Tentang Randy Pratama

Rahasia mengenai rumor anak adopsi dari keluarga Widjaya terus simpang siur di kalangan umum, Pak Rahardian sendiri selalu menangkis rumor itu dengan menyanggah nya dalam persepsi nya sendiri, bahwa tidak ada anak adopsi di keluarga nya, namun ada kisah sebenarnya yang tersimpan.

Bermula di awal tahun 1993, dimana Pak Rahardian sedang mengunjungi negara Turkey untuk melakukan perjalanan bisnis, ia meninggalkan istrinya di rumah bersama bi Anum.

Ia telah hampir 7 hari berada disana melakukan negosiasi bisnis rintisan nya, saat hendak pulang ia melihat sebuah rumah bordil yang begitu megah di kawasan itu, bukan dengan niat jelek, pak Rahardian melihat salah seorang wanita yang kala itu ia lihat di sebuah Cafe tempatnya melakukan negosiasi bisnis bersama rekan kerjanya.

Ia diseret paksa masuk ke rumah bordil itu, entah kenapa rasa kemanusiaan nya begitu bergejolak di dadanya, ia hanya membayangkan jikalau perempuan yang di seret itu adalah istrinya sendiri, meskipun ia merasa aman meninggalkan istrinya di Indonesia.

Dengan segala bisikan hati kecil yang merasa iba, ia memasuki rumah bordil itu dan memandang seorang wanita yang baru saja di seret oleh penjaga rumah bordil itu.

Pak Rahardian berbicara dalam bahasa Turkey.

" Saya menginginkan wanita itu," Ucap pak Rahardian yang gemetaran mengatakan ucapan nya barusan.

Wanita paruh baya berpakaian glamour mendatangi pak Rahardian dengan menatap dari ujung rambut hingga ujung kaki.

" Berani berapa membayar wanita muda ini," Ucap seorang yang terlihat seperti germo berbicara dengan aksen Turkey.

" Berapa pun, saya akan bayar, saya ingin membawanya," Ucap Pak Rahardian semakin gemetaran.

Entahlah bagaimana hukumnya seorang pria yang sudah beristri datang ke sebuah rumah bordil menawar seorang wanita untuk di bawa nya, meskipun sebenarnya tidak ada sedikit pun niat untuk menidurinya, hanya karena rasa iba yang mendalam.

Karena keberaniannya yang begitu besar, Pak Rahardian merogoh kocek yang tak sedikit jumlahnya, bahkan wanita yang ia beli dari germo untuk di merdeka kan olehnya seharga saham yang baru saja ia dapatkan sehari yang lalu.

Ia terduduk di kursi taman bersama wanita cantik yang ia tebus dari rumah bordil itu, ia memejamkan matanya dalam-dalam atas tindakannya tadi, seakan usaha nya datang kesini terasa sia-sia karena ia tidak membawa hasil apapun ke Indonesia.

" Dimana rumah mu Nona, saya akan mengantar anda pulang..?," Tanya pak Rahardian kepada wanita cantik bermata cokelat terang itu.

Wanita itu malah menggelengkan kepalanya, ia masih shock dengan kejadian yang menimpa nya hari ini.

Pria itu lantas membelikan nya makan dan minum, baru lah ia menanyakan lagi rumah wanita cantik itu.

Bukan nya langsung menjawab wanita itu malah menangis terlebih dahulu.

" Saya tidak ingin pulang ke rumah," Ia mengatakan dengan menundukkan kepala nya sembari terus menggelengkan kepalanya.

Pak Rahardian menghela nafas dengan tenang.

" Siapa nama anda..?," Ucap pak Rahardian bertanya lagi dengan pelan masih dengan bahasa Turkey.

" Azhalea," Ucapnya terus menundukkan kepalanya, Nama yang begitu cantik seperti orangnya, itulah yang pantas di katakan ketika melihat Azhalea, gadis asli Turkey yang bernasib malang.

Pak Rahardian terus menanyakan kenapa ia tak ingin pulang kerumahnya.

Ternyata setelah ia bercerita, ia dijual oleh paman nya di kampung halamannya karena tumpukan hutang kepada Rentenir sekaligus Germo tadi, ia juga mengatakan bahwa ia sebatang kara karena orangtuanya sudah lama meninggal dan hanya tinggal bersama paman nya dari kecil yang sering bermain judi.

Dengan penuh pertimbangan dan rasa iba Pak Rahardian membawanya pulang ke Indonesia, meskipun ia pasti akan bertengkar dahulu dengan istrinya.

Ia sama sekali tak punya pilihan, karena ia sudah tak memiliki uang untuk di berikan kepada Azhalea, hanya tinggal beberapa untuk pulang ia ke Indonesia, dengan terpaksa ia menjual jam tangan bersejarah peninggalan orangtuanya ke sebuah kolektor disana, uang hasil penjualan itu cukup untuk membawa Azhalea pulang ke Indonesia.

Benar saja, istrinya langsung mengamuk ketika pak Rahardian membawa pulang wanita lain kerumahnya.

Pak Rahardian langsung menenangkan Bu Sandra yang sudah naik pitam ketika oleh-oleh dari Turkey itu adalah seorang Wanita.

" Berani kamu membawa istri muda kamu mas ke rumah kita, sudah tidak waras kamu," Ucap Bu Sandra terus mencaci suaminya.

" Tenang dulu San, dia bukan istri aku, aku tidak menikahi nya, aku hanya kasian karena dia dijual di rumah bordil," Ucap pak Rahardian yang terus menjelaskan kepada istrinya. Namun Bu Sandra tetap tidak mau mengerti, karena adalah hal tabu jika dalam rumah tangga membawa orang lain, bisa jadi ia akan menjadi ketiga di tengah-tengah rumah tangga mereka.

Pak Rahardian bersujud meminta maaf kepada istrinya, ia benar-benar hanya merasa kasihan pada Azhalea karena ia sudah sebatang kara.

" Biarkan dia tinggal disini sementara membantu bi Anum mengurus rumah tangga, aku janji secepatnya akan mencarikan dia pekerjaan lain dan meninggalkan rumah kita secepatnya," lirih pak Rahardian yang sudah merasa payah.

Bu Sandra masih berderai air mata, awalnya ia masih terdiam namun karena suaminya telah rela bersujud di kakinya yang membuat hatinya teriris akhirnya ia mengizinkan Azhalea tinggal di rumahnya.

Wanita keturunan Turkey itu tahu diri atas kemurahan hati sepasang suami istri itu yang telah menampungnya, apalagi kepada pak Rahardian.

Belum sampai satu bulan Azhalea mual-mual dan pusing seperti keracunan, Bu Sandra yang sudah bisa menerima Azhalea membawanya ke dokter, betapa terkejutnya ia bahwa indikasi keracunan itu salah, melainkan ia sedang hamil 5 Minggu.

Semua yang ada dalam rumah itu bertanya-tanya siapa yang menghamilinya, misalnya pak Rahardian itu sangat tidak mungkin mengingat usia kehamilan nya yang sudah berjalan lebih dari 4 Minggu.

" Azhalea, saya ingin bertanya, siapa yang menghamili kamu," Ucap Bu Sandra berbahasa Turkey yang dipandu suaminya.

Wanita cantik itu menundukkan kepalanya, dan mengatakan bahwa sebelum ia dijual di rumah bordil, ia sebelumnya sudah menikah dengan orang lain namun di tinggalkan karena kurangnya restu dari mertuanya.

Bu Sandra sangat lega mendengar perkataan Azhalea, berarti benih dalam kandungan nya bukan dari hasil rudapaksa.

" Tenang saja Azhalea, kamu bisa melahirkan disini, kami akan membantu kamu mengurus anak kamu, karena memang kita juga tidak dikaruniai anak selama 5 tahun menikah," Ucap Bu Sandra yang bertutur lembut pada Azhalea yang malang.

Hari demi hari, Bu Sandra dan Azhalea malah semakin akrab, bahkan bahasa Azhalea semakin fasih berbahasa Indonesia.

Tepat sembilan bulan sudah ia mengandung, Dan di malam hari perut Azhalea terasa mulas ingin melahirkan, ia mengejan kuat demi melahirkan sang buah hati ke dunia.

Namun sayangnya karena pendarahan hebat, sang ibu tidak tertolong, sedangkan sang bayi terlahir sehat, seorang bayi laki-laki yang sangat tampan telah lahir ke dunia.

Meskipun Babang tampan tidak bisa melihat sang ibu, namun sudah di abadikan lewat foto untuk diperlihatkan kepada Sang anak kelak ia dewasa. 😢

Makasih ya readers yang mau baca karya receh aku ini, mohon dukungan nya ya..

Terimakasih ❤️

Terpopuler

Comments

Puteri Siliwangi

Puteri Siliwangi

sedih jg

2022-12-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!