Di Buang Suami,Dan Di Pungut Mantan Suami
Seorang Wanita berparas cantik,walau hanya dengan penampilan sederhana,dan wajah putih bersih tanpa sapuan make up itu sedang duduk termenung diatas balkon kamar tidurnya.
Tergambar jelas kesedihan memancar dibalik wajah polosnya.bibirnya yang berwarna merah muda terus saja menggumam,sedangkan kedua tangannya mendekap erat sebuah bingkai figura kecil yang berisi gambar foto pernikahannya tujuh tahun silam,saat usianya waktu itu baru menginjak dua puluh satu tahun.
Kini masa itu hanya sebuah kepingan masalalu yang sampai saat ini masih membekas di lubuk hatinya,rasa benci,kecewa marah berkumpul jadi satu.
Bagaimana tidak ,pria yang berhasil meluluhkan hatinya ,menggetarkan hatinya dan sekaligus menjadi cinta pertamanya pergi meninggalkan dirinya sehari selepas hari pernikahannya tanpa alasan yang jelas.
Hati wanita mana yang tidak hancur mendapati kenyataan pahit seperti ini,menjadi seorang janda muda bukanlah harapannya waktu itu.
Namun dengan seiring berjalannya waktu,sera yang kesehariannya hanya mengurung diri saja dikamar kini perlahan mulai menata kembali hidupnya,berharap dapat menyongsong kembali hari bahagia kelak jika Tuhan masih mengijinkan untuk dia bisa merasakan kebahagiaan.
Namun dalam batin Sera,semua itu mustahil karena Hati Sera sudah terpenjara dengan cinta buta milik mantan Suami pertamanya itu,yang sudah memberikan sejuta luka untuknya.
" Sera.."
Panggilan seseorang di depan pintu kamar sera yang tidak tertutup itu,mampu membuyarkan lamunannya.
" Ayah.." Lirih sera sambil menoleh kearah seorang pria paru baya yang bertubuh tinggi tegap,tengah berdiri di ambang pintu kamarnya.
Seto Mulya,pria berusia setengah abad itu berjalan menghampiri putri semata wayangnya sambil tersenyum dan berkata.
" Boleh ayah bertanya sesuatu.?" tanyanya dengan lembut
Sera pun membalas dengan anggukan kepala." Tanya apa ayah.?"
" Apa ayah boleh minta satu permintaan yang terakhir kalinya padamu.?" tanya Ayah seto dengan wajah serius
"Apa itu yah.?" jawab Sera dengan rasa penasaran
" Menikahlah dengan Yudha,anak Om wirya."
Jleb
Sesaat Sera merasa terkejut dengan permintaan ayahnya barusan.menikah?dengan laki laki yang sama sekali tidak dia cintai?bagaimana bisa ayahnya bisa berucap enteng seperti tiada beban,sedangkan menikah dengan landasan saling mencintai saja mampu membuatnya terluka hebat,ini malah di suruh menikah dengan seseorang yang sama sekali tidak dia kenal dekat.meski memang dia tau siapa Yudha,mereka masih ada hubungan kekerabatan tapi kan tetap saja bagi sera tetap lah orang asing karena tidak begitu kenal dekat dengan pria itu.
" Menikah yah..?" Ulang Sera di sela sela kesadarannya.
" Iya.menikahlah nak,kamu harus bahagia Anakku." jawab Ayah seto dengan lirih tergambar jelas raut wajahnya begitu sendu menatap pilu sang putri
" Bagaimana bisa ayah menyimpulkan jika dengan menikah lagi,aku bakal bahagia.?"
Jawaban Sera mampu membuat sang ayah mendesah dan menghela nafas beratnya,namun setelah itu kembali tegas menatap wajah datar sera.
" Ayah yakin,Rendy pria yang baik,dia pria yang tepat yang pantas jadi suamimu sera." Jawaban telak dari sang ayah
" Tapi yah, sera....---"
" Ayah mohon sera,dengarkan apa kata ayah ayah hanya ingin melihatmu hidup bahagia bersama orang yang benar benar membuatmu bahagia,bukan laki laki seperti Ibra,mantan suamimu yang tidak bertanggung jawab itu." Potong Ayah seto dengan kata kata penuh penegasan
" Yah..mas ibra bukan orang seperti itu." Pekik Sera,bahkan disaat seperti ini Sera masih tetap saja tidak terima menjudge Mantan suaminya itu sebagai orang yang tidak benar.
" Sadar sera,laki laki pengecut itu tidak pantas kamu bela mati matian,laki laki itu pantasnya mendapat penghinaan karena dia laki laki pecundang yang lari dari tanggung jawab sebagai seorang suami." Seru Ayah seto dengan nada menggebu gebu.nafasnya terdengar memburu karena mulai geram
" Tapi yah kenapa harus secepat ini." Keluh sera
" Secepat ini kamu bilang?astaga sera kamu sadar nggak kalu kamu sudah jadi seorang janda hampir tujuh tahun lamanya,kamu lupa?"
Dan Sera pun tak sanggup lagi membantah dan menyangkal apa yang sudah dikatakan ayahnya memanglah benar.
" Ayolah sera kamu harus bisa move one,masih banyak laki laki diluaran sana yang masih baik dan mau mempersuntingmu sebagai istri.buka mata hatimu sera buka." Suara sang ayah sudah naik satu oktav
Sedangkan sera hanya biss menundukan pandanganya,berusaha menahan supaya buliran kristal tidak jatuh di pipi putih mulusnya.
" Besok Om wirya dan putranya akan berkunjung ke rumah untuk melamarmu sebagai istrinya,sekaligus langsung menentukan tanggal pernikahan kalian." Ucap Ayah seto dengan dingin." ayah harap kamu tidak menolak niat baik Yudha dan tidak mengecewakan keluarga ini terutama ayah,ingat itu kamu sera." imbuhnya lagi sebelum akhirnya pria paruh baya itu pergi dari kamar sera.
Bersambung
Happy reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments