Sesuai ucapan Ayahnya kemarin,keesokan harinya Rombongan iring iringan keluarga Wiryatama datang ke rumah kediaman keluarga seto.
Ayah seto dan Bunda Sarita menyambut hangat kedatangan calon besan dan juga calon mantu mereka itu.
" Selamat datang Mas wiryatama,senang sekali bisa bertemu dengan anda kembali."
" Terimakasih atas penyambutan hangatnya Mas seto." jawab pria paruhbaya yang juga punya perawakan tinggi tegap seperti seorang pria yang berdiri dibelakangnya.
" Mari silahkan duduk mas wirya,mbak Ranti." Kini giliran bunda sarita yang menyambut hangat istri dari tamunya tersebut
" Terimakasih mbak sarita." jawab wanita paruh baya bernama Ranti yang tak lain adalah istri wiryatama.
Dan mereka pun duduk di kursi ruang tamu masing masing dan duduk saling berhadapan.
" Ngomong ngomong dimana ya calon menantu saya.?" tanya Mama Ranti basa basi
" Ada mbak bentar lagi bakalan keluar." jawab Bunda sarita sambil mengulas senyum ramahnya." Bi bibi.." panggilnya pada asisten rumah tangganya
" Iya nyonya."
" Tolong suruh non sera turun sekarang ya,bilang tamu specialnya sudah datang." Ucap bunda sarita sambil terus mengumbar senyum hangatnya
" Baik nyonya."
Sambil menunggu Sera turun dari kamarnya,para orang tua tersebut saling mengobrol dan di selingi dengan canda tawa,hingga obrolan mereka terhenti dan perhatian mereka tertuju pada satu sosok wanita muda berpakaian long dres panjang warna putih tulang sedang berjalan menuruni tangga dengan sangat anggun.
Wajahnya nampak segar karena mendapat sapuan sedikit make up yang terkesan simpel namun tetap memakau bagi siapa saja yang memandangnya.
Sesaat Mata Pria bernama yudha itu tak berkedip saat melihat sera,berjalan turun dari tangga dan menghampiri mereka.
Ke empat para orang tua terus saja mengukir senyum melihat keanggunan Sera saat ini,sedangkan Yudha masih tetap diam,sedang mata nya terus saja tak berkedip menatap wanita yang tak lama lagi akan berstatus menjadi istrinya.
Puk.
Sebuah tepukan di punggung Yudha,membuat pria itu sedikit tergelonjak kaget hingga sadar dari lamunannya.
" Nak Sera Cantik ya..." Goda Papa Wirya
Yudha tersenyum kikuk sambil meraba tengkuknya yang tak gatal." Iya pah." jawabnya dan di sambut oleh tawa'an Para mama dan papa mereke.
" Ayo sayang sini salim dulu sama ,om wirya dan tante ranti." Ujar bunda sarita
Sera pun berjalan menghampiri dua orang tamu ayah bundanya itu,dan mencium tangan calon kedua mertuanya itu bergantian.
" Hallo Om ,tante.." sapa Sera dengan hormat
" Aduh cantiknya calon mantu kita.iya kan pah.." Celetuk Bu ranti sambil tersenyum penuh arti pada suaminya
" Iya mah." jawab Papa wirya membalas senyum penuh arti juga istrinya
" Oiya kenalin nak sera ini Yudha anak Om dan tante,dia calon suami kamu." Ujar Papa Wirya memperkenalkan putranya
Tangan Yudha pun terulur dan disambut oleh Sera.
" Yudha..."
" Sera...."
Dan seperkian detik tangan mereka berdua tertaut satu sama Lain.karena Yudha tak kunjung melepaskan uluran tangannya.
" Kenapa aku baru sadar,ternyata sahabatnya Liana ini cantik juga." Batin Yudha sambil terus menatap dalam Sera,membuat Sera menjadi salah tingkah karena risih di tatap seperti itu sama Yudha
" Ehmm maaf." Ucap Sera yang langsung spontan menarik tangannya kembali,dan duduk di samping ayahnya.
Sedangkan Yudha langsung membuang pandangannya ke segala arah,supaya tak terlihat tegang dan salah tingkah.
Dan Akhirnya mereka melanjutkan perbincangan mereka,usai acara makan malam selesai dan membahas tentang acara perjodohan,lalu di tutup dengan kesepakatan bersama jika hari pernikahan Yudha dan Sera di laksanakan Lusa depan.
Awalnya Sera ingin melayangkan protes namun sang ayah memberi sebuah isyarat pada sera untuk tak banyak protes,hal itu membuat sera pasrah akan keputusan para orang tua,sedangkan Yudha memilih diam dan tak ambil pusing.
*****
Dan tepat Hari ini dilangsungkan Acara pernikahan Antara Yudha dan Sera di kediaman mempelai Wanita.
" Saya nikahkan engkau Ananda Yudha mahendra dengan Putri kandung saya Sera Amariliz binti Seto mulya dengan mas kawin uang tunai sebesar sepuluh juta rupiah dan juga emas sepuluh gram dibayar tunai."
" Saya terima nikah dan kawinnya Sera Amariliz binti Seto mulya dengan mas kawin tersebut di bayar tunai."
" Bagaimana para saksi Sah..?"
" SAH....."
Dan Akhirnya Kini Sera dan juga Yudha sudah Resmi menjadi sepasang suami istri.
Beberapa jam kemudian,usia acara ijab Qabul dan resepsi pernikahan selesai,Semua para tamu undangan pun bubar.kini hanya ada yudha dan juga Sera di dalam kamar Sera yang sudah di sulap menjadi kamar khas pengantin,dengan pernak pernik bunga mawar dan juga bunga mawar yang menambah kesan romantis.
" Aku pergi sebentar dulu ya ser." Pamit Yudha setelah selesai mengganti baju pengantinnya dan keluar dari ruang ganti
"Mas yudha mau kemana.?" Tanya Sera yang kini masih duduk di depan cermin hiasnya
" Ada urusan bentar diluar,nggak lama kok." jawab Yudha lalu menyambar kunci mobilnya diatas nakas.
Sera lekas bangkit dari tempat duduknya lalu meraih punggung tangan suaminya itu dan menciumnya." Hati hati mas." ucapnya
Yudha tertegun melihat perlakuan istrinya itu dan tersenyum tipis dan anggukan kepala.
" Iya." Jawabnya kemudian akhirnya pergi meninggalkan Sera di dalam kamar pengantinnya.
Tanpa terasa buliran kristal bening keluar dari pelupuk mata indah milik sera.sambil memejam kan mata sambil menekan rasa sesak di dada yang mulai menyelimuti perasaanya.
" Ya Allah pertanda apa ini?apa peristiwa tujuh tahun silam akan terulang kembali." Gumam Sera menahan perih hatinya.
Disisi lain Seorang Pria tengah berjalan tergopoh gopoh keluar dari mobilnya dan masuk kedalam sebuah Club.
Nampak disana sudah ada seorang wanita cantik yang tengah menatap tajam kearahnya.
" Sayang..maaf aku sedikit telat."
Plakkkk
Tiba tiba wanita tersebut langsung melayangkan tamparannya di pipi kanan pria itu hingga memerah.
" Liana.."
" Jahat kamu Yudha,jahat..." Rancau wanita bernama Liana sambil terua memukul mukul dada Pria yang tak lain adalah Yudha
" Tenang Li,aku akan jelasin semuanya ke kamu,kamu tenang dulu." Seru Yudha sambil menahan tangan wanita itu
" Kamu tega Yudha kamu jahat,kenapa kamu tega hianatin aku dengan cara menikah dengan Sera,temanku sendiri Yudh...kenapa.?" Teriak Liana,karena emosi yang terus meledak ledak
" Oke please kamu tenang dulu Li,aku akan jelasin semuanya ke kamu."
" Kamu mau jelasin apa yudha ! Kamu itu jahat tau nggak sama aku.hik hiks..."
Kemudian pukulan pukulan liana melemah dan Yudha mendekap tubuh Liana yang sudah mulai merasa tenang dan mengajaknya untuk duduk terlebih dulu.
" Udah ya sayang kamu berhenti nangisnya biar aku enak ngejelasinnya." Ujar Yudha dengan tatapan memohon
" Buruan jelasin.!" Ketus Liana sambil berulang kali mengelap hidungnya dengan tissu.
" Oke pertama aku jelasin ke kamu,kalau aku sama sera menikah itu karena dijodohkan."
" Terus kenapa kamu mau menerimanya Yudha Mahendra..!" Seru Liana dengan geram
" Karena aku lagi mengikuti misi papa dan mamaku."
" Misi?maksud kamu.?" tanya Liana dengan penuh selidik
Sedang Yudha kini mulai menampilkan wajah seringai liciknya." Ya gue nikahin Sera karena ada Misi tersembunyi bersama Ortuku Li." jawabnya enteng
" Apa sih yud maksud kamu.?" tanya Liana dengan wajah bingungnya
" Kamu tau kan,kan kalau si sera itu janda,ya kali aku mau nikah sama perempuan bekas pria lain tanpa ada tujuan lain." Jawab Yudha sambil memainkan alisnya
" Jadi maksud kamu.menikah dengan Sera hanya untuk memanfaatkanya gitu?"
" Iyalah..apa lagi coba.." Jawab Yudha tergelak
" Serius sayang?kamu nikahin dia karena sebab lain dan nggak ada niat buat hianatin aku?"
" Ya nggak lah sayang,bagiku hanya kamu wanita yang aku cintai,dan hanya kamu wanita yang aku inginkan sebagai istriku bukan si janda jelek itu." Cetus Yudha
Dan kini senyum Merekah di bibir Liana pun terbit,mendengar ucapan kekasihnya itu." Oke aku percaya sama kamu,sekarang apa rencana kamu dan mama kamu selanjutnya.?" tanya Liana Antusias.
" Papa berencana akan membuat Si tua bangka Seto dan nenek peot sarita lenyap untuk selama lamanya,setelah itu baru aku bisa menguasai harta kekayaan seto mulya dan Wanita itu akan ku buang di jalanan."Ucapnya dengan penuh percaya diri
" Hahaha..baiklah kalau itu maumu aku akan mendukungmu sayang.dari dulu aku memang tidak terlalu suka berteman dengan wanita munafik itu." ujar Liana dengan senyum penuh arti."tapi setelah itu kamu jangan lupa langsung nikahin aku." sambung Liana dengan di iringi tawa renyahnya.
" Pasti dong sayang..." Ujar Yudha yang langsung mengangkat tubuh seksi Liana lalu menyambar bibir wanita itu.
" Sekarang kita bersenang senang terlebih dulu sebentar,layani aku.."
" Oke sayang dengan senang hati." jawab Liana disertai dengai senyum penuh arti.lalu bibir mereka berdua bertautan kembali.
Bersambung
Happy reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments