Sejak kecil Vania memang menjadi anak kesayangan keluarga kecil itu, ia memiliki kedua orang tua yang masih lengkap serta saudara laki-laki yang sangat menyayangi nya. Dan sudah sedari dulu Randy memang selalu over protective dalam melindungi adiknya.
Kala itu perasaan mereka tumbuh saat Randy masih duduk di bangku SMP, dan Vania yang masih duduk di bangku SD, usia mereka yang terpaut 7 tahun, yang masih sama-sama lugu dan polos.
Suatu ketika, Vania kecil berjalan ke Sekolah kakaknya yang jarak tempuhnya tidak jauh dari SD nya, ia menunggui kakaknya pulang yang terpaut 2 jam lebih lamanya darinya.
Segerombolan siswi SMP mendatanginya dan menanyai nya karena ia nampak celingukan mencari seseorang.
" Adek cari siapa," kata seorang siswi SMP yang baru saja keluar gerbang.
" Cari kak Randy," Ucap nya dengan nada yang menggemaskan.
" Randy Pratama ya," tanya salah seorang siswi lain.
" Iya," Vania berkata dengan imut.
" Oh, pasti adek nya Randy ya," Ucap salah seorang siswi yang membuat siswi lainnya ikut memandangi anak kecil itu.
Randy adalah siswa populer di kalangan para siswi SMP kala itu, selain karena ketampanan dan kepintaran nya, ia juga ikut aktif dalam organisasi sebagai ketua Osis.
" Bilang sama kakak kamu dong, kalau kakak suka sama kak Randy," Ucap salah seorang siswi menyeletuk.
Namun perkataan itu membuat Vania kecil tidak terima, ia lantas buka suara dengan nada menggemaskan nya.
" Siapa bilang aku adiknya, orang aku pacar nya kak Randy," Ucap nya dengan imut yang membuat para siswi yang mendengar nya mengeluarkan gelak tawa.
Tak lama sang kakak keluar dari sekolah, ia yang melihat riuh kerumunan di depan sekolahnya, lantas ikut menghampiri, anak laki-laki itu terkejut saat melihat adiknya menjadi pusat kerumunan itu.
" Vania, kenapa kamu disini," Ucap Randy nampak sangat khawatir, bagaimana tidak meskipun jarak sekolahnya dan adiknya tidak terlalu jauh namun perbedaan waktu sekolah yang harus membuat adiknya menunggu ia selama 2 jam lamanya.
" Aku nungguin kakak, ayo kita pulang bareng," Ucap Vania kecil kepada kakak laki-laki nya.
Randy langsung menggandeng tangan nya dan berjalan meninggalkan sekolahannya bersama adiknya.
Semua mata langsung tertuju padanya, Siswi-siswi yang ada disana memperhatikan kakak beradik yang berjalan sangat akrab itu, namun sebelum melangkah lebih jauh gadis kecil itu malah menjulurkan lidahnya ke murid perempuan yang dari tadi menanyainya, terlihat raut kesal di wajah mereka, membuat gadis kecil itu tertawa puas.
Dari dulu kakaknya itu sangat menonjol dari segala segi apapun, apalagi dia sangat tampan membuat siapa saja ingin menatap nya, dan sekarang setelah Randy lulus SMA wajah tampan yang ia miliki semakin bersinar saja.
Kenangan tentang kakak nya yang masih melekat Kala itu adalah, ketika Vania yang duduk di bangku SMP sedang adu cekcok dengan salah satu teman seangkatan nya, hal itu membuatnya di sidang di ruang BK dan memanggil masing-masing orang tua, namun kala itu orang tua mereka sedang berada di luar kota karena adik pak Rahardian menikah, Sang Kakak Randy yang sangat menyayangi adiknya bersedia sebagai wali sementara Vania, ia datang memenuhi panggilan sekolah tempat Vania menempuh pendidikan.
Ia datang dengan masih memakai Almamater fakultas nya. Karena sikap nya yang sopan dan bertutur lembut membuat guru BK luluh untuk tidak memperpanjang masalah kedua anak itu dengan jalur kekeluargaan, anak remaja itu meminta maaf atas kesalahan adiknya dan berjanji akan menyampaikan kepada orang tua mereka untuk mendidik lebih baik lagi Vania kedepan nya.
Vania akhirnya diantar kakaknya pulang karena rambutnya sudah acak-acakan, bahkan roknya robek di bagian kiri, terdapat pula beberapa luka memar di wajahnya.
Sesampainya di rumah Randy membawa kan obat P3K untuk adiknya.
Ia mengompres luka memar adiknya itu lalu mengobati nya.
" Vania, jangan seperti ini lagi ya, kalau Ayah tahu, dia akan marah," Ucap Randy begitu lembut kepada adiknya.
" Martha duluan kak yang buat aku emosi," Ucap pembelaan Vania.
Pria berusia 20 tahun itu tersenyum lembut kepada adiknya dengan masih terus mendengarkan cerita adiknya.
" Aku nggak suka ada orang lain yang berbicara kurang ajar terhadap keluarga kita apalagi kak Randy," Ucap Vania mengimbuhkan.
Randy menghela nafas panjang ternyata perkelahian adiknya itu karena ia tidak terima ada temannya yang berbicara tidak senonoh kepadanya.
Vania kini sudah berusia 13 tahun dan duduk di bangku kelas 1 SMP dan Semakin hari gadis itu juga terlihat semakin cantik. Randy mengusap rambut adiknya dan memeluknya.
" Terimakasih ya sudah membela kakak, tapi lain kali jangan sampai berkelahi, itu tidak baik, lebih baik menghindari orang-orang seperti itu kalau tidak mau di anggap seperti mereka," Randy memberi nasihat sambil menyentil hidung adiknya dengan menggoda.
" Memang nya tadi teman kamu itu bicara apa..?," Ucap Randy yang penasaran.
Vania sebenarnya enggan untuk membahas nya lagi, namun kakak nya masih menunggu jawaban nya.
" Martha ingin mencium bibir kakak yang menggoda itu katanya," Ucap Vania kesal lagi jika mengingatnya.
Randy hanya melongo mendengar ucapan adiknya barusan, dari mana mereka dapat pemikiran seperti itu padahal mereka masih duduk di bangku SMP, gumam Randy dalam hati.
" Kakak sendiri bagaimana, apa kakak sudah punya pacar," Vania langsung bertanya mengintrogasi nya.
Randy hanya cengengesan ditanya seperti itu lalu menggeleng.
" Tapi kalau yang kakak suka ada..?," Tanya Vania lagi masih dengan nada mengintrogasi.
Randy hanya menghela nafas dan berkata.
" Kakak belum kepikiran, sekarang kakak fokus kuliah dulu," Randy menjawab pertanyaan mengintrogasi Vania.
" Bagus deh, sekolah dulu yang bener ya dek, biar jadi orang," Ucap Vania meledek dengan gantian mengusap rambut kakaknya.
Hal itu yang mencairkan suasana keduanya, mereka malah terus bercanda gurau sambil tertawa lepas.
Perasaan Vania kala itu sudah tumbuh, perasaan suka bukan kepada saudara melainkan kepada lawan jenisnya, dimana pun Randy berada ia selalu menempel kepada kakaknya, bahkan tidak ada satupun wanita lain yang diberi celah untuk dapat bersama Randy.
Hingga memasuki fase dewasa, Vania yang sudah studi kuliah dan Randy yang sudah bekerja di perusahaan Ayahnya, ia masih saja terus menempel kepada kakaknya, ia terus menyempatkan menemui kakaknya di jam makan siang untuk sekedar makan bersama di luar, begitupun sebaliknya, sampai pernah seorang karyawan Cafe mengira mereka adalah sepasang kekasih karena terlalu seringnya mereka menghabiskan waktu berdua, Vania yang dikira kekasih dadakan Randy malah tersenyum sambil merangkul lengan Randy dengan kuat.
" Iya kak, kita memang pacaran kok, biasa kak pacarku yang ganteng ini memang suka malu-malu kucing," Ucap Vania dengan senyuman mengembang kepada salah seorang karyawan Cafe itu.
" Vania, kamu iseng banget," Ucap Randy yang menyentil hidung adiknya.
" Biarin, memang kak Randy itu diciptakan Tuhan buat terus sama aku," Ucap Vania manja sembari melahap cake favoritnya.
Dibilang berlebihan, ya memang berlebihan karena status mereka kakak dan adik... Tapi kalau bukan saudara kandung Fine-Fine saja ya Readers yang cantik2 ✌
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
lovely
visualnya bule tampan thour
2022-12-30
0
Puteri Siliwangi
cinta lama bersemi kembali 😊
2022-12-21
0
Avidea Safira
udah dihak patenkan dari orok ternyata
2022-11-24
3