bodyku rata.

Apa mungkin karena brianna lebih menggoda sehingga dimas lebih tertarik padanya...??

Dari dulu aku selalu mengalah dengan brianna. Walaupun mereka suka membanding-bandingkan aku dengan brianna dan terkadang aku suka merasa iri terhadapnya tapi aku berusaha untuk menerima itu semua dengan hati terbuka dan aku tetap menyayanginya dengan sepenuh hatiku.

Aku teringat ketika kami sedang bermain lari-larian, brianna terjatuh dan menangis.

Itupun aku yang pada akhirnya akan dimarahi oleh papa dan mama karena tidak bisa menjaga brianna dengan baik.

Maka mulai dari hari itu sampai hari ini aku selalu menjaganya dengan baik.

kami pun dari TK sampai kuliah tidak pernah pisah sekolah.

Aku seperti baby sitternya saja, Hanya saja setelah tamat kuliah kami mencari pekerjaan masing-masing sesuai dengan jurusan yang kami ambil ketika kuliah dulu.

Tapi mulai detik ini juga aku memutuskan untuk mengakhiri semuanya.

Aku tidak akan pernah perduli lagi dengan brianna ataupun dimas. AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMAAFKAN KALIAN BERDUA, TIDAK AKAN PERNAH."

***

Aku mengambil hp dan segera menghubungi sahabatku sandra.

Tut...tut...tut...

Ketika deringan yang ketiga sandra pun mengangkatnya.

" san...hikksss...hikksss...kamu di mana?"

"Ar...kenapa kamu menangis say?" Tanya sandra

"San, apa kamu sibuk malam ini? Bisakah kita bertemu di bar biasa kita nongkrong dulu? Aku betul- betul butuh hiburan. Hikss..hikss..hikss.."

"Tapi kamu kenapa say?"

"Nanti aku akan ceritakan semuanya sama kamu sandra?" Aku segera mematikan sambungan teleponku.

Aku segera mengambil tas dan kunci mobilku untuk pergi ke bar bertemu dengan sandra.

Aku betul-betul tidak bisa berpikir dengan jernih, ujian ini betul-betul berat untukku.

Tuhan, bantu aku untuk melupakan semuanya.

Bersambung***

Jgn lupa like, comment, subscribe dan vote ya🙏🙏😘😘

Terpopuler

Comments

Kinan Rosa

Kinan Rosa

nyobain dulu ya kak

2022-11-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!