Tangan sera spontan langsung mendorong tubuh kekar Yudha,hingga pria itu terhuyung ke belakang.
" Sera...!" Sentak Yudha yang terima dengan penolakan Sera,karena keinginannya malam ini gagal total untuk memiliki tubuh sera seutuhnya.
" Ma maaf mas,a aku rasanya ingin muntah,karena mencium bau alkohol dari mulutmu." Seru sera yang sebenarnya hanya alasan klasik saja,meski sebenarnya perutnya tiba tiba saja merasa mual.karena dia baru menyadari jika suaminya minta di layani dalam keadaan mabuk,tentu saja sera tidak akan mau karena keadaan yudha yang dalam dikuasai oleh minuman keras.
Dengan langkah cepat,sera turun dari ranjangnya lalu berlari masuk kedalam kamar mandi,sedangkan Yudha menatap kesal kearah sera yang sudah lenyap dari pandangannya.
" Sial...."Umpatnya sambil memukul kasur dengan kesal.
Yudha pun langsung memakai kaos Tshirtnya kembali,dan menuju ke balkon.
disana Yudha sedang berdiri di balkon sambil menghisap sebatang rokok di tangannya.sedangkan tangan kirinya mencengkram erat pagar balkon.
" Dasar janda sok suci,berani sekali dia menolakku,tunggu saja pembalasanku Sera,aku akan bikin hidupmu menderita karena sudah berani menolakku." Batin Yudha dengan gemuruh dada yang berapi api.
*****
Ke esokan harinya,Sera yang bangun kesiangan merasa terkejut saat mendapati yudha sudah tidak ada dikamarnya.
Hal itu lantas membuat sera panik bukan main.
" Mas Yudha..."
" Mas Yudha.."
Berulang kali sera berseru memanggil nama suaminya,dia pun keluar kamar sambil setengah berlari hanya memakai piyama tidur,lalu menuruni anak tangga dan terus saja memanggil nama suaminya.
" Mas Yudha..." teriakan Sera menggema mengisi sudut ruangan
" Sera.."
" Bunda?"
" Kamu kenapa kok teriak teriak manggil nama suamimu?" kamu ngigo?"
" Bukan bunda." jawab Sera
" La terus kenapa teriak teriak nak.?" tanya Bunda sarita dengan heran melihat tingkah putri semata wayangnya itu
" Bunda Lihat mas yudha nggak?soalnya dia nggak ada dikamarnya bun." Seru Sera,bunda sarita bisa dengan jelas melihat ada kekhawatiran dari sorot putrinya itu.
Bunda sarita mengulum senyum lalu menggelengkan kepalanya." Udah mulai perhatian ya.." goda bunda sarita
" Bunda..." Rengek Sera karena menahan malu
" Iya iya sayang bunda paham,tuh suami kamu lagi sarapan bareng sama ayah kamu." Celetuk bunda sarita yang langsung membuat napas Sera lega
" Syukurlah kalau begitu.Kukira dia pergi lagi." Gumam Sera tanpa sadar
" Pergi lagi?maksudnya.?" Tanya bunda sarita sambil kening berkerut
" Nggak apa apa kok bun,ya sudah kalau gitu Sera mandi dulu ya bun,baru bangun tidur soalnya.hehehe." Ujar Sera sambil mengengir
" Hemm dasar kamu." ucap bunda sarita sambiil mencubit gemas pipi sera." yaudah sana mandi,kasian suamimu lho,masa mau berangkat kerja nggak dilayani dulu kebutuhannya sama istrinya." imbuhnya lagi
" Iya iya bundaku sayang."
Setelah berucap itu,sera pun lekas kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri.setelah penampilannya rapi dan wangi sera pun bergegas turun dari kamar,dan langsung menghampiri ayah dan juga suaminya yang sedang asyik ngobrol usai menyelesaikan sarapannya
" Pagi ayah,mas yudha." Sapa Sera pada dua sosok pria beda generasi tersebut
" Pagi juga anak ayah."
" Pagi juga sera."
" Maaf ya,sera bangunnya kesiangan." Ujar sera dengan wajah menyesal
" Iya sera,nggak apa apa." jawab Yudha
" Kamu ini sera masa' istri bangunnya lebih dulu dari suamimu." Seru ayah seto
" Nggak masalah kok ayah,mungkin Sera kecapekan." Ujar Yudha memberi pembelaan sambil sekilas mengulas senyum smirk nya.
" Kecapekan?wah wah memangnya habis berapa ronde?" tanya Ayah seto dengan gamblang
" Husst." potong bunda sarita yang baru saja datang membawa kue lapis kukus." Ayah .." tegurnya lagi dan tambah membuat pria paruh baya itu tergelak
" Hahaha..iya iya bunda,sorry ayah baru paham." ucapnya menahan tawa
Sedangkan disisi lain Yudha dan Sera wajahnya mulai memerah.wajah yudha memerah karena menahan kesal,sedangkan wajah sera memerah karena menahan malu.
" Puas puasin saja tertawakan aku,pak tua. nikmati dulu sisa masa umur tuamu yang sebentar lagi bakal tamat riwayatmu." Batin Yudha mencoba bersikap biasa bisa saja tanpa canggung
******
" Bagaimana Yudha?apa kamu sudah mendalami peranmu di pernikahan ini.?" tanya Seorang pria paruh baya yang tak lain adalah wirya papa kandung dari Yudha
" Baru delapan puluh persen pah,karena Perempuan itu ternyata agak susah dijinakan."
" Hahahaha."
Tawa papa wirya pun langsung pecah mendengar jawaban dari putra kebanggaannya.
" Kalau begitu kamu harus lebih ekstra lagi berusaha untuk membuat perempuan itu jatuh cinta dan bertekuk lutut padamu."
" Tenang saja pah,Yudha pasti akan segera menjinakan janda sok suci itu."Seru yudha berapi api,mengingat betapa kesalnya dia tadi malam karena sebuah penolakan dari Sera.
" Papa harap kamu bisa secepatnya melaksanakan misi kamu,sebelum akhirnya kamu membuangnya bagai sampah tak berguna." Ujar papa wirya disertai seringai licil
" Itu pasti pah,semua butuh proses.lalu apa rencana papa selanjutnya.?" tanya Yudha
" Untuk saat ini kamu fokuskan dulu pada Sera untuk membuat perempuan itu jatuh cinta padamu,setelah dia mulai bisa bergantung denganmu,baru tinggal tugas papa yang melenyapkan ayah dan bunda mertuamu itu." Ujar papa wirnya
Yudha menyunggingkan senyum di bibirnya dengan penuh arti.." Itu soal perkara gampang pah,cepat atau lambat sera akan bertekut lutut padaku,setelah itu yudha akan membuangnya setelah tidak ada gunanya." ujar Yudha dengan rasa percaya diriniya
" baiklah yudha papa tunggu misimu lancar terlebih dulu, Baru kemudian papa yang bertindak.hahaha."Ujar papa wirya sambil menepuk pundak yudha
Setelah itu Papa wirya beranjak pergi meninggalkan Ruangan kerja putranya tersebut.
Bersambung
Hai readers mohon kasih bintang,vote,like kalau suka ya,jangan lupa klik tombol favorite supaya bisa mendapatkan notivikasi apabila novel ini update.
Dan juga Othor minta di maklumi ya kalau banyak typo bertebaran.karena othor masih datang sebagai pemula.
Terimakasih
Happy reading.
Jangan lupa tekan tombol bintang kalau suka.serta beri dukungan dengan Like dan komennya.
Terimamasih
"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments