Hari ini akhir pekan. Rui masih tidur. Sedangkan dirumah Bao Shan, Ibu Bao Shan sedang membangunkannya dan berpamitan untuk pergi.
"Shan Shan bangun. Mama mau pergi," suruhnya sambil menepuk tipis pipi Bao Shan.
Bao Shan terbangun dan langsung mengambil kacamatanya dan memakainya.
"Mama mau pergi ke mana pagi-pagi begini?" tanyanya sambil membenarkan posisi kacamatanya.
"Mama sudah ada janji sama Bibi He pergi ke pantai di pulau Hainan, berlibur menghilangkan stres" jelasnya.
"Lalu bagaimana sarapanku?," protesnya.
"Mama sudah menyiapkannya dimeja. Oh iya jika kamu bosan kamu main saja sama Rui," pintanya.
"Hah aku tidak mau, mama dirumah aja" tolaknya manja sambil mengeluh.
"Jangan gitu ah mama juga butuh healing," jelasnya lagi.
"Lagipula Rui juga sendirian. Kan bagus jika kalian menghabiskan waktu bersama. Kalau bisa kamu nginep saja disana," tambahnya.
"Huh baiklah aku akan kesana nanti," ucapnya pasrah.
"Nah begitu. Ya sudah mama berangkat bibi He sudah menunggu dibawah," pamitnya setelah mencium kening anaknya.
"Hati-hati mah, Dah" pesannya.
"Kamu juga baik-baik sama Rui," pesannya juga.
Bibi Wei meninggalkan Bao Shan sendirian dikamar. Ia akhirnya terpaksa menuruti ibunya untuk bermain bersama Rui.
Dirumah Rui. Ia kini sudah bangun namun suasana rumah begitu sepi. Ibu Rui sepertinya sedang pergi dan Rui tidak tahu kemana Ibunya pergi.
"Ma mama," panggilnya berkali-kali.
"Mama kemana ya?" pikirnya.
Ia lalu pergi menuju ke meja makan dan menjumpai sepucuk kertas tertempel dimeja. Diambilnya kertas itu didalamnya tertera jawaban atas pertanyaan Rui tadi.
"Mama pergi bersama Bibi Wei berlibur. Kamu jaga diri baik-baik. Nanti akan ada tamu, tolong kamu layani," ucapnya sambil membaca isi pesan tersebut.
Lalu Rui hendak menelepon Ibunya untuk menjelaskan maksud pesan singkat itu. Sebelum itu ia pergi mandi dulu dan berniat menelponnya setelah selesai.
Rui kini sudah selesai mandi dan ia mengambil hpnya dikamar untuk memanggil Ibunya.
"Tut…tut…tut," Rui menunggu telepon menyambung ke ibunya.
Ibu Rui sekarang sedang berada di bus bersama Bibi Wei dan rombongan lainnya. Ketika akan berangkat Ibu mau Rui mendapat telepon yang tidak lain adalah anaknya. Ia lalu mengangkat telepon tersebut.
"Hallo Rui ada apa?" tanyanya.
"Ma, mama pergi kemana dan kapan pulang?" tanyanya balik.
"Mama akan berlibur selama seminggu kamu dirumah baik-baik," jelasnya.
"Lalu tamu yang mama maksud siapa?" tanyanya lagi.
"Itu kamu akan tahu," jawabnya. Saat itu juga bel rumah Rui berbunyi.
"Ting tong ……,"
"Ma ia sudah datang," lapornya.
"Sudah datang, oh ya sudah mama tutup teleponnya. Kamu baik-baik dengannya jadilah patuh," pesannya.
"Iya ma hati-hati," pesannya balik.
"Ting tong ………," Bel rumah berbunyi.
Rui menutup teleponnya dan bergegas membuka pintu rumahnya.
"Sebentar," teriaknya sambil berjalan untuk membukakan pintu.
"Bao Shan kamu ternyata," ucapnya terkejut karena ternyata tamu yang dimaksud ibunya adalah Bao Shan.
"Iya aku," katanya dan langsung masuk tanpa dipersilakan dulu oleh Rui.
"Rumah kamu bagus juga," katanya sambil memuji. Ia lalu duduk di ruang tv dan menyuruh Rui untuk mengambilkan beberapa cemilan dan minuman.
"Kenapa kamu diam saja? Ambilkan beberapa cemilan dong," suruhnya.
"Oh iya minuman juga," suruhnya lagi.
Rui lalu diam sesaat karena heran dengan sikap Bao Shan yang seenaknya saja.
"Ada apa kenapa diam lagi?" tanyanya heran.
"Iya-iya aku ambilkan," jawabnya terpaksa.
Ia lalu pergi ke dapur untuk mengambil beberapa cemilan dan minuman juga.
"Huh" Rui menahan amarahnya. "Ini kan rumahku tapi ya sudahlah aku turuti saja," gerutunya.
Ia lalu kembali dan menaruh makanan yang telah diambilnya ke meja.
"Itu aku sudah ku ambilkan," katanya kesal.
"Nah gitu dong, gini kan enak" godanya.
Rui mengabaikan Bao Shan dan memilih ke dapur lagi untuk memakan roti yang telah disiapkan ibunya dan meminum susunya juga.
Rui lalu kembali lagi dan ia memilih duduk disamping Bao Shan sambil makan sisa roti dengan perasaan sedikit kesal.
"Ada apa kamu kesini?" tanyanya karena belum sempat bertanya tadi.
"Oh iya aku lupa aku disuruh jaga kamu kata ibuku," celetuknya sambil membuka snack nya.
"Kenapa Bibi Wei menyuruhmu untuk menjagaku?" tanyanya sedikit bingung.
"Aku juga tak tahu," katanya sambil mengangkat bahunya.
Mereka berdua lalu diam dan melakukan kegiatan sendiri-sendiri. Tak berapa lama kemudian bel pintu kembali berbunyi.
"Ting tong ……," bel rumah berbunyi kembali. Kira-kira itu siapa lagi, apakah Liang Fei teman perempuannya?.
Rui lalu pergi dan membuka pintu kembali.
"Liang Fei," ucapnya sedikit terkejut.
"Hallo Rui, Bao Shan ada disini?" sapanya sambil bertanya. Liang Fei ternyata mencari Bao Shan.
Sebelumnya ia sudah kerumahnya namun saat bel ditekan olehnya, tak ada orang satu pun yang membukanya. Ia lalu berinisiatif untuk bertanya pada Rui siapa tahu orang yang dicarinya ada disana.
"Ada itu di dalam," katanya sambil menunjuk kedalam rumah.
"Baguslah, aku masuk ya" izinnya.
"Masuklah," ucap Rui mengizinkan.
Liang Fei lalu masuk setelah dipersilakan oleh Rui.
"Kamu ternyata disini," tebaknya benar.
"Iya, ada apa mencari ku?" tanyanya ketus.
"Ini kan hari libur masa aku tak boleh bermain mencari mu. Kita main yuk," jawabnya sambil mengajak Bao Shan.
"Tidak ah aku disini saja," tolaknya.
"Liang Fei sini duduk," ucap Rui mempersilahkannya.
"Iya Rui terimakasih," ucapnya.
"Kalau begitu kita main disini saja sama-sama," sarannya.
"Ya sudah terserah kamu saja," kata Bao Shan.
Mereka bertiga jadi main seharian di rumah Rui. Liang Fei dan Rui bermain game bersama sedangkan Bao Shan hanya membaca buku yang dibawanya dari rumah. Liang Fei menghentikan permainannya dan memilih mengobrol dengan Rui.
"Oh ya kamu kata Yīn Yīn mau buat klub sendiri bagaimana?" tanyanya sambil mengambil snack yang ada didekat Rui.
Rui menaruh joystick nya. "Oh itu aku sudah membicarakannya pada ketua OSIS kita dan ia setuju," jelasnya.
"Semudah itu. Ia setuju begitu saja" ucapnya tak percaya.
"Iya aku juga tak tahu katanya karena ideku bagus," jelasnya.
Liang Fei mengangguk-angguk seolah-olah mengerti walau sebenarnya ia sedikit bingung. Ia lalu memakan snack nya kembali.
"Aku ikut gabung boleh," tawarnya tiba-tiba.
"Boleh sih kebetulan aku sedang mencarinya. Tapi bagaimana dengan klub taekwondo mu?" tanyanya meragukan.
"Itu tak usah dipikirkan kalau latihan taekwondo kan bisa di sanggar kakek," jelasnya santai.
"Kamu juga iku ya Shan," ajaknya pada Bao Shan.
(Menutup bukunya) "Tidak mau ah," tolaknya mentah-mentah.
"Ayolah lagi pula kamu juga belum memilih ingin ikut apa kan?" bujuknya.
Setelah berpikir panjang Bao Shan akhirnya setuju untuk bergabung.
"Iya iya tapi aku ikut ikutan saja," ucapnya menuruti.
"Ok tak apa" katanya setuju.
"Makasih Shan," ucap Rui senang.
"Iya-iya ini karena aku juga tak ada pilihan lain lagi," katanya sombong.
"Rui entar kita ajak Mu Xioxi dan Deng Yīn juga gimana boleh kan?" usulnya sambil menanyakan pendapat Rui.
"Boleh juga lebih banyak lebih baik," katanya.
"Mereka tak akan mau," ucap Bao Shan tiba-tiba.
"Kamu jangan asal ngomong, tenang Rui mereka pasti mau kok," tegurnya pada Bao Shan dan kembali meyakinkan Rui.
"Terserah kamu saja Fei," ucapnya.
Liang Fei merasa senang. ia lalu mengajak Rui untuk bermain kembali.
"Rui kita main satu kali lagi yuk," ajaknya pada Rui. "Kali ini aku tak akan kalah," ucapnya yakin.
"Boleh. Ayo," kata Rui setuju.
Bao Shan memalingkan wajahnya dan kembali membaca bukunya. Setelah lama membaca ia jadi merasa bosan sendiri. Bao Shan pun tiba-tiba menawarkan dirinya untuk ikut bermain gim bersama mereka.
"Liang Fei gantian, aku ingin main" pintanya.
"Kamu baca aja bukumu. Lagi tanggung nih," katanya sambil menengok ke arah Bao Shan.
...****************...
Bao Shan akhirnya menyerah dengan perasaan kesal. Tiba-tiba saja bel rumah Rui berbunyi lagi. Siapa lagi kira-kira. Ada apa dengan hari kenapa banyak orang datang kerumahnya. Tapi kali ini Bao Shan yang membuka pintunya karena tidak ada satupun dari mereka berdua yang mendengarnya karena asyik bermain.
"Ting tong....,"
"Weh ada tamu tuh," katanya pada mereka berdua.
Tapi mereka berdua tak mendengar perkataannya. Sehingga Bao Shan terpaksa harus turun tangan untuk membukakan pintu.
Pintu dibuka. Namun Bao Shan bingung karena ia tak mengenal tamu yang datang.
"Siapa yah?" tanyanya sedikit bingung.
"Aku Fang Lin tantenya Rui. Rui nya ada kan?" ucapnya memperkenalkan diri sambil menanyakan keberadaan Rui.
Di lihat dari bawaannya, sepertinya ia akan lama di rumah Rui.
"Ada kok didalam lagi main," ucapnya.
Tante Rui masuk melewati Bao Shan dengan gembira. Tante Rui itu namanya Fang Lin. Ia adalah adik dari ayah Rui. Ia sekarang berumur 22 tahun dan masih berkuliah.
"Rui.....," teriaknya setelah masuk.
Rui lalu mendengar suara dan menghentikan permainannya. Ia menengok ke sumber suara dan terkejut karena ada tantenya datang.
Tante Fang lalu merentangkan tangannya tanda ingin dipeluk oleh Rui.
Rui menghampirinya dengan tersenyum dan membalas memeluk Tante Fang.
"Rui Tante kangen," ucapnya sambil memeluk erat Rui.
"Sudah Tante. Lepaskan," suruhnya karena sesak.
"Iya iya," katanya sambil melepaskan pelukannya.
"Rui kamu sudah gede ya," katanya kagum.
Setelah itu, ia lalu memperkenalkan pada kedua temannya itu. Tapi sebelum itu Rui tak lupa mempersilahkan tantenya untuk duduk dulu.
"Duduk tan," ucapnya mempersilahkan tantenya.
Liang Fei yang sadar bahwa ada tantenya Rui langsung berdiri menghampiri Bao Shan.
"Dia itu siapa?" bisiknya.
"Dia itu tantenya Rui," jawabnya singkat.
"Oh," ucapnya mengerti.
"Rui kamu tidak memperkenalkan mereka padaku," protesnya pada Rui sambil menunjuk kearah kedua temannya berdiri.
"Oh iya aku lupa. Kenalkan mereka berdua teman baru Rui. Yang pakai kacamata itu Bao Shan sedangkan gadis disebelahnya itu namanya Liang Fei," jelasnya sambil memperkenalkan mereka berdua.
Bao Shan dan Liang Fei lalu tersenyum pada Tante Fang tanda menyapa.
"Tante kenapa tiba-tiba kesini?" tanya Rui penasaran.
"Ibumu kan menyuruh tante untuk merawat mu selama Ibumu pergi. Ia juga berpesan untuk menjaga teman kacamatamu juga," jelasnya.
"Oh ternyata yang tadi mamah bilang tamu itu maksudnya Tante Fang," pikirnya.
"Kalian lapar tidak. Tante masakan sesuatu ya," tawarnya tiba-tiba pada mereka.
Mereka bertiga sudah kembali duduk bersama dan mengangguk berbarengan.
"Tunggu ya. Tante masak dulu," izinnya.
Tante Fang lalu pergi memasak untuk mereka bertiga. Ia mengeledah tas belanjaan yang tadi dibawanya.
Saat Tante Fang masak. Bel rumah Rui kembali berbunyi untuk keempat kalinya. Ada apa dengan hari ini. Siapa lagi coba tamu yang datang ke rumah Rui.
"Ting…tong," bel berbunyi.
"Itu pasti Kakakku" ucap Liang Fei tiba-tiba.
"Kakak mu datang?" tanya Bao Shan terkejut.
"Iya aku tadi sudah mengabarinya bahwa aku tidak dirumah. Jadi ku suruh saja kesini," jelasnya.
"Rui aku buka pintu dulu ya," izinnya pada Rui.
"Silahkan pergi lah," suruhnya.
Liang Fei lalu beranjak dan pergi membukakan pintu.
(Membuka pintu ) "Kakak masuklah," suruhnya.
Kakak Liang Fei namanya Liang Jun. Ia adalah seorang detektif di unit satu kepolisian Tianjin. Kakak Liang Fei lebih tua dua tahun dari Tantenya Rui.
Liang Jun lalu masuk ke rumah Rui.
"Kakak cari-cari kamu ternyata disini untung kakak SMS kamu," omelnya sambil menaruh sepatunya ke rak.
"Kakek juga tidak dirumah ia kemana?" tanyanya ingin tahu.
"Kakek pergi ke balai untuk mengajar," katanya.
"Kamu tidak latihan," omelnya lagi.
"Aku juga ingin bermain lagi pula kakek sudah mengizinkanku," katanya manja.
Liang Jun dan Liang Fei masuk bersama menuju ke ruang tv tempat Rui dan Bao Shan berada.
Tante Fang yang penasaran bertanya pada Rui.
"Siapa Rui?" tanyanya.
Saat Liang Jun dan Liang Fei masuk menuju ke ruang tv tempat Rui dan Bao Shan berada, mendadak Tante Fang terlihat terkejut melihat kakaknya Liang Fei.
Ternyata pada saat Tante Fang akan kerumah Rui. Disaat Tante Fang ingin masuk lift tiba-tiba saja ia kesandung kakinya sendiri dan tak sengaja menubruk Kakaknya Liang Fei, Liang Jun hingga terjatuh bersamaan. Tante Fang lalu bangun dengan perasaan malu hingga pada akhirnya mereka berpisah di lantai tiga. Disitulah Tanta Fang secara kebetulan bertemu dengan Kakaknya Liang Fei, Liang Jun.
"Kamu?" ucapnya terkejut ketika melihat laki-laki yang bersama Liang Fei ternyata seorang yang ditabraknya tadi.
"Kamu?" ucapnya juga.
Rui dan dan Bao Shan yang dari tadi hanya melihat jadi bingung dengan reaksi Tante Fang terhadap kakaknya Liang Fei. Mereka berdua saling tatap dan mengangkat bahunya bersamaan.
Liang Fei yang juga bingung akhirnya bertanya pada Kak Jun. Kak Jun adalah panggilan dekat Liang Fei kepadanya.
"Kakak kenal dengan Tante Fang?" tanyanya tak yakin.
"Ya begitulah," katanya sambil mengangguk.
"Kebetulan kita bertemu di lift," ucapnya mendadak.
"Jangan jangan......," ucap Liang Fei memikirkan hal aneh yang terjadi pada kakaknya dengan Tante Fang.
"Makanan sudah siap kita makan saja," elaknya.
"Liang Fei ajak kakakmu sekalian," suruhnya.
"Rui....Shan Shan kesini kita makan," ajaknya pada mereka berdua yang sedang duduk di sofa.
Mereka berdua menuju meja makan. Liang Fei dan Kak Jun juga duduk di meja makan. Tante Fang menaruh makanannya ke meja makan.
Rui menarik kursinya sambil bertanya pada Liang Fei.
"Fei Fei itu kakakmu?" tanyanya ingin tahu.
"Iya ini kakakku namanya Liang Jun. Kamu bisa memanggilnya Kak Jun," jawabnya.
"Hallo kak!" sapa Rui sambil tersenyum dan lalu duduk.
"Hai!" balasnya santai.
"Kamu teman Fei yang baru," tebaknya.
"Iya kak namaku Rui," katanya mengangguk dan memperkenalkan dirinya.
"Salam kenal," ucapnya sambil tersenyum.
"Bao Shan kamu disini?" tanya Kak Jun padanya.
"Iya Kak apa kabar?" tanyanya balik.
Ternyata Bao Shan sudah kenal dengan kakaknya Liang Fei. Ia sering bertemu dengannya jika ia bermain ke rumahnya.
"Kabar Kakak baik," jawabnya.
Tante Fang sudah duduk di sebelah Rui dan mempersilahkan mereka untuk mencoba makanan buatannya.
"Silahkan kalian coba.Tante tidak tahu rasanya enak atau tidak," ucapnya.
Liang Fei menyendok makanannya dan mencobanya. matanya berbinar karena rasa masakan Tante Fang.
"Wah enak Kak," pujinya senang.
Kak Jun juga mencobanya. "Benar katamu ini enak. Kamu pintar masak juga ya," pujinya.
Tante Fang yang mendengarnya jadi tersipu malu.
"Ini biasa saja kok," ucapnya tak percaya.
"Benar ini benar enak," pujinya lagi.
"Siapa nama Tante temanmu itu?" bisiknya pada Liang Fei.
"Namanya Fang Lin," jawabnya sambil berbisik juga.
"Kenapa?" tanyanya penasaran.
"Tidak tidak cuma ingin tahu, habiskan makananmu saja," elaknya.
Liang Fei menurut dan melanjutkan makan.
"Sepertinya Kakakku suka pada Tante Fang," pikirnya sambil tersenyum kecil.
Tante Fang jadi senyum-senyum sendiri. Rui yang menyadari itu langsung menegurnya.
"Hem tante....," tegur Rui sambil menyenggol siku tantenya.
Tante Fang lalu melihat Bao Shan yang tidak makan dan menanyakan alasannya.
"Xiao Shan kenapa kamu tidak makan?Kamu tidak suka ya," tanyanya sedih.
"Bukan begitu tan, hanya saja ada banyak daun bawang di sup nya," keluhnya.
Rui berbisik pada tantenya "Ia tidak suka daun bawang" ucapnya.
Tante Fang mengerti "Oh begitu. Sini Tante ganti ambilkan yang baru yang tak ada daun bawangnya," tawarnya.
"Terimakasih Tan, jadi merepotkan" ucapnya malu.
Tante Fang tersenyum sambil memberikan sup nya kepada Bao Shan.
Mereka semua menikmati masakan Tante Fang dengan senang. Fang Lin merasa terharu karena mereka menyukai masakannya.
Mereka semua sudah selesai makan. Liang Fei dan kakaknya pamit untuk pulang.
"Tante, Rui kami pulang dulu ya" pamitnya.
"Fang Ling itu namamu kan?" tanyanya memastikan pada tantenya Rui.
"Iya ada apa?" tanyanya bingung.
"Boleh tukar nomor telepon denganmu," pintanya tiba-tiba.
Fang Lin terkejut karena perkataannya, "Kenapa?" tanyanya sedikit bingung.
"Bukan apa-apa ini agar mudah saja jika anak-anak ada bahaya, kebetulan aku seorang detektif," katanya malu.
"Oh begitu boleh," ucapnya sambil memindai kode QR di hp Liang Jun.
"Terimakasih," ucapnya.
"Sama-sama," balas Fang Lin.
"Kalau begitu kita pamit," pamitnya kembali.
"Rui... Bao Shan sampai ketemu disekolah," pamit Liang Fei pada temannya.
Mereka berdua melambaikan tangan bersama.
"Dah," ucap mereka bersama.
Liang Fei dan kakaknya pergi meninggalkan rumah Rui. Sekarang tersisa Bao Shan yang masih disitu.
"Shan Shan kenapa kamu tak ikut pulang?" tanya Rui heran.
"Bao Shan disuruh nginep disini," kata Tante Fang mewakilinya.
"Hah nginep," ucap Rui sedikit terkejut.
"Ya aku akan nginep di rumah mu sampai Ibuku pulang," katanya.
"Kamu terkejut kan," ucapnya sambil meledak Rui.
"Ya sudah kalian tidur sana, besok kan sekolah" pintanya.
"Oh ya Bao Shan tidur sana kamu ya," tambahnya.
"Hah tidak mau," tolaknya.
"Kalau Bao Shan tidak tidur denganmu lalu dengan siapa? Dengan Tante?" candanya.
"Baiklah," ucap Rui mengalah.
Mereka berdua pergi ke kamar. Mereka sempat ribut merebutkan tempat tidur. Tante Fang yang mendengarnya jadi tak tahan. Namun anehnya mereka berdua sudah berada di atas kasur dan sudah tidur.
"Kamu tidur di lantai aku yang tidur di atas," perintah Bao Shan.
Rui merasa tak terima langsung protes.
"Kenapa ini kan rumahku, seharusnya kamu yang tidur di lantai" protesnya.
Mereka jadi ribut sendiri lalu Tante Fang datang karena mendengar suara ribut-ribut.
(Membuka pintu) Tante Fang sedikit heran karena ternyata tidak ada apa-apa.
"Aneh perasaan tadi aku mendengar suara ribut-ribut," gumamnya.
"Mungkin aku salah dengar," ucapnya pelan sambil menutup pintu lalu kembali ke kamarnya.
Tante Fang sudah pergi dan mereka kembali ribut merebutkan selimut dan pada akhirnya mereka tidur juga.
Akhir pekan yang sangat ramai dirumah Rui. Orang-orang terdekatnya berkumpul dirumahnya. Mulai dari Bao Shan teman yang selalu jadi musuhnya, lalu teman perempuannya, hingga tantenya dan bahkan kakaknya Liang Fei juga datang kerumah Rui. Mereka semua jadi menghabiskan waktu akhir pekannya bersama dengan Rui.
Bersambung …………
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
🟡ᴳᴿ🐅⍣⃝ꉣꉣ𝕬ⁿᶦᵗᵃ🤎𓄂ˢᵐᴾ࿐●⑅⃝ᷟ◌ͩ
kumpul bersama orang orang yang menyayangi kita sungguh nikmat tiada tara
apa lagi ada tante Fang yang baik banget orang y,🤭
sepertinya kaka Liang Fei ada rasa naninuneno ke tante Fang 🤭
2023-12-13
1
🟡ᴳᴿ🐅⍣⃝ꉣꉣ𝕬ⁿᶦᵗᵃ🤎𓄂ˢᵐᴾ࿐●⑅⃝ᷟ◌ͩ
ternyata ada rasa jenuh juga Bao Shan membaca buku🤭
gabung lah Bao Shan biar tambah deket dari pada menyendiri bc buku sendiri
lebih baik kan bermain game bersama2 🤭
2023-12-13
1
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
ihiy dimintai nomer telpon kagak tuh ciee ciee
2023-12-05
0