Gairah Ranjang Kakakku

Gairah Ranjang Kakakku

Perasaan terlarang

Sebuah malam yang dingin bertabur bintang menghiasi suasana dalam kediaman keluarga Widjaya, malam itu terlalu dingin sampai ketulang- tulang rasanya, Vania tak kuasa menahan hasratnya memandang Pria yang sedang tertidur lelap di sampingnya, kala itu listrik dalam rumah nya nampak Padam, hanya ada satu penerangan kecil berupa lilin yang sudah setengah nyawa.

Pria berparas tampan dengan pesona yang luar biasa nampak sangat lelah setelah seharian bekerja, apalagi ia baru saja menjadi pendengar setia, cerita dari adiknya yang terus berbicara hingga tak sadar ia sudah terlelap. Vania yang mulai berhenti berbicara, karena sudah tak mendengar sahutan dari kakaknya, lantas memandang Pria yang nampak sudah terlelap, begitu sangat tenang seperti pangeran tidur, mata lentik itu menggoda jantung Vania yang sudah tak bisa berkompromi lagi karena jantung nya berdegup begitu kencang.

Gadis itu bernama Vania Larissa yang berusia 22 tahun, ia adalah seorang adik yang diam-diam menyukai kakak laki-laki nya sendiri, kesalahan itu tidak bisa ia pungkiri saat melihat wajah tampan yang begitu teduh sedang tertidur lelap.

Ia menggigit bibir bawahnya ketika melihat jakun yang menonjol dari leher kakaknya, begitu menggoda dan penuh gairah.

Pria itu bernama Randy kakak laki-laki yang terpaut 7 tahun lebih tua darinya, selama ini Vania memendam rasa suka kepada kakaknya semenjak duduk di bangku SMP.

Baru sekarang setelah dewasa, ia baru merasakan hasrat cintanya yang semakin tak terbendung kepada kakak laki-laki nya sendiri.

Malam ini Vania dengan berani mencium bibir kakak nya saat ia tertidur, ia merasakan sentuhan lembut yang membuat libido nya berdesir hebat, ia menciumi bibir merah merekah itu dengan lembut, dalam lelap tidurnya pria ia menyambut ciuman hangat itu, mereka beradu Saliva penuh hasrat.

Saat itu Vania sudah kehilangan akal sehatnya dengan melepaskan kaos yang dikenakan nya, namun tiba-tiba Randy mendorong nya seakan ia memang mengerti bahwa cinta itu tidak semestinya ia lakukan, Vania langsung tersadar saat pria yang masih terlelap itu mendorongnya, ia benar-benar kehilangan akal dengan melepaskan kaos nya hingga hanya terlihat bra yang ia kenakan.

Sedangkan dalam mimpi nya Randy, ia mencumbui seorang Gadis yang selalu ada dalam hatinya, bahkan ia ingin melanjutkan ke dalam percintaan panas yang menggetarkan hatinya, namun saat tersadar gadis itu memanggilnya dengan sebutan,

"Kakak."

Ia lantas mendorong nya, ia tersadar bahwa tidak seharusnya hal itu terjadi.

Vania yang hanya masih mengenakan bra, menutup mulut dengan kedua tangan nya karena merasakan sesak di dadanya, ia menangis karena cinta itu bertepuk sebelah tangan, bahkan cinta yang ia lakukan begitu terlarang, bisa-bisanya ia menyukai kakak nya sendiri, Vania memakai kembali baju nya dan meninggalkan kamar kakaknya.

Malam itu bahkan ia tak bisa tidur, ia benar-benar merasakan sakit di hatinya, merasakan cinta yang tak akan mungkin bisa ia gapai.

Sedangkan Randy yang masih terlelap dalam mimpinya, ia masih ingin meraih lagi gadis cantik itu namun karena ia sadar bahwa yang ia lakukan salah, perlahan gadis itu menjauh darinya yang membuat ia terjaga dan membuka matanya.

Badannya penuh keringat dan adik kecil dalam celananya ikut terbangun membuat sekujur badannya memanas, malam ini adalah kesekian kalinya ia bermimpi kotor yang tak tersalurkan, namun hanya di malam ini yang begitu terasa sangat nyata, seakan ia ingin mengulangi lagi ciuman hangat itu.

Randy beranjak dari ranjang nya dan membasahi badan nya dengan guyuran air dari shower kamar mandinya, ia memejamkan mata penuh rasa kesal. Mengapa ia bermimpi itu lagi, mimpi gila yang terus menjadi angan-angan nya.

                        

                                      ----***----

Pagi harinya Orang tua mereka pulang, Bu Sandra dan Pak Rahardian Widjaya memarkirkan mobil mereka tepat pukul 7 pagi di halaman rumahnya.

Bi Anum yang sedang menyiapkan sarapan pagi lantas menyambut kedatangan majikannya yang baru pulang dari kampung halaman karena ada sanak saudara yang meninggal.

" Vania dan Randy belum bangun bi..?," Ucap Bu Sandra kepada Art nya.

" Tadi Den Randy sudah turun bantuin saya membuka tirai nyonya, kalau Nona Vania masih tidur sepertinya," Ucap bi Anum kepada Bu Sandra.

Pak Rahardian nampak masih sibuk membaca koran paginya menunggu kedua anaknya turun dan bergabung dalam sarapan pagi itu.

Tepat pukul 8 pagi, Randy turun sambil mengancingkan lipatan kemeja di tangannya.

" Wah, harum banget nasi goreng nya bi Anum," Ucap Randy dengan sumringah.

Bi Anum tersenyum lebar saat Pria itu melemparkan senyum padanya.

" Haduh, bibi jadi meleleh melihat senyum Den Randy yang ganteng banget," Ucap bi Anum menggoda Randy, keduanya malah asyik tertawa yang membuat kedua orang tuanya ikut menimbrung tertawa.

Sedangkan Vania turun dengan mata panda nya dan terlihat lesu.

" Haduh-haduh anak perempuan kok kaya gitu lusuh, mana mata nya ada lingkaran hitam, kamu begadang semalam Vania..?," Tanya Ayahnya kepada anak perempuan semata wayangnya.

Namun Vania hanya menggeleng, ia lantas melanjutkan lagi melahap nasi goreng yang ia ambil baru saja.

Randy yang hapal betul kesukaan Vania lantas mengambilkan telor ceplok favoritnya, namun Vania menolak, gadis itu masih mengingat penolakan kakaknya semalam yang kalau di ingat-ingat membuatnya kesal.

Randy yang kebingungan atas sikap adiknya hanya terdiam lantas ikut duduk sarapan bersama.

Pak Rahardian hanya menggelengkan kepalanya merasakan kelakuan putri nya.

Pagi itu seperti biasa, Pak Rahardian berangkat ke kantor, begitu pula dengan Randy, namun sebelum ia berangkat kerja, terlebih dahulu ia akan mengantar Vania ke kampus.

Tak seperti biasanya, Vania hanya diam sama sekali tak mengajak Randy berbicara, padahal ia adalah gadis yang sangat cerewet, tidak akan berhenti berbicara sebelum sampai ke kampus nya. Randy yang nampak khawatir lantas menanyai adik kesayangannya itu.

" Van, kamu sakit, muka kamu lesu sekali hari ini," Ucap Randy yang langsung menyentuh kening Vania, namun gadis itu langsung menangkis tangan kakak nya dengan masih menunjukkan tampang kesal nya.

" Apa kamu marah sama kakak..?," Ucap Randy sesekali menatap Vania, dengan membagi fokus nya menyetir. Namun sama sekali tak ada sahutan dari adiknya.

Randy begitu gelisah atas sikap dingin adiknya yang begitu mendadak.

" Kalau kakak salah, maafin kakak ya Van," Ucap Randy yang sedang memarkirkan mobilnya di parkiran kampus tempat Vania kuliah.

Namun gadis itu tetap membisu, ia membuka pintu mobil dan menutupnya dengan membanting sangat keras, Randy Sampai kaget dan kebingungan di buatnya.

Ia terus berpikir tentang kejadian semalam, apakah ia melakukan kesalahan sampai Vania marah padanya, apakah semalam ia mendengkur, atau ngiler atau tidak sengaja menendang Vania.

Ia ingat betul malam itu Vania berlari ke kamar kakaknya karena listrik padam dan hanya ada satu lilin kecil sebagai penerangan, malam itu mereka hanya berdua karena orang tua mereka menginap di kampung selama tiga hari, karena adik nenek meninggal dunia, sedangkan bi Anum hari itu ijin pulang ke rumah anaknya dan menginap.

Sepertinya Randy memang tidak ingat, tapi kalau ciumannya masih teringat sepertinya 😚

Terimakasih atas dukungan teman-teman semuanya, ini adalah salah satu novel baru ku semoga teman readers bersedia memberi kritikan yang membangun dan like..

Terimakasih ❤️

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

smoga aja mereka bukan Kaka adik kandung

2022-12-30

0

Puteri Siliwangi

Puteri Siliwangi

jangan lupa visual nya thor 🥰🥰 biar gc halu sendiri bayangin wajah babang Rendy 😁😁

2022-12-21

1

🦋Diana_Dinda🦋

🦋Diana_Dinda🦋

udah mampir nih thor, dapet dari fb langsung kesini🥰

2022-11-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!