BAB 5 "Klub Detektif Telah Dibuka"

Keesokan harinya di sekolah. Rui sudah berkumpul bersama teman-temannya dikelas. Ia hendak membicarakan soal klubnya itu pada mereka. Tapi tak disangka mereka lah yang antusias ingin bergabung.

"Yīn Yīn aku sudah membicarakan ideku pada kak Xia Dan," lapornya.

"Benarkah. Dia setuju," ucapnya senang.

"Iya. Awalnya ku pikir dia akan menolaknya tapi ternyata tidak malah sebaliknya," jelasnya.

"Memang tak salah jika ia jadi ketua OSIS terbaik," katanya sambil memuji.

"Iya, terimakasih ya ini semua berkatmu" ucapnya sambil menepuk pundak Deng Yīn.

"Hayya Rui, itu tak masalah kita kan friend," katanya sambil menepuk balik pundak Rui.

Di meja Liang Fei.

"Fei Fei kamu ikut gabung di klubnya Rui," ucapnya pelan.

"Iya, kamu mau gabung juga," ajaknya sambil membalikkan halaman bukunya.

"Aku ingin tapi aku sudah memilih klub tari bagaimana?" tanyanya ragu.

(Menutup bukunya) "hayya tak apa, kalau tidak salah kita boleh kok memilih klub lebih dari satu," jelasnya untuk menyakinkan temannya.

"Benarkah, jika begitu aku ikut deh," ucapnya langsung setelah memikirkannya sebentar.

Mu Xioxi lalu menengok ke belakang untuk mengajak Deng Yīn.

"Heh Xiao Yīn kamu ikut juga," tanyanya.

"Hayya tentu saja ma," katanya seperti nada meledek.

"Bukannya kamu sudah ikut basket," ucapnya pada Deng Yīn tak percaya.

"Kamu juga sudah memilih klub tari kan?" tanyanya pada Mu Xioxi juga.

"Hayya Rui Fei Fei kata, kita boleh memilih klub lebih dari satu" ucap Xioxi menyakinkan Rui.

"Iya Rui, jadi tak apa" kata Liang Fei sambil membenarkan posisi duduknya agar menghadap ke belakang.

"Kalau begitu, selamat bergabung" ucapnya senang.

Mereka senang mendengar ucapan Rui yang sudah menerima keputusan temannya itu. Mereka semua tertawa senang.

(Berhenti tertawa) "Heh.. heh Bao Shan tak ikut kan," bisiknya pelan.

"Kenapa kalau aku ikut?" tanyanya ketus dari arah belakang Liang Fei. Ternyata ia sudah ada disana sejak Mu Xioxi mulai berbisik.

"Kapan kamu berdiri dibelakang ku?" tanya Liang Fei sambil menengok kebelakang.

Bao Shan menghiraukan Liang Fei. Mu Xioxi masih tak percaya begitu juga Deng Yīn mengenai fakta bahwa Bao Shan ternyata ikut bergabung.

"Rui... Bao Shan benar ikut?" tanya Deng Yīn untuk memastikan.

Rui mengangguk tanda benar.

Mu Xioxi lalu menelan ludahnya sebab melihat respon Rui.

Deng Yīn tertawa sebentar, "Kamu bohong kan. Bao Shan ikut, sepertinya mustahil," ucap Deng Yīn ngeyel sambil melihat kearah Bao Shan.

"Kamu tak percaya itu terserah kamu," kata Bao Shan ketus.

"Benar Yīn Yīn, Rui tak bohong begitu juga dengan Bao Shan" jelas Liang Feng agar Deng Yīn percaya.

Ia lalu melihat ke arah Bao Shan tapi tak disangka Bao Shan malah melihat balik, menatap tajam Deng Yīn.

"Ok ok sekarang aku percaya," ucapnya menyerah dan tak akan ngeyel lagi.

...****************...

Pak Han tiba-tiba masuk, Liang Fei dan Mu Xioxi langsung kembali ke posisi awal sedangkan Bao Shan kembali ke tempat duduknya.

Bao Shan sudah akan berdiri untuk memberi salam namun langsung dihentikan Pak Han supaya duduk kembali. Murid-murid jadi bingung ada apa sebenarnya.

"Bapak kesini hanya akan memberikan pengumuman pada semuanya," ucapnya.

"Pengumuman apa lagi?" tanya salah satu murid.

"Ini.... Bapak umumkan bahwa klub yang Rui, teman kalian buat sudah disetujui dan resmi dibuka," jelasnya.

"Jika kalian ingin ikut bergabung, kalian bisa daftar padanya," tambahnya.

(Mendongakkan kepalanya) "Rui Pak Han sudah tahu," bisik Liang Fei.

Sebenarnya......

Rui pagi tadi sebelum ke kelas,ia pergi ke kantor terlebih dahulu untuk menemui pak Han. Ia meminta padanya untuk memperkenalkan klub detektif miliknya pada semua murid kelas 8B dan sekalian mempromosikannya agar mereka mau ikut di klubnya.

"Oh begitu," ucap Liang Fei mengerti setelah mendengar penjelasan Rui.

Tiba-tiba saja ada salah satu murid yang tidak suka dan mengatai klub Rui.

"Klub detektif, buang-buang waktu saja" ucapnya seolah-olah tak tertarik dengan klub Rui.

Deng Yīn yang mendengarnya jadi tak tahan.

(Berdiri) "Jika tak mau ikut ya sudah. Buang-buang waktu katamu," bela Deng Yīn tak terima.

"Seperti Conan saja," ledeknya.

"Memang kenapa? Menurut ku Conan... karakter detektif terbaik selain itu ia juga cerdas, tak seperti mu yang hanya mengandalkan prestasi saja," bela Liang Fei juga sambil berdiri

"Apa katamu?" tanyanya marah tak terima.

Rui lalu turun tangan untuk menghentikan Liang Fei dengan menariknya untuk duduk kembali.

Liang Fei duduk kembali dengan perasaan kesal yang membekas.

"Sudah sudah jangan ribut lagi, Liu Shaoran bapak jelaskan ya jadi detektif itu bukan pekerjaan yang mudah, mereka bukan buang-buang waktu seperti yang kamu bilang. Mereka berjuang untuk mendapat bukti agar kasus cepat selesai. Jadi jangan menganggapnya seperti itu," bela Pak Han sambil menjelaskan cara kerja detektif pada muridnya itu.

Liu Shaoran langsung diam dengan perasaan kesal.

Bao Shan berdecak pelan sambil melihat kearah Liu Shaoran.

Murid yang mengatai klub Rui itu namanya Liu Shaoran. Dia itu murid unggulan kedua setelah Bao Shan. Dia juga sangat mementingkan belajar daripada yang lainnya. Pokoknya dia tak ingin kalah dan ingin menjadi yang terbaik dikelasnya. Dia begitu karena reputasinya yang juga anak dari Liu Zhang, kepala sekolah disini.

"Sudah ya bapak hanya memberitahukan itu saja. Bapak pergi dulu," pamitnya. Pak Han lalu pergi namun berhenti sebentar karena lupa.

"Oh ya Rui, selamat atas klub mu semoga sukses," katanya.

Rui berdiri dan membalas ucapan Pak Han.

"Terimakasih pak atas dukungannya," ucapnya keras sambil membungkukkan badannya.

Pak Han tersenyum padanya dan lalu pergi meninggalkan kelas. Belum lama pergi ia kembali lagi karena ada yang belum sempat dikatakannya tadi.

"Kalian belajar sendiri jangan ribut," pesannya tiba-tiba dari balik pintu.

"Baik pak," seru semua murid.

...****************...

Di tempat lain Kak Xia Dan sedang mengendap-endap mengganti plat nama klub lain menjadi klub detektif. Entah apa maksud dari semua itu. Sebenarnya ruang apa yang telah ditukar olehnya. Dia menukar ruangan itu tanpa sepengetahuan Rui. Ia juga masuk ke ruangan itu dan mengacak-acak semua isi didalamnya. Setelah selesai ia lalu keluar dan berniat menemui Rui.

Sebelumnya ia sudah meminta kunci untuk ruang klub detektif pada Pak Ma penjaga sekolah. Namun saat sudah diberikan, Xia Dan dengan sengaja membuang kunci tersebut dan memutuskan menukar klub yang jarang ditempati menjadi klub detektif.

Bel istirahat berbunyi. Tak lama kemudian ada anak kelas lain yang datang mencari Rui.Ternyata itu kak Xia Dan yang mencarinya.

"Rui......," panggilnya dari balik pintu belakang.

Namun Rui tak mendengarnya untung ada Deng Yīn yang tak sengaja melihat kearah pintu. Ia pun memberitahu pada Rui bahwa ada yang mencarinya.

"Rui, ada yang mencari mu" bisiknya sambil melihat kearah pintu

Rui lalu ikut melihat kearah yang sama. "Oh," ucap Rui mengerti.

"Pergilah," suruh Deng Yīn padanya supaya pergi menghampiri.

Rui beranjak dari tempatnya untuk menemuinya.

Saat Rui pergi Liang Fei dan Mu Xioxi penasaran dengan anak yang berbicara pada Rui. Untuk mengurangi rasa penasarannya mereka bertanya pada Deng Yīn.

"Dia kak Xia Dan itu?" tanya Liang Fei padanya.

Deng Yīn mengangguk.

"Kalau benar, kita berutang budi padanya," kata Liang Fei lagi.

"Dia sudah baik, tampan lagi" kata Xioxi kagum.

Diluar Rui sedang mengobrol dengan kak Xia Dan.

"Ada apa kak?" tanyanya.

"Ini kunci ruangan klub mu," katanya sambil memberikan kunci pada Rui.

"Terimakasih kak," ucapnya senang.

"Ruangan mu ada didekat gudang," tambahnya lagi.

"Baik kak aku mengerti, ucapnya.

Kak Xia Dan tiba-tiba saja diam sepertinya ada yang dipikirkannya.

"Kenapa kak ada yang salah?" tanyanya karena tahu ada yang tidak beres.

"Tidak tidak Rui, anu......aku tak bisa mengantarmu kesana, kamu kesana sendiri tak apa kan?" jelasnya.

"Oh karena itu. Tak apa kak, aku bisa kesana bersama teman-temanku nanti," katanya.

"Baguslah," ucapnya lega setelah mendengar perkataan Rui.

"Kalau begitu aku pergi dulu, maaf ya" pamitnya sambil meminta maaf pada Rui.

"Iya kak tak apa. Terimakasih," balasnya.

Kak Xia Dan lalu pergi meninggalkan Rui dengan senyuman mencurigakan. Setelah kak Xia Dan pergi, Rui kembali masuk untuk bergabung bersama teman-temannya.

...****************...

Di Kafe Familia.

Fang Lin sedang duduk sambil mengerjakan tugas skripsinya. Kebetulan sekali Liang Jun juga sedang disana untuk membeli kopi. Fang Lin yang melihatnya langsung memanggilnya.

"Detektif Liang," panggilnya.

Liang Jun merasa ada yang memanggilnya langsung menengok mencari orang yang memanggilnya. Ia lalu melihat Fang Lin yang sedang melambaikan tangan padanya.

Liang Jun membalas lambaian tangannya dan pergi menghampirinya.

"Fang Lin kebetulan sekali," katanya sambil menarik kursinya lalu duduk.

"Iya kamu sedang apa disini?" tanyanya sambil menutup laptopnya.

"Oh aku sedang ada tugas disekitar sini bagaimana denganmu?" tanyanya balik.

"Oh aku sedang menyelesaikan skripsi ku ini sudah akhir semester jadi aku haru cepat mengumpulkannya," jawabnya.

"Kamu masih kuliah?" tanyanya.

"Iya aku kuliah di Universitas Nankai," jawabnya.

(Meneguk kopinya) "Kamu sendirian mengerjakannya?" tanyanya penasaran.

"Oh tidak, sebenarnya aku juga sedang menunggu temanku dia sedang menuju kesini," jawabnya.

"Temanmu itu cowok atau cewek?" tanyanya malu.

Fang Ling jadi bingung dengan pertanyaan Liang Jun.

"Cewek. Memang kenapa?" jawabnya sambil bertanya balik.

"Tidak apa-apa cuma ingin tahu saja," elaknya sambil mengambil nafas lega.

"Temanmu itu masih lama?" tanyanya lagi.

"Seharusnya sih tidak," jawabnya sambil melihat jam tangannya.

Tak lama kemudian teman Fang Lin datang. Temannya itu tidak lain orang yang ditemui Rui beberapa hari lalu. Ia adalah Su Jingjing.

"Itu teman mu sudah datang," ucapnya memberi tahu Fang Lin.

Fang Lin melambaikan tangan pad temannya itu.

"Kalau begitu aku pergi dulu," pamitnya.

"Iya hati-hati," pesannya.

"Sampai jumpa lagi," ucapnya.

"Sampai jumpa!," balasnya.

Liang Jun lalu pergi meninggalkan Fang Lin. Ia juga tersenyum pada teman Fang Lin sambil mengangkat tangannya.

Su Jingjing langsung lari kearah Fang Lin dan bertanya karena penasaran.

(Duduk) "Lin Lin siapa cowok tadi pacarmu kah?" tanyanya penasaran.

"Bukan, dia itu hanya kenalanku saja," jawabnya malu-malu.

"Jangan bohong kamu, pipi kamu saja sudah merah begitu," godanya pada Fang Lin.

"Sudah sudah kita kerjakan skripsinya dulu," elaknya.

"Hayya, Fang Lin.... Lin Lin ceritakan dia lebih dong," pintanya memohon.

"Sudah sudah", elaknya lagi.

Su Jingjing cemberut karena terpaksa menyerah dan memilih mengerjakan skripsinya.

...****************...

Rui dan temannya sudah pulang sekolah. Mereka sedang menuju ruangan yang ditunjukkan kak Xia Dan tadi. Rui kesana bersama Liang Fei dan Bao Shan. sedangkan Deng Yīn dan Mu Xioxi menyusul setelah selesai latihan.

"Inikah ruangannya?" tanya Liang Fei memastikan.

"Dari petunjuk yang diberikan kak Xia Dan sih benar ini tempatnya," jawab Rui membenarkan.

Rui lalu mengeluarkan kuncinya dan membuka pintu itu. Lalu mereka bertiga masuk bersama dan berkeliling ruangan.

"Gak salah apa ini ruangannya" komentar Bao Shan.

"Ku pikir ini cukup bagus kok tempatnya luas," komentar Liang Fei berbeda.

"Benar katamu," kata Rui setuju dengan komentar Liang Fei.

Saat melihat-lihat Bao Shan malah menemukan kaset kosong dan alat-alat membuat film di atas meja yang ditutup oleh kain.

"Heh Fei ini benar kan ruangannya," sepertinya ada yang salah, ucapnya.

Liang Fei lalu menghampiri Bao Shan begitu juga dengan Rui.

"Ada apa Shan?" tanyanya.

"Lihat ini bukannya perlengkapan untuk membuat film masih baru juga," jawabnya.

Sepertinya kak Xia Dan tadi lupa menyingkirkan peralatan itu karena tertutup sesuatu.

"Mungkin ini bekas ruangan film dulunya," tebak Rui.

"Bekas apanya ini memang seperti ruang film," ucap Bao Shan ngeyel.

Lalu Deng Yīn dan Mu Xioxi datang sepertinya urusan mereka sudah selesai. melihat mereka bertiga sedang diam tertegun.

"Rui.... ruangan ini sangat jauh," keluh Deng Yīn.

"Hush lihat," suruh Xioxi padanya untuk diam.

Ternyata Rui dan lainnya tak merespon, membuat mereka berdua bertanya-tanya.

"Kenapa dengan mereka?" tanya Xioxi.

Deng Yīn menjawab dengan mengangkat bahunya. la lalu mendapati ide konyolnya.

"Kita kaget kan saja mereka," ajak Deng Yīn pada Xioxi.

Mu Xioxi mengangguk setuju.

Mereka berdua berjalan pelan dan mengagetkan mereka bertiga.

"Door......." gentak mereka berdua serentak.

Mereka bertiga lalu mengok kebelakang.

"Kalian sudah disini," ucapnya dengan raut muka yang masih bingung.

"Ada apa sepertinya serius sekali?" tanya Xioxi sedikit penasaran.

"Bukan apa-apa, kita bereskan ruangan ini dulu," elaknya sambil mengajak mereka.

"Iya kita beres-beres dulu," ajak Rui juga.

Deng Yīn dan Mu Xioxi menurut dan memutuskan untuk berhenti penasaran.

Mereka semua lalu membersihkan ruangan itu bersama.

Deng Yīn yang masih penasaran lalu bertanya pada Bao Shan.

"Heh Shan Shan ada apa sebenarnya?" tanyanya ingin tahu.

Bao Shan tak menjawab dan pergi melewati Deng Yīn. Ia sekarang masih bingung dan melamun. Bao Shan yang melihatnya, lalu menghentikan lamunannya.

"Heh Yīn Yīn jangan diam saja," bentaknya.

Deng Yīn terkejut "iya iya" ucapnya kesal.

Ia lalu pergi membersihkan meja yang tadi dilihat Bao Shan dan membuang isinya ke luar ruangan. Sebelumnya Deng Yīn sempat ragu namun keraguannya hilang karena di bentak lagi oleh Bao Shan.

Klub Rui sudah berhasil dibuka namun sepertinya ada yang janggal dengan ruangan tersebut. Tantenya Rui juga sepertinya ada perasaan suka terhadap kakaknya Liang Fei.

Bersambung........

Terpopuler

Comments

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

heh penasaran dirimu Liang Jun kalo cewek pa cowok mang masalah buat mu

2023-12-13

0

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

Hem saingan nya si Bao Shan rupanya, ternyata ada yang lebih songong lagi dari mu ya Shan

2023-12-13

0

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

Bao Shan si kutu buku rupanya ingin mencoba hal baru juga ya hehe

2023-12-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!