Tak Terasa pernikahan Sera dan Yudha sudah Hampir tiga bulan,namun sampai saat ini Yudha masih belum bisa memiliki sera seutuhnya,hal itu membuat Yudha kesal bukan main,karena setiap yudha ingin meminta Haknya Sera selalu punya alasan untuk menolak,hal itu membuat yudha lama kelamaan menjadi geram.
Hingga suatu hari dia ingin merencanakan untuk menjebak Sera,supaya bisa memiliki tubuh istrinya yang dianggap janda sok suci itu.karena misi pertama untuk menghabisi nyawa kedua mertuanya sudah terealisasi dua bulan yang lalu.
Dimana Kecelakaan tunggal dan berakhir dengan kecelakaan Maut kedua orang tua Sera tak bisa di hindari lagi,diketahui mobil kedua orang tua Sera remnya blong dan menabrak pembatas jalan tol hingga nyawa mereka tak dapat di selamatkan.
Sedangkan disisi lain,berbeda dengan sera,wanita itu semakin hari mulai merasa mengagumi sosok yudha,yang menurutnya adalah seorang sosok pria yang sabar dan pengertian karena selalu mengerti keadaan dirinya,yang selalu menolak jika dirinya dimintai untuk melakukan kewajiban sebagai seorang istri pada suaminya.
Sera sama sekali tak pernah berfikir dibalik kesabaran dan kelembutan sosok Yudha ,sebenarnya tak ubahnya seperti singa kelaparan yang sampai kapanpun siap menerkam dirinya,meskipun hampir setiap malam Yudha mendapatkan kehangatan dari wanita lain,namun tetap saja Yudha ingin merasakan tubuh dari wanita yang menjadi istrinya sendiri.
Dan malam ini Yudha ingin mengajak sera dinner di sebuah restoran terkenal,karena semenjak usai meninggalnya kedua orang tua sera.mereka berdua sama sekali belum pernah dinner romantis berdua untuk saling mengenal dalam lagi.karena suasana hati sera dalam berkabung,dan Yudha memakluminya selama ini
mereka berdua belum pernah yang namanya kencan berdua,dan malam ini Yudha akan mewujudkannya,sekaligus menjalankan rencana Liciknya yang sudah di susun dengan rapi.
Greb
" Mas Yudha." Pekik Sera saat tiba tiba saja Merasakan tubuhnya di peluk erat oleh seseorang dari belakang,yang tak lain adalah Yudha suaminya sendiri.
" Hemmm masak apa kamu sayang." Tanya Yudha dengan suara beratnya sambil menopang dagunya di ceruk leher belakang milik sera
" Ya Allah mas kamu ngagetin aku aja sih mas." Ucap Sera dengan gugup
" Tapi suka kan dipeluk kayak gini." Seru Yudha dengan suara menggoda sambil sesekali menjilati leher jenjang milik sera,semenjak satu bulan lalu sera memutuskan untuk tidak memakai jilbabnya ketika hanya sedang di dalam rumah saja.
" Mas geli." Sera mendesis,menahan supaya tak mengeluarkan suara laknat ketika suaminya itu mencoba membangkitkan gairahnya di pagi hari
" Tapi kamu suka kan.?hmmm?" Seru Yudha dengan suara beratnya yang malah semakin menjadi memberi kecupan kecupan kecil di leher jenjang sera,bahkan sesekali menjilati telinga Sera.
" Masss...ini masih terlalu pagi,na nanti ka kamu bisa telat ke kantornya." Ucap sera dengan terbata bata.
" Aku tidak masalah datang terlambat sera sayang,yang aku butuhkan saat ini pelepasan,dibawah rasanya sesak." Ucap Yudha dengan nafas memburu,entahlah meskipun yudha hanya menganggap Sera wanita sok suci yang cepat atau lambat akan dia buang setelah apa yang dia dan orang tuanya inginkan tercapai,namun nyatanya tubuh sera seakan membuatnya candu dan tetap ingin mendapatkan tubuh sera seutuhnya meski berulang kali gagal.
" Ta tapi mas aku saat ini lagi datang bulan."
Deg
Dan detik ini pula pupuslah sudah kembali harapan Yudha,seperti sebelum sebelumnya disaat Yudha sedang ingin meminta haknya pasti disaat yang tidak tepat,hal itu membuat Hati Yudha dongkol bukan main
Secepat kilat Yudha melepaskan pelukannya,lalu memutar tubuh sera supaya berhadapan dengannya
" Kamu serius?" tanyanya penuh selidik
Sera menganggukan kepalanya." Iya mas."
" Kamu tidak bohong.?" tanya Yudha dengan menatap tajam
" Saya tidak bohong mas." jawab Sera
Yudha pun menghela nafasnya,sedetik kemudian mengulas senyum,lalu mengelus pipi sera." Iya sayang mas percaya kok,yaudah kalau begitu mas mandi dulu ya siap siap mau berangkat kerja,kamu lanjutin saja aktivitas kamu."
Sera mengangkat wajahnya,ada rasa bersalah di hatinya karena kembali mengecewakan suami yang perlahan tanpa dia sadari sudah mengisi sebagian di hatinya.
Bukannya Sera tak ingin memenuhi keinginan suaminya,hanya saja setiap kali Yudha meminta ingin di layani,momennya selalu tidak tepat,yaitu ketika dirinya dalam keadaan datang bulan,sedangkan ketika dirinya dalam masa subur,anehnya suaminya tak meminta ingin dilayani,sedangkan Sera itu termasuk wanita pasif,yang tidak akan meminta jika pasangannya tidak meminta duluan
" Maafin sera ya mas." Ujar sera dengan rasa penuh sesal
" Iya sayang nggak apa apa.jangan lupa nanti malam kamu siap siap ya,usai pulang dari kantor aku akan menjemputmu,kita makan malam diluar.okey..?" Ucap Yudha sambil senyum dan mengusap lembut pipi Sera ,setelah itu dia langsung pergi meninggalkan Sera,dan masuk ke dalam kamar mandi.
" I iya mas."
****
Ceklek
" Yudha..."
Cup
Cup
Cup
Dengan Cepat Yudha menyambar kekasihnya usai pintu rumah kontrakan Kekasihnya itu terbuka.
" Waow waow sa sayang kenapa kamu...?" tanya Liana yang sedikit kewalahan karena mendapat serangan Yudha yang begitu mendadak dan menciuminya bertubi tubi.
" Ayo Li Layani aku..." Seru Yudha diiringi dengan nafas memburu.
Liana yang merasa terdesak oleh Yudha sampai tubuhnya menabrak sofa dan berakhir jatuh di atas sofa panjang yang ada di ruang tamu.
" I iya iya sayang sabar..."
" Hahhh,aku sudah tidak kuat Li cepat Layani aku,perempuan sialan itu lagi lagi dia menolakku." Sahut Yudha dengan mata memerah antara menahan marah dan hasrat.
Liana tersenyum licik." Iya sayang tunggu sebentar ya aku tutup pintu rumah dulu." Ocehnya sambil melepaskan kungkungan Yudha.
Yudha pun akhirnya paham dan langsung bangkit dari atas tubuh Liana lalu duduk di sofa dengan wajah frustasi.sedangkan Liana berjalan kearah pintu lalu menoleh kekiri dan ke kanan untuk mengamati keadaan sekitar.dan ternyata aman di luar sedang sepi meski baru menginjak pukul lima sore.karena habis hujan tadi siang makanya suasana agak sepi di sore ini.
Setelah menutup pintu dan menguncinya,Liana pun menghampiri Yudha kembali yang kini terlihat duduk sambil memejamkan matanya.
" Yudha sayang." panggilnya dengan suara nada sensualnya
" Hmmm."
" Sudah aaman,Yuk kita lanjut di kamar." Ujarnya dengan nada menggoda.
Dan Saat itu pula Yudha pun membuka matanya,dan tanpa basa basi lagi langsung mengangkat tubuh Liana Ala briydal,sedangkan tangan Liana sudah mengalung indah di leher Yudha.
Dan Mereka berdua kembali berciuman sampai masuk kedalam kamar tidur milik Liana,dan setelah itu melakukan kembali hubungan intim.
-------
" Yud..." Panggil Liana,ketika melihat pria tampan itu sudah terlihat rapi usai bergelut dengannya satu jam yang lalu.
" Hmmm." Jawab Yudha yang sedikit sibuk memakai kemeja bajunya,karena usai pulang dari kantor sudah menjadi langganan untuk singgah sebentar di rumah kontrakan kekasihnya untuk menyalurkan hasratnya yang tak terpenuhi di rumah
" Kok tumben buru buru banget sih,aku kan masih kangen sama kamu yudh." Rengek Liana sambil bergelayut manja di lengan kokoh yudha
" Sorry Li gue harus segera cabut."
" Kenapa.?" tanya Liana dengan heran.
" Gue udah ada janji sama Sera buat ngajakin dia makan malam diluar malam ini."
" Lo ngajakin Istri Lo dinner.?" tanya Liana dengan suara melengking lantaran tak terima mendengar ucapan kekasihnya itu
" Hei,dengerin aku dulu,ini semua awal bagian dari rencana licik gue Li." Ujar Yudha meyakinkan kekasihnya itu.
" Maksud kamu.?" tanya Liana dengan kening mengeryit heran
" Malam ini gue mau jebak Janda sok suci itu supaya bisa jadi milik gue seutuhnya."
" Jadi setelah apa yang kita barusan tadi masih kurang.?" Ketus Liana tak terima
" Hei hei,dengerin dulu penjelasanku sayang,jangan salah pah dulu." seru Yudha mencoba memberi penjelasan pada kekasihnya yang kini sudah cemberut bukan main.
" Katamu bakal secepatnya menceraikan istrimu yang gak guna itu setelah Bokap nyokapnya mati,kenapa kamu sampai detik ini masih mempertahankan wanita sialan itu." Seru Liana dengan emosi yang mulai muncul.
" Hei dengerin penjelasanku dulu."
" Yaudah cepetan jelasin." Seru Liana dengan kesal sambil mencebikan bibirnya
Yudha pun membisikan sesuatu ditelinga Liana,dan sesaat kemudian senyum Liana pun terbit.
" Tapi beneran setelah kamu berhasil mendapatkan tanda tangan dari istrimu itu,kamu akan langsung membuangnya kan.?" tanya liana memastikan.
Yudha mengangguk dan tersenyum." Iya sayang."
bersambung
Happy reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments